Loading...
Logo TinLit
Read Story - Palette
MENU
About Us  

“Lo mau nggak apply CV lagi ke Palette?” Dara mengulang pertanyaannya dengan lebih sederhana. “Ya mungkin aja kan, sekarang rules mereka berubah, nggak cuman nyari lulusan baru, gitu.”

Gadis itu melihat Naga menghela napas panjang, kemudian beranjak. Buru-buru Dara menangkap tangan Naga demi menahan langkahnya. Dia paham kenapa Naga terlihat kesal dan memilih langsung berdiri alih-alih membalas perkataannya.

“Duduk dulu. Kenapa sih kita nggak bisa ngobrol baik-baik?”

“Ra, gue udah pernah bilang kan sama lo. Gue emang suka sama lo, tapi bukan berarti lo bisa seenaknya ikut campur urusan pribadi gue.”

Dara menatap pemuda yang kini berdiri di hadapannya itu dengan tatapan sinis. Tentu saja dia tidak lupa. Itu baru terjadi beberapa waktu lalu, tepat di tempat ini. “Gue nggak ikut campur, cuma ngasih saran. Kalau semua orang yang pengin ngasih lo advice lo sebut ikut campur, namanya lo nggak tahu diri.”

Naga tertawa. Mendengar tawa itu, Dara buru-buru menoleh ke sekelilingnya sambil berharap tidak ada orang yang memperhatikan mereka saat ini. “Kenapa jadi gue yang nggak tahu diri?”

“Karena lo nggak bersyukur punya orang-orang yang peduli sama lo.” Naga terkesiap. Dara dapat melihat perubahan ekspresi di wajahnya. Namun, gadis itu belum ingin berhenti. “Bapak lo, temen-temen lo, semuanya udah berusaha bantuin lo buat move on dari penolakan Palette dulu. Tapi lo sendiri yang milih buat terus berkubang di masa lalu.”

“Lo pikir penolakan tiga tahun lalu cuma penolakan aja? Lo nggak pernah tahu apa yang Palette lakuin ke gue.”

“Apa emangnya? Palette plagiat ide lo? Bukannya Bintang yang udah nyuri ide lo? Oh, bukan, ding. Elo yang emang bego ngasih ide lo cuma-cuma ke Bintang. Iya, kan?”

“Lo....” Kerutan di dahi Naga semakin dalam. “Lo tahu dari mana soal Bintang?”

Dara terkekeh. “Lo pikir, Choky bakal diem aja gitu ngelihat lo kayak gini?”

“Dasar cepu. Awas aja ntar kalau ketemu gue. Abis lo, Chok!”

Dengan pelan, Dara menarik tangan Naga yang masih ada dalam genggamannya, meminta pemuda itu untuk kembali duduk. Namun, Naga justru mengibaskan tangan Dara dengan keras.

“Lo juga!” Pemuda itu mengacungkan telunjuknya tepat di depan wajah Dara. “Gue beneran nggak mau kasar sama cewek, tapi tingkah lo tuh kayak sengaja minta dikasarin. Lo udah terlalu jauh ikut campur dalam hidup gue. Sumpah ya, Ra, gue nggak nyangka lo bakal nyari tahu soal Bintang segala.”

“Gue lakuin ini semata-mata karena pengin balas kebaikan Pak Mahdi. Gue nggak peduli lo mau ngapain kek di hidup lo, seandainya lo bukan anak Pak Mahdi. Gue peduli sama lo karena masa depan lo menentukan masa depan Pak Mahdi.”

Naga menyeringai. Perkataan Dara barusan membuatnya semakin merasa curiga. “Siapa lo sebenernya?”

“Apa itu penting sekarang?”

“Kenapa lo seolah-olah tahu kalau Palette bakal nerima gue seandainya gue masukin lamaran lagi?”

Dara tidak tahu Naga bisa mengintimidasi seperti ini. Apa dia terlalu meremehkan pemuda itu? Bukan, bukan. Dia tidak pernah merasa meremehkan siapa pun. Semua yang dia katakan tadi adalah fakta. Intimidasi yang dilakukan Naga, Dara yakin, hanya sebuah bentuk self-defense.

“Apa pacar sukses lo kemarin kerja di sana? Lo ngorek informasi soal gue sama Bintang dari pacar lo? Wah, gue nggak nyangka lo bisa kayak gitu. Lo ngasih apa ke pacar lo sampe dia mau bocorin rahasia perusahaan? Badan lo?”

