Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Seratus sembilan belas - Anna) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Dia ada di sana. Duduk di atas tempat tidur rumah sakit sambil membaca majalah. Dan untuk beberapa saat, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku perlu memastikan bahwa dia baik-baik saja.

              “Anna,” katanya.

              “Dayton,” jawabku.

              “Bagai... bagaimana kau tahu?” tanyanya.

              “Sekolah menelponku. Nomorku yang kau tulis sebagai kontak darurat,” kataku.

              “Oh, ya. Saat itu aku tidak kenal siapa-siapa lagi di sini. Maaf.. jadi merepotkanmu. Aku akan menggantinya segera,” katanya. Aku menggeleng. Lalu aku menangis. Kukira aku sudah cukup menangis di mobil tadi. Rupanya belum. Melihatnya di sini, hidup dan baik-baik saja, aku begitu lega.

              “Anna,” katanya. Ia berdiri untuk memelukku. Susah karena satu lengannya yang terbalut gips. Tapi aku membiarkannya. Aku perlu merasakan dirinya menyentuhku.

              “Untung kau tidak apa-apa,” kataku di sela sela tangisanku.

              “Aku tidak apa-apa,” katanya.

              “Waktu temanmu bilang kau kecelakaan ...” kataku.

              “Kau langsung ingat kejadian Amos,” katanya menyelesaikan kalimatku. Tangisanku mengeras. “Ini bukan kecelakaan lalu lintas. Temanku harusnya menjelaskan itu. Biar nanti kumarahi dia,” katanya.

              “Saat... saat aku berjalan sepanjang lorong rumah sakit...” kataku lagi.

              “Aku tahu. Kau pasti ingat Justin,” dia menyelesaikan kalimatku lagi. “Oh, Anna, aku minta maaf,” katanya sambil mempererat pelukannya. “Aku tidak apa-apa kok. Kau bisa lihat sendiri,” katanya. Aku melepaskan pelukannya hanya untuk sekali lagi memastikan bahwa dia memang baik-baik saja. “Kau tahu.. waktu aku melihatmu masuk, kukira mungkin kepalaku terbentur batu terlalu keras sampai berhalusinasi,” katanya sambil tersenyum. Aku masih menangis tapi aku lalu tertawa. “Dan kau tahu? Jika aku tahu bahwa dengan mematahkan tangan kau akan datang, aku pasti sudah mematahkannya lebih cepat,” katanyanya lagi. Aku menangis lagi. “Anna, kalimat terakhir itu untuk membuatmu tertawa, bukan menangis,” katanya sambil menarikku ke dalam pelukannya lagi. Aku tahu. Tapi tangisan itu keluar begitu saja. Karena ada kebenaran yang sedih di dalam kalimat itu. Apakah memang benar dia harus terluka lebih dulu sebelum aku berlari datang? Berapa kali lagi dia harus terluka sebelum aku dapat mengakui pada diriku sendiri bahwa aku ... peduli? Seberapa parah ia harus terluka sebelum aku mampu mengaku bahwa aku membutuhkan dirinya? Apakah aku harus kehilangan dirinya sebelum aku dapat mengaku bahwa aku masih mencintainya?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Dear Kamu
3258      1008     6     
Inspirational
Kamu adalah pengganggu. Turbulensi dalam ketenangan. Pembuat onar dalam kedamaian. Meski begitu, kamu adalah yang paling dirindukan. Dan saat kamu pergi, kamulah yang akhirnya yang paling aku kenang. Dear kamu, siapapun kamu. Terimalah teriakanku ini. Aku kangen, tahu!
PENTAS
971      593     0     
Romance
Genang baru saja divonis kanker lalu bertemu Alia, anak dokter spesialis kanker. Genang ketua ekskul seni peran dan Alia sangat ingin mengenal dunia seni peran. Mereka bertemu persis seperti yang Aliando katakan, "Yang ada diantara pertemuan perempuan dan laki-laki adalah rencana Tuhan".
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
ARSELA: Perjodohan si Syar'i dan Ketua Geng Motor
103      96     3     
Romance
Memiliki hutang budi dengan keluarga Dharmendra, Eira mau tidak mau menyetujui perjodohan dengan putra sulung keluarga itu, Arsel, seorang ketua geng motor tersohor di kampusnya.
Lantunan Ayat Cinta Azra
5968      1131     3     
Romance
Lantunan Ayat Cinta Azra adalah kisah perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mung...
That Devil, I Love
3014      1253     0     
Romance
Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi Airin daripada dibenci oleh seseorang yang sangat dicintainya. Sembilan tahun lebih ia memendam rasa cinta, namun hanya dibalas dengan hinaan setiap harinya. Airin lelah, ia ingin melupakan cinta masalalunya. Seseorang yang tak disangka kemudian hadir dan menawarkan diri untuk membantu Airin melupakan cinta masa lalunya. Lalu apa yang akan dilakukan Airin ? B...
Unlosing You
303      209     4     
Romance
... Naas nya, Kiran harus menerima keputusan guru untuk duduk sebangku dengan Aldo--cowok dingin itu. Lambat laun menjalin persahabatan, membuat Kiran sadar bahwa dia terus penasaran dengan cerita tentang Aldo dan tercebur ke dalam lubang perasaan di antara mereka. Bisakah Kiran melepaskannya?
Selepas patah
123      104     0     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Perhaps It Never Will
3819      1312     0     
Romance
Hayley Lexington, aktor cantik yang karirnya sedang melejit, terpaksa harus mengasingkan diri ke pedesaan Inggris yang jauh dari hiruk pikuk kota New York karena skandal yang dibuat oleh mantan pacarnya. Demi terhindar dari pertanyaan-pertanyaan menyakitkan publik dan masa depan karirnya, ia rela membuat dirinya sendiri tak terlihat. William Morrison sama sekali tidak pernah berniat untuk kem...
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...