Lee sudah sampai di sini, apabila dirinya tidak bisa ...Read More >>"> Kungfu boy (Pertemuan Kamalia dengan Mon) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kungfu boy
MENU
About Us  

HAPPY READING ! 

Kamalia bangun dari tidurnya, dirinya mulai keluar dari ruangan tersebut dan melihat ke sekitar.  Mengintip dan akhirnya melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut. Berjalan pelan mengamati semuanya.

Tampak banyak ruangan di sana, sebagian besar tertutup dan banyak yang terkunci. Kamalia mendorong sebuah ruangan yang ternyata adalah dapur.

Kamalia masuk ke dalamnya dan menyeret kursi dan meletakkannya persis di sebelah meja dapur. Kamalia menaiki kursi itu dengan perlahan dan mencoba mencari sesuatu yang dia butuhkan. Tenggorokanya perlu air.

Gelas plastik bening diambil oleh Kamalia dan air keran dihidupkan Kamalia mengisi gelasnya dengan air keran sampai terisi setengah.

Kamalia meneguknya dengan tidak sabar sampai isinya habis. Kamalia meletakkan gelas tersebut di meja dapur dan turun dari kursi yang tadi dia buat untuk berpijak.

Kamalia melanjutkan jalan-jalannya menelusuri banyak tempat sampai dirinya keluar dari rumah tersebut, di perkarangan yang besar Kamalia menatap banyak bunga yang bermekaran. Menyentuhnya dan sesekali membau wewangiannya.

"Masuk, sudah malam." Master Fu yang entah datang darimana muncul di belakang Kamalia dengan kedua tangan di belakang punggungnya.

Kamalia menatap ke langit dan benar saja, sudah gelap. Kamalia tidak menyadarinya sama sekali. Sepertinya karena terlalu asik mengelilingi perkarangan ini.

Kamalia langsung buru-buru masuk ke dalam mengikuti sang master yang berjalan dengan tenang masuk ke dalam rumah.

"Bolehkah master mengajari aku kungfu? Aku akan belajar dengan baik dan melindungi master." Kamalia berbicara sembari terus mengikuti master dari belakang.

"Kamu yakin?" tanya sang master dengan nada datar, kemudian langkahnya berhenti membuat Kamalia ikut berhenti dan menatap punggung sang master yang diam saja.

"Yakin banget. Mohon bantuannya master." Kamalia memberikan hormat khas upacara bendera di sana. Master tersenyum tipis kemudian meminta Kamalia untuk mengikutinya ke dapur.

***

Kamalia jadi senyum-senyum sendiri ketika membayangkan itu, tanpa dia sadar Lee menatapnya kebingungan.

"Lia, kerasukan?" tanya Lee sembari melambaikan tangannya tepat di depan wajah Kamalia membuat mood Kamalia benar-benar buruk.

"Ganggu banget lo." Kamalia meletakkan mangkuk pangsitnya yang sudah kandas dan berganti dengan mangkuk mienya yang baru, menuangkan kuahnya dan mengaduknya perlahan.

Kamalia sendiri masih ingat pertama kali dia bertemu dengan Mon, laki-laki yang umurnya lebih muda darinya. Sama-sama kesepian dan tertekannya karena orang tua mereka dulu. Bedanya, Mon ditinggalkan oleh ibunya menuju ke surga sementara ayahnya menikah kembali dan membuang Mon begitu saja.

Di sebuah tepi sungai waktu itu, Kamalia bertemu dengan Mon yang sedang tertidur di sana. Kamalia mendekatinya dengan penasaran dan Mon langsung bangun saat jarak mereka sekitar satu langkah lagi.

"Kakak mau ngapain?" tanya Mon dengan ketakutan, dia tidak terbiasa dengan orang asing di dekatnya. Kamalia sendiri tidak berani mendekat, kemudian Kamalia merogoh saku roknya, menemukan uang lima ribu rupiah di sana.

"Kamu lapar?" tanya Kamalia sembari tersenyum tipis dengan ragu, anak kecil yang diajak bicara itu menganggukkan kepalanya.

Kamalia yang merasa mendapat respon yang positif langsung mengajak anak itu untuk makan di tempat makan yang menurut Kamalia cukup dengan uang lima ribunya. Kamalia mengajaknya di sebuah warung pangsit lagi, karena uangnya hanya cukup untuk makan pangsit satu porsi di sana. 

