Loading...
Logo TinLit
Read Story - KILLOVE
MENU
About Us  

=====
Hari sudah malam ketika ia pulang dari pemakaman. Rosetta segera menghabiskan waktunya dalam membersihkan dirinya. Ia membersihkan riasan di wajahnya terlebih dahulu dan mempersiapkan air hangat untuknya mandi nanti. Ia melepaskan semua hal yang ia pakai hari ini dan menggantinya dengan baju mandi. 

Ia melakukan semuanya dengan perlahan, tak berniat untuk terburu-buru. Hari sudah malam, tetapi malamnya masih panjang. Ponselnya sudah banyak berdering sedari ia masih dalam perjalanan pulang, tetapi ia tak berniat untuk menyentuh segala elektronik dalam waktu dekat.

Di dalam perjalanan tadi, ia secara sepihak memutuskan hubungan 'rahasia' antara dirinya dengan dosen bahasa itu. Ia sudah mendapatkan apa yang ia inginkan, jadi sama sekali tidak ada alasan untuknya semakin mengulur-ulur waktu untuk mengaitkan dirinya dengan orang itu.

Lagipula, ia cukup mengetahui bahwa selera aneh dosen itu pada akhirnya akan memutus hubungan dengannya. Pria yang menyukai perempuan yang pemalu, terlihat sangat naif, dan tak terlihat bisa diandalkan, seperti binatang kecil yang gemetar kedinginan karena tertimpa badai hujan. 

Tentu saja, banyak pria yang menyukai selera perempuan seperti itu, tetapi selera aneh dari dosen itu bahwa ia hanya memacari dan meniduri perempuan di bawah usia 20 tahun.

Dipikir-pikir, dosen itu seperti seorang pedophilia.

Daripada ia yang menjadi sisi dicampakkan, jadi biarkan ia yang memutuskan hubungan terlebih dahulu.

'Ding' Sebuah notif pesan masuk, membuat Rosetta melihat layar ponselnya.

[Aku tahu kau menghubungi Bliss. Jika kau benar-benar membutuhkannya, sebaiknya kau segera merespon ketidaksabarannya.] 

Rosetta merupakan tipe orang yang repot-repot untuk memasang dering telepon atau notif berdasarkan tingkat kepentingan orang itu sendiri. Tentu saja responnya berbeda pada masing-masing bunyi. Sementara ia sengaja menghiraukan telepon dan pesan dari dosen itu, ia sangat responsif terhadap satu pesan itu.

Ia jelas memiliki prioritas.

Ia dengan santai mengetik pesan balasan, [Santai saja. Bliss lah yang harus menunggu, bukan diriku. ha.ha.] 

Ia tak sibuk dengan ponselnya lagi dan segera membersihkan dirinya. Hari ini melelahkan untuknya, jadi ia berniat untuk menikmati malamnya dengan perasaan yang santai dan nyaman.

Setelah Rosetta menyelesaikan kegiatan mandinya, ia tak langsung berkomunikasi dengan Bliss. Sebagai gantinya, ia berjalan menuju dapur dan berniat membuat sesuatu yang ringan untuk perutnya. Tetapi pada akhirnya hanya mengambil cereal dan susu dingin karena merasa terlalu repot untuk membuat sesuatu malam ini.

Masih dengan segelas susu ditangannya, ia akhirnya dengan perlahan menuju ruang belajarnya dan membuka laptop khusus yang untuknya berkomunikasi dengan Bliss. Ia melihat beberapa notif datang dari Bliss.

Ia perlahan membukanya. Di layarnya sekarang menunjukkan riwayat chat yang terjadi di antara mereka berdua.

[Bagaimana dengan permainan denganku?] Itu adalah pesan pembuka darinya untuk Bliss yang ia kirim kemarin malam.

[Mari main tebak-tebakan. Karena aku yang mengajakmu bermain, biarkan aku yang memberikan contoh terlebih dahulu, lalu kau bisa lakukan hal yang sama padaku. Aku mulai, oke?] Itu adalah pesan selanjutnya yang ia kirim pada Bliss. Ia memang tak berniat untuk langsung to the point, dan hanya ingin bermain-main sedikit, bagaimanapun ia butuh Bliss yang rela membantu dirinya bukan hanya sebuah 'bisnis'.

[Aku akan menebak pekerjaan apa yang sekarang sedang kau lakukan. Kau sedang kesulitan mencari informasi terkait 'seseorang' yang dalam kecurigaanmu merupakan dalang utama dari insiden kudeta suci dari suatu kelompok keagamaan yang terjadi akhir tahun lalu] Ketiknya panjang dan itu merupakan pesan terakhir yang ia buat kemarin malam.

Mengapa ia bisa tahu? Jika kalian bisa mengingat informasi terdahulu, bahwa dirinya mencoba sebisa mungkin menghapal wajah dan informasi orang-orang di dunia bawah dari sumber yang dikumpulkan orang-orangnya Saint. 

Untungnya, ia masih memiliki ingatan yang sudah pernah ia hapal di kehidupan lalunya. Itu sangat membantu dirinya. 

