
Title | : Cinta yang Berteduh di Balik Senja |
Category | : Fantasy |
Language | : Bahasa Indonesia |
Published | : Mar 2025 |
Total Hits | : 569 |
Total Readers | : 367 |
Total Likes | : 2 |
Status | : Completed |
Total Pages | : 45 |
Rating | : - |
Written by | : aryani |
Descriptions
Di balik kabut emas Lembah Fengliu tempat senja selalu datang lebih pelan dari tempat lain dua orang duduk bersisian, seolah dunia lupa bahwa mereka berasal dari dua keluarga yang saling membenci sejak tujuh generasi silam.
Aurelia Virelle, putri dari Klan Angin Selatan, dikenal lembut dan berkelas. Kecuali saat dia lapar. Di saat-saat seperti itu, semua aura anggun luntur jadi suara perut keroncongan dan ekspresi panik seperti burung gagak tersesat.
Di sampingnya duduk Kael Daran, pewaris Klan Api Utara. Wajahnya nyaris tak pernah berubah dingin, tajam, dan tenang… sampai Aurelia salah menyebut namanya jadi “Kale” dan tertawa sampai nyaris keselek kue bulan.
Mereka bertemu di balik dendam berdarah dan sejarah panjang pertumpahan kekuatan. Namun di bawah langit jingga dan guguran daun teratai, mereka justru menemukan satu-satunya tempat di dunia yang terasa tenang: di sisi satu sama lain.
Namun langit tak pernah tinggal diam. Gerbang langit mulai retak, suara klan menggema, dan mereka dihadapkan pada pilihan yang kejam: mempertahankan cinta yang berteduh di balik senja, atau menghancurkannya demi kehormatan darah.
“Aku rela dikejar seluruh pasukan langit, asal kamu jangan suruh aku makan sup pahit buatanmu lagi,” kata Kael sambil meringis.
“Jadi sup ku lebih berbahaya dari panah surgawi?”
“Jauh lebih berbahaya.”
Aurelia Virelle, putri dari Klan Angin Selatan, dikenal lembut dan berkelas. Kecuali saat dia lapar. Di saat-saat seperti itu, semua aura anggun luntur jadi suara perut keroncongan dan ekspresi panik seperti burung gagak tersesat.
Di sampingnya duduk Kael Daran, pewaris Klan Api Utara. Wajahnya nyaris tak pernah berubah dingin, tajam, dan tenang… sampai Aurelia salah menyebut namanya jadi “Kale” dan tertawa sampai nyaris keselek kue bulan.
Mereka bertemu di balik dendam berdarah dan sejarah panjang pertumpahan kekuatan. Namun di bawah langit jingga dan guguran daun teratai, mereka justru menemukan satu-satunya tempat di dunia yang terasa tenang: di sisi satu sama lain.
Namun langit tak pernah tinggal diam. Gerbang langit mulai retak, suara klan menggema, dan mereka dihadapkan pada pilihan yang kejam: mempertahankan cinta yang berteduh di balik senja, atau menghancurkannya demi kehormatan darah.
“Aku rela dikejar seluruh pasukan langit, asal kamu jangan suruh aku makan sup pahit buatanmu lagi,” kata Kael sambil meringis.
“Jadi sup ku lebih berbahaya dari panah surgawi?”
“Jauh lebih berbahaya.”
Similar Tags
Something Went Wrong
Success