Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Istri Rahasia Suamiku
MENU
About Us  

“Kenalkan ini Syifa, dia adalah salah satu warga di Desa Ronggo Lawuh.” jawab Rudi sambil memperkenalkan Syifa kepada Bu Ningrum.

 

“Assalammualaikum, Bu." sapa Syifa sambil tersenyum ke arah Ningrum.

 

"Lalu, kenapa kamu bawa dia ke rumah kita?" tanya Ningrum penasaran.

 

Syifa yang mempunyai sifat ramah dan baik kepada semua orang mendekati Ningrum dengan maksud untuk mencium tangannya. Belum juga tangan Syifa menyentuhnya Ningrum langsung menghindar dengan cara menjauhkan tubuhnya dan berjalan ke arah sofa. Perlakuan Ningrum kepada Syifa ternyata tidak membuatnya sakit hati, Syifa berpikir bahwa hal itu sangat wajar mengingat mereka yang belum pernah bertemu. 

 

"Mungkin Ibu mertua terkejut dengan kedatangan ku yang tiba-tiba. Karena 'kan dia belum mengenalku, jadi aku harus sedikit bersabar menghadapi ibu mertua ku," pikir Syifa sambil berjalan di belakang Rudi yang sedang menggandeng tangan sang mama.

 

“Sekarang kamu jelaskan ke Mama, kenapa kamu bawa perempuan kampung ini ke sini." desak Bu Ningrum kepada anaknya. 

 

“Syifa diusir dari kampungnya karena hamil, dan parahnya laki-laki yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab.” jawab Rudi sambil memijat tangan sang mama.

 

“Bukannya Mas Rudi adalah ayah dari anak ini, lalu kenapa dia justru mengatakan bahwa ayah dari anak ini tidak bertanggung jawab.” pikir Syifa sambil mengerutkan keningnya. 

 

"Mama sudah tahu maksudmu, kamu mau menampung dia di rumah kita 'kan?" tebak sang mama sambil menarik tangannya dari Rudi.

 

“Iya, Ma. 'Kan bisa buat bantu-bantu Mbok Inah di sini,” jawab Rudi sambil memeluk sang mama.

 

"Tidak! Mama tidak setuju. Lebih baik kamu antar dia ke kampungnya atau bawa dia ke rumah temanmu, siapa tahu mereka ada yang membutuhkan pembantu!" Teriak sang mama sambil berjalan meninggalkan Rudi dan Syifa.

 

"Apa pembantu?" batin Syifa sambil terus mendengarkan percakapan Rudi dan Ningrum.

 

Syifa yang melihat pertengkaran Rudi dan Ningrum hanya bisa berdiri mematung di ruang tamu. Rudi yang sangat mengerti sifat sang mama langsung berjalan menghampiri Ningrum yang sedang marah. Namun, apa yang dilakukan Rudi justru membuat sang mama semakin marah.

 

"Ayolah, Ma. Biarkan Syifa tinggal di sini untuk menjadi pembantu di rumah kita," ucap Rudi sambil terus mengejar sang mama.

 

“Pembantu? Kenapa lagi-lagi Mas Rudi bilang kalau aku ini pembantunya, ya Allah, kenapa Mas Rudi tidak mengakuiku sebagai istrinya,” batin Syifa sambil menatap Rudi yang sedang merayu Bu Sari.

 

"Kamu gila ya, kamu lihat perutnya ... apa mungkin dia bisa bekerja dengan perut buncit seperti itu, Mama tidak mau tahu kamu bawa dia pergi dari rumah ini sekarang!" bentak Ningrum kepada Rudi. 

 

"Rudi yakin dia bisa mengerjakan semua pekerjaan rumah di sini, lagipula selama ini Syifa juga sering membantu orang tuanya di sawah, benarkah Syifa?" ucap Rudi sambil menoleh ke arah Syifa yang berada di belakangnya.

 

“Tapi Mas … bukannya aku itu ….” Belum selesai Syifa berbicara dengan Rudi sudah memotong ucapannya.

 

"Ayolah, Ma. Sekali ini saja Rudi mohon kabulkan keinginan Rudi," ucap Rudi kepada sang mama sambil bersujud.

 

"Mama heran, kenapa kamu begitu ngotot agar perempuan ini bisa tinggal bersama kita. Apa jangan-jangan kamu yang sudah menghamili perempuan ini?" ucap sang mama sambil mengerutkan keningnya. 

