Read More >>"> Kisah Kita (Situasi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah Kita
MENU
About Us  

“Permisi dek, kita boleh duduk disini gak?”

 

Kami bertiga kompak menoleh kearah sumber suara, tampak seorang cewek dan seorang cowok berdiri tak jauh dari tempat makan kami. Kami bertiga saling beradu pandang antara terkejut dan bingung bagaimana menanggapinya, Rini pun menyahut.

 

“Duduk aja, ka.”

“Makasih, ya dek.”

 

Kedua orang tadi adalah kakak kelas dari Rini, Dina dan Sella, yang bisa dibilang mereka adalah siswa yang populer dikalangan para siswa. Bagaimana tidak populer, sang cowok ketua tim basket sedangkan sang cewek ketua tim cheerleader di sekolah terlebih keduanya menyandang predikat pemilik wajah yang rupawan.

 

“Sini sayang, duduk di sebelah aku. Aku udah pesenin makan buat kita berdua.” Sang cewek terlihat begitu bahagia, wajahnya tak lepas dari senyum yang ia buat semanis mungkin. Berbeda dengan sang cowok yang tampak biasa saja.

 

“Sayang?” Sella mengernyitkan alisnya. “Kak Rendy, selingkuh?” Tanya Sella sedikit berteriak.

 

Rini yang mendengar perkataan Sella refleks menoleh, sampai-sampai Dina pun tersedak.

 

“Rin, bukannya kak Rendy pacarannya sama kamu? Kok sekarang malah selingkuh? Gak tanggung-tanggung, siaran live ini mah namanya.”

“Udah putus, Sel.”

“Yang bener, Rin? Wah, udah move on aja kak Rendy.” Sella menyunggingkan ujung bibirnya sembari menatap kak Rendy yang duduk dihadapannya. “Cowok emang beda ya? Cepet banget move on-nya, tau-tau punya pacar baru.” Sindir Sella.

“Dek, kalo ngomong tuh dijaga, ngatain pacar orang selingkuh. Enak aja.”

“Namanya juga orang gak tau, kak. Kalo benerankan kasian temen aku, jadi korban.”

 

Rini yang saat ini menundukkan kepalanya sambil mendengar percakapan antara Sella dan Sherly, ia tersenyum tipis.

“Dek, ini pesenannya.” 

“Makasih, mbak.”

 

Rini pun menyodorkan nasi goreng dan teh es milik Sella, sedangkan Dina yang lebih dulu menghabiskan makanannya. Saat Rini mengaduk-aduk nasi goreng yang masih panas, tiba-tiba saja Sherly berulah.

 

“Makan nasi goreng enaknya pakai banyak sambal.” Celetuk Sherly sembari menuangkan banyak sambal ke piring nasi goreng milik Rini, dengan senyum tak bersalahnya. Yang menurut Rini seperti mengejeknya.

 

“Kak Sherly!” Sella tercengang dengan kelakuan Sherly.

“Sher, lo apa-apaan sih.” Rendy meninggikan suaranya.

“Rin, nasi gorengnya jangan dimakan ya.” Timpal Dina khawatir.

“Iya, Dina. Gak bakal kok.” Rini tersenyum kearah Dina.

 

Padahal ingin sekali Rini memasukkan sumber makanan ke dalam perutnya yang terasa sangat lapar, karna dari tadi pagi Rini belum makan. Dan sekarang nasi goreng kesukaannya sudah tak bisa ia makan lagi, kini Rini menyesap teh es dalam diam.

 

“Maaf, ya dek. Kirain kamu suka makan pedas, nanti nasi gorengnya aku yang bayar deh.” Tampak sekali permintaan maaf Sherly tidak tulus, ekspresinya jelas sangat palsu.

“Aku punya uang kok, kak.” Sahut Rini malas.

 

Tanpa Rini sadari dari tadi Rendy sibuk memperhatikan gerak-geriknya, dan selama Rendy duduk disini Rini tak pernah sedikit pun menoleh kearahnya. Rasanya ia seperti diabaikan yang membuat Rendy jengkel, ditambah melihat kelakuan Sherly yang mengganggu Rini.

 

“Din, kamu temenin Sella makan ya.” Rini bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Dina dan Sella.

“Rin, mau kemana?” Teriak Sella.

“Ya ampun, baperan banget tuh cewek.” Gumam Sherly seraya memandang Rini yang berjalan menjauh dari kantin.

 

Rini berjalan dikoridor sekolah dengan perasaan dongkol dengan Sherly, membuat mood Rini naik turun. Akhirnya Rini memutuskan pergi menuju ke perpustakan untuk menghabiskan waktu istirahatnya dengan membaca beberapa buku, atau sekedar berkeliling di dalam perpustakaan.

 

Perpustakaan salah satu tempat kesukaan Rini karna suasana disini dominan sunyi bahkan sangat jarang ada siswa yang datang ke perpustakaan, terutama jam istirahat dan jam kosong. Mereka lebih memilih bergosip ria atau nongkrong di kantin.

