Read More >>"> Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO) (16. Nyupena) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

(Mimpi)


"Lihat teman-temanmu itu! Mereka tak pernah membangkang. Tidak sepertimu!"

"Itu karena orang tua mereka mendidik dengan benar!" Aku balas berteriak, tidak peduli menjadi anak yang durhaka.

"Mereka selalu menunjukkan sopan santun! Bukan sepertimu, dasar batu! Enyah dari hadapanku!" bentak wanita di depanku ini, tak lain ibu kandungku sendiri. Bahkan aku masih bertanya-tanya apa benar wanita berwatak keras ini memang sungguh ibu kandungku.

"Seharusnya kau bersyukur mempunyai anak cerdas sepertiku!" usapku sinis. Jangan salahkan aku yang hanya mencontoh sikap wanita itu.

"Teman-temanmu itu suka berbagi, tidak pelit sepertimu." Ia menekan kalimat itu, membuat rahangnya tampak keras.

"Mereka berbagi karena tidak ada hal penting yang harus dibeli. Sedangkan aku? Aku harus membeli banyak buku untuk persiapan Olimpiade Sains nanti. Tidakkah kau mengerti perasaanku ini? Terlalu banyak pikiran yang bersarang di otakku. Ditambah lagi kau memarahiku di saat aku harus belajar karena besok simulasi," ucapku dengan penuh penekanan, kurasakan otot leherku menegang.

Sikap menurut pada orang tua? Itu bukan sifatku. Aku pembangkang. Ingat itu. Bukankah sifat anak tergantung orang tua? Terkadang aku ingin mempunyai orang tua seperti guru Bimbingan Konseling di sekolahku yang memahami bagaimana menghadapi anak.

"Sedari kecil kau sakit-sakitan. Kau tidak tahu uang yang kuhabiskan untukmu berobat! Jangan sombong hanya karena terpilih Olimpiade!"

"Kalau Ibu tidak ikhlas mengobatiku, kenapa dulu membawaku berobat? Bukankah Ibu senang bila aku tidak ada di dunia ini?"

Ibu akan memukul kepalaku dengan tongkat sapu yang sedari tadi dipegangnya. Sebelum tongkat itu mendarat, aku sudah terlebih dahulu membuka mata dengan jantung berdentum.

"Viva, Minum dulu." Suara lemah lembut menyadarkanku dari mimpi, lebih tepatnya kilas balik diriku waktu bertengkar hebat dengan Ibu.

Aku meneguk segelas bambu air bening. Sejenak pandanganku berkunang. Nyupena (mimpi) itu sama persis dengan kejadian empat tahun yang lalu. Sedikit menyesal telah membangkang pada orang tua, tapi tetap saja menyakitkan bila aku dibanding-bandingkan dengan orang lain.

Mungkin aku bisa terlempar ke masa ini karena anugerah bisa terbebas dari kemarahan Ibu. Atau malah kutukan karena menjadi anak durhaka? Entahlah, yang penting aku sekarang betah tinggal di masa ini.

"Boleh Emak tahu kau melindur apa sampai menangis begini?" tanyanya menyadarkanku yang tengah berderai air mata.

Aku memeluk Emak dengan erat, mencoba mengenyahkan ingatan tentang masa lalu kelam yang selalu saja menghantuiku.

"Emak sayang padaku, kan?" tanyaku.

"Tentu saja. Apa pun yang terjadi, Emak sangat-sangat menyayangimu lebih dari siapa pun," jawabnya sambil tersenyum.

Aku bersyukur dipertemukan dengan Mak Lastri di masa ini. Kuharap, selamanya aku tetap di sini bersama orang-orang yang menyayangiku.

🌼

Aku yang tadinya berniat menemui Arya di sawah, urung karena Dadari yang bertamu ke rumahku. Ia menenteng mainan tradisional dakon dari kayu dan batu untuk kami mainkan bersama. Aku hanya menang satu kali di empat permainan. Tentu saja! Aku kan sudah lupa bagaimana cara memainkan permainan ini. Terakhir kali adalah waktu Sekolah Dasar karena setelah itu aku tidak mempunyai teman yang bisa diajak bermain permainan tradisional.

Setelah lelah bermain bak masa kecil kurang bahagia, kami duduk bersantai di bangku pelataran, menikmati hilir mudik orang yang melintas membawa sekeranjang rumput maupun padi.

Rumah Mak Lastri berada di pinggir jalan, begitu pula rumah Dadari. Jarak rumah satu sama lain lumayan jauh, sekitar tiga puluh meter. Tempat tinggal kami lumayan jauh dari keramaian pasar. Setiap harinya hanya terdengar aktivitas orang di hutan dan juga kicau burung serta gonggongan anjing yang tidak sebising suara knalpot motor. Di samping itu, lain lagi saat malam hari yang terlampau sunyi sampai suara ranting jatuh dan semak bergoyang pun terdengar sangat jelas.

"Siapa lelaki tampan waktu itu?" celetuk Dadari. Aku yakin siapa yang dimaksudnya.

"Arya, dia sahabatku." Berat mengakui kalau dirinya hanya sahabatku, tapi bagaimana lagi memang itu kenyataannya. Aku tidak memiliki hubungan khusus dengan Arya. Hubungan tanpa status katanya selalu jaya.

"Bisakah kau mengenalkanku padanya?" tanya Dadari dengan berseri-seri.

Aku memaksakan sudut mulut untuk tertarik ke atas, yang berujung senyumanku itu berkedut. Aku mengangguk sembari memalingkan muka tak nyaman. Aku khawatir kalau mereka kenalan, Arya bakal naksir padanya. Secara, paras Dadari enak dipandang dengan mata bulat yang selalu menyipit tiap kali tertawa, bulu matanya lentik alami, hidung mungil di tengah wajah tirusnya, dan bibir yang juga mungil semerah delima. Tak ayal tubuhnya montok juga. Lelaki mana yang akan menolaknya?

Aku menunduk, memastikan dada Nayaviva tak kalah dari Dadari. Aku melipat bibir, kecewa menemukan dada yang tampak kecil menggunung. Sementara itu, aku belum tahu bagaimana wajah seorang Nayaviva. Lain waktu aku bakal minta Emak memberikanku sebuah cermin.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3640      1442     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
EPHEMERAL
99      90     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
The Maze Of Madness
3776      1537     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Langit Indah Sore Hari
98      84     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Rembulan
768      428     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Just For You
4123      1623     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Premium
SHADOW
4072      1330     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2350      908     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Kisah Kemarin
4099      1345     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
A Freedom
102      88     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?