Lee sudah sampai di sini, apabila dirinya tidak bisa ...Read More >>"> Kungfu boy (Kamalia diterima) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kungfu boy
MENU 0
About Us  

HAPPY READING!

Lubang dengan anak panah tersebut sangat membuat Kamalia mual, dia takut isi perutnya keluar seketika. Takut, kalau dirinya akan mati di sini.

Di tengah keraguan tersebut Master Fu masih saja berbicara.

"Menyerahlah." Master Fu masih berbicara hal negatif yang memadamkan semangat Kamalia.

Kamalia tetap tidak mau untuk menyerah, dia malah jadi ingin memiliki niat untuk terus melangkah. Dengan perlahan tetapi pasti Kamalia melangkahkan kakinya setelah mengamati ritme dari pergerakan tombak tersebut. Tombak tersebut begitu cepat, Kamalia akhirnya hanya bisa melesat dengan cepat dan dirinya akhirnya berhasil. Walaupun di akhir dia harus merelakan badannya terhantam di lantai yang dingin tersebut.

Napas Kamalia hampir hilang, dirinya terengah-engah hampir saja tadi dirinya mati tertusuk oleh tombak tajam itu. Master Fu menatap Kamalia dengan agak takjub walaupun hanya sebentar dan tidak ada yang melihat tatapan tersebut. 

Babak terakhir adalah Kamalia harus melewati semburan api tersebut, semburan dimana hawa panas sudah menyerang kulit Kamalia bahkan sebelum perempuan itu melangkah lebih jauh. Kamalia hampir merasa ingin menyerah, air matanya bahkan sudah mengalir saking panasnya kobaran api tersebut. 

Kamalia memahami ritmenya, dan dirinya mencoba melewatinya. Sayangnya dia tidak tahu bahwa ritmenya berubah dalam tiga tempo, saat langkah pertama Kamalia langsung melanjutkan langkah keduanya dan api tepat menyembur di area wajahnya, tangan Kamalia secara reflek naik ke atas dan terkena kobaran api tersebut, sementara wajahnya menunduk ke bawah. Kamalia terguling sembari berteriak setelahnya, tangannya terbakar, sudah merah menyala. 

Kamalia berteriak sembari memegang tangannya, dia menangis kencang karena kesakitan. Master Fu yang melihatnya langsung meminta para anak buahnya untuk mengangkat Kamalia dan meminta untuk dibawa ke ruang pengobatan. Kamalia diangkat oleh anak buah dari master Fu, bahkan Kamalia masih berteriak terus, bahkan sampai di ruang pengobatan.

Master Fu mengobatinya dengan sebuah rapalan kata-kata dan akhirnya tangannya dibalut dengan sebuah kain panjang berwarna putih di tangannya. Kamalia diberi obat bius, agar tidak terus menangis dan menjerit kesakitan.

Master Fu menghela napas menatap tangan Kamalia yang sudah dibalut dengan kain panjang putih tersebut. Master Fu menatap wajah Kamalia yang tampak damai, berbeda ketika kakinya dipeluk terus oleh anak tersebut.

"Aku akan membiarkanmu tinggal di sini." Master Fu membuat keputusan akhir tanpa orang lain mendengarnya, karena anak yang diajak bicarapun masih dalam pengaruh obat bius. Master Fu melihat potensi dari Kamalia, keberanian dan kelincahan anak tersebut patut diacungi jempol. 

Master Fu keluar dari sana, dan meninggalkan Kamalia sendiri sampai anak itu sadar. Entah kemana master Fu pergi.

Kamalia sendiri sadar setelah sekitar satu jam. Dia mulai membuka matanya dengan perlahan dan pemandangan yang dia dapatkan adalah seberkas cahaya yang membuat Kamalia menyipitkan matanya kembali. Cahayanya terlalu terang, membuat mata Kamalia sendiri tidak kuat untuk menatap cahaya tersebut.

