Read More >>"> Mencari Pangeran Yang Hilang (BAB 10 ~ PERTANYAAN YANG TERTINGGAL) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mencari Pangeran Yang Hilang
MENU
About Us  

 

JARUM jam sudah menunjukkan pukul 16.00 sore. Naru masih setia duduk di depan kelas. Ekspresi wajahnya yang sejak pagi masih tak bisa di mengerti oleh anggota Geng Perfect. Membuat mereka berusaha mencairkan suasana dengan bercanda. Seperti saat ini ketika mereka berencana diam-diam mendekat untuk mengejutkannya. Namun...
“Aku tahu kalian semua ada di belakangku.” Seru Naru tiba-tiba membuat Geng Perfect mengeluh berjamaah. Naru tertawa terkekeh. 
“Bagaimana kau tahu kalau kita akan mengagetkanmu? Padahal jelas-jelas kami sama sekali tak bersuara.” Tanya Dion orang pertama yang penasaran.
“Matahari yang memberitahuku bahwa hanya dengan bayangan kalian saja sudah cukup kuat untuk membuat kalian ketahuan sebelum berhasil mengagetkanku.” Jawab Naru santai.   
“Hehe. Aku tak memperhitungkan itu. Aku juga tak menyadari kalau hari telah sore. Cahaya matahari sudah mulai meredup. Jadwalnya telah habis dan akan tergantikan dengan bulan yang akan menemani malam dan...”
“Oh sudahlah Leon. Kau terlalu banyak berkata-kata hanya karena masalah sepele seperti ini. Buang-buang waktu tahu!” potong Dion cepat tak tahan mendengar ocehan teman satunya itu. Karena selain terkenal karena pakaiannya yang selalu terlihat stylish dengan anggota Geng Perfect, Leon kini juga ahli dalam dalam bersyair dan berpuisi. Tak heran dengan mudah dia meluluhkan setiap cewek dengan kata-kata mautnya. Si raja playboy pun juga ia sandang. 
“Kenapa kau belum pulang juga? Padahal biasanya kau selalu mengajak kami untuk langsung pergi setelah bel pulang sekolah berbunyi. Setelah itu menghabiskan waktu di Rumah Singgah hingga malam.” Seru Tara tak menghiraukan Dion dan Leon yang kini sedang sibuk dengan saling meninju satu sama lain. 
“Apakah ada yang sedang mengganggu pikiranku akhir-akhir ini?” Tanya Johni yang langsung membuat Naru terkesiap. Dia tak salah. Tapi juga tak benar. Johni memang anggota Geng Perfect yang mudah peka setelah Tara. 
Sementara Dion dan Leon berhenti saling meninju. Tara dan Johni mengajak mereka untuk lebih mendekat ke arah Naru. Memandangnya dengan tatapan rasa ingin tahu. Naru menghela napas sebelum akhirnya dia mulai bicara. 
“Teman-teman. Mungkin ini terdengar serius. Maka dari itu aku sangat berharap kalian menjawabnya dengan serius juga. Apakah ada sesuatu yang kurang dariku?” Tanya Naru tiba-tiba. Anggota Geng Perfect saling memandang satu sama lain.
“Maksudmu?” Tanya Johni mewakili Geng Perfect.
“Ya. Maksudku, apa yang kurang dan tak aku miliki? Bukankah aku telah memiliki semuanya? Bukankah di mata kalian aku sudah sempurna sehingga tak ada lagi yang bisa menyaingiku? Bersama dengan Geng Perfect yang sempurna.
Tapi entah kenapa aku merasa seperti ada yang kurang dan hilang dalam diriku. Seperti yang akhir-akhir ini aku rasakan ketika berada di sekolah. Semuanya menjadi tak menarik di mataku kecuali ketika mendengar suara mengaji di pagi hari. 
Bukankah kalian merasakannya juga? Atau jangan-jangan hanya aku yang…” Naru berhenti bicara setelah melihat bergantian wajah tak mengerti anggota Geng Perfect. Raut wajah yang tak dia sangka akan sangat berbeda dari perkiraannya. 
“Kami kira tak ada yang kurang darimu. Kami tahu. Semua orang di sekolah ini juga tahu. Kau begitu sempurna. Fisik oke. Otak oke. Apa sih yang kurang dari sang idola dan ketua Geng Perfect ini?
Di mataku sama sekali tak ada yang kurang darimu kecuali tempat tinggalmu selain Rumah Singgah. Kami tak pernah tahu tempat tinggalmu. Begitu juga dengan orang tuamu. Kau masih misterius di mata kami. Walaupun itu bukanlah menjadi masalah.” Seru Tara memandang satu per satu anggota Geng Perfect. Mereka saling mengangguk satu sama lain. 
“Apakah kau sedang jatuh cinta?” Tanya Johni tiba-tiba. Semua orang melihatnya dengan tatapan terkejut. Tak terkecuali Naru. 
“Jangan-jangan kau menyukai gadis berkerudung bernama Eri!?” Pekik Dion semakin membuat anggota Geng Perfect terlonjak kaget. Kecuali Johni yang sepertinya sudah menduganya. Beberapa kali dia hanya membenarkan letak kaca matanya seraya memandang tajam ke arah Naru yang kini berkeringat dingin. 
“Tidak mungkin! Kalian jangan bercanda!” Elak Naru menghindari tatapan Geng Perfect. Leon mendekat dan justru membalikkan tubuhnya kembali. Semua orang memandangnya. 
“Apakah itu yang mengganggu pikiranmu akhir-akhir ini?” Tanya Leon pelan. Berbeda dengan Dion yang bereaksi berlebihan. Leon menatapnya dengan serius penuh penekanan. Naru menelan ludah. 
“Aku tak tahu! Yang jelas tolong jangan salah paham. Aku kan hanya meminta saran dari kalian saja. Kenapa jadi membahas gadis itu!” 
“Jika kenyataan itu benar. Aku sungguh tak menyangkanya! Ternyata selera sang idola dan ketua Geng Perfect adalah gadis seperti dia! Tidaaaak!” Pekik Dion yang langsung dijitak Tara. Dia hanya meringis. 
“Hahaha! Lupakan saja apa yang baru saja aku katakan. Itu tidak penting.” Seru Naru berusaha tersenyum. 
“Jadi, teman-teman. Maaf jika aku ingin sendiri dulu.” Kata Naru kemudian. Dia berjalan menjauh dari Geng Perfect. Kembali duduk di tempat kesukaannya. Terpekur dengan angin sore yang menggoyangkan anak rambutnya. Kembali termenung dengan pikirannya. 
Johni memberi kode pada ketiga anggota Geng Perfect lainnya untuk mengikuti permintaan ketua mereka. Pergi meninggalkan Naru sendiri dengan pertanyaannya yang masih tertinggal.

