Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Malam harinya setelah pertemuanku dengan Kak Ira. Hatiku merasakan damai dari hari-hari sebelumnya. Aku lebih mudah tersenyum. Kaishar tetap setia menemaniku di rumah sakit lengkap dengan setumpuk pekerjaan yang terpaksa harus dia bawa pulang. Kaishar menghampiriku saat aku sedang menulis di buku harian kesayanganku.

“Kamu tahu Reyhan ada di sini?” tanyaku pada Kaishar yang mulai berdiri di sampingku. Memperhatikan gerakan tanganku yang sedang menggoreskan tinta pena di atas kertas putih.

“Tahu.” Ucapnya singkat.

“Kenapa kamu tidak memberitahuku?”

“Reyhan yang minta,”

“Kamu gak keberatan aku masih nulis di buku ini? Padahal buku ini isinya kebanyakan soal Reyhan. Ini bukuku dari jaman SMA sampai aku sudah lulus kuliah dan akhirnya menikah dengan kamu.”

“Engga. Aku gak keberatan.” Katanya.

“Kenapa?”

“Aku malah seneng kalau udah lihat kamu nulis kaya gini, sayang.” Ucap Kaishar sambil mengelus lembut rambutku. Aku terkekeh dibuatnya. “Kenapa ketawa?” tanyanya. Kali ini dia memilih untuk ikut berbaring di sampingku. Lalu perutku dia elus-elus. Sepertinya semenjak aku hamil, mengelus perutku menjadi sebuah hobby baru buatnya.

“Gak apa-apa, kok, Tuan Kaishar di negeri dongengnya Pemaisuri Ayyanaaaa.” Kataku sambil mencubit gemas pipinya. Lalu aku menutup buku harianku. “Buku harian ini akan selesai aku tulis saat anak kita lahir nanti.” Ucapku. Kaishar langsung mengelus lembut pipiku yang mulai tembam karena efek dari kehamilan.

“Setelah anak kita lahir, aku akan menulis di buku baru. Di mana isinya hanya akan ada Tuan Kaishar, Permaisuri Ayyana dan Tuan Putri kecil kita.” Kaishar mengangguk.

“Kai, kalau boleh, aku ingin buku harian ini aku kasih buat anak kita nanti.”

Kaishar tersenyum. “Boleh dong, apa sih yang gak boleh buat permaisuriku ini.” katanya. “Kapan kamu akan memberikan buku ini?”

Aku sedikit menerawang ke langit-langit ruangan. Seakan memikirkan sesuatu. “Di umur tujuh belas! Aku yakin, di saat seperti itu, dia sudah mulai merasakan yang namanya bumbu-bumbu cinta dalam hidup.”

“Oke. Deal!” Kaishar mengangguk setuju. Aku tersenyum bahagia.

“Kai, aku titip ini di kamu aja ya. Kalau kamu mau baca isinya juga silahkan. Siapa tahu kamu kepo kan soal masa lalu aku.” Dia terkekeh saat menerima buku harianku yang aku serahkan padanya.

“Emangnya gak apa-apa kalau aku baca?”

Aku mengangguk yakin. “Palingan kamu langsung ilfil, Kai, kalau udah baca ini. He he he.”

Dia terkekeh lagi. “Baiklah, aku terima mandat dari kamu ini. Tapi, bagaimana saat anak kita berumur tujuh belas nanti, kamu juga ceritain ke dia soal kisah ini langsung?” dan aku mengangguk setuju.

***

Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Kirana menutup buku harian yang sedang dia baca itu dengan perasaan haru dan bahagia. Tinggal halaman-halaman terakhir yang tersisa di buku itu dan dia akan membacanya esok hari. Sebenarnya Kirana ingin menuntaskan membaca kisah itu malam itu juga, tapi kantuk lebih kuat menggerogoti matanya dari rasa penasarannya.

Beberapa kali juga, Kirana sudah terlihat menguap. Matanya berkaca-kaca, sepertinya mulai kelelahan.

“Baiklah, baiklah. Aku akan mulai tidur sekarang, pemalas ulung!” ucap Kirana menggerutu pada dirinya sendiri, kemudian menyerbu ke atas tempat tidurnya.