Kamalia memesan dan menuntun anak kecil itu ke tempat duduk terdekat, bahkan anak itu tampak kurus dengan wajahnya yang tampak kotor. Kamalia menatapnya prihatin, kondisinya sama seperti dirinya dulu, kotor dan tidak terurus. 

"Kalau aku bawa ke rumah, apakah master akan marah ?" tanya Kamalia bermonolog sendiri dengan suara pelan sementara anak kecil itu masih duduk dengan tenang dan menatap takjub ke sekitarnya. 

Tukang masak di sana mengantarkan dua mangkok mie dengan satu porsi pangsit di sana. Kamalia yang melihatnya langsung melotot, uangnya tidak cukup untuk ini semua. "Pak, aku hanya memesan satu porsi pangsit saja, dua mangkok mie ini apakah salah antar ?" tanya Kamalia mencegah tukang masak yang tadi mengantarkan makanan dengan menarik tangannya. 

"Aku tau anak itu tidak mudah anggap saja dua mangkok mie itu sebuah hadiah, selamat makan dan jangan lupa untuk pulang ke rumah." Tukang masak itu tersenyum dan pergi dari sana. Tukang masak itu tidak lain adalah ayah Lee. 

Kamalia sangat bersyukur ayah Lee sangat baik dengannya dan anak yang bahkan tidak dia kenal. Kamalia mulai meraih sumpit dan menuang kuahnya untuk anak kecil yang ada di depannya, mengaduknya dan memberikannya. 

Mon sendiri langsung menerima dengan senang hati, dia meraih sumpit yang disodorkan oleh Kamalia dan memegangnya, Mon mencoba untuk menggunakan sumpit tersebut namun hasilnya nihil tidak ada satupun mie yang terangkat dengan tidak sabar Mon menyambar mie tersebut dengan tangannya membuat Kamalia terkejut kemudian mencegah Mon untuk memegangnya kembali. 

"Aku suapi, buka mulutmu," ujar Kamalia akhirnya mengalah dirinya menggeser tempat duduknya yang awalnya berada di seberang Mon kini dia berada di sebelah Mon dengan mangkuk mie yang tadi, dia mengambilnya dengan menggunakan sumpit dan meniupnya sebentar, menyodorkannya dan Mon langsung membuka mulutnya dan melahapnya sampai kandas. 

"Terma sih," ujar Mon dengan kata-kata yang membuat alis Kamalia naik tidak memahami perkataannya. 

"Sama-sama." Kamalia menjawab setelah dirinya mencerna kata-kata Mon agak lama. Kamalia tersenyum senang kemudian memakan mienya sendiri yang sudah dingin, tetapi itu tidak mengubah rasa mienya yang enak. 

***

Kamalia mengusap air matanya yang entah sejak kapan turun, Lee yang melihat jadi panik sendiri. "Lo kenapa, Lia ? Jangan nangis." Lee panik sementara Kamalia malu sendiri dirinya menatap Lee galak. 

"Siapa yang nangis ? Gue kelilipan. Buta mata lo ?" tanya Kamalia kemudian mendengus kesal, merasa malu karena terpergok oleh anak aneh yang merebut sesuatu yang dari dulu dia inginkan. 

Perlombaan sudah selesai. Kamalia membayar semua pesanannya dan menunggu Mon menyadari keberadaannya. Mon menang, dengan pelahap terbanyak dari pangsit-pangsit tersebut. 

"Eh, Kak Kamalia." Mon yang tadi tersenyum langsung berubah wajahnya sudah ketakutan. Kamalia tersenyum kemudian mengambil hadiah yang ada di tangan Mon. 

"Ayo, pulang." Kamalia menggandeng tangan Mon dan mereka keluar dari kedai mie Lee. Selama perjalanan tidak ada suara Mon yang ketakutan sementara Kamalia yang tidak ingin berbicara meskipun dirinya tidak marah. 

"Kak, tadi Mon cuma mau nyoba ikut makan gratisnya aja. Maaf tadi enggak pamit, kakak tadi nungguin Mon di sekolah ?" tanya Mon memulai pembicaraannya dengan takut, lebih baik dia mengaku salah dan meminta maaf terlebih dahulu daripada tidak sama sekali. 

