Loading...
Logo TinLit
Read Story - Janji-Janji Masa Depan
MENU
About Us  

Malam itu aku tidur di rumah Jupri, sebenarnya aku tidak enak merepotkannya yang sudah lama tidak bertemu, sekalinya datang malah aku menumpang.

Tapi mau bagaimana lagi, aku gengsi untuk pulang ke rumah.

Setelahnya, aku sadari betul, jika pergi saat berhadapan dengan masalah itu bukan penyelesaian yang benar.

Juga tentang mengambil keputusan saat sedang dalam keadaan marah adalah tindakan yang bodoh.

Dan kedua hal itu aku lakukan semua.

Aku hanya tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana, aku lelah dan butuh istirahat. Aku ingin menghilang sebentar.

Lail berkali-kali meneleponku, tentu saja tidak aku angkat. Berat hati untuk melakukannya.

Aku rasa Ibu juga tidak khawatir padaku. 

Aku sudah besar, bujang, dan tadi Ibu juga berkata tidak sudi punya anak pemabuk kepadaku, meskipun aku bukan pemabuk tapi itu Ibu katakan padaku, jadi apa bedanya?

Rumah Jupri ada di kecamatan sebelah, 20 sampai 30 menit dari Nara. Sepanjang jalan aku tak banyak bicara, Jupri juga tidak menanyaiku apa-apa.

Ia empat tahun lebih tua dariku, mungkin lebih dewasa dan paham dengan keadaanku saat ini.

Aku sempat diam-diam menangis beberapa kali tapi tidak aku tunjukkan di hadapan siapa pun. Mau seperti apa pun keadaannya, sedih adalah rasa milik semua orang.

Tidak hanya perempuan yang bisa menangis, air mata laki-laki memang jarang ditemui tapi ada banyak ucapan dan perasaan yang tidak bisa diterjemahkan dengan kata-kata di baliknya.

Keesokan harinya kantor tutup untuk pemeriksaan lebih lanjut dari kepolisian.

Aku sempat khawatir jika saja ada salah satu dari mereka yang kembali datang ke rumahku.

Tapi Lail tidak mengatakan apa-apa di pesannya, dia hanya menyuruhku pulang dan marah-marah minta dijelaskan apa yang sebenarnya terjadi, sepertinya hati Ibu belum leluasa untuk membicarakan kejadian semalam kepadanya.

Aku memutuskan untuk beralih ke rumah Pak Bah. Aku tak enak menumpang seharian di tempat Jupri bersama keluarganya.

Jupri mengantarku sampai ke halte bus, ia sempat membujukku untuk pulang saja, tapi aku menolak, belum ada keinginan hatiku untuk melakukannya.

Mungkin jarak sedang aku butuhkan untuk saat ini.

"Tidak usah mengkhawatirkan aku, Jup. Aku sudah bujang dan mulai memperhitungkan betul dengan apa yang aku lakukan."

"Tapi dengan melihatmu semalam, aku jadi ragu kau sudah benar-benar bujang."

"Sudah, Jup. Antarkan saja aku ke halte bus terdekat, aku tidak hafal daerah sini. Aku mau mengunjungi seseorang."

"Mau ke mana kamu, Dip?"

Aku menyebutkan sebuah alamat yang selalu aku sambangi setiap hari minggu, yaitu rumah Pak Bah.

"Ah itu jauh dari sini, dua jam dari sini."

"Tidak apa-apa. Antar saja aku ke halte bus, aku tidak menyuruhmu mengantarku ke alamat tujuan."

Kupandangi hutan dan gunung yang berjajar mengisi seluruh hamparan bumi dari yang terlihat dari pojok kanan sampai pojok kiri mataku.

Dengan pikiran kacau dan harap-harap cemas, aku tak tahu harus berbuat apa ketika benar polisi mencariku.

Meskipun aku yakin aku tidak menggunakan barang haram itu dalam keadaan sadar, tapi pikiranku menciptakan asumsi-asumsi tersendiri.

Bagaimana jika makanan yang pada malam itu kami makan sudah dicampur? bagaimana kalau ternyata kami dijebak?

Aku benci pikiranku yang suka menerka-nerka.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • mesainin

    I wish I can meet Nadif & Pak Bah in real life :'

    Comment on chapter Epilog
  • cimol

    ayoo !!!

    Comment on chapter Prolog
  • wfaaa_

    next chapter!

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Meteor Lyrid
554      386     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
Transmigrasi ke raga bumil
307      198     2     
Fantasy
Azela Jovanka adalah seorang gadis SMA yang tiba-tiba mengalami kejadian di luar nalar yaitu mengalami perpindahan jiwa dan menempati tubuh seorang Wanita hamil.
Ibu
543      327     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Nina and The Rivanos
10330      2498     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
6119      1976     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Lantunan Ayat Cinta Azra
993      612     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mungkinkah Azra menerima Zakky sepupunya s...
Ibu Mengajariku Tersenyum
2973      1183     1     
Inspirational
Jaya Amanah Putra adalah seorang psikolog berbakat yang bekerja di RSIA Purnama. Dia direkomendasikan oleh Bayu, dokter spesialis genetika medis sekaligus sahabatnya sejak SMA. Lingkungan kerjanya pun sangat ramah, termasuk Pak Atma sang petugas lab yang begitu perhatian. Sesungguhnya, Jaya mempelajari psikologi untuk mendapatkan kembali suara ibunya, Puspa, yang senantiasa diam sejak hamil Jay...
Before You Go
434      295     2     
Short Story
Kisah seorang Gadis yang mencoba memperjuangkan sebelum akhirnya merelakan
MALAM TANPA PAGI
523      390     0     
Short Story
Pernahkah kalian membayangkan bertemu malam tanpa pagi yang menyapa? Apakah itu hal yang buruk atau mungkin hal yang baik? Seperti halnya anak kucing dan manusia yang menjalani hidup dengan langkah yang berat. Mereka tak tahu bagaimana kehidupannya esok. Namun, mereka akan menemukan tempat yang pantas bagi mereka. Itu pasti!
Kepada Jarak, Maaf!
351      210     1     
Short Story
Bagi Rea, cinta itu gelap. Cukup menjadi alasan untuk dirinya selalu memakai emotikon hati berwarna hitam saat menulis chat. Namun Rea tidak cukup mampu memaknai setiap jenis emotikon hati yang dikirimkan Ardan kepadanya. Untuk dua orang yang menjalin hubungan jarak jauh yang sama sekali tidak pernah bertemu, berbagai jenis emotikon hati memiliki maknanya sendiri. Demikian juga untuk Arealisa...