Loading...
Logo TinLit
Read Story - Edelweiss: The One That Stays
MENU
About Us  

Suasana malam Minggu yang menurut Aura tidak banyak berbeda dari malam-malam sebelumnya. Suara keyboard laptop terdengar berirama dari kamarnya. Dia tengah mengerjakan tugas karya tulis ilmiah yang wajib dikerjakan oleh setiap murid kelas 11. Tidak sulit menurutnya. Di sekolah, dirinya termasuk murid yang cerdas.

Baru beberapa paragraf yang ia ketik, ibunya datang menghampiri. Membawa nampan berisi segelas susu vanila dan sebungkus biskuit. Aura tersenyum menyambut, meninggalkan sebentar konsentrasinya ke layar laptop.

"Terima kasih, Bu."

Ibu balas tersenyum, mengusap bahu anaknya. "Bagaimana sekolahmu?"

Aura berpikir sebentar, "Cukup baik."

"Nggak ada masalah yang perlu kamu ceritakan?" tanya Ibu lembut.

Aura meraih tangan ibunya, menggeleng, "Aman. Hanya ada tugas yang menumpuk, itu bukan masalah kok."

"Baiklah, lanjutkan pekerjaanmu. Jangan tidur larut malam." Ibu mengecup dahi Aura sebelum pergi meninggalkan kamar.

Aura memerhatikan punggung orang yang paling ia sayangi. Ibunya seorang wanita yang kuat. Beliau bekerja keras sendirian menghidupi keluarganya, membahagiakan putri satu-satunya. Kehidupan keluarga mereka sudah membaik satu setengah tahun lalu, semenjak ibunya bekerja di perusahaan IT tersohor. Mereka tinggal berdua di apartemen yang tidak terlalu besar, namun cukup mewah dibanding rumah kecil mereka dulu. Ayah sudah tiada.

Malas merenung lama-lama, Aura kembali mengerjakan KTI-nya. Ditemani suguhan dari ibunya tadi. Gadis itu baru berhenti ketika kantuk menyerangnya dua jam kemudian. Matanya lelah, mematikan laptop.

Tatapannya melayang ke pigura foto di ujung meja belajar, dirinya berpose di depan air mancur taman kota bersama Reza di sampingnya.

"Apa kabar? Kamu benar-benar melupakanku, ya?" gumam Aura. Di tengah keasyikannya memandangi pigura, ponselnya bergetar pelan. Notifikasi masuk. Susah payah tangan gadis tersebut memanjang mengambil ponsel di kasur. Lucy, teman yang berbeda sekolah dengannya, mengirim pesan singkat beserta foto tangkapan layar.

Reza mengirimiku email. Bertanya tentang kabarmu.

Aura menelan ludah, buru-buru mengunduh foto yang dikirim. Memperbesar tulisan dalam foto. "Lucy. Bagaimana kabar Aura akhir-akhir ini? Dia masih suka nanyain tentang gue? Dia banyak ngirim email. Gue juga kangen sama dia sih, tapi gue memutuskan untuk nggak menjawab pesan-pesannya. Seiring berjalannya waktu, dia bakal lupa juga, bukan? Eh, bagaimana keadaan Ibu? Beliau baik-baik saja, kan?"

Aura memejamkan majanya lama. Dia ingin menangis, tapi air matanya telah habis. Seingatnya, terakhir kali dirinya menangis ialah ketika perpisahannya dengan Reza. Setiap kali Aura merasa sedih memikirkan tentang lelaki itu, air matanya tidak mau keluar. Hatinya sakit, tapi kedua matanya tetap kering. Seakan menolak tangisan.

"Jika kamu mau aku melupakanmu, mengapa selalu wajahmu yang muncul ketika aku menutup mata? Mengapa setiap pikiranku kosong, selalu senyumanmu yang melintas di pikiran? Atau ketika semua orang berteriak bising, mengapa aku hanya bisa mendengar suaramu dalam ingatanku?"

♦♦♦

"Sejak kapan lo bertukar email dengan Reza?"

Lucy menunduk, "Sudah lama. Dua bulan sekali, dia bertanya tentang lo. Bagaimana kabar lo, kesibukan lo, juga tentang ibu lo. Dia senang banget pas mendengar kabar kalian pindah rumah dan ibu lo mendapat pekerjaan bagus. Girang saat tahu lo menjadi murid paling pintar di angkatan. Dia selalu penasaran tentang lo."

Aura mengembuskan napas pelan, termangu.

"Sebenarnya, agak malas sih membalas pesannya itu. Tapi, merasa kasihan melihat kalian yang saling merindukan namun nggak bisa bertukar pesan, gue memutuskan menanggapinya. Hitung-hitung amal baik." Lucy mengangkat bahu.

"Kenapa lo baru beritahu gue?" tanya Aura.

