Nine. Dalam bahasa inggris memang memiliki arti ‘sembilan’, tapi Nine yang ini adalah sebuah nama samaran untuk seorang agent yang terdiri dari beberapa orang yang semuanya menggunakan nama samaran sekaligus sebagai tanda seberapa tinggi derajat dia. Diantara banyaknya agent yang tersebar diberbagai negara, ada sepuluh agent yang sangat dihormati dan paling tertutup akan identitasnya.
Sepuluh orang itu saking kuatnya dan kuat jabatannya, ketika mereka keluar, seluruh masalah akan selesai kurang dari enam jam. Terakhir yang menjadi pembicaraan semua orang yang bekerja atas nama Figure adalah misi yang diterima oleh Figure zero Nine, atau orang-orang biasa memanggilnya ‘Nine’ seperti derajatnya yang merupakan si nomer sembilan dari sepuluh agent yang paling dihormati.
Hanya dalam waktu empat jam saja, dia bisa melacak dimana para pemimpin perusahaan gelap yang menjual obat-obatan terlarang juga budak yang didapatkan dari menculik mereka. Dari semua pemimpinnya, bahkan sampai yang paling kecilpun ditemukannya dan dengan pasrah mereka menyerahkan diri ke pihak yang berwajib. Sementara untuk yang melawan, jangan harap ada pengampunan kedua darinya. Yah.. walaupun tak masalah karena orang yang mereka incar itu sudah memilik data kelakuan jahat yang cukup untuk dihukum mati.
Tanpa memperdulikan tatapan kagum dari agent lain, Nine berjalan dengan santai menuju ruangan ketua Figure berada. Mereka hanya membicarakan bagian serunya, tanpa memperdulikan perasaan seseorang yang sedang dibicarakan. Mereka tak tau saja rasanya bergerak tanpa henti mengejar target dengan ribuan peluru dan berbagai macam senjata ke arahnya, rasanya kita seperti sudah profesional menghindari sabit malaikat maut.
Agensi Figure berjalan dibidang jasa, bukan jasa biasa. jasa agent yang bisa menyelesaikan masalah apapun, tapi dengan syarat harus dengan cara yang sudah ditetapkan oleh sepuluh orang teratas. Figure pun sudah terkenal di dunia gelap hingga mudah untuk menemukan mereka ataupun cara-cara untuk menghubungi mereka.
Bahkan beberapa orang yang menghubungi mereka adalah orang-orang penting seperti petinggi negara, direktur, bahkan presiden. Seperti misi yang baru saja diselesaikan Nine adalah permintaan langsung dari ratu inggris yang sudah muak dengan keadaan di wilayahnya dan memilih mengambil cara instan dengan membayar jasa Figure. Uang untuk bayaran adalah hal kecil baginya dibanding keselamatan rakyatnya, yah.. itu bagi seorang ratu, kalau orang biasa yang melihat nominal yang diinginkan Figure untuk bayaran mereka, bisa-bisa mereka berfikir seratus kali untuk kembali menelfon. Bayaran yang mahal untuk tugas yang berbahaya, itu sepadan. Lagipula tak sembarangan orang bisa bergabung dengan Figure, apalagi bisa mendapatkan nama samaran yang tinggi.
Nine sendiri bergabung dengan Figure karena diundang langsung oleh zero One, si agent One yang menjabat sebagai ketua. Sudah sejak lama dia memperhatikan Nine dari jauh ketika menyadari sebuah keanehan dari Nine, dia bisa berubah menjadi orang lain begitu terpancing sesuatu. Yang membuat One makin tertarik adalah Nine bisa mengontrolnya dan memiliki otak yang penuh dengan siasat.
Saat itu pembantaian satu keluarga sombong, One mengulurkan tangannya pada Nine dan membantu memberikan semua harta milik yang terbunuh pada orang-orang yang lebih membutuhkan dan orang-orang yang mereka rugikan. Dengan keahlian dan siasatnya, Nine langsung mendapatkan posisi sembilan dan diberikan senjata khusus yang dimintanya. Sebuah pedang pendek, biru kehitaman dan sebuah pistol khusus yang bisa menembak sepuluh peluru kecil dalam sekali tembak.
