Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Trap!
MENU
About Us  

"AKU MENYUKAIMU, JADILAH KEKASIHKU!"

Suasana taman fakultas Arsitektur yang biasanya ramai karena mahasiswa biasanya menghabiskan waktu senggang mereka disana, sekarang bertambah ramai lagi karena pemandangan yang menurut mereka sudah menjadi hal yang biasa. Yah, setidaknya ada tiga kali dalam seminggu ini pernyataan cinta selalu dilayangkan pada pria tinggi yang sudah tiga kali berturut-turut masuk dalam nominasi Mahasiswa Populer setiap tahunnya. 

Park Chanyeol, pria yang menjadi target itu memandang lurus gadis yang baru saja menyatakan cintanya saat ia dan beberapa temannya sedang santai di salah satu bangku panjang di taman itu. Niatnya untuk sekedar berkumpul akhirnya harus terusik lagi karena pernyataan cinta. Ia bukannya tidak suka jika orang-orang memperlihatkan ketertarikan padanya, ia hanya muak dengan mereka yang memilih waktu salah dalam misi 'Katakan Cinta' itu. Demi Tuhan, apakah mereka tidak memperhitungkan tentang malunya jika ditolak di depan umum? Seharusnya mereka mencari tempat dan waktu yang sekiranya tidak sampai membuat malu, sudah ditolak dan ditonton oleh banyak orang pula!

"Hmmm... Aku butuh jawaban darimu, Chanyeol." Ucap memalu dari gadis yang sedari tadi menyodorkan cokelat dengan kedua tangannya dan tak kunjungi disambut oleh Pangeran Kampus dari Arsitektur itu.

Berbeda dengan ekspresi wajah Park Chanyeol yang terlihat sudah jengah itu, kelima sahabatnya itu malah saling melempar senyum jahil padanya. Mereka cukup tau bagaimana tanggapan pria tinggi itu jika sudah dikerubungi oleh para wanita atau pria bottom seperti ini, dan setiap ekspresi yang ditampilkannya selalu membuat mereka tertawa geli.

"Mian, tetapi aku tidak bisa." Ucap Chanyeol tegas, postur tubuhnya  tidak berubah seakan tidak tertarik dengan semua itu.

"Ke-kenapa?" Tanya gadis itu menahan malu serta air matanya.

Bukannya simpati, Chanyeol memutar kedua matanya dengan malas seakan ingin bilang, 'sudah kukatakan kau akan malu jika memilih waktu seperti ini' .Tetapi ia menahan mulut gatalnya itu untuk berkomentar panjang. 

"Tidak ada alasan yang penting. Hanya saja..." Ucap Chanyeol sambil memandang ke arah depan dan melihat seorang pria mungil yang dengan duduk di bangku panjang lainnya sendirian dan seperti tenggelam dalam dunianya sendiri saat ia tidak mengindahkan sekitar dan asyik membaca bukunya. "Aku telah mempunyai kekasih." Lanjutnya sambil memandang ke arah gadis itu kembali.

"UHUKKK!"

Satu kalimat itu bukan hanya mengejutkan gadis yang sedari tadi di hadapannya untuk mengatakan cinta itu, tetapi para sahabatnya yang membuat kegaduhan setelah mendengar itu. Bagaimana tidak, pria yang mereka kenal itu tidak mungkin mempunyai seorang pacar apalagi jatuh cinta! Tidak, tidak. Itu pasti hanya akal bulus si Tiang itu saja untuk menolak gadis itu.

“Bo-bohong ‘kan?” ucap pelan gadis itu yang masih tidak percaya dengan apa yang diucapkan dari mulut orang yang disukainya itu. “Ka-kalau memang ti-tidak suka katakan saja agar aku bisa berusaha lebih baik lagi. Bukan begini caramu menolakku.” Air mata gadis itu sudah tak kuasa lagi mengalir, bukan hanya karena merasa dipermalukan di depan banyak orang, tetapi juga tau jika orang yang sudah hampir setahun ini disukainya telah mempunyai kekasih. Sedangkan para sahabatnya yang sedari tadi hanya diam menunggu kelanjutan drama yang telah dibuat oleh sahabat tingginya itu. Tetapi bukannya merasa bersalah karena membuat gadis itu menangis, ia hanya menatap lurus ke depan masih menikmati pemandangan yang entah kenapa membuat atensinya tidak mau meninggalkan si kecil yang sedang asyik membaca buku itu.

