Read More >>"> KILLOVE (2.2 Identitas Kedua) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - KILLOVE
MENU
About Us  

=====
Rosetta baru saja selesai membersihkan dirinya dan sekarang bersantai di sofa ruang tengah masih dengan baju mandinya. Ia dengan malas bersandar dengan tangan kanannya yang memegang minuman kaleng bersoda saat menonton berita di TV di hadapannya. Saat ini ada panggilan masuk dari ponselnya, ia tak menghabiskan waktu dan segera mengangkat panggilan.

'Bagaimana?' Suara dari pihak seberang memulai terlebih dahulu.

"... Aku berhasil mendapatkannya. Tinggal diproses saja, kan?" Jawab Rosetta dengan malas.

'Iya, hubungi saja kontak yang tertera dan pihak sana akan segera membuatkanmu identitas baru.' 

"Benar-benar semudah itu?" Tanya Rosetta masih ragu.

'Ya, sebut saja namaku dan mereka akan segera membuatkanmu.' Jawab orang di telepon itu dengan sabar menjelaskan.

"... ah, orang dalam, tentu saja. Pengaruhmu benar-benar sangat memudahkan diriku." Rosetta terkekeh kecil.

'... kau mengetahui itu dengan jelas.'

"Hmm, terimakasih banyak atas bantuanmu. Aku janji tak akan menyeretmu jika aku pada akhirnya membuat keputusan yang salah." Ucap Rosetta serius.

'...'

"Aku sudahi ya?" Tanya Rosetta karena tak mendengar respon lagi.

'... kau tahu, semua yang terjadi bukan salahmu...' Lirih suara itu terdengar sedih.

"Hmmm... tidak, tidak ada masalah dengan itu. Aku hanya menambahkan penyesalanku di daftar pembalasan dendamku." Rosetta sama sekali tidak ada perasaan sedih ketika mengatakan itu.

'... sudahi saja.'

Dengan itu, Rosetta mengakhiri panggilan telepon dengan pihak seberang.

Ia kemudian segera melakukan kontak terhadap nomor yang berhasil ia dapatkan dari dosen itu dan hanya tinggal menunggu sampai identitas barunya jadi untuk bisa masuk ke dunia bawah dengan aman.

Well, itu tidak bisa dikatakan benar-benar aman. Namun, lebih baik memiliki identitas daripada tidak sama sekali, perlakuannya jelas akan sangat berbeda. Lagipula, dirinya memiliki beberapa rencana yang akan dilakukan di dunia bawah dan beberapa darinya membutuhkan kartu identitas.

Sesuatu tiba-tiba terlintas di kepalanya, "... Haruskah aku mulai menghubungi Bliss? Aku rasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencari komplotan." Ucapnya pada dirinya sendiri. 

Ia bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju ruang belajarnya. Ia duduk di meja belajar, dengan laptop yang menyala dihadapannya. Ia sempat berpikir kembali beberapa kali, tapi ia berpikir bahwa tidak ada ruginya mencoba berkomunikasi dengan intel dunia bawah.

"Hmmm, Bliss akan dengan mudah mendeteksi identitas dan lokasiku sebenarnya jika menggunakan elektronik biasa... Mari kita coba laptop khusus buatannya kalau begitu~" Rosetta dengan bersemangat mengganti laptop biasanya dengan laptop khusus yang sengaja dirancang untuk dengan bebas beroperasi di dunia bawah.

Ia segera mengirimkan pesan kepada Bliss dan tak repot-repot untuk menunggu. Sebaliknya, ia segera mematikan laptop tersebut dan melakukan aktivitas lain.

Ia memiliki pengetahuan dan informasi tentang dunia bawah dari kehidupannya yang lalu. Tetapi, pengetahuannya terbatas dan sayangnya hanya secara garis besar saja. Akan lebih baik jika ia berhasil menarik perhatian Bliss dan membuatnya bekerjasama selama ia menjalankan rencananya.

Karena lawannya tidak hanya penjahat kelas kakap, tetapi selevel last boss.

