Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu.
Read More >>"> Photobox (Pesawat) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Photobox
MENU
About Us  

HAPPY READING!

Malamnya setelah Langit menghilang. Bulan langsung diminta neneknya untuk menyelesaikan pesta ulang tahunnya. Bulan tidak fokus dia harus pergi ke rumah sakit setelah ini.

 

Bulan langsung masuk ke dalam kamarnya, mengganti pakaian dan beranjak keluar. Bersamaan dengan perempuan rambut sebahu memegang gagang pintu. Kamarnya dikunci membuat Bulan mengedor meminta dibukakan.

"Nenek enggak bakal buku pintunya. Nenek tau kamu mau menghampiri laki-laki yang bisa-bisanya meminta uang dari kamu Bulan. Nenek sudah bilang, kalau jangan berteman dengan manusia yang tidak setara." Bulan kesal, dia baru sadar bahwa ingin tidak memiliki hati nurani sama sekali.

"Itu uang punya Bulan! Nenek enggak bisa fitnah Langit dan Mamanya. Uang yang Bulan keluarin itu kemauan Bulan sendiri bahkan mereka berdua enggak tau kalau Bulan yang bayarin." Bulan menaikan nada bicara naik satu oktaf neneknya yang berada di luar hanya menggelengkan kepalanya.

"Sejak kapan kamu berani bentak nenek kayak gini Bulan? Nenek yakin kamu terkena pengaruh buruk dari dua orang yang tidak jelas itu." Bulan mengepalkan tangannya. Neneknya sangat menyebalkan Bulan memukul pintu dengan kasar hingga menimbulkan dentuman keras membuat beberapa orang yang berada di luar terkejut.

Bulan berhenti menggedor, tubuhnya lelah setelah semua kejadian yang ada. Bulan menangis semalaman. Dia kembali kehilangan orang yang dia sayang.

Bulan menelepon Langit berkali-kali dan mengirimi pesan kembali. Langit benar-benar tidak membalas. Bulan menangis hingga lelah akhirnya perempuan cantik itu tertidur.

Besoknya dengan mata yang bengkak karena menangis terus menerus Bulan langsung bergegas mencuci wajahnya masih memakai pakaian yang kemarin dan berlari keluar.

Bulan berlari, berdoa agar neneknya tidak sadar kalau dirinya menghilang. Bulan masuk ke dalam mobil taksi dan meminta pergi ke rumah sakit tempat Mamanya Langit berada.

Sesampainya di sana kaki Bulan lemas. Sudah tidak bertenaga setelah mengetahui bahwa Langit sudah pergi keluar dari rumah sakit. Bulan tidak pantang menyerah perempuan itu langsung pergi ke rumah Langit ketika menemukan tukang ojek yang memang mangkal di sekitar situ.

Beberapa menit kemudian, Bulan sampai. Tapi, lagi-lagi rumah bercat kuning cerah kosong. Bulan memegang kepalanya. Lagi-lagi dia harus merasa kehilangan.

Bulan sebenarnya masih ingin mencari tetapi, neneknya menemukan dia dengan cepat. Akhirnya Bulan dikurung kembali. Bulan hanya bisa terus mengirimkan pesan di nomor yang sudah memblokir nya.

Bulan melihat timepedia Langit. Cowok itu tidak pernah menunjukan wajahnya. Hanya beberapa foto pemandangan dan tangannya yang memegang gitar.

Bulan mengirimkan pesan di timepedia. Benar-benar mengungkap isi hatinya sendiri.

Hallo Langit.

Maaf kalau semisal ini terkesan tiba-tiba.

Sebenarnya kemarin malam gue mau cerita tentang sesuatu. Tentang Bulan yang kehilangan sinarnya. Memang sih, Bulan itu enggak pernah punya sinar sendiri dia selalu bergantung sama Matahari.

Kalau menurut gue, Matahari itu sosok pelindung yang siap sedia menolong. Menurut gue, sosok matahari yang cocok itu bokap nyokap gue.

Lo masih inget? Tentang yang gue bilang bokap nyokap gue kaya. Emang sih, tapi mereka udah enggak ada. Mereka cuma ninggalin harta yang menurut gue enggak ada artinya.

