Read More >>"> My Idol Party (Bab 3) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Idol Party
MENU
About Us  

Si misterius Lmntrx ini benar-benar membuatku tidak bisa tidur. Aku memang sangat ingin ikut event tahunan ini, tapi membayangkan bahwa pasanganku adalah salah satu anggota Imperial adalah lain soal. Mungkin saja bersama Imperial aku bisa masuk seleksi dengan mudah seperti yang Jack katakan, tapi ini Imperial….

Saat subuh datang, matahari masih malu-malu berangkat dari rumahnya ke atas langit, aku sudah online, di balik selimut yang kututup sampai atas kepala, jaga-jaga kalau ibuk tiba-tiba masuk dan membangunkanku. Biasanya jam-jam ini adalah jam rawan bagiku untuk online, tapi aku harus memastikannya lagi.

“Masa sih, gue nggak kenal dia, perasaan gue kenal semua anak Imperial.”

Bagaimana tidak terkenal, anggota Imperial selalu masuk chart ranking mingguan, bulanan dan akan selalu menang setiap ada event, mereka hampir tidak pernah kalah dan terkalahkan. Kata Jack, seleksi masuk Imperial dilakukan berkali-kali oleh ketua grup, dan baru akan benar-benar diterima ketika mereka bisa membuktikan mereka tidak pernah kalah dalam tari match up selama seminggu.

Dalam kolom pencarian teman, aku mengetik lagi nama Lmntrx. Hal paling aneh yang terjadi berikutnya adalah, bahwa kami bahkan sudah berteman sejak satu tahun yang lalu, itu berati saat pertama kali aku main gim ini, kami sudah berteman? Wah… kok aku nggak sadar ya? Apa mungkin karena temanku terlalu banyak? Dan karena aku selalu bermain dengan anggota Paradise saja?

“Serayu, bangun!”

Degh

Jantungku hampir copot, tiba-tiba ibuk masuk dan menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Aku buru-buru menjatuhkan handphone ke kasur dan menindihnya dengan tubuhku sendiri, lalu pura-pura tidur.

“Serayu,” ucap ibuk sedikit lebih keras, aku memang bukan seseorang yang tidurnya mirip kerbau. Aku mudah bangun dan mudah juga untuk tidur, kelebihanku ini sangat menguntungkan untuk beberapa alasan.

“Enghhh,” aku mencoba membuat ibuk percaya dengan merenggangkan tubuh alias ngulet dalam bahasa Jawa, menyibak selimutku dengan satu tangan, membuat seolah-olah aku benar-benar bangun tidur.

“Ayo bangun, nanti kesiangan,” ucap ibuk sambil berlalu dan menutup pintu lagi.

Aku langsung mengambil handphone-ku yang sengaja tertindih, semoga dia tidak apa-apa dengan badanku yang berat ini. Tinggiku hanya 158 cm, dengan berat yang kata orang, sih sedikit membuatku terlihat gemuk, 60 kg. Padahal itu hanya dua angka lebih tinggi dari indeks masa tubuh ideal, kan? Aku juga sedang berusaha diet, kok.

Lagi pula kata ibuk, aku masih dalam masa pertumbuhan, meski sekarang cenderung tumbuh ke samping, aku masih rutin lari pagi kalau akhir pekan, biar tinggi dan kurus seperti bihun.

Aku memeriksa kembali handphone-ku. Pesan dari Lmntrx belum aku balas, sebagian diriku ingin menerimanya, tetapi sebagian diriku yang lain tidak yakin, walaupun dengan alasan yang logis sekalipun, aku masih tidak tahu harus menerimanya atau tidak. Aku mengembuskan napas kesal, mencari pasangan di dunia nyata dan di dunia maya sama saja susahnya.

Sebelum beranjak dari kasur, satu pesan whatsapp masuk, hanya tiga orang yang punya wewenang mengirimiku pesan pagi buta begini, bahkan saat aku masih penuh iler.

Tentu saja ibuk, yang kedua Karis, dan Leo. Apa aku bisa bilang kalau Leo adalah replika seorang Serayu dalam versi laki-laki?

Kami punya banyak kesamaan, hampir kembar kalau kata Karis. Barangkali dia memang kakak laki-lakiku yang diculik sewaktu kami baru lahir? Oh, ayo Serayu jangan melantur, dasar aneh.

“Nanti jadi ke bascamp?”