Kamalia tidak menjawab hingga mereka masuk ke dalam rumah baru Kamalia berbicara. "Selamat untuk pemenang lomba." Kemudian Kamalia mengelus puncak kepala Mon dan pergi dari sana. Masuk ke dalam kamarnya. 

***

Lanjut ? Yes or No ? 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The First
460      328     0     
Short Story
Aveen, seorang gadis19 tahun yang memiliki penyakit \"The First\". Ia sangatlah minder bertemu dengan orang baru, sangat cuek hingga kadang mati rasa. Banyak orang mengira dirinya aneh karena Aveen tak bisa membangun kesan pertama dengan baik. Aveen memutuskan untuk menceritakan penyakitnya itu kepada Mira, sahabatnya. Mira memberikan saran agar Aveen sering berlatih bertemu orang baru dan mengaj...
PALETTE
495      262     3     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...
My Dangerious Darling
3050      1265     2     
Mystery
Vicky, mahasiswa jurusan Tata Rias yang cantik hingga sering dirumorkan sebagai lelaki gay bertemu dengan Reval, cowok sadis dan misterius yang tengah membantai korbannya! Hal itu membuat Vicky ingin kabur daripada jadi sasaran selanjutnya. Sialnya, Ariel, temannya saat OSPEK malah memperkenalkannya pada cowok itu dan membuat grup chat "Jomblo Mania" dengan mereka bertiga sebagai anggotanya. Vick...
Melody untuk Galang
473      285     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
After Feeling
4520      1616     1     
Romance
Kanaya stres berat. Kehidupannya kacau gara-gara utang mantan ayah tirinya dan pinjaman online. Suatu malam, dia memutuskan untuk bunuh diri. Uang yang baru saja ia pinjam malah lenyap karena sebuah aplikasi penipuan. Saat dia sibuk berkutat dengan pikirannya, seorang pemuda misterius, Vincent Agnito tiba-tiba muncul, terlebih dia menggenggam sebilah pisau di tangannya lalu berkata ingin membunuh...
My Doctor My Soulmate
69      62     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Negeri Tanpa Ayah
9470      2092     0     
Inspirational
Negeri Tanpa Ayah merupakan novel inspirasi karya Hadis Mevlana. Konflik novel ini dimulai dari sebuah keluarga di Sengkang dengan sosok ayah yang memiliki watak keras dan kerap melakukan kekerasan secara fisik dan verbal terutama kepada anak lelakinya bernama Wellang. Sebuah momentum kelulusan sekolah membuat Wellang memutuskan untuk meninggalkan rumah. Dia memilih kuliah di luar kota untuk meng...
Premium
Beauty Girl VS Smart Girl
8981      2460     30     
Inspirational
Terjadi perdebatan secara terus menerus membuat dua siswi populer di SMA Cakrawala harus bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling terbaik di antara mereka berdua Freya yang populer karena kecantikannya dan Aqila yang populer karena prestasinya Gue tantang Lo untuk ngalahin nilai gue Okeh Siapa takut Tapi gue juga harus tantang lo untuk ikut ajang kecantikan seperti gue Okeh No problem F...
Sekilas Masa Untuk Rasa
3509      1122     5     
Romance
Mysha mengawali masa SMAnya dengan memutuskan untuk berteman dengan Damar, senior kelas dua, dan menghabiskan sepanjang hari di tribun sekolah sambil bersenda gurau dengan siapapun yang sedang menongkrong di sekolah. Meskipun begitu, Ia dan Damar menjadi berguna bagi OSIS karena beberapa kali melaporkan kegiatan sekolah yang menyimpang dan membantu kegiatan teknis OSIS. Setelah Damar lulus, My...
Metamorf
104      84     0     
Romance
Menjadi anak tunggal dari seorang chef terkenal, tidak lantas membuat Indra hidup bahagia. Hal tersebut justru membuat orang-orang membandingkan kemampuannya dengan sang ayah. Apalagi dengan adanya seorang sepupu yang kemampuan memasaknya di atas Indra, pemuda berusia 18 tahun itu dituntut harus sempurna. Pada kesempatan terakhir sebelum lulus sekolah, Indra dan kelompoknya mengikuti lomba mas...