"Dimana aku?" Kamalia bermonolog dan melihat ke sekitarnya, tampak banyak gulungan rapi ditata, ada kursi dan meja kecil dipojokan dan kotak P3K di atas meja tersebut dalam kondisi terbuka, di atas juga terdapat kipas besar yang berputar-putar memberikan angin untuk Kamalia.

Kamalia mencoba untuk bangun dari tidurnya dan dia melihat tangannya sudah dibalut oleh perban. Kamalia jadi ingat kejadian tadi, kejadian dimana tangannya terbakar oleh kobaran api.

Terbesit di pikiran Kamalia bahwa dirinya tidak berhasil menyelesaikan tantangan dari sang master. Dia takut, sangat takut kalau dia tidak di terima di sini dan dirinya keluar lagi ke sana.

Atau, Kamalia bunuh diri saja? Kamalia langsung menggelengkan kepalanya tidak setuju. Dia tidak punya keberanian untuk itu. Walaupun dia takut untuk bertemu dengan orang tuanya, dia lebih takut mati.

"Sudah bangun?" Seseorang muncul dan bertanya saat pintu itu terbuka lebar, Kamalia melihatnya, itu sang master.

Kamalia langsung turun dari kasur tersebut dan menghampiri sang master. Dia memeluk kaki master lagi, membuat master yang masih tidak siap akhirnya terkejut dan hampir jatuh.

"Jangan usir aku." Kamalia meronta, kemudian menangis bahkan dirinya tidak peduli dengan perban yang masih mengikat tangannya. Perbannya terkoyak karena gesekan ekstrim dari Kamalia saat memeluk kaki sang master.

Master Fu hanya menghela napas, kepalanya jadi pening karena tingkah laku dari anak kecil berumur sepuluh tahun tersebut. Sang master berusaha melepaskan tangan Kamalia dari kakinya.

"Siapa yang hendak membuangmu?" tanya sang master membuat Kamalia mendongakkan kepalanya dan menatap Fu dalam-dalam.

"Kamu tidak membuangku?" tanya Kamalia kecil dengan tatapan berharap.

"Kenapa kamu punya pikiran seperti itu?" tanya Master tidak menjawab pertanyaan Kamalia malah memberikan pertanyaan lagi.

Kamalia mengusap wajahnya yang penuh air mata tersebut dan menjawab pertanyaan master. "Aku tidak bisa menyelesaikan kobaran api tersebut, tetapi, aku janji aku akan terus berlatih dan bisa melewati semuanya. Jadi, bolehkah kalau aku tinggal di sini?"

Kamalia menjawab dengan panjang lebar, berharap master Fu kasihan padanya. Persetan dengan rasa kasihan, dia harus melakukan itu karena hanya itu yang dia punya sekarang.

"Dari awal saat kamu berhasil melewati tantangan pertama, aku sudah mengizinkanmu untuk tinggal di sini." Master Fu berbicara kemudian mengelus puncak kepala Kamalia. Kamalia yang mendapatkan perlakuan seperti itu tersenyum senang, usahanya berhasil.

"Ikut aku," ucap Master Fu setelah Kamalia melepaskan pelukan di kakinya. Kamalia segera berdiri dan berjalan di belakang sang master mengikuti setiap langkah dari master.

Setelah berjalan begitu lama, Kamalia berhenti begitu sang master berhenti dan membuka lebar sebuah ruangan kecil yang tampak kosong.

"Tinggalah di sini, aku ada urusan. Berkelilinglah jika kamu mau." Master Fu kemudian meminta Kamalia untuk masuk ke dalam ruangan tersebut dan pergi begitu saja, Kamalia berteriak memanggil Master sembari memegang pintu ruangan tersebut.

"Master ! Terima kasih!" Kamalia berteriak sementara Master berhenti dan hanya menjawab dengan anggukan pelan dan melanjutkan jalannya kembali.

