Fabian company yang dikepalai oleh Hover Fabian saat ini sedang dalam masa kritis. Mata-mata dimana-mana, dan penghianat perusahaan yang terus bertambah. Seluruh karyawan sudah diseleksi dan dicari latar belakangnya oleh Hover dibantu Adi yang saat ini merupakan hacker terbaik yang dia miliki, dan hasilnya hampir semuanya terkena suap atas nama iris company yang kepelai oleh Clavino Jervis.
Mulai dari sana Adi mengumpulkan banyak data yang mencengangkan tentang kelakuan Clavino. Dari dia yang memiliki bisnis lain, hingga pertemanannya dengan banyak ketua mafia dan geng-geng yang ada diseluruh dunia. Pada dasarnya, Clavino hanyalah seorang produsen yang mengola barang-barang haram dan organ tubuh manusia hingga budak.
Hover bisa saja mengadukan ini ke pihak berwajib, apalagi media. Tetapi dengan citra Clavino yang bagaikan dewi fortuna dimata masyarakat kecil semuanya jadi sulit, ditambah lagi dia memiliki banyak akses yang bisa membebaskannya dari tuduhan apapun.
Juga, dia tak bisa secara sembarangan jika ingin mengungkap semua kebusukan Clavino ke publik karena surat perjanjian yang dibuat ayahnya sebelum kematiannya karena usia. Ayah Hover, Silver Fabian. Tiga tahun lalu, meminta langsung pada Clavino untuk membantu Fabian company kembali berjaya demi ratusan karyawan yang berada dibawahnya. Dengan citranya itu, Clavino menerimanya dengan senyum mengembang dan meminta pihak Fabian company sendiri yang menulis surat persetujuannya, jadi dia hanya harus menandatanganinya saja.
Sialnnya, silver menginginkan Hover memasukan satu hal yang sangat beresiko, yaitu, menerima Clavino memegang empat puluh persen dari Fabian company. Saat ditanya mengapa, silver hanya menjawab dengan senyum di wajah keriputnya, “dari sisi manapun, dia itu orang baik.. jadi percayalah padanya,” sungguh hal itu akan menjadi kekecewaan besar apabila silver masih hidup dan melihat bukti-bukti yang ditemukan Adi.
Sudah tengah hari dan belum ada tanda-tanda Nine akan sampai, Hover sedikit menyesal karena tak meminta kontaknya terlebih dahulu, hingga seperti inilah dia sekarang. Mondar-mandir disekitar sofa ruang tamu.
“ayah.. semua berkasnya sudah ku siapkan, Adi juga dalam perjalanan pulang,” ucap Michle menaruh bukti-bukti kelakuan buruk Clavino yang dicetak agar lebih mudah menelitinya, “makanlah sedikit.. kau belum makan dari tadi pagi,” tambahnya memberikan satu piring nasi dan lauknya.
Melirik Michle yang juga sedang bekerja membereskan hasil printannya, Hover akhirnya duduk dan mengambil piring penuh makanan itu. Semenjak ada masalah Clavino, nafsu makannya jadi berkurang drastis.
Suara pintu terbuka kasar mengalihkan perhatian dua orang di ruang tamu, Adi dengan napas terengah langsung mendudukan dirinya disamping Michle, “apa ada yang mengejar mu?” tanya Hover panik.
Bukannya menjawab, Adi menunjuk arah belakang Hover. Disana disebelah rak koleksi piring antik, Nine sedang santai meminum teh apelnya, “maaf membuat mu harus buru-buru, Adi.. aku hanya tak suka membuang waktu,” ucap Nine melangkah menghampiri sofa. Karena disana hanya ada mereka berempat, suara langkah kaki Nine terdengar berat, “kalian bisa simpan berkas-berkas itu, aku hanya akan mendengarkan penjelasan kalian dulu baru bertindak lebih lanjut,” dengan sekali tarikan, Nine menutup tirai hingga ruang tamu itu menjadi remang-remang, “oh.. kau bisa menghabiskan makan siang mu dulu, tuan Hover,” tambahnya mendudukan diri di sofa single.
Sudah tak berselera lagi, Hover dengan serius menjelaskan semuanya sejak awal. Mulai dari Fabian company yang terancam bangrut sehingga meminta bantuan Clavino untuk menyelamatkannya dari kebangkrutan dengan memberikan empat puluh persen dari kuasanya. Hingga kekacauan yang sedang terjadi saat ini.
“hampir semua dari karyawan ku terkena suap dan beberapa yang tertinggi menjadi penghianat dengan memberikan rahasia Fabian company kepada perusahaan asing,” ucap Hover menyelesaikan penjelasannya.
“Fabian company berjalan dibidang apa?” tanya Nine.
“Fabian company berjalan dibidang pembuatan mobil.. semua jenis mobil, dan hanya beberapa orang saja yang bekerja sama dengan kami karena menginginkan mobil yang mereka inginkan, itupun dengan bayaran yang tidak murah,” jawab Hover, “bukannya kau seharusnya sudah tau tentang ini…?”
Nine tertawa kecil, “aku hanya memastikan,” mengambil kertas bertuliskan daftar tempat yang dirugikan, Nine membacanya sedikit, “sebenarnya ada berapa pabirk dan gedung yang kalian miliki? Selain yang ada didaftar ini, tentunya.”
“ada tiga, satu pabrik pembuatan dan perakitan.. satu gedung uji coba.. dan satu gedung lagi untuk kantor pusat, hanya satu gedung itu saja yang tak disentuh oleh Clavino, maka dari itu kami bisa menyewa kalian dan mengaji karyawan yang tak bersalah,” jawab Hover.
“mengambil jantungnya tapi tak kepalanya.. sungguh cara dari Clavino james, dengan begitu, orang tak akan menyangka kalau dia mati karena dibunuh,” ucap Nine, “jika kau punya rencana aku akan mendengarkannya dulu sebelum memberitaukan rencana ku,” tawar Nine, mengambil beberapa berkas untuk dibaca.
Saling menatap, Hover menganggukan kepalanya. Memberikan tanda untuk Adi bicara, “sebenarnya kita bisa saja mendapatkan informasi lebih jika kita pergi ke gedung uji coba,” ucap Adi melebarkan peta bangunan, “di ruang pusat informasi yang berada di paling atas gedung dekat kebun bunga, disana pusatnya segala informasi satu gedung.. jika aku bisa sampai kesana, mungkin kita bisa mendapatkan tambahan informasi yang berguna,” jelasnya menatap Nine yakin.
Menyenderkan bahunya, Nine memperhatikan Adi dari atas hingga bawah. Dengan telfon dadakan darinya untuk segera kembali saja Adi sudah seperti orang kesetanan dan tak bisa tenang, bagaimana caranya membawanya sampai keatas tanpa mendapatkan perhatian sama-sekali? “apa kau takut ketinggian?” mendapat gelengan dari Adi, Nine merogoh sakunya, “seberapa jauh sinyal wifi yang bisa laptop mu pakai…?”
“seratus meter…”
“seberapa tinggi gedung ini…?”
“hanya ada dua belas…”
Menghitung semuanya, Nine melingkari satu titik, “kau akan tunggu disini dan siapkan laptop mu dengan wifi menyala.. aku akan mengirimkan sinyal dari pusat dan kau bisa bersembunyi seratus meter dari pusat….”