 

Rini sibuk mengitari rak-rak buku yang ada di dalam perpustakaan, tak luput dari pandangan Rini melihat beberapa buku yang tampak berantakan segera ia rapikan. Rini pun duduk di bangku paling ujung dekat dengan jendela, Rini menopang dagu dengan tangan kanannya sambil melihat kearah luar jendela melihat para siswa yang lalu lalang. Memperhatikan orang-orang juga merupakan kegiatan kesukaan Rini, karna ia menyadari bahwa manusia di dunia ini amat berbeda satu sama lain dan sangat unik.

 

Akhirnya jam istirahat berakhir, Rini yang mendengar bunyi bel keluar dari perpustakaan dan berjalan ke kelas. Dan kebetulan lagi kelas Rini berada paling ujung, semua hal yang berkaitan dengan Rini pasti diujung entah kenapa. Apakah ini suatu kebetulan atau memang mereka saling berkaitan.

 

Tatkala berjalan menuju kelas, Rini harus melewati kelas Rendy yang letaknya bersebelahan dengan kelas Rini. Rini hanya bisa berharap dalam hati terdalamnya semoga Rendy sudah masuk kelas, terlampau malas Rini bertemu Rendy lagi apalagi jika ditambah ada teman-temannya. Habis sudah.

 

Dari kejauhan sudah tampak perkumpulan di depan kelas yang bisa Rini yakini itu adalah kelas Rendy, Rini sekarang terdiam di tempat sembari membuang nafasnya. Kakinya terasa berat melangkah ke depan, ingin rasanya ia menghindari tapi itu mustahil karna itu satu-satunya akses jalan menuju kelas. Dengan segala pergumulan antara hati dan pikirannya, akhirnya Rini sudah memutuskannya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • maurinta

    Nggak upacara jadi kesenangan tersendiri buat anak2 sekolah. Salam kenal ya, aku Maurin. Aku pengguna baru di sini.

    Comment on chapter Pagi Senin
Similar Tags
Comfort
1167      496     3     
Romance
Pada dasarnya, kenyamananlah yang memulai kisah kita.
Altitude : 2.958 AMSL
679      461     0     
Short Story
Seseorang pernah berkata padanya bahwa ketinggian adalah tempat terbaik untuk jatuh cinta. Namun, berhati-hatilah. Ketinggian juga suka bercanda.
HAMPA
378      259     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Campus Love Story
6053      1504     1     
Romance
Dua anak remaja, yang tiap hari bertengkar tanpa alasan hingga dipanggil sebagai pasangan drama. Awal sebab Henan yang mempermasalahkan cara Gina makan bubur ayam, beranjak menjadi lebih sering bertemu karena boneka koleksi kesukaannya yang hilang ada pada gadis itu. Berangkat ke kampus bersama sebagai bentuk terima kasih, malah merambat menjadi ingin menjalin kasih. Lantas, semulus apa perjal...
Antara Jarak Dan Waktu
13685      2160     3     
Romance
Meski antara jarak dan waktu yang telah memisahkan kita namun hati ini selalu menyatu.Kekuatan cinta mampu mengalahkan segalanya.Miyomi bersyukur selamat dari maut atas pembunuhan sang mantan yang gila.Meskipun Zea dan Miyomi 8 tahun menghilang terpisah namun kekuatan cinta sejati yang akan mempertemukan dan mempersatukan mereka kembali.Antara Jarak Dan Waktu biarkan bicara dalam bisu.
Foto dalam Dompet
490      337     3     
Short Story
Karena terkadang, keteledoran adalah awal dari keberuntungan. N.B : Kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan semata
Smitten With You
8537      2096     10     
Romance
He loved her in discreet… But she’s tired of deceit… They have been best friends since grade school, and never parted ways ever since. Everything appears A-OK from the outside, the two are contended and secure with each other. But it is not as apparent in truth; all is not okay-At least for the boy. He’s been obscuring a hefty secret. But, she’s all but secrets with him.
Hujan [COMPLETED]
418      292     5     
Short Story
Jariku mengetuk-ngetuk meja sambil berpikir. Apa yang sekarang terjadi pada gadis itu? Hidupnya dulu merana, tak tega melihatnya. Gadis itu menghadapi orang-orang yang tak bersahabat. Jika aku menjadinya, lebih baik mati saja. Manusia di dunia ini begitu jahat.
Teman Berbagi
2546      1005     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
Game of Dream
1285      711     4     
Science Fiction
Reina membuat sebuah permainan yang akhirnya dijual secara publik oleh perusahaannya. permainan itupun laku di pasaran sehingga dibuatlah sebuah turnamen besar dengan ratusan player yang ikut di dalamnya. Namun, sesuatu terjadi ketika turnamen itu berlangsung...