Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Tujuh belas - Amanda) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Orang-orang mungkin berpikir bahwa saat aku merajut, aku begitu terpaku pada tangan dan benangku sampai-sampai tidak dapat memperhatikan sekelilingku lagi. Itu salah besar. Aku bisa merajut sambil makan – tapi tidak kulakukan karena aku tidak ingin rajutanku terkena saus. Aku bisa merajut sambil menonton film. Aku bisa merajut sambil mengadakan percakapan telpon yang penting. Rantai tiga. “Apakah pengacaramu yakin ia dapat memenangkan hak asuh untuk anak perempuanmu?” Dua double crochet ke dalam tusukan yang sama. “Dia harus menemukan celah di dalam perjanjian pranikah itu!” Rantai dua. “Ya, Aku bisa merekomendasikan detektif yang dapat menjaga rahasia.”  Tiga double crochet di dalam tiga tusukan. Yang sebenarnya, selama aku merajut itulah aku merasa paling nyaman dan karenanya, daya pikir dan daya observasiku keduanya meningkat.

              Karena itu aku melihat semuanya. Aku melihat waktu mahasiswi itu, Anna, mengantre di depan kantor Prof. Lee muda untuk pertama kalinya. Aku melihat bagaimana setiap kali ada murid yang datang, ia lalu pindah ke belakang barisan. Aku melihat bagaimana ia terus bergantian memandangi jam tangannya sendiri dan jam dinding seolah berharap mereka berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari sebenarnya. Aku melihat bagaimana ia gelisah setiap kali barisan bertambah pendek karena ada satu murid lagi yang masuk ke dalam. Aku melihat bagaimana dia terus memindahkan bobot tubuhnya dari satu kaki ke kaki lainnya seolah kedua kakinya menginjak bara api. Ketika tinggal satu saja murid di depannya, aku bertaruh dengan diriku sendiri bahwa ia tidak akan punya keberanian untuk melakukan apapun itu yang sedang direncanakannya. Waktu ia melangkah pergi, walaupun aku menang taruhan, aku begitu sedih seolah ada tanaman kecil di dalam diriku yang mati. Mungkin karena dengan jelas kulihat bahwa secercah harapan yang dibawanya saat ia memasuki gedung ini telah hilang tanpa jejak.

              Lalu Prof. Lee muda keluar dari ruang kantornya untuk memastikan bahwa memang tidak ada lagi antrean di depan. Dan aku melihat keheranan pada wajahnya saat ia melihat gadis itu menghilang di balik pintu gedung. Aku melihat keheranan itu berubah menjadi keinginan. Dan ia hanya berdiri terdiam di sana. Mungkin dia perlu sedikit suntikan semangat. Mungkin harusnya aku berteriak dan menyuruhnya untuk mengejar gadis itu. Tapi lalu aku melihat keinginan itu berubah menjadi keputus-asaan seolah ada batu besar di atas tubuhnya yang memaksanya untuk diam di tempat. Ia memandangku dan ia tahu bahwa aku tahu. Aku meletakkan rajutanku dan dengan gerakan tanganku, aku menyuruhnya untuk duduk di kursi di hadapan mejaku. Ia berjalan berlahan dan menjatuhkan tubuhnya di atas kursi itu seolah ia tidak punya lagi kemampuan untuk mengangkat beban tubuhnya sendiri. Terkadang beban terberat memang bukan beban fisik.

              “Itu tadi ... Anna?” tanyanya.

              “Ya, itu dia,” kataku.

              “Apa yang dia lakukan di sini?” tanyanya.

              “Yah, tadi sih dia mengantre pada antreanmu,” kataku.

              “Begitu?” tanyanya. Aku mengangguk. “Tapi... tapi dia tidak masuk ke dalam,” tambahnya.

