Pendahuluan
Kita sekalian tahu bahwa ada suatu kekuatan yang lebih besar di alam semesta ini yaitu CINTA. Cinta adalah suatu warisan kearifan purba dan hal itu bukan untuk didiskusikan atau ditangkap oleh pengertian tingkat manusia modern kita. Manakala kita menjadi rendah hati di dalam ketulusannya, kita akan menjadi semakin kuat, karena kita memiliki kekuatan yang lebih tinggi di dalam diri kita, dan seharusnya, secara bersama-sama, menggunakan setiap hari kita untuk kebaikan bagi umat manusia yang lain.
“Jikalau setiap orang suci punya masa lalu, setiap orang berdosa pun pasti punya masa depan. Kita bukanlah orang-orang yang berdosa. Itu adalah ilusi. Bagaimana pun, kita harus banyak berusaha untuk menyadari, untuk memahami kebenaran ini, untuk menemukan kembali kemurnian cinta asli dari warisan purba agung kita.”
Berhentilah menjadi diri kita sendiri, dan menjadi diri kita yang berbeda sekarang, kini, serta esok – dan kecerdasan serta berkat, pengetahuan, hikmat itu akan semakin melekat erat, bahkan cinta pasti dimengerti disetiap tutup lingkarannya dengan penuh keajaiban dalam segala misterinya.
Semi novel Cinta Rebecca pada bagian akhir dalam buku ini bermuatan kekuatan ekspresi dari hasrat yang menyala-nyala berupa pesan masa depan bagi mimpi-mimpi Rebecca terhadap kedamaian, ketenteraman, dan damai sejahtera di seluruh muka bumi.
Cinta telah disuarakan bersahut-sahutan oleh Penyair Kahlil Gibran dan Cinde dalam karya cinta yang tak terlukiskan ini, pesona dinamik sama luar biasanya, sulit digambarkan, dan sukar diselami. Pesan cinta mereka merupakan suatu keindahan yang sejati dan murni yang ditunjukkan dalam berbagai ungkapan, bukan saja oleh penyair, filsuf, pemerhati dan pandangan segi budaya serta sastera dari berbagai negara, bahkan juga oleh para suci dunia.
Meskipun semi novel ‘Cinta’ ini terisi nuansa pandangan-pandangan, dan bahan-bahan renungan yang berkaitan dengan pendidikan, bukanlah sekali-kali merupakan suatu ajaran baru maupun aliran.
Terima kasih tak terhingga, sekali lagi aku sampaikan kepada sekalian pembaca, narasumber sari, khususnya kepada keluargaku – terutama anak-anakku : Cindy, Inez, Devin (Cinde) dan para sahabat-sahabatku yang telah memberikan begitu banyak ilham maupun inspirasi, hingga naskah ini dapat terselesaikan di dalam keberadaannya.
Salam damai sejahtera bagi seluruh isi bumi!