 
Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • sendirimenjadi

    Wow spechless

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 1
  • sendirimenjadi

    Ibu nya bikin iri

    Comment on chapter Bab 2 : Bagian 2
  • sendirimenjadi

    Ngakak part ini

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 3
  • sendirimenjadi

    Seru juga lumayan

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nafraj

    Ayyana 🤣

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 2
  • nafraj

    Plot twisttt makin seruuuu

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 1
  • nafraj

    Sad :'

    Comment on chapter Bab 5 : Bagian 2
  • nafraj

    Rada males sama radit cuy. Kesannya kaya manfaatin ayyana

    Comment on chapter Bab 3 : Bagian 2
  • nafraj

    Agak mundeng. Jadi di cerita ini ada dua pov ya thor. Pov kirana . Sama ayyana. Baru ngeh eyke 🤣 lanjutttt

    Comment on chapter Bab 2 : Bagian 1
  • nafraj

    Ayyana rada sengklek ya seru

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
Similar Tags
Unexpected You
512      362     0     
Romance
Pindah ke Indonesia dari Korea, Abimanyu hanya bertekad untuk belajar, tanpa memedulikan apapun. tapi kehidupan tidak selalu berjalan seperti yang diinginkannya. kehidupan SMA terlalu membosankan jika hanya dihabiskan untuk belajar saja. sedangkan Renata, belajar rasanya hanya menjadi nomor dua setelah kegemarannya menulis. entah apa yang ia inginkan, menulis adalah pelariannya dari kondisi ke...
Zona Elegi
543      354     0     
Inspirational
Tertimpa rumor tak sedap soal pekerjaannya, Hans terpaksa berhenti mengabadikan momen-momen pernikahan dan banting setir jadi fotografer di rumah duka. Hans kemudian berjumpa dengan Ellie, gadis yang menurutnya menyebalkan dan super idealis. Janji pada sang nenek mengantar Ellie menekuni pekerjaan sebagai perias jenazah, profesi yang ditakuti banyak orang. Sama-sama bekerja di rumah duka, Hans...
Selepas patah
212      172     1     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
Sweet Equivalent [18+]
4996      1266     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
A Day With Sergio
1860      814     2     
Romance
Project Pemeran Pembantu
6208      1907     1     
Humor
Project Pemeran Pembantu adalah kumpulan kisah nyata yang menimpa penulis, ntah kenapa ada saja kejadian aneh nan ajaib yang terjadi kepadanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam kumpulan cerita ini, penulis menyadari sesuatu hal yang hilang di hidupnya, apakah itu?
Asoy Geboy
6243      1722     2     
Inspirational
Namanya Geboy, motonya Asoy, tapi hidupnya? Mlehoy! Nggak lengkap rasanya kalau Boy belum dibandingkan dengan Randu, sepupu sekaligus musuh bebuyutannya dari kecil. Setiap hari, ada saja kelebihan cowok itu yang dibicarakan papanya di meja makan. Satu-satunya hal yang bisa Boy banggakan adalah kedudukannya sebagai Ketua Geng Senter. Tapi, siapa sangka? Lomba Kompetensi Siswa yang menjadi p...
Seiko
640      478     1     
Romance
Jika tiba-tiba di dunia ini hanya tersisa Kak Tyas sebagai teman manusiaku yang menghuni bumi, aku akan lebih memilih untuk mati saat itu juga. Punya senior di kantor, harusnya bisa jadi teman sepekerjaan yang menyenangkan. Bisa berbagi keluh kesah, berbagi pengalaman, memberi wejangan, juga sekadar jadi teman yang asyik untuk bergosip ria—jika dia perempuan. Ya, harusnya memang begitu. ...
Aku Biru dan Kamu Abu
834      487     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Toko Kelontong di Sudut Desa
5699      2016     3     
Fantasy
Bunda pernah berkata pada anak gadisnya, bahwa cinta terbaik seorang lelaki hanya dimiliki oleh ayah untuk anaknya. Namun, tidak dengan Afuya, yang semenjak usia tujuh tahun hampir lupa kasih sayang ayah itu seperti apa. Benar kata bundanya, tetapi hal itu berlaku bagi ibu dan kakeknya, bukan dirinya dan sang ayah. Kehidupan Afuya sedikit berantakan, saat malaikat tak bersayapnya memutuskan m...