 

"Mama. Rudi hanya kasihan pada Syifa saja!" bentak Rudi yang mulai hilang kesabaran.

 

Melihat Rudi yang begitu marah Ningrum langsung menghampiri sang putra. Sambil memeluk Ningrum yang tadinya menolak kehadiran Syifa kini memberikan izin kepadanya. Namun, dengan syarat sang mama tidak mau direpotkan dengan kehamilan Syifa.

 

“Mbok! Mbok Inah.” teriak Ningrum sambil memanggil nama asisten rumah tangganya.

 

“Iya, Nyonya." jawab Mbok Inah sambil berjalan ke arah Ningrum dan Rudi.

 

“Bawa perempuan itu ke paviliun belakang, dan jelaskan apa saja yang harus dia kerjakan.” perintah Ningrum kepada Mbok Inah sambil menatap Syifa dengan kebencian penuh.

 

"Paviliun, tempat apa itu? Kenapa aku harus dibawah sana," Syifa semakin terlihat bingung dengan apa yang terjadi.

 

“Mbok, kembali saja ke dapur biar saya saja yang mengantar Syifa ke kamarnya,” ucap Rudi sambil berjalan ke arah paviliun belakang.

 

“Baik, Den." jawab Mbok Inah singkat.

 

“Mas, kenapa aku harus dibawa ke paviliun, tempat apa itu? Apa itu kamar mu." tanya Syifa kepada Rudi sambil sedikit berbisik.

 

Rudi yang mendengar pertanyaan Syifa langsung menggandeng Syifa dan segera mengantarnya ke paviliun. Ningrum yang sudah lelah karena emosinya kepada Rudi meminta Mbok Inah untuk membuatkan secangkir teh hangat. Syifa dan Rudi mulai berjalan ke arah paviliun belakang, setelah sampai di paviliun rudi segera membuka pintu dan jendela kamar syifa. Nampak sebuah kamar yang cukup sempit dan hanya terdapat sebuah lemari, tempat tidur dan kipas angin dinding untuk menghilangkan rasa panas.

 

"Kamu tinggal di sini saja, ingat jangan sampai ada yang tahu tentang pernikahan kita." ucap Rudi kepada Syifa.

 

“Kenapa aku harus tidur di kamar ini, Mas? Memangnya kenapa kalau mereka tahu kalau aku ini istrimu.” tanya Syifa kepada Rudi yang sedang membuka jendela kamar Syifa.

 

“Diam! Jangan banyak bicara, mulai sekarang kamu adalah pembantu di rumah ini." jawab Rudi sambil mendekat ke arah Syifa.

 

"Tidak! Aku tidak mau menjadi pembantu di rumah ini, apalagi aku ini kan istrimu." ucap Syifa sambil sedikit berteriak.

 

“Kalau kamu tidak mau, silahkan tinggalkan rumah ini dan jangan harap aku mau bertanggung jawab atas anak yang ada di dalam kandunganmu." ancam Rudi sambil menarik tangan Syifa keluar kamar.

 

“Bagaimana Ini, aku tidak bisa berbohong jika aku adalah istri dari Mas Rudi. Tapi kalau aku mengaku, lalu bagaimana dengan nasib anak ini.” pikir Syifa sambil berdiri di hadapan Rudi.

 

"Malah bengong, bagaimana kamu mau pura-pura menjadi pembantu di rumah ini!" bentak Rudi kepada Syifa hingga membuat Syifa kaget.

 

"Baik, Mas. Aku mau jadi pembantu di rumah ini," jawab Syifa yang terlihat sangat terpaksa dengan jawaban itu. 

 

"Bagus, sekarang kamu istirahat dulu, nanti malam aku datang lagi." ucap Rudi yang langsung meninggalkan Syifa.

 

***

Siang itu tidak banyak yang dilakukan Syifa selain merapikan pakaiannya dan membersihkan ruangan yang kini menjadi kamarnya. Malam harinya saat Syifa sedang menyiapkan makan malam tanpa sengaja dia melihat Rudi sedang bercanda dengan adik perempuannya. Tiba-tiba Syifa yang saat itu sedang serius melihat keakraban Rudi dan adik perempuannya dikejutkan dengan kehadiran seorang laki-laki paruh baya. 