Dara berdiri dan melayangkan tamparan ke pipi Naga. Pemuda itu mematung, mengusap pipinya pelan, lantas terkekeh. Dara mengepalkan tangan, berusaha menahan diri untuk tidak menampar lagi.

“Kenapa demi Bapak, lo mau ngorbanin badan lo? Apa Bapak seberharga itu buat lo? Kenapa? Apa lo punya affair juga sama Bapak?”

Dara gagal menahan diri. Sebuah tamparan kembali melayang ke pipi Naga yang satu lagi. “Gue tahu lo gila, tapi gue nggak nyangka otak lo sekotor itu!”

Gadis itu beranjak lebih dulu, menenteng dua termos nasi, dan meninggalkan Naga yang masih sibuk meredakan panas di kedua pipinya. Malam ini, Dara tidak akan sanggup tidur di rumah Pak Mahdi. Dia harus menenangkan diri setelah semua omong kosong yang disemburkan Naga barusan. Karena jika tidak, Dara takut akan meledak dan melukai lebih banyak orang.

Sayangnya, rencana itu justru didahului oleh Naga. Setelah meletakkan barang-barang bawaannya tadi, pemuda itu masuk ke kamar sebentar, kemudian keluar lagi tanpa pamit.

“Jangan numpang tidur terus di tempat Sakti, kayak nggak punya rumah aja!” Dara masih bisa mendengar suara Pak Mahdi yang berusaha mencegah anaknya keluar dari rumah. Namun, Naga bahkan tidak menoleh sedikit pun untuk membalas kata-kata bapaknya.

Dara tidak habis pikir, bagaimana mungkin ada manusia keras kepala yang terus denial dan membentengi dirinya sendiri dari menerima bantuan orang lain? Gadis itu sudah lelah. Dia tidak sanggup melanjutkan ini semua. Bicara panjang lebar dengan Naga, ujung-ujungnya bukan solusi yang mereka dapatkan. Dara pikir, karena kompetensi akademiknya yang bagus, Naga bisa diajak diskusi baik-baik untuk menata kembali masa depannya. Ternyata Dara salah. Kompetensi akademik tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan seseorang mengelola emosi.

Dara tahu, apa yang dilakukan Naga hari ini mungkin saja manifestasi trauma di masa lalu yang belum bisa diterima dengan baik oleh pemuda itu. Dari kejadian malam ini, Dara juga jadi tahu bagaimana selama ini Naga menyelesaikan masalahnya.

Pemuda itu terlalu sering melarikan diri dari masalahnya. Baiklah, sebut saja Dara menghakimi. Namun, itulah yang terlihat jelas di mata Dara saat ini. Naga sama sekali tidak memiliki keberanian untuk menghadapi masalahnya, apalagi trauma yang dia alami selama ini. Dara juga yakin, baik bapak maupun ibu Naga, keduanya tidak bisa melihatnya. Karena itu, Pak Mahdi dan istrinya cenderung terlihat memanjakan dan membiarkan Naga melakukan apa saja yang dia mau.

“Pak,” panggil Dara ketika Pak Mahdi melewati kamar yang ditempatinya, hendak masuk ke kamar Naga. “Dara boleh cerita sesuatu nggak?”

“Cerita apa, Mbak?”

“Kalau Bapak sama Ibu nggak keberatan, Dara pengin rekrut Naga buat kerja di Palette.” Dara memutuskan untuk melewati bagian Palette yang melakukan kesalahan dengan ‘mencuri’ ide Naga.

“Kalau Bapak nggak salah ingat, dulu Naga juga pernah ngelamar ke sana, Mbak. Iya, kan, Bu?” Bu Mahdi mengangguk singkat untuk membenarkan perkataan suaminya.

“Dara tahu, kok. Karena itu sekarang Dara mau rekrut Naga. Dulu, ada sedikit kesalahan yang bikin perusahaan nggak nerima Naga. Bapak sama Ibu nggak keberatan kan, kalau Dara bilang ini buat nebus kesalahan perusahaan waktu itu?”

“Bapak sama Ibu nggak bisa kasih pendapat, Mbak. Kami nggak keberatan sama alasan Mbak Dara, tapi Naga belum tentu bisa nerima. Dia agak keras kepala soalnya, Mbak. Kami jelas akan selalu mendukung apa pun keputusan Naga.”