Ia mengeluarkan tugas-tugas yang harus ia selesaikan untuk besok, bagaimanapun ia adalah seorang mahasiswi yang sedang berkuliah. Ia harus serius mempelajari ilmu yang diajarkan di kampus, karena ia yakin di masa depan ilmu yang ia pelajari bisa saja berguna di saat-saat darurat.

Tepat di ulang tahunnya yang ke-18, ayahnya mengizinkannya untuk tinggal jauh dari rumah. Ia awalnya hanya berniat untuk tinggal di kost atau asrama yang disiapkan oleh kampus, tetapi ayahnya tak ingin ia hidup kesusahan jadi membelikannya rumah baru sebagai gantinya. Rumahnya yang sekarang terasa sangat lapang dan luas, ia merasa sangat puas dengan tata letak perabotannya. 

Selain demi kenyamanannya, ayahnya juga mau tidak mau membiarkan dirinya untuk berpisah dengan yang lain karena ia yang setiap hari selalu mencoba menyiksa pasangan ibu-anak di setiap kesempatan yang ia punya. Ayahnya khawatir jika dirinya akan terluka ketika ayahnya tidak dirumah, jadi dilihat dari sisi manapun lebih aman untuknya hidup sendiri.

Ayahnya bekerja cukup sibuk. Apalagi jika ia memiliki proyek, kadang beberapa bulan tidak akan berada di rumah. Kebetulan ayahnya bekerja bagian yang berkaitan dengan ekternal perusahaan dan posisinya cukup tinggi, jadi wajar jika ia sering dibutuhkan di lapangannya langsung.

Rosetta dengan seksama memperhatikan kalender di meja belajarnya.

Dirinya bisa mengubah takdir kematian ayahnya.

Ayahnya yang di kehidupan lalunya meninggal ketika usianya akan menginjak 18 tahun, namun ia sekarang sudah 19 tahun dan ayahnya masih dalam keadaan utuh dan sehat.

Ia ingat sekali bahwa ayahnya meninggal saat ia berada di tempat kerjanya, jadi tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana yang sebenarnya terjadi bagaimana orang sekuat dan sesehat ayahnya akan meninggal begitu saja.

Karena penyakit mental yang ia derita, ayahnya mulai menolak pekerjaan yang membutuhkan kepergian berbulan-bulan dan hanya fokus untuk menemani dirinya. Lagipula, uang yang dihasilkan dari pekerjaan ayahnya sudah cukup banyak, jadi tidak perlu terlalu berusaha lagi. Tapi, sepertinya ibu tirinya menjadi tak puas karena keuangan tidak bertambah banyak secara besar-besaran seperti di masa lalu.

Tentu saja, ibu tirinya hanya bisa menelan kekesalan dan ketidakpuasannya untuk dirinya sendiri atau ia ingin merasakan perasaan bagaimana garpu tertancap di jarinya seperti yang anaknya pertama rasakan.

Selain Ia bisa menghindari kematian ayahnya, Ia juga bisa menunda pertemuan dirinya dengan Saint. 
Karena ayahnya masih ada, ibu tirinya tak akan berani berhutang dengan mafia, dan tentu saja Saint tidak akan muncul dalam hidupnya.

Ia merasa hidupnya sangat damai dan tenang sekarang, tetapi ia tak bisa lengah hanya karena kenyamanan yang ia tidak tahu kapan akan hilang.

=====
Hari berganti dengan cepat, Rosetta bangun pagi seperti biasanya dan segera mempersiapkan dirinya untuk hari ini. Ia tidak berpakaian seperti kemauan pria dosen itu, sebagai gantinya ia menghabiskan waktunya untuk berdandan pagi ini.

Berbeda dengan pakaian yang tidak pas di tubuh, model rambut seadanya, kacamata yang terlalu besar di wajahnya. 

Ia menyanggul rambutnya yang cukup panjang dan mengikatnya dengan pita hitam-putih untuk mendapatkan tampilan yang rapi dan professional. Ia hanya merias wajahnya dengan style yang natural dan fresh, bagaimanapun penampilannya yang sekarang masih berusia 19 tahun. Untuk aksesorisnya, ia memakai anting berbentuk pita berwarna hitam yang masing-masingnya ada ornament mutiara putih. Di tangannya hanya ada jam tangan hitam dan gelang perak dengan inisial namanya.