*

Kepergian Geng Perfect membuat Naru hanya bisa menghela napas panjang setelahnya. Memandang jauh suasana sekolah favorit di sekolahnya yang mulai sepi. Naru memandang tak bersemangat di jam tangan merek Rolex terbaru miliknya yang harganya setara dengan sebuah rumah mewah. 
Walaupun Naru tak pernah tahu jika jam tangan itu dibuat hanya berjumlah empat buah di dunia. Kabarnya satu di antaranya dimiliki keluarga kerajaan Inggris. Sang Ibunyalah yang selalu mengatur semua pakaian dan aksesoris miliknya. 
Naru kembali menghela napas panjang untuk yang kesekian kali. Ketika angka di jam dengan gradasi biru laut dan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya menunjukkan pukul lima sore. Ketika pikirannya ingin segera pergi walaupun masih enggan. 
Sebuah bayangan beberapa orang mendekat ke arahnya tanpa dia ketahui. Belum sempat Naru mengetahui pemilik bayangan itu. Sebuah tangan membuat kedua matanya tak bisa melihat. Kegelapan kini telah menyelimutinya.
 

🙥🙧

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Luka atau bahagia?
3585      1140     4     
Romance
trauma itu sangatlah melekat di diriku, ku pikir setelah rumah pertama itu hancur dia akan menjadi rumah keduaku untuk kembali merangkai serpihan kaca yang sejak kecil sudah bertaburan,nyatanya semua hanyalah haluan mimpi yang di mana aku akan terbangun,dan mendapati tidak ada kesembuhan sama sekali. dia bukan kehancuran pertama ku,tapi dia adalah kelanjutan dari kisah kehancuran dan trauma yang...
Mr.Cool I Love You
102      87     0     
Romance
Andita harus terjebak bersama lelaki dingin yang sangat cuek. Sumpah serapah untuk tidak mencintai Andrean telah berbalik merubah dirinya. Andita harus mencintai lelaki bernama Andrean dan terjebak dalam cinta persahabatan. Namun, Andita harus tersiksa dengan Andrean karena lelaki dingin tersebut berbeda dari lelaki kebanyakan. Akankah Andita bisa menaklukan hati Andrean?
Let's See!!
1679      789     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Gray November
2914      1117     16     
Romance
Dorothea dan Marjorie tidak pernah menyangka status 'teman sekadar kenal' saat mereka berada di SMA berubah seratus delapan puluh derajat di masa sekarang. Keduanya kini menjadi pelatih tari di suatu sanggar yang sama. Marjorie, perempuan yang menolak pengakuan sahabatnya di SMA, Joshua, sedangkan Dorothea adalah perempuan yang langsung menerima Joshua sebagai kekasih saat acara kelulusan berlang...
Under a Falling Star
782      479     7     
Romance
William dan Marianne. Dua sahabat baik yang selalu bersama setiap waktu. Anne mengenal William sejak ia menduduki bangku sekolah dasar. William satu tahun lebih tua dari Anne. Bagi Anne, William sudah ia anggap seperti kakak kandung nya sendiri, begitupun sebaliknya. Dimana ada Anne, pasti akan ada William yang selalu berdiri di sampingnya. William selalu ada untuk Anne. Baik senang maupun duka, ...
Rewrite
7283      2346     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
When Magenta Write Their Destiny
4246      1325     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Play Me Your Love Song
3452      1351     10     
Romance
Viola Zefanya tidak pernah menyangka dirinya bisa menjadi guru piano pribadi bagi Jason, keponakan kesayangan Joshua Yamaguchi Sanjaya, Owner sekaligus CEO dari Chandelier Hotel and Group yang kaya raya bak sultan itu. Awalnya, Viola melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan tuntutan "profesionalitas" semata. Tapi lambat laun, semakin Viola mengenal Jason dan masalah dalam keluarganya, sesu...
AKSARA
4802      1855     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
Girl Power
1735      732     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...