Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dear N
MENU
About Us  

  Saat ini Adira sedang menuju kelas Naufal dengan membawa sebuah kotak bekal yang sudah ia siapkan dari pagi. Adira sudah memikirkan perkataan Naufal selama semalaman. Jika Naufal memintanya untuk menjauh maka gadis itu akan semakin mendekat. Terdengar keras kepala memang, tapi itulah Adira. Ia akan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi semua keinginannya. Lagi pula kata orang cinta itu butuh perjuangan. Dan saat ini Adira sedang berjuang untuk mendapatkan hati Naufal.

  Sekarang gadis itu tengah berdiri di depan pintu kelas Naufal. Ia sudah menyiapkan hatinya apa bila nanti Naufal memarahi ataupun mengusirnya. Itu adalah konsekuensi yang harus ia terima.

  Adira diam untuk beberapa saat, sebelum akhirnya memutuskan untuk menghampiri Naufal yang terlihat sibuk dengan handphone-nya. Sedangkan di sebelahnya ada Arka yang sedang membaca buku komik.

  Gadis itu tersenyum lebar, "Selamat pagi kak Naufal" Sapanya pada Naufal. Sedangkan sang empu hanya melirik Adira sekilas.

  "Kak Naufal." Panggil Adira lagi.

  Arka menyenggol Naufal, "Ada yang nyariin lo tuh." Katanya.

  Naufat berdecak, "Lo mau apa lagi?." Tanyanya dengan raut wajah kesal.

  "Aku bawa bekal buat kak Naufal." Ujar Adira sembari menaruh kotak bekal yang ia bawa di atas meja.

  Laki-laki itu mengernyit, "Ngapain sih lo repot-repot kek gini? Gak guna banget." Ceplosnya.

  Arka kembali menyenggol bahu Naufal, "Omongan lo." Ujarnya mengingatkan.

  Adira tersenyum, "Ini namanya effort kak Naufal."

  Naufal menghela napas, "Terserah." Kemudian ia memberikan kotak bekal itu pada Arka, "Buat lo aja."

  Arka mengernyit, "Tapi–"

  "Gue gak makan gorengan." Sahut Naufal cepat.

  Gadis itu ber-oh ria, "Oh kak Naufal gak makan gorengan?."

  "Hm."

  "Gapapa, aku masih punya sesuatu buat kak Naufal." Adira mengeluarkan sebuah botol berisi Smoothie dari tasnya. "Aku tau kak Naufal mau ikut turnamen basket minggu depan kan?."

  Naufal terdiam sejenak, "Gue gak suka buah." Katanya

  Adira mengangguk, kemudian ia mengeluarkan sebuah botol lagi dari tasnya, "Protein shake."

  Arka berdecak kagum, "Tas lo bisa jadi supermarket ya?."

  Adira terkekeh, "Engga segitunya juga, kak Arka."

  "Ya lagian komplet amat." Adira menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Isinya ada apa lagi?." Tanya Arka penasaran.

  "Wait." Adira mengeluarkan sebuah kotak bekal lagi dari dalam tasnya, "Ini kimbap." Ujarnya.

  Naufal menaikkan satu alisnya, "Kenapa lo gak sekalian bawa hot pot?."

  "Kak Naufal mau?." Tanya Adira.

  "Ya." Jawab Naufal.

  "Boleh, besok aku bawain." Ujar Adira antusias.

  "Eh, ngga ngga." Arka terlihat panik, "Lo jangan aneh-aneh, fal."

  "Biarinlah dia yang mau." Sahut Naufal

  Arka menepuk jidatnya, "Ya kalo dia bawain beneran gimana?." Naufal mengangkat bahu sebagai isyarat tidak tau.

  Arka kemudian tersenyum pada Adira, "Naufal biar ngambil protein shake-nya, bekalnya buat gue ya?."

  "Boleh, Smoothie-nya gak mau sekalian?." Tanya Adira

  Arka hendak menjawab tapi Naufal lebih dulu menyahut, "Gak usah, lo ambil aja." katanya.