Hari ini ia memilih tampilan serba hitam-putih, dengan kemeja putih polos berkerah V yang dengan cantik menampakkan lehernya dengan cantik dan high waist side split leather skirt berwarna hitam panjang sampai mata kakinya, karena adanya detail side split yang dengan jelas membuat kakinya semakin jenjang. Sebagai sentuhan terakhir, ia memilih heels boots berwarna senada dengan roknya.

Penampilan keseluruhan terlihat formal dan mature serta feminime, sangat cocok untuk menghadiri seminar paginya. Hari ini ada seminar diadakan langsung dari pihak kepolisian dimana ada pembahasan sekitar ilmu kriminologi dan juga praktik langsung dari para ahli forensik. 

Mengagumi tampilan dirinya di cermin besar, "... Aren't I look like a rich daughter, right now? Haha.." Lalu melanjutkan, "Rosetta, pikirkan.. apakah kau ke kampus untuk belajar atau menarik perhatian?... Tentunya menjadi pusat perhatian!" Godanya pada bayangan di cermin.

Yah, ia lebih cocok berpakaian seperti ini jika ia adalah mahasiswi dari jurusan bisnis. Sedangkan hari ini, ia menjadi mahasiswi jurusan kedokteran. 

Ah, tidak peduli.

Hari ini hanya menghadiri seminar. Tidak apa sedikit heboh, lagipula ini bukanlah hal pertama kalinya ia berpakaian ketika ia menghadiri kelas sebagai mahasiswa kedokteran. Harusnya ia tak memakai banyak aksesoris, tapi bahkan jika ada praktik langsung, ia tidak tertarik untuk mengajukan diri.

Melihat jam ditangannya, sudah waktunya ia untuk berangkat ke kampus. Ia mengambil kunci mobilnya dan segera keluar dari rumah.

=====
Seminarnya diadakan di ruangan seminar khusus milik departemen kesehatan yang berada cukup dalam dan membutuhkan waktu untuk sampai kesana dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan ia banyak menyapa kerumunan mahasiswa yang berkumpul. Tentu saja jejaknya diikuti oleh suara bisikan-bisikan diskusi tentang dirinya.

"Lihat-lihat itu adalah mahasiswi yang populer di departemen kita!"

"Ah,,, hari ini ia sangat cantik~"

"Dia benar-benar goddess departemen kita!!" 

"Sudah cantik, baik hati, dari latar belakang yang baik, dan juga berprestasi! Ia definisi dari kesempurnaan!!"

"Pria yang mendapatkan dewi pasti di kehidupan lalunya pernah menyelamatkan dunia~"

"Sang Dewi memiliki pria?"

"Siapa yang tahu? Dewi terasa sangat misterius dan hal itu membuatnya terasa tak terjangkau untuk orang-orang seperti kita~!!"

"Ah, tapi sayang sekali~"

"Apa?! Apakah Dewi memiliki kekurangan?!!"

"Itu... namanya kebetulan sama dengan pelac*r dari jurusan komunikasi. Kau pasti mendengarnya, kan?"

"Ah.. benar, benar, sangat disayangkan.."

"Nama mereka benar-benar sama, bedanya Dewi kita bernama Rosetta Inggrid, yang satunya Inggrid Rosetta..."

"Well,... nama mereka mungkin terbalik dan nasib mereka ternyata juga berbanding terbalik, haha!"

Rosetta masih bisa mendengar kerumunan membicarakan dirinya yang sekarang dengan yang kemarin.

Yah, dia juga tidak berharap bahwa reputasinya di departemen sebelah akan sangat jelek. Tapi, orang-orang sama sekali tak mau berpikiran bisa saja mereka adalah orang yang sama.

Ah, dasar

Ia tidak peduli namanya terbalik atau bagaimana. Ia sengaja mengambil dua jurusan untuk berkuliah disini dan pada saat pendaftaran sayangnya ia tak bisa menggunakan nama yang sama untuk kedua kalinya. Jadi, ia hanya bisa membalik saja namanya.