Entah kenapa, Tuhan begitu jahat. Seolah kebahagiaan enggak pantas gue dapetin. Bokap nyokap gue udah enggak ada. Bener, meninggal.

Meninggal karena kecelakaan pesawat. Semenjak itu, gue ada rasa trauma yang besar. Enggak sih lebih besar rasa kehilangan gue waktu lo tiba-tiba menghilang.

Gue takut lihat gambar pesawat, suaranya, bahkan bayangannya gue takut. Gue takut kehilangan. Jadi, gue enggak mau temenan sama orang baru.

Cuma lo aja, gue ngerasa lo bahkan punya beban yang lebih besar dari gue. Beban yang kalau semisal gue tanggung gue mungkin bakal bunuh diri.

Gue waktu itu sekitar umur sembilan tahun. Orang tua gue enggak ada. Nenek gue yang ambil hak asuh gue.

Dia protektif untuk masalah pertemanan gue. Tapi, sama saja dia cuma memikirkan uang, uang dan uang.

Gue harap Lang, lo baca pesan gue. Gue berharap kita masih temenan. Gue cuma mau bantu lo karena gue juga sayang sama Mama lo. Seperti gue sayang ke orang tua gue.

Enggak ada niatan buat mencoreng nama baik lo ataupun harga diri lo. Maaf kalau misal memang lo berpikir seperti itu.

Setelah mengetik tulisan panjang ini, Bulan menangis hingga kelelahan. Matanya sudah membengkak. Setelah Langit menghilang Bulan benar-benar kesepian. Dia sangat merasa kehilangan.

Trauma yang sejak dulu dia tutupi sekarang muncul kembali. Bulan sering mencoret buku yang dulu dia tulis dengan kebahagiaan. Merasa kesal mengapa dirinya di dalam buku hariannya terasa bahagia.

Di sisi lain, Langit berusaha hidup dengan pekerjaannya yang sekarang bertambah. Dia menjadi pelayan restoran di malam hari dan pagi harinya dia melakukan kerja antar bunga.

Sudah sebulan dan Langit akhirnya membuka ponselnya. Banyak pesan yang masuk dan yang paling menarik perhatian nya adalah pesan dari Alianda Bulan.

Langit membuka pesannya, Dia juga kangen dengan gadis yang galak. Langit jadi merasa agak bersalah, sepertinya egonya terlalu tinggi.

Langit membaca pesan yang sangat panjang yang membuat ekspresi wajah Langit berubah-ubah. Di setiap tulisannya Langit menemukan banyak rada sakit yang selalu ditutupi oleh Bulan.

Langit yang hari ini libur dari pekerjaannya langsung berdiri dari kasurnya. Dia merasa harus menemui Bulan apapun yang terjadi. Langit meminta ijin ke Mamanya, berusaha menjelaskan. Rosa sendiri mengangguk memperbolehkan Langit untuk pulang ke Jakarta.

Langit bergegas membeli tiket untuk pergi. Langit mengemasi barangnya sedikit dan memastikan bahwa mamanya baik-baik saja.

"Iya Langit. Mama bakal baik-baik aja. Jadi, Langit pergi aja enggak apa-apa. Oke?" Langit menatap Mamanya sendu. Mamanya juga melambaikan tangannya membiarkan Langit pergi sendirian.

Langit berangkat di siang hari. Sampai di Jakarta Langit memesan ojek dan pergi langsung ke rumahnya. Menyiapkan segalanya dan Langit bergegas menuju ke rumah Bulan.

Mengetuk pintunya lalu menunggu dibuka. Langit ingin meledak saja ditempat. Ketika seseorang di depannya menatapnya dengan tajam.

"Kenapa kamu lagi?" Langit hanya diam. Dia langsung menyodorkan buku tabungan miliknya yang secara khusus dia buat untuk diberikan ke keluarga Bulan.