  Adira mengangguk, "Jangan lupa diminum ya kak Naufal."

  "Siap, lo tenang aja gue pastiin gak akan sisa setetes pun." Sahut Arka.

  "Stress." Cibir Naufal.

  Gadis itu terkekeh, "Terimakasih kak Arka."

  "Mending lo balik kelas." Suruh Naufal.

  Adira kembali memasukkan bekalnya kedalam tas, "Aku masuk kelas dulu ya, bye kak Naufal." Pamit Adira, kemudian ia keluar dari kelas Naufal.

  Arka berdecak kagum, "Effort-nya perlu di acungi jempol."

  "Biasa aja, gak usah lebay." Naufal mengambil protein shake yang Adira bawa, kemudian meminumnya.

  Arka diam-diam tersenyum melihat itu, "Let's see, kegigihan Adira atau gengsi Naufal yang bakal menang." Gumamnya.

  ***

  Setelah dari kelas Naufal, gadis itu berjalan dengan membentuk pola zig-zag. Ia tidak henti-hentinya mengukir senyum lebar, membuat semua mata yang melihatnya mengernyit heran. Namun bukan Adira namanya jika peduli akan hal itu. Ia malah dengan santainya melewati koridor sekolah dan tidak menghiraukan semua tatapan aneh yang ditunjukkan orang-orang kepadanya.

  Dari kejauhan seseorang laki-laki berperawakan tinggi berjalan ke arah Adira. Ia bisa melihat tatapan memuja dari gadis-gadis yang di lewati oleh orang itu. Tidak dapat dipungkiri jika Adira juga diam-diam kagum dengan sosok itu, Entah apa yang tuhan pikirkan saat menciptakannya. Sangat sempurna.

  Laki-laki itu tersenyum pada Adira, "Pagi." Sapanya.

  "Pagi, kak Arion." Adira balik tersenyum.

  Arion terlihat melirik jam tangannya, "Lo baru dateng?."

  Adira menggeleng cepat, "Ngga, aku udah dateng dari tadi." Jawabnya.

  "Habis dari mana?." Tanya Arion.

  "Rahasia." Sahut Adira.

  Arion terkekeh." Astaga."

  "Kak Arion sendiri habis dari mana?." Adira bertanya.

  "Tadi ada urusan." Jawab Arion.

  "Rapat osis lagi?." Tebak Adira.

  Arion terkekeh, "Bukan, gue habis dari perpustakaan."

  Gadis itu mengernyit,  "Ngapain?."

  "Belajar buat olimpiade sains." Sahut Arion

  Adira berdecak kagum, "Kak Arion keren banget ya."

  Arion terkekeh, "Gak lah, kerenan lo."

  "Hah? Aku? Mana ada." Tolak Adira.

  "Iya, semua temen gue pada ngomongin lo." Jawab Arion

  "Hah? Kenapa mereka ngomongin aku?."

  Arion tersenyum, "Karena lo lucu."

  Adira terlihat salah tingkah, "Apa sih kak Arion."

  Arion terkekeh, "Beneran."

 "Engga, kak Arion lebih keren. Makanya banyak perempuan yang kagum sama kak Arion." Ujar Adira.

  "Lo juga?." Arion bertanya tiba-tiba.

  "Aku? Tentu, lagian siapa sih yang ngga kagum sama kak Arion." Jawab Adira.

  "Bagus deh." Arion mengukir senyum, "Ayo gue anter lo ke kelas."  Ujarnya.

  Adira mengernyit, "Tapi kelas kak Arion kan di atas?."

  "Gapapa, ayo." Ajak Arion. Mau tidak mau Adira mengikuti laki-laki itu.

  Kedua orang itu berjalan beriringan melewati koridor, membuat semua mata memandangnya dengan tatapan iri.

  "Jadi alasan lo pengen masuk osis karena biar gak ikut pelajaran?." Tanya Arion.

  Adira menunjukkan deretan giginya, "Itu salah satu alasannya."

  Arion terkekeh, "Tapi osis gak seenak yang lo bayangin."

  "Kenapa?." Tanya Adira.

