Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Orang-orang mungkin berpikir bahwa saat aku merajut, aku begitu terpaku pada tangan dan benangku sampai-sampai tidak dapat memperhatikan sekelilingku lagi. Itu salah besar. Aku bisa merajut sambil makan – tapi tidak kulakukan karena aku tidak ingin rajutanku terkena saus. Aku bisa merajut sambil menonton film. Aku bisa merajut sambil mengadakan percakapan telpon yang penting. Rantai tiga. “Apakah pengacaramu yakin ia dapat memenangkan hak asuh untuk anak perempuanmu?” Dua double crochet ke dalam tusukan yang sama. “Dia harus menemukan celah di dalam perjanjian pranikah itu!” Rantai dua. “Ya, Aku bisa merekomendasikan detektif yang dapat menjaga rahasia.”  Tiga double crochet di dalam tiga tusukan. Yang sebenarnya, selama aku merajut itulah aku merasa paling nyaman dan karenanya, daya pikir dan daya observasiku keduanya meningkat.

              Karena itu aku melihat semuanya. Aku melihat waktu mahasiswi itu, Anna, mengantre di depan kantor Prof. Lee muda untuk pertama kalinya. Aku melihat bagaimana setiap kali ada murid yang datang, ia lalu pindah ke belakang barisan. Aku melihat bagaimana ia terus bergantian memandangi jam tangannya sendiri dan jam dinding seolah berharap mereka berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari sebenarnya. Aku melihat bagaimana ia gelisah setiap kali barisan bertambah pendek karena ada satu murid lagi yang masuk ke dalam. Aku melihat bagaimana dia terus memindahkan bobot tubuhnya dari satu kaki ke kaki lainnya seolah kedua kakinya menginjak bara api. Ketika tinggal satu saja murid di depannya, aku bertaruh dengan diriku sendiri bahwa ia tidak akan punya keberanian untuk melakukan apapun itu yang sedang direncanakannya. Waktu ia melangkah pergi, walaupun aku menang taruhan, aku begitu sedih seolah ada tanaman kecil di dalam diriku yang mati. Mungkin karena dengan jelas kulihat bahwa secercah harapan yang dibawanya saat ia memasuki gedung ini telah hilang tanpa jejak.

              Lalu Prof. Lee muda keluar dari ruang kantornya untuk memastikan bahwa memang tidak ada lagi antrean di depan. Dan aku melihat keheranan pada wajahnya saat ia melihat gadis itu menghilang di balik pintu gedung. Aku melihat keheranan itu berubah menjadi keinginan. Dan ia hanya berdiri terdiam di sana. Mungkin dia perlu sedikit suntikan semangat. Mungkin harusnya aku berteriak dan menyuruhnya untuk mengejar gadis itu. Tapi lalu aku melihat keinginan itu berubah menjadi keputus-asaan seolah ada batu besar di atas tubuhnya yang memaksanya untuk diam di tempat. Ia memandangku dan ia tahu bahwa aku tahu. Aku meletakkan rajutanku dan dengan gerakan tanganku, aku menyuruhnya untuk duduk di kursi di hadapan mejaku. Ia berjalan berlahan dan menjatuhkan tubuhnya di atas kursi itu seolah ia tidak punya lagi kemampuan untuk mengangkat beban tubuhnya sendiri. Terkadang beban terberat memang bukan beban fisik.

              “Itu tadi ... Anna?” tanyanya.

              “Ya, itu dia,” kataku.

              “Apa yang dia lakukan di sini?” tanyanya.

              “Yah, tadi sih dia mengantre pada antreanmu,” kataku.

              “Begitu?” tanyanya. Aku mengangguk. “Tapi... tapi dia tidak masuk ke dalam,” tambahnya.

              “Ya, aku lihat,” kataku. Lalu untuk beberapa lama ia tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya sibuk memandangi rajutanku di meja seolah itu adalah benda yang tak dapat dimengerti. Aku tahu bukan rajutanku yang sedang dipikirkannya.

              “Kau tahu bahwa dia tidak akan jadi mahasiswi di sini selamanya, bukan?” kataku. Ia memandangku. Matanya membesar seolah kaget atas arah percakapan ini. Tapi lalu ia kembali menunduk. Kali ini untuk memandang tangannya sendiri.

              “Ia tidak akan lama di sini,” katanya setengah berbisik.

              “Karena ia murid asing?” tanyaku. Ia mengangkat bahu.

              “Sepertinya aku yang terakhir sadar bahwa ia murid asing,” katanya.

              “Aku dulu murid asing,” kataku. Matanya membesar sekali lagi.

              “Kau?” tanyanya. Aku menggangguk sambil meraih rajutanku. Rantai tiga.

              “Aku dulu murid asing. Dan aku bertemu kekasihku di universitas jadi aku memutuskan untuk mencari pekerjaan supaya bisa terus menetap di sini.”Dua double crochet di dalam tusukan yang sama.

              “Di mana dia sekarang?” tanyanya.  Semuanya tahu aku tidak menikah.

