Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

              Aku memenangkan kompetisi itu! Hanya pemenang ketiga, tapi tetap saja aku begitu gembira. Dan percaya atau tidak, dan mungkin ini terdengar menyedihkan, aku gembira bukan sepenuhnya karena aku menang, tapi karena sekarang aku jadi punya alasan untuk menemui Prof. Lee. Tentunya aku harus memberitahu dirinya bahwa aku menang, bukan? Tidak, ajakan minum kopi itu tidak pernah terlontar lagi walaupun aku sudah menanti-nantikannya sejak awal semester gugur ini. Dan yang sesungguhnya, selain beberapa anggukan yang dapat dihitung dengan jari di satu tangan, tidak ada komunikasi lain di antara kita. Dan itu mengecewakanku karena bukankah email terakhirnya itu sarat akan janji? Atau mungkin itu hanya hayalanku semata. Dan aku terus mencoba berpikir sambil membaca ulang emailku padanya untuk mencari apakah ada yang kutulis yang mungkin bisa menyinggung perasaannya. Rasanya tidak ada. Jadi entah apa yang membuatnya kembali menunjukkan ketidak peduliannya padakku. Apalagi mengingat dia sempat minta maaf atas hal itu di emailnya.

              Tapi pastinya dia berhak mendengar berita ini, bukan? Yah, dia memang bisa saja membacanya sendiri di situs UC tapi aku merasa sudah sepatutnya aku menyampaikan berita ini sendiri sambil sekali lagi berterima kasih padanya. Ini jelas akan meningkatkan kemungkinanku diterima di UC Berkeley tahun depan. Jadi di sinilah diriku, mengantre di depan kantornya pada jam kantornya. Setiap kali ada murid yang datang untuk mengantre, aku memberikan posisiku dan aku pindah ke buntut barisan. Itu kulakukan supaya aku jadi murid terakhir yang harus ditemuinya. Dengan begitu, aku tidak harus buru-buru.  Tapi mungkin ada alasan lain kenapa aku melakukannya. Mungkin aku tidak benar-benar siap untuk bertemu dengannya. Mungkin aku sebenarnya berharap waktu akan habis dan aku tidak usah menemuinya hari ini. Karena saat ia berjalan di sisi lain lorong dan tidak melihatku, mudah untuk mengatakan pada diriku sendiri bahwa dia sedang sibuk atau sedang terburu-buru. Tapi apa yang harus kukatakan pada diriku sendiri bila ia berdiri di hadapanku sambil memandang menembus diriku seolah aku tidak ada di sana, seolah aku tidak berarti apa-apa?

              Ada dua murid lagi di depanku dan sudah tidak ada lagi murid yang datang. Aku memandang jam tanganku. Jam kantornya masih tersisa dua puluh menit.  Jika yang di dalam memerlukan lima menit lagi, dan kedua murid di depanku masing-masing memerlukan sepuluh menit, tidak akan tersisa waktu bagiku. Tapi tidak perlu waktu satu menit untuk mengatakan, “Hai, Prof, hanya ingin memberitahumu bahwa aku dapat juara  ketiga. Terima kasih! Apakah aku boleh mentraktirmu kopi?” Tujuh detik tepat. Aku tahu karena aku sudah berlatih. Banyak kali. Dan aku bahkan menggunakan stop watch. Dan sekarang kita tahu satu lagi alasan kenapa aku perlu jadi yang terakhir pada antrean ini. Karena jika masih ada murid lain yang menunggu, tentu saja dia akan menolak.

              Murid yang di dalam keluar. Murid di depan antrean masuk. Hanya tinggal satu orang lagi di depanku. Aku melihat jam pada dinding. Sisa dua belas menit lagi. Bagaimana jika Prof. Lee tidak senang aku datang? Bagaimana jika ia bilang tidak? Karena jika ia memang benar-benar ingin minum kopi denganku, tentunya dia sudah mengajak sejak kapan-kapan, bukan? Dan apa artinya itu?  Murid yang berada di dalam keluar. Murid yang berada di depanku masuk ke dalam.  Setelah ini giliranku. Aku panik. Aku mencoba melatih kalimatku lagi. Tapi aku bahkan tidak dapat membisikkan kata pertama. Dan mungkin aku memang pengecut. Karena begitu murid yang baru keluar itu lewat di sampingku, aku memutar tubuhku untuk mengikutinya berjalan keluar gedung.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Ibu
541      325     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Bisikan yang Hilang
67      61     2     
Romance
Di sebuah sudut Malioboro yang ramai tapi hangat, Bentala Niyala penulis yang lebih suka bersembunyi di balik nama pena tak sengaja bertemu lagi dengan Radinka, sosok asing yang belakangan justru terasa akrab. Dari obrolan ringan yang berlanjut ke diskusi tentang trauma, buku, dan teknologi, muncul benang-benang halus yang mulai menyulam hubungan di antara mereka. Ditemani Arka, teman Radinka yan...
Gomawo
2509      1014     10     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.
Melepaskan
461      316     1     
Romance
Ajarkan aku membenci tawamu, melupakan candamu. Sebab kala aku merindu, aku tak bisa lagi melihatmu..
When Magenta Write Their Destiny
6100      1659     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Denganmu Berbeda
10973      2789     1     
Romance
Harapan Varen saat ini dan selamanya adalah mendapatkan Lana—gadis dingin berperingai unik nan amat spesial baginya. Hanya saja, mendapatkan Lana tak semudah mengatakan cinta; terlebih gadis itu memiliki ‘pendamping setia’ yang tak lain tak bukan merupakan Candra. Namun meski harus menciptakan tiga ratus ribu candi, ataupun membuat perahu dan sepuluh telaga dengan jaminan akan mendapat hati...
Kutu Beku
375      250     1     
Short Story
Cerpen ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang berusaha dengan segala daya upayanya untuk bertemu dengan pujaan hatinya, melepas rindu sekaligus resah, dan dilputi dengan humor yang tak biasa ... Selamat membaca !
Koude
3545      1260     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
584      329     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
Babak-Babak Drama
473      328     0     
Inspirational
Diana Kuswantari nggak suka drama, karena seumur hidupnya cuma diisi itu. Ibu, Ayah, orang-orang yang cuma singgah sebentar di hidupnya, lantas pergi tanpa menoleh ke belakang. Sampai menginjak kelas 3 SMP, nggak ada satu pun orang yang mau repot-repot peduli padanya. Dian jadi belajar, kepedulian itu non-sense... Tidak penting! Kehidupan Dian jungkir balik saat Harumi Anggita, cewek sempurna...