  "Osis juga punya tugas, lo yakin bisa jalaninnya?."Arion balik bertanya.

  Adira mengangguk,"Kalo kak Arion bisa kenapa aku gak bisa?."

  Arion tersenyum, "I like your spirit."

  "Udah bell." Kata Adira.

  "Ah iya, gue duluan ya" Ujar Arion.

  Adira tiba-tiba menahan tangan Arion, "Kak Rion." Panggilnya.

  "Hm?."

  Gadis itu memberikan smoothie yang tadi ia bawa pada Arion, "Buat kak Arion." Katanya.

  Arion menaikkan alisnya, "Gue?."

  "Kenapa? kak Arion gak suka buah ya?." Tanya Adira.

  Arion menggeleng cepat, "Gue suka." Kemudian ia mengambil smoothie yang Adira bawa, "Thanks." Ujarnya.

  Adira tersenyum, "Semangat belajarnya, kak Arion."

  Laki-laki itu terkekeh, "Sana masuk kelas."

  "Iya, aku masuk kelas dulu ya kak." Pamitnya pada Arion, "Bye kak Arion." Gadis itu melambaikan tangannya, sebelum kemudian masuk ke dalam kelas.

  Arion diam-diam tersenyum melihat botol smoothie yang berada ditangannya "Adira." Gumamnya, Kemudian ia kembali berjalan untuk menuju kelasnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Orange Haze
552      383     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
Teman Berakhir (Pacar) Musuhan
796      482     0     
Romance
Bencana! Ini benar-benar bencana sebagaimana invasi alien ke bumi. Selvi, ya Selvi, sepupu Meka yang centil dan sok imut itu akan tinggal di rumahnya? OH NO! Nyebelin banget sih! Mendengar berita itu Albi sobat kecil Meka malah senyum-senyum senang. Kacau nih! Pokoknya Selvi tidak boleh tinggal lama di rumahnya. Berbagai upaya buat mengusir Selvi pun dilakukan. Kira-kira sukses nggak ya, usa...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
4046      1527     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
Kisah Kemarin
7582      1762     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Kembali Bersama Rintik
3836      1697     5     
Romance
Mendung tidak selamanya membawa duka, mendung ini tidak hanya membawa rintik hujan yang menyejukkan, namun juga kebahagiaan dan kisah yang mengejutkan. Seperti yang terjadi pada Yara Alenka, gadis SMA biasa dengan segala kekurangan dalam dirinya yang telah dipertemukan dengan seseorang yang akan mengisi hari-harinya. Al, pemuda misterius yang berhati dingin dengan segala kesempurnaan yang ada, ya...
Kala Badai Menerpa
1530      721     1     
Romance
Azzura Arraya Bagaswara, gadis kelahiran Bandung yang mencari tujuan dirinya untuk tetap hidup di dunia ini. Masalah-masalah ia hadapi sendiri dan selalu ia sembunyikan dari orang-orang. Hingga pada akhirnya, masa lalunya kembali lagi untuknya. Akankah Reza dapat membuat Raya menjadi seseorang yang terbuka begitu juga sebaliknya?
Of Girls and Glory
4322      1711     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
House with No Mirror
493      373     0     
Fantasy
Rumah baru keluarga Spiegelman ternyata menyimpan harta karun. Anak kembar mereka, Margo dan Magdalena terlibat dalam petualangan panjang bersama William Jacobs untuk menemukan lebih banyak harta karun. Berhasilkah mereka menguak misteri Cornwall yang selama ini tersembunyi?
Tulus Paling Serius
9977      1114     0     
Romance
Kisah ini tentang seorang pria bernama Arsya yang dengan tulus menunggu cintanya terbalaskan. Kisah tentang Arsya yang ingin menghabiskan waktu dengan hanya satu orang wanita, walau wanita itu terus berpaling dan membencinya. Lantas akankah lamanya penantian Arsya berbuah manis atau kah penantiannya hanya akan menjadi waktu yang banyak terbuang dan sia-sia?
Cinta Tiga Meter
779      483     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...