Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perceraian kontrak
MENU
About Us  

***
Beberapa jam kemudian...
Mereka semua akhirnya sampai di gunung Prau. Mereka berenam memarkirkan mobil Jeep nya diparkiran yang telah disediakan.

"Is everyone ready to climb the mountain? (Apakah semua orang siap mendaki gunung?)," tanya Ryan.

"We are all ready (Kami semua siap)," jawab Amora.

"Okay," jawab singkat Ryan.

Sebelum mendaki gunung, terlebih dahulu mereka kembali menyiapkan peralatan untuk mendaki. Seperti trekking pole, tali, kupluk outdoor ctnz, jaket osprey, sarung tangan untuk mendaki, dan beberapa senjata tajam seperti cutter untuk memotong sesuatu. Contohnya adalah memotong ranting pohon.

Semua beres, mereka pun berangkat mendaki gunung Prau. Disana banyak sekali pendaki gunung asli Indonesia.

Ryan berjalan paling depan diantara mereka berenam. Selanjutnya dibelakang Ryan adalah Calesthane, Zahra, dan Amora. Dibarisan paling belakang adalah Santoso dan Rick. Mereka memilih untuk berjalan dibelakang para wanita.

Di setiap perjalanan, selalu saja ada rintangan. Dari Amora hampir terjatuh karena lumpur yang sangat licin. Bebatuan yang besar juga semakin banyak.

"Hooh, sangat melelahkan, capek aku! gak sampai-sampai soalnya," ucap Zahra.

"Mau ku gendong?" tanya Santoso.

"Serius kuat?" tanya Zahra.

"Iya, sini naik ke punggung aku," jawab Santoso.

"Ya sudah, makasih ya," jawab Zahra sambil naik ke punggung Santoso.

Santoso pun menggendong Zahra mendaki gunung. Sepertinya bibit cinta akan tumbuh nih diantara Zahra dan Santoso.

Ryan sedikit panas melihat Santoso yang sedang romantisan bersama Zahra. Meskipun sih bersama Zahra, namun ya namanya iri ya tetap iri. Ryan mendekati Calesthane lalu memegangi tangannya.

"Calesthane, kamu mau aku gendong gak? inikan pendakian yang menguras tenaga, jadi aku gendong aja ya," ucap Ryan.

"Tidak usah! aku lebih suka mendaki gunung tanpa harus digendong," Calesthane berjalan pergi meninggalkan Ryan.

Ryan hanya bisa bersabar melihat tingkah laku istrinya yang benar-benar dingin serta judes. Rick mendekatinya dan menepuk-nepuk pundak Ryan. Setelah itu Rick pergi berdua bersama Amora mengejar Calesthane, Santoso, dan Zahra yang sudah berjalan lumayan jauh. Mereka semua romantisan kecuali Ryan dengan Calesthane.

Ya memang Calesthane saat sedang berpetualang, ia tidak ingin diganggu. Ia ingin bebas menikmati keindahannya.

Beberapa jam kemudian...
Setelah 3-4 jam waktu yang ditempuh mendaki gunung Prau, akhirnya mereka sampai di puncak gunung tertingginya. Calesthane, Ryan, Santoso, dan yang lainnya mengabadikan momen keindahan alam dari atas sana.

"Wahhhh... ternyata Indonesia memiliki keindahan alam yang luar biasa," ucap Zahra.

"Ya, makanya aku suka sekali jika diajak berpetualang menjelajahi keindahan alam Indonesia," jawab Santoso.

"Bagaimana jika habis mendaki gunung ini, kita kembali berpetualang mengelilingi surga alam Indonesia lainnya?" ujar Ryan.

"Setuju. Aku pengen menjelajahi keindahan alam Indonesia. Tapi kemana ya?" jawab Calesthane.

"Ke Pulau Derawan, Kalimantan Timur saja. Saya dengar pemandangan laut sana amatlah indah," jawab Rick.

"Ya aku pernah tuh mendengar bahwa itu pantai nya bagus banget," jawab Zahra.

"Sudah deh, daripada pusing mikirin perjalanan selanjutnya lebih baik kita mengabadikan keindahan alam ini dengan berfoto," jawab Amora sambil menyiapkan tongsis serta ponselnya.

"Setuju, ayo kita foto bersama," jawab Calesthane.

Mereka berenam mulai merapatkan barisan. Potret pun dimulai. Dengan gaya yang unik ala-ala anak muda zaman now. Setelah selesai, Calesthane dan yang lainnya membuat tenda yang akan dipakai oleh mereka untuk nanti malam.

Mereka membuat tiga tenda, 1 tenda berisi Rick dan Santoso. Tenda ke 2 berisi Amora dan Zahra. Tenda yang 3 atau yang terakhir berisi Calesthane dan Ryan.