Tanpa aba-aba, Chanyeol berdiri dari duduknya dan dengan perlahan ia berjalan mendekati bangku panjang tempat dimana si kecil itu berada. Perhatian dari para sahabatnya, gadis itu maupun atensi mahasiswa lainnya yang kebetulan berada disana pun mau tidak mau menunggu kelanjutan dari apa yang akan diperbuat olehnya.

Tanpa menghiraukan banyak pasang mata yang menatap gerak-geriknya, Chanyeol duduk di samping pria mungil itu tanpa si empunya sadari.  Terlambat. Saat pria kecil itu sadar akan hadirnya orang lain yang sedang berada di sebelahnya, mata kecilnya itu tiba-tiba melebar seakan tak percaya dengan apa yang selanjutnya terjadi. Ingin memberontak tetapi tangan dan tubuhnya dipaksa untuk tidak bergerak oleh si pria tinggi itu —yang ia pun tidak kenal. Dan saat ia memaksa matanya terbuka dan melihat si oknum itu, ia hanya bisa melihat senyuman miring yang terulas dari bibirnya.

Jahanam! Pria tinggi itu berhasil mengambil ciuman pertamanya!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sejauh Matahari
570      354     2     
Fan Fiction
Kesedihannya seperti tak pernah berujung. Setelah ayahnya meninggal dunia, teman dekatnya yang tiba-tiba menjauh, dan keinginan untuk masuk universitas impiannya tak kunjung terwujud. Akankah Rima menemukan kebahagiaannya setelah melalui proses hidup yang tak mudah ini? Happy Reading! :)
MERAH
481      338     0     
Short Story
Seluruh warna tertuang di dunia, dan tidak bisa untuk menghindarinya
Temu Yang Di Tunggu (up)
19782      4125     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Syahadat & Seoul
351      245     2     
Romance
Lee Jeno, mencintaimu adalah larangan bagiku, dan aku sudah melanggar larangan itu, patut semesta menghukumku ... Diantara banyak hati yang ia ciptakan kenapa ada namamu diantara butiran tasbihku, dirimu yang tak seiman denganku ...
WINGS "You Never Walk Alone"
653      414     2     
Fan Fiction
Vi, pria dingin dengan sikap acuhnya dan dingin membuat siapapun tidak mau berurusan dengan dirinya. Pria itu begitu teguh pada pendiriannya dan tidak mudah goyah. Ia didik begitu keras oleh Ayahnya. Hingga ia bertemu dengan gadis bernama Rua yang memiliki sikap konyol dan selalu membuatnya kesal. Dibalik sikap konyol Rua ternyata gadis itu menyimpan penderitaan yang sama dengan Vi. Mereka butuh ...
SATU FRASA
16078      3380     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
OUR PATH | MinYoon
386      264     1     
Fan Fiction
"Inilah jalan yang aku ambil. Tak peduli akan banyaknya penolakan masyarakat, aku akan tetap memilih untuk bersamamu. Min Yoongi, apapun yang terjadi aku akan selalu disimu." BxB Jimin x Yoongi Yang HOMOPHOBIC bisa tinggalkan book ini ^^
Surat Terakhir untuk Kapten
620      448     2     
Short Story
Kapten...sebelum tanganku berhenti menulis, sebelum mataku berhenti membayangkan ekspresi wajahmu yang datar dan sebelum napasku berhenti, ada hal yang ingin kusampaikan padamu. Kuharap semua pesanku bisa tersampaikan padamu.
BAD
4704      1576     9     
Fan Fiction
Jeong-Min paling tidak suka jika sudah dibanding-bandingkan dengan Soo-Kyo, saudara tirinya. Baginya, Soo-Kyo adalah Soo-Kyo, dan dirinya adalah dirinya. Mereka berbeda, tentu saja. Bad girl, mungkin sudah sangat melekat dalam dirinya. Rokok, klub malam, bolos sekolah, surat teguran dari guru BK, sepertinya sudah menjadi bagian dari hidupnya. Persahabatannya dengan Jong-In mengajarkannya apa a...
Sabtu Bersama Bapak
398      255     0     
Short Story
Seungho merasa dilema antara memilih pergi bersama teman-temannya atau pergi memancing bersama sang ayah,