Kamalia tersenyum, dia sudah memulai hidupnya yang baru. Dia berjanji untuk terus mengabdi pada sang master yang memberikannya kesempatan untuk terus berusaha.

Ruangan kamar tidur itu tampak kecil apabila dilihat dari luar namun, dalamnya cukup untuk dirinya tidur dan meletakkan barang-barang. Kamalia senang, bahkan ini lebih dari cukup daripada rumahnya dahulu.

Kamalia meringkuk dan memejamkan matanya, dia masih mengantuk entah karena dia kelelahan atau karena efek obat bius itu masih bekerja.

Dalam posisi memeluk lutut, Kamalia memejamkan matanya dan tertidur.  Dia sudah lupa rencana untuk berkeliling, entahlah mungkin setelah dirinya cukup energi dia akan mengelilingi rumah besar dari master Fu.

***

Lanjut? Yes or No?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kita
579      383     1     
Romance
Tentang aku dan kau yang tak akan pernah menjadi 'kita.' Tentang aku dan kau yang tak ingin aku 'kita-kan.' Dan tentang aku dan kau yang kucoba untuk aku 'kita-kan.'
Your Secret Admirer
2297      796     2     
Romance
Pertemuan tak sengaja itu membuat hari-hari Sheilin berubah. Berubah menjadi sesosok pengagum rahasia yang hanya bisa mengagumi seseorang tanpa mampu mengungkapkannya. Adyestha, the most wanted Angkasa Raya itulah yang Sheilin kagumi. Sosok dingin yang tidak pernah membuka hatinya untuk gadis manapun, kecuali satu gadis yang dikaguminya sejak empat tahun lalu. Dan, ada juga Fredrick, laki-l...
I\'m Too Shy To Say
423      284     0     
Short Story
Joshua mencintai Natasha, namun ia selalu malu untuk mengungkapkannya. Tapi bagaimana bila suatu hari sebuah masalah menimpa Joshua dan Natasha? Akan masalah tersebut dapat membantu Joshua menyatakan perasaannya pada Natasha.
Dont Expect Me
478      357     0     
Short Story
Aku hanya tidak ingin kamu mempunyai harapan lebih padaku. Percuma, jika kamu mempunyai harapan padaku. Karena....pada akhirnya aku akan pergi.
The Ruling Class 1.0%
1315      544     2     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
3412      1492     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
graha makna
4481      1552     0     
Romance
apa yang kau cari tidak ada di sini,kau tidak akan menemukan apapun jika mencari ekspektasimu.ini imajinasiku,kau bisa menebak beberapa hal yang ternyata ada dalam diriku saat mulai berimajinasi katakan pada adelia,kalau kau tidak berniat menghancurkanku dan yakinkan anjana kalau kau bisa jadi perisaiku
ARMY or ENEMY?
12338      4015     142     
Fan Fiction
Menyukai idol sudah biasa bagi kita sebagai fans. Lantas bagaimana jika idol yang menyukai kita sebagai fansnya? Itulah yang saat ini terjadi di posisi Azel, anak tunggal kaya raya berdarah Melayu dan Aceh, memiliki kecantikan dan keberuntungan yang membawa dunia iri kepadanya. Khususnya para ARMY di seluruh dunia yang merupakan fandom terbesar dari grup boyband Korea yaitu BTS. Azel merupakan s...
Mikroba VS Makrofag
142      130     0     
Humor
Muka default setelan pabrik, otak kacau bak orak-arik, kelakuan abstrak nyerempet prik ... dilihat dari ujung sedotan atau belahan bumi mana pun, nasib Sherin tuh definisi burik! Hubungan antara Sherin dengan hidupnya bagaikan mikroba dengan makrofag. Iya! Sebagai patogen asing, Sherin selalu melarikan diri dari hidupnya sendiri. Kecelakaan yang dialaminya suatu hari malah membuka kesempatan S...
Koude
3250      1182     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...