***
Beberapa jam kemudian...
Waktu yang ditunggu-tunggu tiba yaitu menyaksikan matahari terbenam dari atas gunung. Para pendaki yang beristirahat didekat tenda Ryan dan lainnya, menyaksikan matahari terbenam atau yang sering disebut sunset.

Saat itu, Calesthane merekam semua peristiwa nya hingga matahari terbenam. Itu adalah momen yang paling indah yang pernah ia lihat. Tak lama kemudian matahari terbenam dan hari mulai gelap.

Ryan, Santoso, dan Rick menjelajahi hutan untuk mengumpulkan ranting pohon yang akan dijadikan api unggun. Sedangkan Calesthane, Zahra, dan Amora menyiapkan perlengkapan masak, korek api, dan lainnya.

Dihutan...
"Bagaimana? kamu sudah mendapatkan berapa banyak ranting pohon dan kayu Santoso?" tanya Ryan sambil mengambil ranting yang ada didekatnya.

"Aku sudah mengumpulkan 20 ranting pohon dan kayu," teriak Santoso.

"Sedangkan saya sudah mengumpulkan 25 ranting pohon," jawab Rick.

"Kalau aku tiga puluh. Sepertinya ini sudah cukup, mari kita kembali," ajak Ryan sambil menemui Rick dan Santoso.

Mereka bertiga berjalan pergi menuju tenda. Namun baru lima langkah berjalan, terdengar suara raungan hewan dan ranting pohon terinjak dari arah belakang Ryan persis. Mereka bertiga menghadap kebelakang dan berjalan perlahan-lahan memastikan kondisi.

Santoso dan Ryan mengeluarkan pistol yang ia bawa dan mengacungkan kearah semak-semak. Namun Rick mencegat Santoso dan Ryan yang ingin menembak. Ryan dan Santoso menyimpan senjata nya.

Rick berjalan perlahan-lahan mendekati semak-semak. Ia dengan penuh keberanian serta keyakinan, melihat yang ada di semak-semak.

Saat melihat dibalik semak-semak, ternyata disana terdapat seseorang yang sedang memakan sebuah tangan. Betapa terkejutnya mereka bertiga saat melihat itu.

"Astaga, pemakan daging manusia (kanibal)," ucap Ryan.

Seketika mereka bertiga langsung berlari dengan kencang menuju tenda sambil membawa ranting-ranting yang telah dipungut. Orang yang dicurigai kanibal alias pemakan daging manusia, ternyata sedang memakan kaki sapi yang sudah dipanggang dengannya disana. Ia terkejut melihat Ryan yang kabur.

Beberapa menit kemudian...
Akhirnya Ryan, Santoso, dan Rick sampai di tenda. Calesthane terkejut melihat tingkah mereka yang sangat aneh.

"Kalian bertiga kenapa? apa yang terjadi?" tanya Calesthane heran.

Tak lama kemudian Amora dan Zahra keluar dari dalam tenda sambil membawa panci.

"Ada apa nih?" tanya Zahra sambil mendekati Calesthane.

"Why?" tanya Amora.

"Ta... tadi kita lihat kanibal didalam hutan," ucap Ryan.

"Iya tadi kanibal itu sedang memakan tangan manusia," jawab Santoso.

"Dan yang paling menakutkan nya adalah, dia menatap kami seperti ini menyantap kami," jawab Rick.

"Kanibal? apaan sih? halusinasi doang kali," jawab Zahra tidak percaya.

"Tapi ini serius," jawab Ryan.

"Sekarang sudah tidak ada lagi yang namanya kanibal begitu. Udahlah ayo buat api unggun," jawab Calesthane sambil mengambil ranting pohon dari Ryan.

"Iya, lebih baik membuat api unggun daripada membahas masalah yang hanya halusinasi," jawab Amora.

Calesthane dan lainnya membuat api unggun. Sedangkan Ryan, Santoso, dan Rick masih terdiam memikirkan bahwa apa yang mereka lihat itu real bukan halusinasi. Kemudian mereka bertiga membantu para wanita bekerja.

***
Malam hari...
Kini tibalah pukul 20.00 malam. Calesthane, Ryan, Santoso, Rick, Zahra, dan Amora keluar dari dalam tenda untuk mengisi kekosongan perutnya. Santoso dan Zahra memanggang ikan, tadi Santoso tidak sengaja menemukan danau dan mendapatkan ikan disana.

Sedangkan Rick dan Amora membuat Indomie untuk mereka berenam. Lalu Ryan dan Calesthane berbuat apa? mereka berdua membuat marshmellow dan bumbu untuk ikan panggang Santoso, Zahra.

Hanya butuh waktu 20 menit, makanan yang akan disantap telah jadi. Mereka berenam membuat lingkaran dan menyantap hidangan yang telah dibuat.