Ia ingat bahwa Bliss menjadi terkenal ketika ia memberikan informasi terkait insiden yang sedang ia coba bicarakan dengan Bliss. 

Nama Bliss tak langsung menjadi terkenal dari awal begitu saja, walaupun namanya sudah cukup lama ada sebelum masa kepopulerannya. Dan untuk insiden yang sedang dicari-cari oleh Bliss sekarang, akan diberitahukannya setahun kemudian setelah ini.

Ia memperhatikan bahwa sebenarnya Bliss tidak lama segera merespon pesannya, mungkin sekitaran 10 menit terakhir kali ia mengirim pesan.

[Siapa?! Bagaimana bisa mengetahui apa yang sedang ku selidiki?!]

[ Tidak peduli berapa kali kupikirkan darimana kau bisa mendapatkan informasi itu karena hanya aku yang menyelidiki informasi ini SEORANG DIRI!!]

[Ukh! Bahkan menggunakan elektronik khusus agar aku tak bisa melacakmu!! Jika kau punya adalah seorang lelaki dan memiliki harga diri, hadapi aku dengan jujur!! Bukankah tidak adil hanya kau yang mengetahui identitasku?!!]
.
.
.
[HEII, BAGAIMANA BISA KAU MEMBUATKU MENUNGGU]

[BAGAIMANA BISA KAU TIBA-TIBA MENGHILANG BEGITU SAJA?!!]
.
.
Rosetta tak bisa tak menertawakan lucu atas spam yang dikirimkan oleh Bliss. Ia tak menyangka bahwa hacker terkenal di dunia bawah akan memiliki kepribadian kekanak-kanakan.

Ah... Ia tiba-tiba teringat bahwa mereka seumuran, tapi berdasarkan informasi yang baru-baru ini ia terima mengatakan bahwa Bliss bahkan lebih muda beberapa tahun dari dirinya.

[Kau tidak mau ikut dalam permainanku?] Rosetta hanya mengetik seadanya tanpa berniat memberitahu rasa penasaran dan kepanikan milik Bliss.

Balasan secepat kilat dari pihak seberang, [Bagaimana bisa kau sebut ini permainan jika kau merebut start terlebih dahulu?!!]
[Itu namanya taktik, bukan curang.] Respon Rosetta singkat.

[Aku tidak terima!]

Rosetta tak berniat membalas.

[Heyy! Jangan dibaca saja!]

[Aku tidak membalas seseorang yang tak tertarik dengan permainanku.] Ketiknya hanya menatap layar laptopnya dengan ekspresi santai.

Kali ini, balasan dari Bliss cukup lama. Rosetta dengan sabar menunggu, dan pada akhirnya balasannya datang.

[Aku akan ikut! Apa kau sekarang sudah puas?!] Rosetta bisa merasakan kekesalan Bliss hanya dari teksnya.

[Lalu, bagaimana denganmu? Mendapatkan apa hal yang sedang kukerjakan sekarang?] 

[TIDAK.]

"..." Rosetta terdiam. 

Ia tidak menyangka bahwa laptop khusus di depannya sangat aman hingga hacker sekelas Bliss tidak bisa mendapatkan informasi sedikit pun tentangnya.

[Sama sekali tidak ada?] Tanya Rosetta memastikannya lebih lanjut.

[Apa kau berniat mengejekku, huh?]

[Aku tidak tahu bahwa perangkat yang kugunakan akan seaman itu]

[Jadi, bukan karena kemampuanmu sendiri? Huh, kupikir kau adalah tokoh yang hebat, ternyata hanya dibantu dengan alat yang dibuat oleh orang lain]

Rosetta tahu bahwa Bliss sengaja memanas-manasi dirinya agar ia dengan ceroboh menunjukkan dirinya sendiri.

[Pacarku.]

[???]

[Pacarku yang membuatkannya untukku, tentu saja aku akan menggunakannya sebaik mungkin]

[DAN MENGAPA AKU HARUS PEDULI?!!!] Bliss yang sebaliknya tambah emosi.

[Semua yang berkaitan dengan pacarku adalah milikku. Masa itu saja tidak paham.]

Rosetta merasa pembicaraan mereka sudah tak jelas arahnya jadi ia kembali mengingatkan, [Bagaimana jika kita bertemu? Kau penasaran dengan lawan mainmu, kan?]

[Aku tidak tahu nyalimu besar atau kau terlalu bodoh untuk membiarkan aku mengetahui wajahmu..]

[Aku mengetahui dirimu lebih dari yang kau bayangkan, jadi coba saja cari tahu tentangku setelah kita bertatap muka.] Rosetta percaya diri.

Bahkan jika Bliss mengetahui informasi latar belakang dirinya, ia masih sangat yakin bahwa Bliss masih tertarik untuk bekerja sama dengannya.

[Di distrik mana?] Tanya Bliss segera ke intinya.

[Aku tidak bisa masuk ke dunia bawah sekarang, jadi tidak bisa bertemu di sana.] Sahut Rosetta.

[? Apa kau membuat masalah dengan seseorang penting disana?] Tanyanya sembari memancing informasi tentang dirinya.

