Loading...
Logo TinLit
Read Story - Your Moments
MENU
About Us  

“Satu porsi pasta Carbonara dan es teh lemon, dan—” Ia berhenti sejenak dan menatapku. “Kau ingin pesan apa?”

“Apa pun yang bisa dimakan,” ujarku acuh tak acuh tanpa menoleh dari layar ponselku. Dari ekor mataku, kulihat ia mengangkat bahu dan memesan seporsi pasta Aglio e Olio dan minuman yang sama.

Setelah pesanan dicatat, keheningan menyelinap di antara kami. Ia sibuk dengan ponselnya, dan aku dengan apa pun yang ada di depan mataku. Aku melirik nomor meja tempat kami duduk—meja nomor 25. Ah, angka keberuntunganku.

“Omong-omong,” tiba-tiba ia buka suara, memecahkan gelembung keheningan di antara kami. “Aku penasaran dengan sesuatu.”

“Jangan penasaran. Nanti kecewa.”

Ia berdecak. “Kata-kata dari mana itu?”

“Dari buku yang selesai kubaca kemarin,” sahutku acuh tak acuh.

  Obrolan kami terhenti sejenak karena pesanan kami baru saja datang. Setelah doa makan, aku pun bertanya seraya mengaduk-aduk pastaku, “Kau ingin tahu soal apa?”

Ia terdiam sejenak, tampaknya sedang berusaha mengingat-ingat. “Ah, itu.” Ia menatapku dan berujar, “Aku pernah dengar, kata orang, jika seorang penulis jatuh hati padamu, maka kau akan hidup selamanya.”

“Lalu?”

“Mengapa kau tak pernah menulis untukku?”

Aku hanya diam dan menatapnya, kemudian menyuapkan pasta ke dalam mulut. Ia hanya ingin menanyakan itu? Yang benar saja. Lagi pula, dari mana ia mendengar kata-kata semacam itu? Yang benar saja.

“Hei,” panggilnya. “Kau harus menjawab ketika ditanya.”

“Apa itu penting?” tanyaku seraya menyuapkan pasta lagi.

“Sesuatu yang mungkin tidak penting bagimu mungkin saja sangat penting bagi orang lain.” Ia meneguk es teh lemonnya, lalu kembali bertanya, “Jadi, mengapa kau tak pernah menulis untukku? Mengapa kau tak pernah menulis tentangku?”

Aku mendengus. Benar-benar … rasa ingin tahunya itu terkadang membuatku gemas. “Kau ingin aku menulis tentangmu?”

Ia cepat-cepat mengangguk, seolah tanpa berpikir lagi.

“Sayangnya, aku tak ingin melakukannya.”

“Mengapa?” Seketika matanya pun melebar. Ada sedikit kekecewaan di sorot matanya “Apa aku tak cukup menarik bagimu untuk dituliskan?”

Aku terdiam dan menatapnya. Dasar. Ia terlalu banyak berasumsi. “Aku hanya tak ingin membaginya ke orang lain.”

“Apa?”

“Aku hanya tak ingin membaginya ke orang lain,” ulangku. “Aku hanya tak ingin membagi dirimu ke para pembaca. Aku ingin menikmatinya sendiri—momen-momen bersamamu.”

Kali ini ia terdiam, salah sudut bibirnya perlahan terangkat ke atas. “Apa aku sangat spesial?”

Aku hanya diam dan melanjutkan makananku hingga tak bersisa.

Ia sangat spesial. Sespesial itu.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Melody untuk Galang
525      325     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
Sahabat Selamanya
1208      737     2     
Short Story
cerpen ini bercerita tentang sebuah persahabatan yang tidak ernah ada akhirnya walaupun mereka berpisah jauh
Chahaya dan Surya [BOOK 2 OF MUTIARA TRILOGY]
11766      2199     1     
Science Fiction
Mutiara, or more commonly known as Ara, found herself on a ship leading to a place called the Neo Renegades' headquarter. She and the prince of the New Kingdom of Indonesia, Prince Surya, have been kidnapped by the group called Neo Renegades. When she woke up, she found that Guntur, her childhood bestfriend, was in fact, one of the Neo Renegades.
Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang
8966      1654     7     
Fan Fiction
sejauh manapun cinta itu berlari, selalu percayalah bahwa cinta selalu tahu kemana ia harus pulang. cinta adalah rumah, kamu adalah cinta bagiku. maka kamu adalah rumah tempatku berpulang.
Code: Scarlet
25797      5008     16     
Action
Kyoka Ichimiya. Gadis itu hidup dengan masa lalu yang masih misterius. Dengan kehidupannya sebagai Agen Percobaan selama 2 tahun, akhirnya dia sekarang bisa menjadi seorang gadis SMA biasa. Namun di balik penampilannya tersebut, Ichimiya selalu menyembunyikan belati di bawah roknya.
Dark Fantasia
5236      1553     2     
Fantasy
Suatu hari Robert, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengusaha besar di bidang jasa dan dagang tiba-tiba jatuh sakit, dan dalam waktu yang singkat segala apa yang telah ia kumpulkan lenyap seketika untuk biaya pengobatannya. Robert yang jatuh miskin ditinggalkan istrinya, anaknya, kolega, dan semua orang terdekatnya karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Harta dan koneksi yang...
Cinta Butuh Jera
1849      1130     1     
Romance
Jika kau mencintai seseorang, pastikan tidak ada orang lain yang mencintainya selain dirimu. Karena bisa saja itu membuat malapetaka bagi hidupmu. Hal tersebut yang dialami oleh Anissa dan Galih. Undangan sudah tersebar, WO sudah di booking, namun seketika berubah menjadi situasi tak terkendali. Anissa terpaksa menghapus cita-citanya menjadi pengantin dan menghilang dari kehidupan Galih. Sementa...
Hunch
39702      5584     121     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...
Tok! Tok! Magazine!
114      98     1     
Fantasy
"Let the magic flow into your veins." ••• Marie tidak pernah menyangka ia akan bisa menjadi siswa sekolah sihir di usianya yang ke-8. Bermodal rasa senang dan penasaran, Marie mulai menjalani harinya sebagai siswa di dua dimensi berbeda. Seiring bertambah usia, Marie mulai menguasai banyak pengetahuan khususnya tentang ramuan sihir. Ia juga mampu melakukan telepati dengan benda mat...
Nightmare
448      308     2     
Short Story
Malam itu adalah malam yang kuinginkan. Kami mengadakan pesta kecil-kecilan dan bernyanyi bersama di taman belakang rumahku. Namun semua berrubah menjadi mimpi buruk. Kebenaran telah terungkap, aku terluka, tetesan darah berceceran di atas lantai. Aku tidak bisa berlari. Andai waktu bisa diputar, aku tidak ingin mengadakan pesta malam itu.