              “Ya, aku lihat,” kataku. Lalu untuk beberapa lama ia tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya sibuk memandangi rajutanku di meja seolah itu adalah benda yang tak dapat dimengerti. Aku tahu bukan rajutanku yang sedang dipikirkannya.

              “Kau tahu bahwa dia tidak akan jadi mahasiswi di sini selamanya, bukan?” kataku. Ia memandangku. Matanya membesar seolah kaget atas arah percakapan ini. Tapi lalu ia kembali menunduk. Kali ini untuk memandang tangannya sendiri.

              “Ia tidak akan lama di sini,” katanya setengah berbisik.

              “Karena ia murid asing?” tanyaku. Ia mengangkat bahu.

              “Sepertinya aku yang terakhir sadar bahwa ia murid asing,” katanya.

              “Aku dulu murid asing,” kataku. Matanya membesar sekali lagi.

              “Kau?” tanyanya. Aku menggangguk sambil meraih rajutanku. Rantai tiga.

              “Aku dulu murid asing. Dan aku bertemu kekasihku di universitas jadi aku memutuskan untuk mencari pekerjaan supaya bisa terus menetap di sini.”Dua double crochet di dalam tusukan yang sama.

              “Di mana dia sekarang?” tanyanya.  Semuanya tahu aku tidak menikah.

              “Dia ditugaskan ke luar, ke Australia. Lalu ia jauh cinta dengan seseorang di sana. Dan tidak kembali,” kataku. Rantai dua. Tiga double crochet di dalam tiga tusukan berikutnya.

              “Apa? Itu .... itu payah sekali,” katanya.

              “Yah begitulah,” kataku. Rantai tiga. Half double crochet di dalam tusukan berikutnya. “Tapi kita tidak sedang membahas diriku di sini.” Aku meletakkan rajutanku supaya aku dapat memandang matanya. “Kita sedang membahas dirimu. Dan kau harus percaya bahwa segalanya mungkin.” Ia memandangku dengan begitu serius seolah ingin mempercayai diriku, ingin mempercayai bahwa segalanya memang mungkin. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Ketos pilihan
565      371     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?
AKSARA
4818      1861     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
Gadis Kecil Air Tawar
461      326     0     
Short Story
Mulailah berbuat baik terhadap hal-hal di sekelilingmu.
Kepak Sayap yang Hilang
84      78     1     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
Po(Fyuh)Ler
828      443     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Kafa Almi Xavier (update>KarenaMu)
637      370     3     
Romance
Mengapa cinta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya padahal prosesnya sesederhana itu? Hanya berawal dari mata yang mulai terpikat, lalu berakhir pada hati yang perlahan terikat. °°°°##°°°° Berawal dari pesan berantai yang di kirim Syaqila ke seluruh dosen di kampusnya, hingga mengakibatkan hari-harinya menjadi lebih suram, karena seorang dosen tampan bernama Kafa Almi Xavier....
Bottle Up
2677      1154     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
Hello, Kapten!
1085      576     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Premium
Secret Love Story (Complete)
11235      1578     2     
Romance
Setiap gadis berharap kisah cinta yang romantis Dimana seorang pangeran tampan datang dalam hidupnya Dan membuatnya jatuh cinta seketika Berharap bahwa dirinya akan menjadi seperti cinderella Yang akan hidup bahagia bersama dengan pangerannya Itu kisah cinta yang terlalu sempurna Pernah aku menginginkannya Namun sesuatu yang seperti itu jauh dari jangkauanku Bukan karena t...
She Is Falling in Love
478      287     1     
Romance
Irene membenci lelaki yang mengelus kepalanya, memanggil nama depannya, ataupun menatapnya tapat di mata. Namun Irene lebih membenci lelaki yang mencium kelopak matanya ketika ia menangis. Namun, ketika Senan yang melakukannya, Irene tak tahu harus melarang Senan atau menyuruhnya melakukan hal itu lagi. Karena sialnya, Irene justru senang Senan melakukan hal itu padanya.