
True Story
Percayalah , rencana Allah itu selalu indah !
By: nisho
Hay dear, kali ini aku akan sedikit cerita tentang indahnya proses berhijrah yang aku alami. Awal mula aku memutuskan untuk berhijrah adalah karena orang tua aku yang sangat berambisi memasukkan aku ke sebuah pondok pesantren. Sangat berat hati pasti nya, tapi karena aku adalah anak yang selalu menuruti kemauan orang tua aku selama itu dalam kebaikan yaa, akhirnya dengan sedikit berat hati aku meng iyakan perintah mereka. Setelah sebulan hidup di lingkungan baru yakni di pondok, aku sedikit malu dan minder dengan keadaanku yang belum tau apa-apa, karena disana aku melihat teman-temanku sangat pandai dan mahir berbicara menggunakan bahasa arab. Semenjak itu, aku terus meyakinkan diriku sendiri "Kalau mereka bisa kenapa aku nggak bisa?" . Dan qodarullah setelah hampir setengah tahun mondok saat pembacaan santri berprestasi di kelas namaku dipanggil sebagai juara 2. Sontak seketika aku kaget dan menangis memeluk ibuku yang berada disampingku. Alhamdulillah berkat doa dan dukungan kedua orangtua aku juga pastinya aku bisa berada dititik sejauh ini.
Tak terasa 3 tahun sudah aku mondok di pesantren dan lagi-lagi aku sangat bersyukur telah memilih jalan untuk berhijrah dengan masuk ke pondok pesantren. Di tahun ketiga aku mondok, alhamdulilah aku sudah bisa menyelesaikan hafalan 30 juz dan mendapat sertifikat serta uang tunai sebesar satu juta rupiah. Lalu, aku hadiahkan uang itu untuk kedua orangtua ku. Tak sampai disitu saja, pada tahun terakhir aku mondok atau sekitar tahun keenam sebelum aku dinyatakan lulus, aku dan teman-teman sekelasku mengikuti lomba pidato bahasa arab. Dan alhamdulillah bini'matihi tatimmushoolihaat, aku dinyatakan sebagai pemenang dan mendapat hadiah buku bacaan yang berjudul "Meneladani Para Shahabat Nabi SAW" .
Awalnya aku merasa sangat keberatan memutuskan untuk mondok, selain karena minder juga karena takut. Takutnya disini bukan takut nanti ada hantu waktu di pondok atau yang lainnya ya, tapi aku takut karena saat masuk pondok aku memang pasrah dengan keadaanku yang bisa dibilang masih berantakan soal ilmu agama. Aku juga takut nanti nya teman-temanku akan menghina atau meremehkan aku yang tidak tau apa-apa ini, tapi dengan kuasa dan izin Allah justru banyak yang termotivasi dengan kisah hijrah aku, termasuk guru kesayangan aku juga di pondok ikut terharu saat mendengar cerita hijrah ku. Dan kali ini, aku mau sedikit berbagi pengalaman dan cerita ke kalian. Semoga bermanfaat ya :)