Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Dia ada di sana. Duduk di atas tempat tidur rumah sakit sambil membaca majalah. Dan untuk beberapa saat, aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku perlu memastikan bahwa dia baik-baik saja.

              “Anna,” katanya.

              “Dayton,” jawabku.

              “Bagai... bagaimana kau tahu?” tanyanya.

              “Sekolah menelponku. Nomorku yang kau tulis sebagai kontak darurat,” kataku.

              “Oh, ya. Saat itu aku tidak kenal siapa-siapa lagi di sini. Maaf.. jadi merepotkanmu. Aku akan menggantinya segera,” katanya. Aku menggeleng. Lalu aku menangis. Kukira aku sudah cukup menangis di mobil tadi. Rupanya belum. Melihatnya di sini, hidup dan baik-baik saja, aku begitu lega.

              “Anna,” katanya. Ia berdiri untuk memelukku. Susah karena satu lengannya yang terbalut gips. Tapi aku membiarkannya. Aku perlu merasakan dirinya menyentuhku.

              “Untung kau tidak apa-apa,” kataku di sela sela tangisanku.

              “Aku tidak apa-apa,” katanya.

              “Waktu temanmu bilang kau kecelakaan ...” kataku.

              “Kau langsung ingat kejadian Amos,” katanya menyelesaikan kalimatku. Tangisanku mengeras. “Ini bukan kecelakaan lalu lintas. Temanku harusnya menjelaskan itu. Biar nanti kumarahi dia,” katanya.

              “Saat... saat aku berjalan sepanjang lorong rumah sakit...” kataku lagi.

              “Aku tahu. Kau pasti ingat Justin,” dia menyelesaikan kalimatku lagi. “Oh, Anna, aku minta maaf,” katanya sambil mempererat pelukannya. “Aku tidak apa-apa kok. Kau bisa lihat sendiri,” katanya. Aku melepaskan pelukannya hanya untuk sekali lagi memastikan bahwa dia memang baik-baik saja. “Kau tahu.. waktu aku melihatmu masuk, kukira mungkin kepalaku terbentur batu terlalu keras sampai berhalusinasi,” katanya sambil tersenyum. Aku masih menangis tapi aku lalu tertawa. “Dan kau tahu? Jika aku tahu bahwa dengan mematahkan tangan kau akan datang, aku pasti sudah mematahkannya lebih cepat,” katanyanya lagi. Aku menangis lagi. “Anna, kalimat terakhir itu untuk membuatmu tertawa, bukan menangis,” katanya sambil menarikku ke dalam pelukannya lagi. Aku tahu. Tapi tangisan itu keluar begitu saja. Karena ada kebenaran yang sedih di dalam kalimat itu. Apakah memang benar dia harus terluka lebih dulu sebelum aku berlari datang? Berapa kali lagi dia harus terluka sebelum aku dapat mengakui pada diriku sendiri bahwa aku ... peduli? Seberapa parah ia harus terluka sebelum aku mampu mengaku bahwa aku membutuhkan dirinya? Apakah aku harus kehilangan dirinya sebelum aku dapat mengaku bahwa aku masih mencintainya?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Tetesan Air langit di Gunung Palung
429      295     0     
Short Story
Semoga kelak yang tertimpa reruntuhan hujan rindu adalah dia, biarlah segores saja dia rasakan, beginilah aku sejujurnya yang merasakan ketika hujan membasahi
Blue Island
117      102     1     
Fantasy
Sebuah pulau yang menyimpan banyak rahasia hanya diketahui oleh beberapa kalangan, termasuk ras langka yang bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau itu disebut Blue Island, pulau yang sangat asri karena lautan dan tumbuhan yang hidup di sana. Rahasia pulau itu akan bisa diungkapkan oleh dua manusia Bumi yang sudah diramalkan sejak 200 tahun silam dengan cara mengumpulkan tujuh stoples...
Rindu
388      281     2     
Romance
Ketika rindu mengetuk hatimu, tapi yang dirindukan membuat bingung dirimu.
Antara Depok dan Jatinangor
317      211     2     
Romance
"Kan waktu SMP aku pernah cerita kalau aku mau jadi PNS," katanya memulai. "Iya. Terus?" tanya Maria. Kevin menyodorkan iphone-nya ke arah Maria. "Nih baca," katanya. Kementrian Dalam Negeri Institut Pemerintahan Dalam Negeri Maria terperangah beberapa detik. Sejak kapan Kevin mendaftar ke IPDN? PrajaIPDN!Kevin Ă— MahasiswiUI!Maria
Project Pemeran Pembantu
5261      1633     1     
Humor
Project Pemeran Pembantu adalah kumpulan kisah nyata yang menimpa penulis, ntah kenapa ada saja kejadian aneh nan ajaib yang terjadi kepadanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam kumpulan cerita ini, penulis menyadari sesuatu hal yang hilang di hidupnya, apakah itu?
Kita
641      417     1     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'
Metamorf
128      105     0     
Romance
Menjadi anak tunggal dari seorang chef terkenal, tidak lantas membuat Indra hidup bahagia. Hal tersebut justru membuat orang-orang membandingkan kemampuannya dengan sang ayah. Apalagi dengan adanya seorang sepupu yang kemampuan memasaknya di atas Indra, pemuda berusia 18 tahun itu dituntut harus sempurna. Pada kesempatan terakhir sebelum lulus sekolah, Indra dan kelompoknya mengikuti lomba mas...
How to Love
1292      534     3     
Romance
Namanya Rasya Anggita. Sosok cewek berisik yang selalu penasaran dengan yang namanya jatuh cinta. Suatu hari, dia bertemu cowok aneh yang mengintip pasangan baru di sekolahnya. Tanpa pikir panjang, dia menuduh cowok itu juga sama dengannya. Sama-sama belum pernah jatuh cinta, dan mungkin kalau keduanya bekerja sama. Mereka akan mengalami yang namanya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Tapi ter...
Stuck In Memories
15171      3114     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
Renata Keyla
6360      1422     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...