=====
"Eh, apakah kau sudah mendengarkan berita terbaru?"
"Berita apa? Ada berita terbaru di departemen kita?"
"Dosen Bahasa kita akan menikahi anak dekan!"
"Damn, Aku pikir anak-anak dekan semuanya memiliki selera yang tinggi?"
"Well, Dosen ini masih muda tetapi memiliki pencapaian yang luar biasa! Aku dengar ada rumor bahwa sebenarnya Dosen Bahasa kita berasal dari keluarga konglemerat!"
"Yah.. pantas saja! Siapapun akan mau dengan pria modelan seperti itu!"
"Tapi, bukankah ini berita buruk untuk seseorang?"
"Berita buruk? Ah.. kamu ada benarnya. Pelac*r itu pasti merasa tak aman dan panik ketika sumber nilainya akan meninggalkannya demi seseorang yang lebih mulia!"
"Ssst! Pelankan suaramu, ia ada disini!"
"Mengapa kita harus berbisik? Rasa malunya harusnya sudah hilang jika berani memiliki hubungan dengan dosen sendiri! Huh, aku tak habis pikir penampilan jelek dan nerd sepertinya ahli dalam menyihir pria!"
"Ya itu semua karena ia dengan murah menjual dirinya sendiri, jika tidak pria mana yang tertarik dengan perempuan jelek sepertinya!"
Tatapan mengejek diarahkan para mahasiswa pada satu perempuan yang terlihat sibuk mengurusi dirinya sendiri. Penampilan yang seadanya, rambut yang hanya diikat dengan sederhana, memakai kacamata kebesaran yang hampir menutupi seluruh wajahnya, dan postur tubuh yang membungkuk.
Berbeda dengan para mahasiswa yang selalu menyempatkan waktu untuk berdandan dan bahkan tak pelit menghabiskan banyak uang ke dalam penampilan Mereka setiap harinya, jika dibandingkan dengan perempuan itu, ia terlihat tak terawat dan bahkan seperti gadis kampung yang tak paham tentang trend fashion anak perkotaan.
Terhadap semua perkataan jelek dari para mahasiswa, ia sama sekali tak terlihat terganggu dan peduli. Ia sudah terbiasa dengan semua ejekan dan cacian yang diberikan oleh para mahasiswa.
Ia hanya menyelesaikan urusannya dan ketika usai ia segera beranjak dari tempatnya. Para mahasiswa kewalahan karena Mereka tak bisa menerima reaksi yang Mereka inginkan.
Tapi, banyak rumor buruk yang beredar tentang perempuan itu.
Dan sudah kepribadian alami manusia dimana Mereka akan saling membicarakan satu sama lain tak peduli apakah itu adalah hal yang nyata atau hanya sekedar rumor.
=====
"... Pak, saya pikir betapa bijaknya jika hubungan kita akhiri sampai disini saja." Ucap perempuan itu dihadapan Dosen Bahasa yang ramai diperbincangkan berita pernikahannya dengan anak dekan.
Dosen itu adalah pria berusia awal 30 tahunan. Penampilannya cukup tampan dan memiliki kepribadian yang disenangi para mahasiswa. Nyatanya memang ada hubungan antara dosen dan mahasiswi ini.
Mereka sepasang kekasih, tetapi karena masalah reputasi, hubungan mereka bersifat rahasia.
Mereka berdua sekarang berada di ruangan dosen. Itu adalah ruangan pribadi, jadi tak akan ada yang dapat mengganggu keduanya.
Dosen itu bangkit dari kursi kerjanya dan mendekati perempuan itu, "Jangan katakan hal seperti itu. Aku tak ingin mendengarnya." Ia memeluk perempuan itu dengan erat.
"... Bapak akan menikah, saya tidak bisa menjadi pengganggu di hubungan yang suci itu."
Menggeleng cepat, "Pernikahan kami hanyalah di atas kertas, untuk kepentingan kedua keluarga. Yang kucintai hanyalah kamu, Inggrid..." Ia melanjutkan, "Berikan aku waktu! Bertahanlah beberapa tahun saja, ketika hubungan kami berakhir, aku akan membawamu ke keluargamu dan menjadikanmu istriku, oke?" Mohonnya menatap mata perempuan itu dalam-dalam.
"... Apakah bapak benar-benar berkata kebenaran..?" Ucap perempuan itu dengan mudah memiliki harapan karena ucapan manis dari dosen itu.
"Aku berkata kebenaran apakah aku pernah berbohong padamu? Kamu hanyalah satu-satunya untukku.." Sahutnya kemudian memberikan kecupan singkat di bibir perempuan itu. "Inggrid, bisakah kita?"
"Hmm."
Tidak perlu menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Kedua insan di mabuk asmara itu hanya merasa dunia milik mereka berdua.
=====
Masih ada suasana seksual di ruangan itu, namun perempuan itu memakai kembali pakaiannya dalam diam. Pihak pria hanya dalam diam memperhatikan ketika perempuannya sibuk sendiri. Setelah selesai berpakaian, sang dosen menarik perempuan itu ke pelukannya.
"... Sangat cantik." Gumamnya menaruh dagunya di bahu perempuan itu.
"... Bahkan ketika orang-orang mengatakan aku adalah perempuan yang jelek dan kampungan?" Balas perempuan itu terkekeh.