 

“Kamu siapa, Nak?" tanya Andre Baskoro kepada Syifa.

 

“Selamat malam, Pak. Saya Syifa pembantu baru di rumah ini,” jawab Syifa kaget.

 

“Kerjanya hati-hati ya, Nak. Kasihan bayimu jika kamu tidak hati-hati,” jawab Andre sambil berjalan ke arah Rudi dan adiknya.

 

Syifa yang melihat kebaikan sang ayah mertua langsung bersyukur bahwa masih ada yang memperhatikannya. Andre Baskoro memang berbeda dengan keluarga Rudi yang lain, kehidupan masa kecil yang penuh dengan air mata dan kesulitan ekonomi membuat Andre belajar banyak hal. Sehingga kekayaan yang dia miliki saat ini tidak membuatnya menjadi manusia yang sombong dan angkuh. 

 

“Rudi, siapa perempuan yang bernama Syifa itu?” tanya Andre kepada Rudi yang sedang bergurau dengan Shania adik terkecilnya.

 

“Iya, siapa sih dia, Mas? Sudah dekil, bau lagi." tambah Shania dengan menatap Syifa dari kejauhan.

 

“Shania, jaga mulutmu. Dia juga manusia yang sama seperti kita, jadi hormati dia seperti kamu menghormati kami!” bentak Andre kepada putri bungsunya. 

 

“Oh, Syifa. Dia salah satu warga di desa Ronggo Lawuh, karena dia hamil di luar nikah maka warga mengusirnya, dan Terpaksa Rudi membawanya ke rumah kita. Kasihan kalau dia pergi tanpa tujuan dengan kondisi hamil besar seperti itu,” jawab Rudi sambil letakkan ponselnya.

 

“Memangnya di desa itu dia tidak memiliki keluarga, sehingga tidak ada yang bisa membelanya?” tanya sang ayah yang membuat Rudi terdiam.






 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Aku Milikmu
1992      887     2     
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?
Aku Benci Hujan
7057      1861     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Mr.Cool I Love You
133      117     0     
Romance
Andita harus terjebak bersama lelaki dingin yang sangat cuek. Sumpah serapah untuk tidak mencintai Andrean telah berbalik merubah dirinya. Andita harus mencintai lelaki bernama Andrean dan terjebak dalam cinta persahabatan. Namun, Andita harus tersiksa dengan Andrean karena lelaki dingin tersebut berbeda dari lelaki kebanyakan. Akankah Andita bisa menaklukan hati Andrean?
Love Al Nerd || hiatus
133      105     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Air Mata Istri Kedua
152      135     0     
True Story
Menjadi istri kedua bukanlah impian atau keinginan semua wanita. Begitu juga dengan Yuli yang kini telah menikah dengan Sigit. Seorang duda yang dia kenal satu tahun lalu. Pernikahan bahagia dan harmonis kini justru menjadi bencana bagi Yuli saat dia mengetahui jika Sigit sebenarnya bukanlah seorang duda seperti yang dia katakan dulu. Pria yang diketahui bekerja sebagai seorang pelayan di seb...
Jelita's Brownies
4147      1593     11     
Romance
Dulu, Ayahku bilang brownies ketan hitam adalah resep pertama Almarhum Nenek. Aku sangat hapal resep ini diluar kepala. Tetapi Ibuku sangat tidak suka jika aku membuat brownies. Aku pernah punya daun yang aku keringkan. Daun itu berisi tulisan resep kue-kue Nenek. Aku sadar menulis resep di atas daun kering terlihat aneh, tetapi itu menjadi sebuah pengingat antara Aku dan Nenek. Hanya saja Ib...
Hello, Kapten!
1458      731     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
5210      1966     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
I'm not the main character afterall!
1342      699     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
KataKu Dalam Hati Season 1
5736      1503     0     
Romance
Terkadang dalam hidup memang tidak dapat di prediksi, bahkan perasaan yang begitu nyata. Bagaikan permainan yang hanya dilakukan untuk kesenangan sesaat dan berakhir dengan tidak bisa melupakan semua itu pada satu pihak. Namun entah mengapa dalam hal permainan ini aku merasa benar-benar kalah telak dengan keadaan, bahkan aku menyimpannya secara diam-diam dan berakhir dengan aku sendirian, berjuan...