“Mau gue jemput?”

“Di rumah apa di sekolah?”

Please, aku bukan tipe seseorang yang mudah lupa dengan janji, kok. Dan tidak harus dibanjiri pesan pengingat begini. Dengan malas aku membalas pesan Leo hanya dengan sekali klik.

“Y,” tulisku di sana.

***

Dari depan gerbang menuju ke ujung lapangan upacara, aku sudah berlari, melewati satu tiang bendera, lalu Pak Mamat yang sedang membersihkan tempat sampah, kemudian melewati segerombol anak-anak kelas satu yang berjalan pelan sekali, aku yakin mereka sedang tebar pesona seperti biasanya. Berbagai aroma minyak wangi tercium ketika aku melewati mereka. Yah, nggak masalah sih buatku, di SMA memang cocok buat dijadikan cerita cinta pertama seperti di novel atau di dalam film. Mungkin hanya aku saja yang tidak mempunyainya.

Ah, senangnya punya kelas di lantai dasar, dulu jaman-jaman masih jadi adik kelas, aku paling kesal kalau harus naik tangga dulu, belum lagi kalau telat, dengkul rasanya mau copot.

“Karisssssssss, demi apa gue harus cerita ini ke lo sekaranggg!!”

Melihatku datang dengan kondisi gila memang bukan hal baru buat Karis, tapi dia selalu terkejut, selalu memberikan ekspersi, “ya Tuhan, siapa orang gila ini, kenapa dia mirip sahabatku.”

“Karis serius, ada yang nembak gue!”

Oke ini berlebihan, karena raut wajah Karis otomatis berubah sama terkejutnya dengan aku semalam. Aku tahu, aku tidak sedang ditembak sungguhan oleh seseorang, tapi sama saja kan? Ada seseorang yang memintaku jadi pasangannya—di gim.

Karis langsung menarik tanganku untuk segera duduk, menelik wajahku yang katanya suka bohong itu. “Orang gila mana yang mau sama lo?”

“Bukan di dunia nyata, di game, Ris. Idol Party, anak Imperial!”

Mendengar jawabanku Karis menghela napas panjang, seperti mendengar sebuah keberuntungan sebab kabar yang aku berikan bukan hal yang aneh seperti melihat zebra menyebrang jalan. Setelah itu Karis mencubit lenganku dengan gemas, dia selalu melakukannya, sepertinya hobi sekali dia menyakitiku.

“Lo putus asa banget atau gimana? Sampe nyari pacar di game, huh?”

“Sumpah kerang ajaib, enggak, Ris. Jack bilang, mau ada event tahunan di Idol Party, tapi syaratnya, setiap player harus punya pasangan. Lo tau gue jomblo dari lahir, kan? Nah semalem, ada player misterius yang nggak gue kenal tu nembak gue.”

“Gini-gini,” Karis merubah posisi duduknya menghadapku. “Jadi event ini harus berpasangan?” Tanya Karis dan aku spontan mengangguk.

“Dan lo di tembak player yang misterius?” Aku mengangguk lagi. “Dia jago nggak?” Aku tidak tahu harus jawab apa, kalau anak Imperial sih sudah pasti jago, walaupun aku belum lihat cara mainnya.

“Kayaknya sih gitu,” jawabku agak ragu.

“Terus masalahnya di mana?”

“Ya, lo pikir aja, siapa yang mau couple-an sama cowok yang nggak dikenal?”

“Serayu Wening Setiaji,” nada suara Karis selalu lucu kalau memanggil nama panjangku begitu, nadanya seolah-olah dibuat berlogat Jawa, padahal dia orang Sunda.

“Iya, Karisa Farahina Malik,” kataku tak mau kalah.

“Kalau misalkan dia nggak ngerugiin lo di event ini, take it, terus putusin waktu event udah kelar. Itu namanya simbiosis mutualisme, lo dapet pasangan yang jago, dan dia dapet couple buat ikut event. Adil kan? Lagian ini cuma game Sera, jangan ribet deh.”

Aku cemberut mendengar jawabannya. Karena bagiku, ini bukan sekadar gim saja. Gim ini seperti rumah keduaku, dan aku selalu menganggapnya serius. Melihat raut wajahku berubah, Karis merasa bersalah. Dia harusnya paling tahu kalau aku paling nggak suka dinasehati dengan kata, ini Cuma gim Sera.