"Orang-orang itu hanya tidak tahu secantik apa dirimu..." Lalu, ia menambahkan, "Aku berharap hanya aku seorang yang dapat melihat kecantikanmu"
Perempuan itu tersenyum ketika mendengar pujian dari orang yang memeluknya. Siapapun yang mendengar itu akan menganggap bahwa prianya tak memandangnya dari fisik dan menerima dirinya apa adanya.
Tetapi, yang membuatnya berpakaian dan berpenampilan seperti ini di awal adalah lain tidak lain pria yang lebih tua 10 tahun darinya. Ia memaksanya untuk berpakaian sesuai keinginannya agar dirinya tidak dilirik oleh pria lain. Ia bahkan merasa daripada hubungan mereka dirahasiakan karena masalah reputasi, itu lebih terasa ia menjadi simpanan dari dosen yang memiliki selera yang aneh.
Ia tidak merasa ada yang aneh dengan dosen yang memacari mahasiswi sendiri karena bagaimanapun keduanya sama-sama di usia yang sudah legal. Tapi, orang ini memaksanya untuk merahasiakan hubungan mereka dengan alasan takut reputasinya sebagai dosen akan tercemar karena jatuh cinta dengan mahasiswi nya sendiri.
Tidak sampai disitu saja. Mereka berdua berjanji merahasiakan hubungan ini, tetapi pria ini sama sekali tak mengendalikan dirinya ketika mereka di lingkungan kampus. Ia menjadi terlalu dekat atau bahkan melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan dalam hubungan sebatas dosen dan mahasiswi, dan yang kena imbasnya adalah reputas dirinya yang menjadi tercemar.
Well,... dalam hubungan seperti ini, orang-orang secara alami membela seseorang yang terlihat lebih baik dibanding pihak perempuan yang jelek dan bahkan menyedihkan, kan?
Itu anehnya manusia, tapi itu adalah kasus yang terjadi padanya.
Orang-orang mulai menyebarkan rumor buruk tentangnya seperti bahwa dirinya nyatanya adalah pelac*r dengan image innocent dan naif. Ia yang menyihir dosen sebaik dan sesempurna itu sampai-sampai ingin bersama dengan perempuan jelek sepertinya.
Ia benar-benar tak ingin mempermasalahkan hal sepele seperti itu.
Tetapi, karena hal itu membuat pandangan orang lain yang bahkan tak mengenal dirinya menjadi jelek.
Beberapa dosen yang tidak tahu apa-apa bahkan secara tidak sadar memiliki pandangan buruk padanya terlepas sepintar apapun dia dalam kelas mereka.
Ia yakin banyak yang mengatakan bahwa ini semua tidak sepadan mempertahankan cinta yang dapat menyakiti hidupmu.
Sudah sejauh ini dan bahkan ketika ia mempertahankan semua cercaan dan hinaan yang ia dapatkan hanya untuk bertahan dengan pria ini, apa yang ia dapatkan?
Pria ini berani menikahi perempuan lain dihadapannya.
Dan bahkan masih berani mengucapkan janji manis agar ia masih bertahan.
Jika bukan karena pria ini ada kaitannya dengan dunia bawah, ia tak akan sulit-sulit hingga menghancurkan reputasinya sendiri.
Perempuan itu lain tidak lain adalah tokoh utama kita, Rosetta. Dengan nama lengkapnya adalah Inggrid Rosetta. Ia sekarang berusia 19 tahun dan melanjutkan langkahnya ke jalur pendidikan di salah satu perguruan tinggi ternama di daerahnya.
Ia adalah mahasiswi dari jurusan ilmu komunikasi, memiliki reputasi yang buruk dan tercemar, karena memacari dosen sendiri secara rahasia.
Tapi, hubungan mereka akan berakhir hari ini karena ia sudah mendapatkan kontak untuk masuk ke dunia bawah. Ia tak perlu sulit-sulit melelahkan tubuhnya hanya untuk tidur dengan seseorang yang bahkan tak ahli dalam bercinta.
...Pengalaman bercintanya selama dengan dosen ini sama sekali bukan hal yang menyenangkan.
"... Itu hanya terasa sangat buruk." Gumam Rosetta tak tahan mengeluarkan isi pikirannya.
"Hm? Apa yang kau pikirkan?" Tanya dosen itu mendengar gumaman Rosetta.
"Tidak, saya merasa sedih karena tak bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan bapak. Saya harus tiba tepat waktu untuk acara malam ini" Tentu saja dia berbohong. Ia hanya ingin segera pulang ke rumah dan membersihkan tubuhnya yang lengket.
"Mengapa nada bicaramu masih sangat formal? Sudah kubilang panggil saja namaku apalagi saat kita hanya berdua saja.."
Memberikan kecupan singkat di bibir, "Bapak bisa saja bercanda. Saya memperhatikan reputasi bapak, jadi ada baiknya berhati-hati untuk tidak lengah." Lalu beranjak keluar dari ruangan.
"Biarkan aku mengantarmu pulang." Pintanya menahan lengan Rosetta.
"... tidak ketika berita pernikahan bapak masih panas-panasnya." Tolak Rosetta tak ingin bercengkrama lebih lama. "Saya juga kebetulan membawa kendaraan, jadi tidak perlu repot-repot."
"Baiklah kalau begitu, .. hati-hati di jalan, Inggrid."
=====