              “Dia ditugaskan ke luar, ke Australia. Lalu ia jauh cinta dengan seseorang di sana. Dan tidak kembali,” kataku. Rantai dua. Tiga double crochet di dalam tiga tusukan berikutnya.

              “Apa? Itu .... itu payah sekali,” katanya.

              “Yah begitulah,” kataku. Rantai tiga. Half double crochet di dalam tusukan berikutnya. “Tapi kita tidak sedang membahas diriku di sini.” Aku meletakkan rajutanku supaya aku dapat memandang matanya. “Kita sedang membahas dirimu. Dan kau harus percaya bahwa segalanya mungkin.” Ia memandangku dengan begitu serius seolah ingin mempercayai diriku, ingin mempercayai bahwa segalanya memang mungkin. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Kamu
4074      1595     1     
Romance
Dita dan Angga sudah saling mengenal sejak kecil. Mereka bersekolah di tempat yang sama sejak Taman Kanak-kanak. Bukan tanpa maksud, tapi semua itu memang sudah direncanakan oleh Bu Hesti, ibunya Dita. Bu Hesti merasa sangat khawatir pada putri semata wayangnya itu. Dita kecil, tumbuh sebagai anak yang pendiam dan juga pemalu sejak ayahnya meninggal dunia ketika usianya baru empat tahun. Angg...
LABIL (Plin-plan)
8063      1657     14     
Romance
Apa arti kata pacaran?
My Perfect Stranger
9174      3394     2     
Romance
Eleanor dan Cedric terpaksa menjalin hubungan kontrak selama dua bulan dikarenakan skandal aneh mengenai hubungan satu malam mereka di hari Valentine. Mereka mencurigai pelaku yang menyebarkan gosip itu adalah penguntit yang mengincar mereka semenjak masih remaja, meski mereka tidak memiliki hubungan apa pun sejak dulu. Sebelum insiden itu terjadi, Eleanor mengunjungi sebuah toko buku misteri...
Bus dan Bekal
3336      1527     6     
Romance
Posisi Satria sebagai seorang siswa sudah berkali-kali berada di ambang batas. Cowok itu sudah hampir dikeluarkan beberapa kali karena sering bolos kelas dan lain-lain. Mentari selalu mencegah hal itu terjadi. Berusaha untuk membuat Satria tetap berada di kelas, mendorongnya untuk tetap belajar, dan melakukan hal lain yang sudah sepatutnya seorang siswa lakukan. Namun, Mentari lebih sering ga...
Mencari Cinta Suamiku
654      356     2     
Romance
“Mari berhenti melihat punggung orang lain. Semua yang harus kamu lakukan itu adalah berbalik. Kalau kamu berbalik, aku ada disini.” Setelah aku bersaing dengan masa lalumu yang raganya jelas-jelas sudah dipeluk bumi, sekarang sainganku adalah penyembuhmu yang ternyata bukan aku. Lantas tahta apa yang tersisa untukku dihatimu?.
Nadine
5875      1574     4     
Romance
Saat suara tak mampu lagi didengar. Saat kata yang terucap tak lagi bermakna. Dan saat semuanya sudah tak lagi sama. Akankah kisah kita tetap berjalan seperti yang selalu diharapkan? Tentang Fauzan yang pernah kehilangan. Tentang Nadin yang pernah terluka. Tentang Abi yang berusaha menggapai. dan Tentang Kara yang berada di antara mereka. Masih adakah namaku di dalam hatimu? atau Mas...
Premium
SHADOW
6351      1902     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Lazy Boy
7304      1731     0     
Romance
Kinan merutuki nasibnya akibat dieliminasi oleh sekolah dari perwakilan olimpiade sains. Ini semua akibat kesalahan yang dilakukannya di tahun lalu. Ah, Kinan jadi gagal mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri! Padahal kalau dia berhasil membawa pulang medali emas, dia bisa meraih impiannya kuliah gratis di luar negeri melalui program Russelia GTC (Goes to Campus). Namun di saat keputusasaa...
A CHANCE
1996      895     1     
Romance
Nikah, yuk!" "Uhuk...Uhuk!" Leon tersedak minumannya sendiri. Retina hitamnya menatap tak percaya ke arah Caca. Nikah? Apa semudah itu dia mengajak orang untuk menikah? Leon melirik arlojinya, belum satu jam semenjak takdir mempertemukan mereka, tapi gadis di depannya ini sudah mengajaknya untuk menikah. "Benar-benar gila!" 📌📌📌 Menikah adalah bukti dari suatu kata cinta, men...
Pulang Selalu Punya Cerita
1461      902     1     
Inspirational
Pulang Selalu Punya Cerita adalah kumpulan kisah tentang manusia-manusia yang mencoba kembalibukan hanya ke tempat, tapi ke rasa. Buku ini membawa pembaca menyusuri lorong-lorong memori, menghadirkan kembali aroma rumah yang pernah hilang, tawa yang sempat pecah lalu mengendap menjadi sepi, serta luka-luka kecil yang masih berdetak diam-diam di dada. Setiap bab dalam buku ini menyajikan fragme...