Sampai diujung lorong, Nine tanpa mengetuk langsung membukanya. Seperti biasa, One sendiri sedang membaca novel dengan menaruh kakinya keatas meja, “kalau itu Nine, tolong ceritakan saja apa yang terjadi, aku sedang fokus,” ucapnya tanpa melepas perhatian dari untuaian kata dalam buku.
Nine melepaskan jaketnya dan langsung menjatuhkan dirinya ke sofa, “mereka berpencar menjadi tiga kelompok diberbagai daerah.. bodohnya mereka malah memilih indonesia sebagai tempat persembunyian,” jelas Nine memakan beberapa kue pukis yang ada di meja.
“itu biasa.. mereka pikir tempat ini adalah tempat yang paling pas untuk bersembunyi karena jauh dari letak yang dicurigai,” menutup bukunya, One berencana untuk melanjutkannya lagi nanti, “mereka yang berharap keamanan malah masuk ke kandang macan, intinya semuanya selesai dan itu yang paling penting,” duduk disebrang Nine, One tersenyum manis, “sebenarnya ada satu lagi misi untuk mu.. tapi karena ini cukup besar, dia sendiri yang meminta untuk datang kemari…”
Nine berhenti makan. Sudah lima tahun sejak dia bergabung dalam Figure, ini pertama kalinya dia melihat One menerima client untuk menemuinya langsung di kantor pusat. Nine menelan kuenya dengan susah payah, “baru pertama kali aku melihat kau menerima client masuk.. apa nanti sekalian aku bertemu dengannya juga…?”
Nine sedikit kuatir dengan penampilannya, yang sedikit berantakan dibagian rambut juga bau darah yang samar-samar. bagaimana pun juga penampilan adalah yang utama baginya, juga merupakan membawa nama baik Figure. Penampilannya yang sekarang sama saja mempermalukan dirinya sendiri didepan client, bagaimana jika nanti dia tak percaya padanya?
One mengangguk dengan santai sambil ikut memakan kue yang ada di meja, “ya.. ada beberapa jaket milik Eight, kau selalu ingin memakainya dibanding yang diberikan Six, bukan?” One menunjuk pintu lain dibelakang lemari buku yang langsung menuju kamar pribadinya untuk istirahat.
Tak semua orang yang bisa memasuki kamar itu. Selain sembilan agent tertinggi lainnya, ada satu orang tua sudah dipercaya untuk membersihkan rangan itu. Ada peraturan khusus sepuluh agent teratas, kalau setiap misi yang mereka selesaikan harus dilaporkan langsung ke One, kalau memangnya diperlukan mereka harus membuat laporan tertulis sebagai bukti. Tapi kebanyakan misi yang diterima, One tak meminta laporan tertulis dengan alasan lemari bukunya terlalu penuh dengan novel action fantasynya.
Jadi, jangan kaget kalau misalnya ada beberapa barang kesembilan agent yang tertinggal di kamarnya saat sedang membersihkan diri utuk kembali menjalankan misi atau hanya singgah untuk ganti baju. Bahkan sampai ada satu lemari khusus barang-barang yang bukan miliknya.
Nine selesai membersihkan tubuhnya, untungnya di kamar One ada hair drayer milik Six yang tertinggal. Memilah jaket milik Eight, Nine tersenyum senang. Dari dulu dia sangat menginginkan jaket seperti milik Eight, jaket dengan bahan yang sama tapi model berbeda. bagian tangannya hanya sepanjang siku dan panjangnya hingga lutut, jadi seperti mantel dibanding jaket. Walaupun sedikit besar, dalam artian semuanya makin cocok dengan seleranya.
Mengikat rambutnya setengah, Nine juga menyesuaikan penampilannya dengan sarung tangan yang juga milik Eight. Keluar dengan senyum senang, Nine menutup kembali pintunya tepat saat ketukan berasal dari pintu ruangan.