Read More >>"> Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam (05 - Sarapan Pagi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Luka Dan Perkara Cinta Diam-Diam
MENU 0
About Us  

Suasana pagi menjelang Subuh makin dingin. Udara yang kuhirup begitu sejuk memenuhi paru-paruku. Agar tidak ketahuan orang rumah, aku membuka pagar rumah pelan-pelan. Kemudian memasukan motor ke dalam bagasi.

Hendak melepas sepatu, suara berisik gemerincing kunci terdengar dari arah dalam rumah. Tak lama keluarlah Om Hari. Ia berdiri di hadapanku dengan wajah tak bersahabat.

"Mau jadi berandalan kamu pulang hampir pagi begini?"

Pergerakanku melemah. Om Hari memang sering berkata seenaknya, ini bukan kali pertama. Namun entah mengapa, rasanya hatiku seperti tertusuk paku tajam, sakit sekali.

"Daniel punya alasan, Om."

"Alasan apa lagi?!" ujar Om Hari penuh penekanan. Rupanya ia tidak begitu gila untuk teriak dan marah-marah di pagi buta begini. "Kamu itu sering banget bikin Oma khawatir!"

"Tapi ... Daniel udah izin sama Oma dan Tante Asih kok!"

"Apa? Izin kerja? Kerja apa kamu pulang jam segini? Muka kamu pun cemongan begitu? Bikin ulah apa lagi kamu, hah!"

Mati-matian aku menahan napasku agar tak memburu. Mataku sudah panas, sudah aku kepal kedua tangan erat-erat. Aku tahan agar jangan sampai melakukan hal kelewat batas.

Selama ini aku sadar telah banyak merepotkan. Masih untung ada Oma dan Om Hari yang mau menampungku agar tidak jadi gelandangan.

Orang tuaku bercerai saat aku masih kecil. Kejadian itu membuatku kehilangan banyak hal. Dan menimbulkan rasa takut luar biasa akibat pertikaian mereka. Ayah pergi entah kemana setelah di penjara, sementara Ibu pergi kerja ke luar negeri, lalu menikah dengan majikannya sendiri. Sampai saat ini, Ibu tak pernah kembali.

Memang ibu bertanggung jawab. Ibu masih mengirim nafkah untukku, tetapi jumlahnya tak mencukupi kebutuhanku. Dulu saat Oma masih berjualan catering, beliaulah yang membantu kekurangannya. Namun setelah keadaan Oma memburuk, beliau tidak lagi berjualan catering.

Usia Oma juga sudah tak muda lagi, beliau sudah sering sakit-sakitan. Ibuku yang hanya seorang IRT setelah menikah pun tak bisa mengirim uang lebih ke Indonesia. Dan Om Hari berbaik hati membiayai kekurangan yang ada. Aku tahu ... aku berhutang budi padanya. Oleh sebab itu, apa pun ucapan atau umpatan yang dilontarkan Om Hari, akan aku terima.

“Maaf—“

"Kalau sudah bilang maaf, jangan diulangi!" potongnya cepat. "Belajar yang benar. Lulus dan cepet dapat kerjaan. Sebagai seorang laki-laki, kamu harus berdiri pakai kakimu sendiri!"

I try, kataku dalam hati. Bahkan aku sampai manggung nge-band begini biar dapat uang tambahan. Biar bisa nabung dan gak ngerepotin orang rumah. Akan tetapi, apa yang aku lakukan selalu salah.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Om Hari masuk ke dalam rumah. Sementara aku mengurungkan niatku melepas sepatu dan memilih untuk bangkit dari kursi, lalu bergegas kembali menyalakan motor, kemudian pergi.

***

Setelah Mas Aksa menjelaskan kejadian di kafe tadi, raut wajah Ibu dan Babeh berubah. Antara perasaan khawatir atau lega karena aku masih diberi selamat.

Aku menghubungi Tente Diandra, owner O'Eight. Ia pun segera datang ke kafe untuk melihat kondisinya langsung.

Hubunganku dengan Tante Diandra cukup baik. Mengingat aku adalah sahabat baik ponakannya, Iren. Setelah menjelaskan kejadian kebakaran itu, syukurlah Tante Diandra mengerti. Dan Adrian yang sangat butuh pekerjaan sambilan itu tak jadi di pecat.

Pagi-pagi sekali setelah membantu ibu menyuci perlatan masak, aku mendengar suara Daniel. Aku mengintip dari horden yang memisahkan antara dapur dan ruang makan. Dia masih mengenakan pakaian yang sama seperti semalam. Itu artinya dia tidak pulang ke rumah.

"Makasih banyak ya, Niel. Aduh ... Ibu nggak bisa bayangin gimana kalau kamu nggak cepet-cepet ke dalam kafe buat padamin api. Begitu kata ibu dengan nada yang penuh syukur, sampai-sampai ia mengelus dadaknya berkali-kali.

"Kebetulan aja kok, Buk. Syukurlah Tari dan temennya nggak kenapa-kenapa."

Percakapan mereka kembali terjalin. Bisa dibilang antara ibu dan Daniel memang dekat. Mereka sering ngobrol banyak hal. Saking dekatnya, ibu dan babeh sudah menganggap Daniel sebagai anak kandungnya sendiri.

Aku membali ke membilas piring yang sudah kucuci. Samar-samar kudengar percakapan mereka lagi.

