Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dialog Senja
MENU
About Us  

Bu Ismi selaku guru bahasa inggris kelas dua belas meminta Dhafin dan Astagiri menemuinya di kantor. Bu Ismi adalah guru pembimbing pelajaran bahasa inggris, dia yang menangani apapun dalam hal yang berbau bahasa inggris, seperti bulan bahasa, lomba antar sekolah bahkan sampai tingkat nasional. Sementara Dhafin dan Astagiri adalah siswa binaannya yang telah berhasil menorehkan nama baik sekolah dalam ajang kompetisi tingkat nasional.

Astagiri berjalan keluar kelas untuk menghadap Bu Ismi, dia tidak tahu bahwa Bu Ismi juga memamggil Dhafin karena mereka berbeda kelas.

"Asta," panggil Dhafin ketika dia melihat wanita itu berjalan menuju ruang guru.

Astagiri menoleh. "Iya Dhaf, ada apa?"

Dhafin segera menghampiri Astagiri, mensejajarkan dirinya di samping Astagiri. "Kamu pasti mau ke ruang guru ya?"

"Iya, dipanggil Bu Ismi tadi."

"Sama aku juga, barengan aja kalau gitu," ucap Dhafin.

"Oh, ya udah ayo!"

Mereka berjalan beriringan menuju kantor guru sambil sesekali mengobrol untuk memutus rasa canggung yang selalu terjadi diantara mereka berdua setiap kali bertemu. Padahal mereka juga sering berada dalam satu kegiatan yang sama.

Begitu Astagiri dan Dhafin masuk ruang guru, mereka langsung di sambut oleh guru-guru yang memang sudah mengenal mereka. Bu Ismi yang mengetahui kedatangan Astagiri dan Dhafin segera mengambil dua kursi plastik untuk mereka. Tanpa basa-basi Bu Ismi langsung mengutarakan keinginannya untuk membantunya melakukan bimbingan pada beberapa siswa kelas sepuluh yang sebentar lagi akan mengikuti kompetisi bahasa inggris tingkat kabupaten.

"Hah? Kami Bu?"

"Iya, Asta."

"Tapi, saya nggak bisa Bu. Rasanya belum pantas kalau harus mengajar mereka."

"Kamu kan sudah pernah ikut dan menang, pasti kamu tahu materi saja yang akan keluar dalam lomba tersebut."

"Tapi Bu," kata Astagiri memotong ucapan Bu Ismi. Dia meresa tidak pantas menggantikan Bu Ismi membimbing kompetisi.

"Ibu akan mengambil cuti Asta, orang tua ibu sakit dan harus menjalani operasi. Sementara guru bahasa inggris kelas sepuluh sedang cuti hamil. Ibu minta tolong sekali sama kalian. Anggap saja ini seperti belajar kelompok yang memiliki target. Ibu percaya sama kalian. Tenang saja, nanti kalau kalian bingung kalian bisa telpon ibu atau tanya sama guru bahasa inggris kelas sebelas," jelas Bu Ismi.

Meskipun begitu Astagiri masih tampak keberatan. Kenapa tidak melibatkan guru yang lain saja? Kenapa harus dia dan Dhafin yang melakukannya? Ilmu mereka juga masih dangkal kan

"Baik Bu, nanti kami akan diskusikan mengenai metode belajarnya," jawab Dhafin yang membuat Astagiri langsung menoleh.

"Alhamdulillah, makasih ya Dhafin." Bu Ismi bersyukur saat Dhafin menerima tawarannya, dia tidak tahu lagi harus meminta bantuan pada siapa. Tidak mungkin pada guru baru karena dia juga akan membebankan pelajaran bahasa inggris kelas dua belas padanya.

"Sama-sama Ibu, kalau gitu kami permisi dulu. Nanti kami akan diskusikan materinya, saya juga menyimpan soal-soal lombanya."

"Terima kasih banyak Dhafin, kalian tenang saja mengenai bimbingannya tidak akan mengganggu waktu belajar kalian karena waktunya akan dilaksanakan di luar jam sekolah," kata Bu Ismi.

"Ini jadwal bimbingannya, kalian bisa simpan." Bu Ismi memberikan satu lembar jadwal bimbingan pada mereka. Dahfin menerima lembaran tersebut kemudian segera keluar.