Sambil menyantap makanan, mereka bernyanyi, bermain gitar dan bercerita mengenai kehidupan nya. Saat itu adalah peristiwa yang paling menyenangkan yang pernah ada.

Setelah selesai beraktivitas, mereka berenam memutuskan untuk istirahat dan lanjut beraktivitas esok pagi lagi.

Didalam tenda Ryan...
Terlihat Calesthane sedang memandangi bintang di langit dari dalam tenda. Ryan mendekati Calesthane lalu rebahan disamping Calesthane.

"Bintang nya bagus ya," ucap Ryan.

"Ya, sangat bagus. Aku benar-benar bahagia seharian ini. Aku akan mengingat peristiwa ini karena ini adalah kebahagiaan yang luar biasa dalam hidupku," jawab Calesthane.

"Aku bahagia jika kamu bahagia. Hari sudah semakin gelap, sebaiknya kita tidur," ucap Ryan.

"Mari kita tidur," ajak Calesthane.

Setelah itu mereka berdua berisitirahat sehabis menjalankan aktivitas dari pagi hingga malam.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Meet You After Wound
269      225     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
TERMOTIVASI
541      397     1     
Short Story
Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang orang yang menyepelekan suatu kejadian.Namun tidak untuk orang yang mempunyai keingginan menjadi SUKSES dalam HIDUP. Banyak orang yang mudah berucap agar dapat termotivasi namun untuk melakukannya merasa berat,Berharap setelah menbaca cerpen ini dapat menjadikan dan memicu kita agar memetik hikmah dari setiap kejadian disekeliling kita, Seperti nay yang term...
Singlelillah
1327      638     2     
Romance
Kisah perjalanan cinta seorang gadis untuk dapat menemukan pasangan halalnya. Mulai dari jatuh cinta, patah hati, di tinggal tanpa kabar, sampai kehilangan selamanya semua itu menjadi salah satu proses perjalanan Naflah untuk menemukan pasangan halalnya dan bahagia selamanya.
Dialektika Sungguh Aku Tidak Butuh Reseptor Cahaya
487      347     4     
Short Story
Romantika kisah putih abu tidak umum namun sarat akan banyak pesan moral, semoga bermanfaat
Bus dan Bekal
3193      1476     6     
Romance
Posisi Satria sebagai seorang siswa sudah berkali-kali berada di ambang batas. Cowok itu sudah hampir dikeluarkan beberapa kali karena sering bolos kelas dan lain-lain. Mentari selalu mencegah hal itu terjadi. Berusaha untuk membuat Satria tetap berada di kelas, mendorongnya untuk tetap belajar, dan melakukan hal lain yang sudah sepatutnya seorang siswa lakukan. Namun, Mentari lebih sering ga...
Teater
22996      3208     3     
Romance
"Disembunyikan atau tidak cinta itu akan tetap ada." Aku mengenalnya sebagai seseorang yang PERNAH aku cintai dan ada juga yang perlahan aku kenal sebagai seseorang yang mencintaiku. Mencintai dan dicintai. ~ L U T H F I T A ? Plagiat adalah sebuah kejahatan.
Invisible
735      461     0     
Romance
Dia abu-abu. Hidup dengan penuh bayangan tanpa kenyataan membuat dia merasa terasingkan.Kematian saudara kembarnya membuat sang orang tua menekan keras kehendak mereka.Demi menutupi hal yang tidak diinginkan mereka memintanya untuk menjadi sosok saudara kembar yang telah tiada. Ia tertekan? They already know the answer. She said."I'm visible or invisible in my life!"
Nightmare
440      303     2     
Short Story
Malam itu adalah malam yang kuinginkan. Kami mengadakan pesta kecil-kecilan dan bernyanyi bersama di taman belakang rumahku. Namun semua berrubah menjadi mimpi buruk. Kebenaran telah terungkap, aku terluka, tetesan darah berceceran di atas lantai. Aku tidak bisa berlari. Andai waktu bisa diputar, aku tidak ingin mengadakan pesta malam itu.
Je te Vois
708      459     0     
Romance
Dow dan Oi sudah berteman sejak mereka dalam kandunganklaim kedua Mom. Jadi tidak mengherankan kalau Oi memutuskan ikut mengadopsi anjing, Teri, yang merupakan teman baik anjing adopsi Dow, Sans. Bukan hanya perihal anjing, dalam segala hal keduanya hampir selalu sama. Mungkin satu-satunya yang berbeda adalah perihal cita-cita dan hobi. Dow menari sejak usia 8 tahun, tapi bercita-cita menjadi ...
RISA (Adik Abang Tersayang)
969      558     5     
Short Story
Abang hidup dalam bayang Risa.