"Reza bilang untuk merahasiakannya, dia nggak mau lo jadi semakin kepikiran dengannya. Tadi malam, dengan segenap hati gue merusak kepercayaannya, memberitahu lo. Entahlah, apakah ini hal yang benar atau nggak."

Aura menelan ludah, "Kenapa dia nggak menghubungi gue langsung? Harus lewat perantara?"

"Mungkin dia nggak mau lo jadi lebih terbelenggu dengan kenangan bersamanya." Lucy memegang bahu temannya. Mereka bertetangga dulu, sering bermain bersama. Karena Aura tidak jarang bersama Reza, mereka jadi suka main bertiga.

Aura menutup matanya beberapa saat, dahinya mengernyit. Seperti sedang berpikir sembari merasakan sesuatu.

"Gue bakal mengirimnya email sekali lagi," tukas Aura sambil membuka mata. "Kalau dia tetap nggak mau menjawabnya, maka biarlah semuanya pergi. Lupakan semuanya. Hanguskan kenangan bersamanya."

Lucy menatap gadis di hadapannya.

"Ini nggak adil. Kalau dia masih ingat gue, masih mau saling kenal, masih mau tahu tentang gue, ya dia harus berbuat sesuatu dong. Bukan diam-diam bertanya lewat lo." Aura menoleh. "Jangan pernah menjawab pesannya lagi. Biarkan dia mati penasaran dalam keraguannya menjawab pesan gue."

Lucy mengangguk.

♦♦♦

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Coneflower
3650      1599     3     
True Story
Coneflower (echinacea) atau bunga kerucut dikaitkan dengan kesehatan, kekuatan, dan penyembuhan. Oleh karenanya, coneflower bermakna agar lekas sembuh. Kemudian dapat mencerahkan hari seseorang saat sembuh. Saat diberikan sebagai hadiah, coneflower akan berkata, "Aku harap kamu merasa lebih baik." — — — Violin, gadis anti-sosial yang baru saja masuk di lingkungan SMA. Dia ber...
The War Galaxy
12320      2512     4     
Fan Fiction
Kisah sebuah Planet yang dikuasai oleh kerajaan Mozarky dengan penguasa yang bernama Czar Hedeon Karoleky. Penguasa kerajaan ini sungguh kejam, bahkan ia akan merencanakan untuk menguasai seluruh Galaxy tak terkecuali Bumi. Hanya para keturunan raja Lev dan klan Ksatrialah yang mampu menghentikannya, dari 12 Ksatria 3 diantaranya berkhianat dan 9 Ksatria telah mati bersama raja Lev. Siapakah y...
Love is Possible
139      129     0     
Romance
Pancaroka Divyan Atmajaya, cowok angkuh, tak taat aturan, suka membangkang. Hobinya membuat Alisya kesal. Cukup untuk menggambarkan sosok yang satu ini. Rayleight Daryan Atmajaya, sosok tampan yang merupakan anak tengah yang paling penurut, pintar, dan sosok kakak yang baik untuk adik kembarnya. Ryansa Alisya Atmajaya, tuan putri satu ini hidupnya sangat sempurna melebihi hidup dua kakaknya. Su...
Aku Benci Hujan
6124      1676     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Ketos pilihan
668      463     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?
Katanya Buku Baru, tapi kok???
465      316     0     
Short Story
Antara Depok dan Jatinangor
313      208     2     
Romance
"Kan waktu SMP aku pernah cerita kalau aku mau jadi PNS," katanya memulai. "Iya. Terus?" tanya Maria. Kevin menyodorkan iphone-nya ke arah Maria. "Nih baca," katanya. Kementrian Dalam Negeri Institut Pemerintahan Dalam Negeri Maria terperangah beberapa detik. Sejak kapan Kevin mendaftar ke IPDN? PrajaIPDN!Kevin × MahasiswiUI!Maria
One hour with Nana
390      273     3     
Short Story
Perkelahiannya dengan Mandala sore itu, membuat Egi dalam masalah. Mandala tewas setelahnya dengan tubuh penuh luka tusukan. Semua orang, pasti akan menuduh Egi sebagai pelaku. Tapi tidak bagi seorang Nana. Bagaimana Gadis berwajah pucat itu menangkap pelaku sebenarnya? Bisakah Egi selamat dari semua kejadian ini?
Code: Scarlet
23857      4645     15     
Action
Kyoka Ichimiya. Gadis itu hidup dengan masa lalu yang masih misterius. Dengan kehidupannya sebagai Agen Percobaan selama 2 tahun, akhirnya dia sekarang bisa menjadi seorang gadis SMA biasa. Namun di balik penampilannya tersebut, Ichimiya selalu menyembunyikan belati di bawah roknya.
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
13312      2666     7     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.