"Aksa sama Babeh udah ke warung, Buk?"

"Udah. Ini di rumah cuma ada Ibu sama Tari," jawab ibu. "Eh, kamu udah makan belum, Niel?"

"Belum...."

"Owalah. Laukannya udah abis lagi. Bentar, ya!" kata Ibu. "Mantari ... gorengin ayam di freezer kulkas sama ceplok telor ya buat Mas Daniel."

Napasku tercekat karena kaget. "Ya-ya, Buk," balasku dengan terbata-bata.

"Nggak usah ah, Buk. Nanti beli aja nasi kuning di sebelah warung Babeh."

"Jangan! Makanan rumah lebih sehat tahu," ujar Ibu sambil terkekeh. "Ya udah ... Niel di sini ya sambil nunggu makanan jadi. Ibu mau ke warung bantu-bantu Babeh, sekalian bilang ke Aksa kamu dateng ke rumah."

"Mau dianter nggak, Bu?"

"Nggak usah. Ibu sengaja mau jalan pagi." Ibu membuka gorden dapur, lalu berkata lagi padaku, "Tolong ya, Nduk. Itu nanti siapin makanannya buat Mas Daniel."

"Ya, Buk." Aku mengangguk paham.

Sejujurnya, aku bukan tak nyaman. Hanya saja, berinteraksi dengan orang lain menguras energiku. Apalagi ini laki-laki. Aku bingung memulai suatu percakapan. Makanya selama ini kalau ada Daniel atau pun Ethan, aku lebih memilih di kamar atau ke Warung.

"Mau gue bantuin nggak?"

Punggungku mendadak membeku. Suara bariton itu menganggetkanku. "E-eh nggak usah. Gue selesein bilas piring, baru goreng ayam-nya ya."

Cowok itu pun mengangguk. Tanpa bilang apa-apa lagi, ia meletakan piring bersih yang kuletakan di jaring baskom ke lemari piring bersih. "Kalau bantu masukin piring bersih ... nggak apa-apa, kan?"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Premium
RESTART [21+]
6464      2612     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
I'm not the main character afterall!
1083      570     0     
Fantasy
Setelah terlahir kembali ke kota Feurst, Anna sama sekali tidak memiliki ingatan kehidupannya yang lama. Dia selama ini hanya didampingi Yinni, asisten dewa. Setelah Yinni berkata Anna bukanlah tokoh utama dalam cerita novel "Fanatizing you", Anna mencoba bersenang-senang dengan hidupnya tanpa memikirkan masalah apa-apa. Masalah muncul ketika kedua tokoh utama sering sekali terlibat dengan diri...
Mr.Cool I Love You
107      92     0     
Romance
Andita harus terjebak bersama lelaki dingin yang sangat cuek. Sumpah serapah untuk tidak mencintai Andrean telah berbalik merubah dirinya. Andita harus mencintai lelaki bernama Andrean dan terjebak dalam cinta persahabatan. Namun, Andita harus tersiksa dengan Andrean karena lelaki dingin tersebut berbeda dari lelaki kebanyakan. Akankah Andita bisa menaklukan hati Andrean?
Gi
986      577     16     
Romance
Namina Hazeera seorang gadis SMA yang harus mengalami peliknya kehidupan setelah ibunya meninggal. Namina harus bekerja paruh waktu di sebuah toko roti milik sahabatnya. Gadis yang duduk di bangku kelas X itu terlibat dalam kisah cinta gila bersama Gi Kilian Hanafi, seorang putra pemilik yayasan tempat sekolah keduanya berada. Ini kisah cinta mereka yang ingin sembuh dari luka dan mereka yang...
Play Me Your Love Song
3664      1389     10     
Romance
Viola Zefanya tidak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru piano pribadi bagi Jason, keponakan kesayangan Joshua Yamaguchi Sanjaya, Owner sekaligus CEO dari Chandelier Hotel and Group yang kaya raya bak sultan itu. Awalnya, Viola melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan tuntutan "profesionalitas" semata. Tapi lambat laun, semakin Viola mengenal Jason dan masalah dalam keluarganya, sesu...
Mencari Pangeran Yang Hilang
2870      1189     3     
Romance
Naru adalah seorang cowok yang sempurna. Derajat, kehidupan, dan juga kemewahan layaknya seorang pangeran telah dia terima sejak lahir ke dunia. Orang tuanya seorang pengusaha kaya sejagat raya yang selalu muncul di TV. Namun ternyata dia yang merasa hidupnya terkekang oleh orang tuanya membuatnya tak memiliki satu pun teman. Dia pun benci tinggal di rumah. Dia ingin bebas. Ketika memasuki SMA,...
ARMY or ENEMY?
12338      4015     142     
Fan Fiction
Menyukai idol sudah biasa bagi kita sebagai fans. Lantas bagaimana jika idol yang menyukai kita sebagai fansnya? Itulah yang saat ini terjadi di posisi Azel, anak tunggal kaya raya berdarah Melayu dan Aceh, memiliki kecantikan dan keberuntungan yang membawa dunia iri kepadanya. Khususnya para ARMY di seluruh dunia yang merupakan fandom terbesar dari grup boyband Korea yaitu BTS. Azel merupakan s...
Aku Milikmu
1586      732     2     
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?
Sweet Equivalent [18+]
3594      1022     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
START
275      180     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...