Tepat pada saat mereka sudah ada di luar ruangan, Astagiri segera mengejar langkah Dhafin yang sangat cepat menurutnya. Astagiri ingin bertanya kenapa pria itu mau menerima tawaran Bu Ismi. Selain karena ilmu mereka yang menurutnya kurang, mereka juga harus belajar untuk ujian akhir.

"Dhafin tunggu! Aku mau ngomong."

"Nanti Asta, aku ada pelajaran keempat," elak Dhafin dengan kaki terus melangkah menuju kelasnya.

"Sekarang Dhafin, aku mau ngomong sekarang!" Astagiri menahan tangan Dhafin karena ternyata kakinya kalah cepat dengan langkah pria itu.

"Asta, nanti saat istirahat."

"Nggak bisa! Kamu ada latihan basket setelah ini kan."

"Gimana kamu bisa tahu kalau aku ada latihan basket?" tanya Dhafin penasaran. Masalahnya, yang tahu jadwal latihan tim basket hanya anggota basket dan cheerleader saja. Bagaimana Astagiri bisa tahu sementara wanita itu bukan anggota dari salah satunya.

"Ya..." Astagiri bingung harus menjawab apa. "Ya aku asal nebak aja. Kamu kan pernah bilang kalau tim basket mau tanding sama SMAN 2."

Dhafin menatap mata Astagiri yang selalu menghindarinya, dia tahu bahwa saat ini Astagiri sedang berbohong padanya. Tapi, Dhafin tidak mengatakan apa-apa karena dari matanya saja sudah menjelaskan bahwa dia tidak percaya dengan ucapan Astagiri. Sementara Astagiri tetap bertahan dengan alibinya.

"Aku cuma mau tanya kenapa kamu menerima tawaran Bu Ismi? Kita juga harus belajar untuk ujian, apalagi kamu juga ada tanding basket. Memangnya kamu punya waktu. Kamu nggak bisa asal janji Dhaf," cecar Astagiri.

"Aku nggak asal janji, Asta. Lagipula aku hanya mau membantu Bu Ismi. Kamu nggak denger yang beliau katakan, orang tuanya sedang sakit dan harus dioperasi. Apa kamu nggak kasian sama Bu Ismi, apa salahnya membantu."

Astagiri diam mendengar pemikiran Dhafin, memang tidak ada salahnya membantu orang lain. Apalagi Bu ismi adalah salah satu guru yang sangat berjasa dalam hidup mereka. Dari tangan Bu Ismi mereka bisa memenangkan kompetisi bahasa inggris tingkat nasional. Tapi, yang menjadi masalah sekarang. Astagiri akan banyak menghabiskan waktunya dengan Dhafin. Dan itu tidak baik untuk mereka.

"Sudahlah Asta. Nanti saat istirahat kamu bisa tunggu aku di pinggir lapangan basket, tempat yang biasa kamu tempati dengan Cintya. Nanti kita akan diskusikan mengenai metode belajarnya. Kita pasti bisa Asta, kita juga sudah berpengalaman kan."

"Tapi Dhaf..."

"Aku nggak mau denger kata tapi, Asta. Pokoknya tunggu aku di sana. Nanti sebelum latihan basket aku akan menemuimu."

Wah bisa gawat kalau seperti itu, Astagiri sudah mendengar kabar kembalinya Nanda ke sekolah setelah sakit beberapa hari kemarin. Jika wanita itu melihatnya bersama pacarnya, apa nggak kebakaran jengkot wanita itu. Dhafin menariknya dalam lingkaran masalah. Tapi yang bisa Astagiri lakukan hanya pasrah.

Dahfin berlalu dari hadapan Astagiri dengan senyum mengembang, senyum kemenangan karena berhasil membuat Astagiri mengikuti permainannya. Ya, Dhafin memang sengaja menerima tawaran Bu Ismi untuk lebih dekat dengan Astagiri. Entah kenapa setelah beberapa hari yang lalu sejak kejadian mogoknya motor wanita itu, Dhafin tidak bisa tidur nyenyak. Dia selalu memikirkan Astagiri dan ingin kembali dekat dengannya

Dan permintaan Bu Ismi seolah pertanda bahwa dia memang seharusnya dekat dengan Astagiri. Takdir seolah berpihak padanya. Mana mungkin Dhafin nelewatkan kesempatan emas yang tidak datang dua kali tersebut.