"Saya ingin mengembalikan hutang saya. Lalu, saya ijin untuk bertemu dengan Bulan." Langit berucap to the point Nenek Bulan hanya menatap Langit dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

"Kenapa kamu mau bertemu dengan cucu saya?" Langit berbicara kalau ada sesuatu yang harusnya dia bicarakan sebelum dia pergi. Neneknya masih kekeh untuk tidak mengijinkan.

"Nek, ngapain di depan pintu?" tanya Bulan sambil memegang gelas untuk dia minum.

Matanya menatap sepasang manik mata yang sudah lama dia tidak lihat. Manik mata yang selalu dia rindukan.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
(Un)Dead
595      325     0     
Fan Fiction
"Wanita itu tidak mati biarpun ususnya terburai dan pria tadi一yang tubuhnya dilalap api一juga seperti itu," tukas Taehyung. Jungkook mengangguk setuju. "Mereka seperti tidak mereka sakit. Dan anehnya lagi, kenapa mereka mencoba menyerang kita?" "Oh ya ampun," kata Taehyung, seperti baru menyadari sesuatu. "Kalau dugaanku benar, maka kita sedang dalam bahaya besar." "...
Tiba Tiba Cinta Datang
422      289     0     
Short Story
Cerita tersebut menceritakan tentang seorang lelaki yang jatuh cinta pada seorang gadis manis yang suka pada bunga mawar. Lelaki itu banyak belajar tentang cinta dan segala hal dari gadis dan bunga mawar
Kafa Almi Xavier (update>KarenaMu)
637      370     3     
Romance
Mengapa cinta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya padahal prosesnya sesederhana itu? Hanya berawal dari mata yang mulai terpikat, lalu berakhir pada hati yang perlahan terikat. °°°°##°°°° Berawal dari pesan berantai yang di kirim Syaqila ke seluruh dosen di kampusnya, hingga mengakibatkan hari-harinya menjadi lebih suram, karena seorang dosen tampan bernama Kafa Almi Xavier....
Hyeong!
140      120     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapi—" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
Heartbeat
194      152     1     
Romance
Jika kau kembali bertemu dengan seseorang setelah lima tahun berpisah, bukankah itu pertanda? Bagi Jian, perjumpaan dengan Aksa setelah lima tahun adalah sebuah isyarat. Tanda bahwa gadis itu berhak memperjuangkan kembali cintanya. Meyakinkan Aksa sekali lagi, bahwa detakan manis yang selalu ia rasakan adalah benar sebuah rasa yang nyata. Lantas, berhasilkah Jian kali ini? Atau sama seper...
When You Reach Me
6864      1848     3     
Romance
"is it possible to be in love with someone you've never met?" alternatively; in which a boy and a girl connect through a series of letters. [] Dengan sifatnya yang kelewat pemarah dan emosional, Giana tidak pernah memiliki banyak teman seumur hidupnya--dengan segelintir anak laki-laki di sekolahnya sebagai pengecualian, Giana selalu dikucilkan dan ditakuti oleh teman-teman seba...
Janjiku
575      411     3     
Short Story
Tentang cinta dan benci. Aku terus maju, tak akan mundur, apalagi berbalik. Terima kasih telah membenciku. Hari ini terbayarkan, janjiku.
Aditya
1234      517     5     
Romance
Matahari yang tak ternilai. Begitulah Aditya Anarghya mengartikan namanya dan mengenalkannya pada Ayunda Wulandari, Rembulan yang Cantik. Saking tak ternilainya sampai Ayunda ingin sekali menghempaskan Aditya si kerdus itu. Tapi berbagai alasan menguatkan niat Aditya untuk berada di samping Ayunda. "Bulan memantulkan cahaya dari matahari, jadi kalau matahari ngga ada bulan ngga akan bersi...
When the Winter Comes
55706      7746     124     
Mystery
Pertemuan Eun-Hye dengan Hyun-Shik mengingatkannya kembali pada trauma masa lalu yang menghancurkan hidupnya. Pemuda itu seakan mengisi kekosongan hatinya karena kepergian Ji-Hyun. Perlahan semua ini membawanya pada takdir yang menguak misteri kematian kedua kakaknya.
Last Hour of Spring
1451      756     56     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.