“Kira-kira, Bapak sama Ibu bisa bantuin Dara buat yakinin Naga nggak, ya?” Sebenarnya Dara tidak ingin melibatkan kedua orang tua Naga. Namun, gadis itu sudah kehabisan akal. Dia sendiri tidak akan sanggup menghadapi Naga lagi.

“Pasti, Mbak. Pasti kami bantu. Ini juga kan demi kebaikan Naga.”

Dara tersenyum. Setidaknya, untuk malam ini dia tidak perlu terlalu khawatir.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • idhafebriana90

    Nggak ada notifnya

    Comment on chapter TWICE
  • vanilla_hara

    Ini kalau nge-like muncul notif gak, sih? Biar Naga tahu gitu aku datang. 🤣

    Comment on chapter TWICE
Similar Tags
Aku Istri Rahasia Suamiku
10843      2179     1     
Romance
Syifa seorang gadis yang ceria dan baik hati, kini harus kehilangan masa mudanya karena kesalahan yang dia lakukan bersama Rudi. Hanya karena perasaan cinta dia rela melakukan hubungan terlarang dengan Rudi, yang membuat dirinya hamil di luar nikah. Hanya karena ingin menutupi kehamilannya, Syifa mulai menutup diri dari keluarga dan lingkungannya. Setiap wanita yang telah menikah pasti akan ...
KataKu Dalam Hati Season 1
5063      1352     0     
Romance
Terkadang dalam hidup memang tidak dapat di prediksi, bahkan perasaan yang begitu nyata. Bagaikan permainan yang hanya dilakukan untuk kesenangan sesaat dan berakhir dengan tidak bisa melupakan semua itu pada satu pihak. Namun entah mengapa dalam hal permainan ini aku merasa benar-benar kalah telak dengan keadaan, bahkan aku menyimpannya secara diam-diam dan berakhir dengan aku sendirian, berjuan...
I am Home
524      363     5     
Short Story
Akankah cinta sejati menemukan jalan pulangnya?
When I Met You
620      352     14     
Romance
Katanya, seorang penulis kualat dengan tokohnya ketika ia mengalami apa yang dituliskannya di dunia nyata. Dan kini kami bertemu. Aku dan "tokohku".
Under a Falling Star
914      542     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
WEIRD MATE
1496      722     10     
Romance
Syifa dan Rezeqi dipertemukan dalam kejadian konyol yang tak terduga. Sedari awal Rezeqi membenci Syifa, begitupun sebaliknya. Namun suatu waktu, Syifa menarik ikrarnya, karena tingkah konyolnya mulai menunjukkan perasaannya. Ada rahasia yang tersimpan rapat di antara mereka. Mulai dari pengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), pengguna narkoba yang tidak diacuhkan sampai kebencian aneh pa...
Le Papillon
2726      1107     0     
Romance
Victoria Rawles atau biasa di panggil Tory tidak sabar untuk memulai kehidupan perkuliahannya di Franco University, London. Sejak kecil ia bermimpi untuk bisa belajar seni lukis disana. Menjalani hari-hari di kampus ternyata tidak mudah. Apalagi saat saingan Tory adalah putra-putri dari seorang seniman yang sangat terkenal dan kaya raya. Sampai akhirnya Tory bertemu dengan Juno, senior yang terli...
KILLOVE
4049      1306     0     
Action
Karena hutang yang menumpuk dari mendiang ayahnya dan demi kehidupan ibu dan adik perempuannya, ia rela menjadi mainan dari seorang mafia gila. 2 tahun yang telah ia lewati bagai neraka baginya, satu-satunya harapan ia untuk terus hidup adalah keluarganya. Berpikir bahwa ibu dan adiknya selamat dan menjalani hidup dengan baik dan bahagia, hanya menemukan bahwa selama ini semua penderitaannya l...
ETHEREAL
1586      700     1     
Fantasy
Hal yang sangat mengejutkan saat mengetahui ternyata Azaella adalah 'bagian' dari dongeng fantasi yang selama ini menemani masa kecil mereka. Karena hal itu, Azaella pun incar oleh seorang pria bermata merah yang entah dia itu manusia atau bukan. Dengan bantuan kedua sahabatnya--Jim dan Jung--Vi kabur dari istananya demi melindungi adik kesayangannya dan mencari sebuah kebenaran dibalik semua ini...
Seiko
537      408     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...