[Tidak, kartu identitasku belum jadi.] Jawab Rosetta membuat pihak seberang terdiam beberapa detik.

[Kau baru saja membuat..?] Bliss tak habis pikir.

[Persis seperti yang kuketik. Jadi kita bertemu di luar saja. Aku akan memberitahukan lokasi dan waktunya untukmu secepatnya.]

[Kenapa tidak memberikan info sekarang saja?]

[Aku masih harus mencari tempat populer yang direkomendasikan orang-orang. Kau pikir aku ingin bertemu di sembarang tempat? Aku lebih suka tempat dengan makanan ringan dan minumannya yang enak.]

[Kau pikir kita bertemu untuk nge-date hah?!]

Rosetta merasa tak ada yang salah dengan itu, [Apakah ada larangan?]

[Bukankah kau tadi bilang kau memiliki pacar?! Aku kira kau adalah orang yang setia!]

[Ah, pacarku? Ia sudah tiada]

Bliss terdiam karena tiba-tiba merasa tak enak dan bersalah.

Rosetta sudah Lelah, jadi ia segera menyudahi, [Aku akan memberitahukan detailnya di hari lain. Aku lelah, jadi bye-bye.]

Ia segera bersiap untuk tidur dan memadamkan lampu tidurnya. Ia tak lupa memakai penutup mata lalu memeluk boneka sebagai guling. Sebelum tidur, "Selamat tidur dan mimpi indah untuk dirimu dan aku.." Sembari mengeratkan pelukannya pada boneka yang ada di antara lengannya.
=====


 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
God's Blessings : Jaws
1879      855     9     
Fantasy
"Gue mau tinggal di rumah lu!". Ia memang tampan, seumuran juga dengan si gadis kecil di hadapannya, sama-sama 16 tahun. Namun beberapa saat yang lalu ia adalah seekor lembu putih dengan sembilan mata dan enam tanduk!! Gila!!!
Galang dan Refana
654      428     0     
Short Story
“Untuk apa kita diciptakan di dunia? “ seorang gadis yang sudah cukup lama ku kenal mengajukan sebuah pertanyaan. Ia melemparkan pandangan kosongnya ke sebuah dimensi ruang. Tangannya yang dipenuhi perban memeluk lutut seolah tangah melindungi tubuh dan jiwa rapuhnya
Reminisensi
0      0     0     
Fan Fiction
Tentang berteman dengan rasa kecewa, mengenang kisah-kisah dimasa lampau dan merayakan patah hati bersama. Mereka, dua insan manusia yang dipertemukan semesta, namun bukan untuk bersama melainkan untuk sekedar mengenalkan berbagai rasa dalam hidup.
Dapit Bacem and the Untold Story of MU
8509      2292     0     
Humor
David Bastion remaja blasteran bule Betawi siswa SMK di Jakarta pinggiran David pengin ikut turnamen sepak bola U18 Dia masuk SSB Marunda United MU Pemain MU antara lain ada Christiano Michiels dari Kp Tugu To Ming Se yang berjiwa bisnis Zidan yang anak seorang Habib Strikernya adalah Maryadi alias May pencetak gol terbanyak dalam turnamen sepak bola antar waria Pelatih Tim MU adalah Coach ...
Me and a Piece of Memories
598      347     2     
Short Story
Tentang pertemanan yang terpisah jarak dan waktu. Tentang kehidupan yang terus terhubung.
Si 'Pemain' Basket
5123      1362     1     
Romance
Sejak pertama bertemu, Marvin sudah menyukai Dira yang ternyata adalah adik kelasnya. Perempuan mungil itu kemudian terus didekati oleh Marvin yang dia kenal sebagai 'playboy' di sekolahnya. Karena alasan itu, Dira mencoba untuk menjauhi Marvin. Namun sayang, kedua adik kembarnya malah membuat perempuan itu semakin dekat dengan Marvin. Apakah Marvin dapat memiliki Dira walau perempuan itu tau ...
Rose The Valiant
4322      1446     4     
Mystery
Semua tidak baik-baik saja saat aku menemukan sejarah yang tidak ditulis.
INDIE
504      356     0     
Short Story
Bercerita mengenai kebebasan
Alzaki
2202      906     0     
Romance
Erza Alzaki, pemuda tampan yang harus menerima kenyataan karena telah kejadian yang terduga. Di mana keluarganya yang hari itu dirinya menghadiri acara ulang tahun di kampus. Keluarganya meninggal dan di hari itu pula dirinya diusir oleh tantenya sendiri karena hak sebenarnya ia punya diambil secara paksa dan harus menanggung beban hidup seorang diri. Memutuskan untuk minggat. Di balik itu semua,...
Perverter FRIGID [Girls Knight #3]
1507      656     1     
Romance
Perverter FIRGID Seri ke tiga Girls Knight Series #3 Keira Sashenka || Logan Hywell "Everything can changed. Everything can be change. I, you, us, even the impossible destiny." Keira Sashenka; Cantik, pintar dan multitalenta. Besar dengan keluarga yang memegang kontrol akan dirinya, Keira sulit melakukan hal yang dia suka sampai di titik dia mulai jenuh. Hidupnya baik-baik saj...