Ia tak berpikir lama-lama perihal itu karena ia sudah sampai ke ruang seminar dan mengambil tempat duduk di barisan ke-2 dari depan, tentunya pengalaman langsung lebih menarik jika dirasakan lebih dekat.

Ia duduk manis saat menunggu mulainya acara seminar, tak sadar bahwa banyak para mahasiswa curi-curi pandang untuk melihat dirinya.

=====

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Memento Merapi
3944      1616     1     
Mystery
Siapa bilang kawanan remaja alim itu nggak seru? Jangan salah, Pandu dan gengnya pecinta jejepangan punya agenda asyik buat liburan pasca Ujian Nasional 2013: uji nyali di lereng Merapi, salah satu gunung terangker se-Jawa Tengah! Misteri akan dikuak ala detektif oleh geng remaja alim-rajin-kuper-koplak, AGRIPA: Angga, Gita, Reni, dan Pandu, yang tanpa sadar mengulik sejarah kelam Indonesia denga...
LUKA TANPA ASA
4786      1583     11     
Romance
Hana Asuka mengalami kekerasan dan pembulian yang dilakukan oleh ayah serta teman-temannya di sekolah. Memiliki kehidupan baru di Indonesia membuatnya memiliki mimpi yang baru juga disana. Apalagi kini ia memiliki ayah baru dan kakak tiri yang membuatnya semakin bahagia. Namun kehadirannya tidak dianggap oleh Haru Einstein, saudara tirinya. Untuk mewujudkan mimpinya, Hana berusaha beradaptasi di ...
Love Al Nerd || hiatus
85      62     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Dieb der Demokratie
16906      1974     16     
Action
"Keadilan dan kebebasan, merupakan panji-panji dari para rakyat dalam menuntut keadilan. Kaum Monarki elit yang semakin berkuasa kian menginjak-injak rakyat, membuat rakyat melawan kaum monarki dengan berbagai cara, mulai dari pergerakkan massa, hingga pembangunan partai oposisi. Kisah ini, dimulai dari suara tuntutan hati rakyat, yang dibalas dengan tangan dingin dari monarki. Aku tak tahu...
God's Blessings : Jaws
1547      710     9     
Fantasy
"Gue mau tinggal di rumah lu!". Ia memang tampan, seumuran juga dengan si gadis kecil di hadapannya, sama-sama 16 tahun. Namun beberapa saat yang lalu ia adalah seekor lembu putih dengan sembilan mata dan enam tanduk!! Gila!!!
After Feeling
3526      1401     1     
Romance
Kanaya stres berat. Kehidupannya kacau gara-gara utang mantan ayah tirinya dan pinjaman online. Suatu malam, dia memutuskan untuk bunuh diri. Uang yang baru saja ia pinjam malah lenyap karena sebuah aplikasi penipuan. Saat dia sibuk berkutat dengan pikirannya, seorang pemuda misterius, Vincent Agnito tiba-tiba muncul, terlebih dia menggenggam sebilah pisau di tangannya lalu berkata ingin membunuh...
A Day With Sergio
963      451     2     
Romance
Lazy Boy
3671      977     0     
Romance
Kinan merutuki nasibnya akibat dieliminasi oleh sekolah dari perwakilan olimpiade sains. Ini semua akibat kesalahan yang dilakukannya di tahun lalu. Ah, Kinan jadi gagal mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri! Padahal kalau dia berhasil membawa pulang medali emas, dia bisa meraih impiannya kuliah gratis di luar negeri melalui program Russelia GTC (Goes to Campus). Namun di saat keputusasaa...
The Black Envelope
2375      834     2     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Ibu Mengajariku Tersenyum
156      91     0     
Mystery
Jaya Amanah Putra adalah seorang psikolog berbakat yang bekerja di RSIA Purnama. Dia direkomendasikan oleh Bayu, dokter spesialis genetika medis sekaligus sahabatnya sejak SMA. Lingkungan kerjanya pun sangat ramah, termasuk Pak Atma sang petugas lab yang begitu perhatian. Sesungguhnya, Jaya mempelajari psikologi untuk mendapatkan kembali suara ibunya, Puspa, yang senantiasa diam sejak hamil Jay...