Sepertinya Dhafin lupa bahwa ada perasaan Nanda yang harus dia jaga. Dan sepertinya dia juga lupa mengenai janjinya pada wanita itu untuk selalu di sampingnya.

Jika Dhafim senang, maka berbeda dengan Astagiri yang sudah membayangkan hal-hal negatif saat dekat dengan pria itu. Astagiri membayangkan wajah Nanda yang memerah melihat mereka sering mengobrol berdua saat membahas materi lomba. Dan saat-saat mereka harus berada di sekolah untuk mengajarkan adik-adik kelas sepuluh untuk persiapan lomba. Astagiri ngeri membayangkan masalah apa yang ada di depannya nanti.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
An Hourglass from the Opus Kingdom
481      278     3     
Science Fiction
When a girl, rather accidentaly, met three dwarfs from the Opus Kingdom. What will happen next?
Edelweiss: The One That Stays
2203      896     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Ludere Pluvia
1206      675     0     
Romance
Salwa Nabila, seorang gadis muslim yang selalu berdoa untuk tidak berjodoh dengan seseorang yang paham agama. Ketakutannya akan dipoligami adalah penyebabnya. Apakah doanya mampu menghancurkan takdir yang sudah lama tertulis di lauhul mahfudz? Apakah Jayden Estu Alexius, seorang pria yang tak mengenal apapun mengenai agamanya adalah jawaban dari doa-doanya? Bagaimanakah perjalanan kisah ...
Jalan Menuju Braga
369      285     4     
Romance
Berly rasa, kehidupannya baik-baik saja saat itu. Tentunya itu sebelum ia harus merasakan pahitnya kehilangan dan membuat hidupnya berubah. Hal-hal yang selalu ia dapatkan, tak bisa lagi ia genggam. Hal-hal yang sejalan dengannya, bahkan menyakitinya tanpa ragu. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, membuat Berly menutup mata akan perasaannya, termasuk pada Jhagad Braga Utama--Kakak kelasnya...
Foxelia
952      503     3     
Action
Red Foxelia, salah satu stuntman wanita yang terkenal. Selain cantik, rambut merahnya yang bergelombang selalu menjadi bahan bicara. Hidupnya sebagai aktor pengganti sangatlah damai sampai akhirnya Red sendiri tidak pernah menyangka bahwa ia harus melakukan aksi berbahayanya secara nyata saat melawan sekelompok perampok.
Warna Rasa
12637      2201     0     
Romance
Novel remaja
KASTARA
447      358     0     
Fantasy
Dunia ini tidak hanya diisi oleh makhluk hidup normal seperti yang kita ketahui pada umumnya Ada banyak kehidupan lain yang di luar logika manusia Salah satunya adalah para Orbs, sebutan bagi mereka yang memiliki energi lebih dan luar biasa Tara hanya ingin bisa hidup bebas menggunkan Elemental Energy yang dia miliki dan mengasahnya menjadi lebih kuat dengan masuk ke dunia Neverbefore dan...
Psikiater-psikiater di Dunia Skizofrenia
1016      649     0     
Inspirational
Sejak tahun 1998, Bianglala didiagnosa skizofrenia. Saat itu terjadi pada awal ia masuk kuliah. Akibatnya, ia harus minum obat setiap hari yang sering membuatnya mengantuk walaupun tak jarang, ia membuang obat-obatan itu dengan cara-cara yang kreatif. Karena obat-obatan yang tidak diminum, ia sempat beberapa kali masuk RSJ. Di tengah perjuangan Bianglala bergulat dengan skizofrenia, ia berhas...
Telat Peka
1325      610     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Tanda Tangan Takdir
156      133     1     
Inspirational
Arzul Sakarama, si bungsu dalam keluarga yang menganggap status Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai simbol keberhasilan tertinggi, selalu berjuang untuk memenuhi ekspektasi keluarganya. Kakak-kakaknya sudah lebih dulu lulus CPNS: yang pertama menjadi dosen negeri, dan yang kedua bekerja di kantor pajak. Arzul, dengan harapan besar, mencoba tes CPNS selama tujuh tahun berturut-turut. Namun, kegagal...