“Eitss, jangan ngambek kayak bocah belom dikasih jajan lo. Denger, kalau dia beneran orang yang baik, ganteng, jago main gim, bukannya bagus kalo lo dapetin dia. Lagian, kan dia yang milih lo, bukan lo yang nembak dia duluan kan? Mungkin emang dia suka sama lo.”

“Apa iya?”

Pertanyaan bodoh seperti itu memang sangat cocok untuk perempuan baperan sepertiku. Dibilang suka sedikit, langsung percaya. Mungkin itu jadi alasan juga kenapa aku anti didekati laki-laki. Takut.

Dulu, aku naksir salah satu anggota mading sekolah. Kami beda kelas, tapi sama-sama kelas dua. Kadang, kalau lagi ada rapat Osis aku sengaja cari tempat duduk deket dia, atau paling nggak, cari spot yang bisa memandang dia dengan leluasa.

Tapi, ya. Nggak pernah kesampaian, karena aku terlalu takut, dan dia nggak ada perasaan.

“Udah sekarang mending lo accept aja.”

Aku mengangguk cepat, nasihat Karis selalu ada benarnya juga. Meskipun sempat ragu-ragu, pada akhirnya aku menerima Lmntrx menjadi pasangan event tahunanku nanti. Waktu jam istirahat, aku membuka gim, membalas pesanya dengan singkat, “Sure.” Lalu menerimanya sebagai pasanganku. Mulai hari ini, Lynx dan Lmntrx akan mengguncang Idol Party.

***

Basecamp nggak banyak berubah, cuma ada sedikit interior yang direnovasi, tapi rasanya tetap sama. Leo ini temanku di bangku menengah pertama, kami lulus, dan sayang, Leo harus pindah ke luar kota selama dua tahun, lalu kami nggak ketemu lagi.

Walaupun Leo di Surabaya, dia hampir nggak pernah absen mengirimi aku pesan, entah email, atau kadang barang-barang aneh ke alamat rumahku.

“Lo nggak punya temen ya?”

“Nggak ada yang kayak lo, Ra,” ucapnya.

“Maksudnya, nggak ada yang jelek dan bawel kayak lo, udah bagus di idup gue yang kayak lo itu cuma ada satu, kalo dua? Apa nggak mati muda gue?”

Lalu ketika Leo kembali ke Jakarta, kami jadi sering main gim, membentuk sebuah squad dan tim e-sport kecil-kecilan. Dia kenal banget sama ibuk, jadi dia tim pendukungku garis keras kalau urusan membohongi ibuk. Kapan-kapan Leo akan kusuruh minta maaf, deh.

Basecamp ini ruko sedang punya ayah Leo, yah semacam properti yang sengaja ditinggal gitu deh, mungkin karena sudah banyak uang, jadi ruko ini bebas disalah gunakan oleh Leo jadi tempat warnet ilegal.

“Gue kangen banget sama tempat ini!”

“Makannya jangan sok sibuk,” katanya.

Aku melotot, nasibku kan ditentukan dari hasil ujian sekolahku, berbeda dengan Leo yang memang sudah punya sendok emas. “Iya bos Leo, nanti kalo lulus gue kerja sama lo aja, ya? Lo mau kan nerima karyawan yang bukan sarjana?”

“Boleh, tapi jadi OB, ya?”

“Sial!”

Aku meringis, tapi sambil tertawa. Sayang, Karis nggak bisa ikut ke sini, kalau dia datang, aku mau pukul mereka berdua pakai papan keyboard.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Second Lady?
423      303     6     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?
Frasa Berasa
61435      6792     91     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...
Perfect Love INTROVERT
9778      1820     2     
Fan Fiction
The Maiden from Doomsday
10200      2237     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
Beach love story telling
2758      1397     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
567      406     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
Cute Monster
630      354     5     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
Wannable's Dream
36700      5502     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Under The Moonlight
1752      924     2     
Romance
Ini kisah tentang Yul dan Hyori. Dua sahabat yang tak terpisahkan. Dua sahabat yang selalu berbagi mimpi dan tawa. Hingga keduanya tak sadar ‘ada perasaan lain’ yang tumbuh diantara mereka. Hingga keduanya lupa dengan ungkapan ‘there is no real friendship between girl and boy’ Akankah keduanya mampu melewati batas sahabat yang selama ini membelenggu keduanya? Bagaimana bisa aku m...
TRIANGLE
308      196     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...