Read More >>"> Hamufield (Bab 21) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hamufield
MENU
About Us  

Tokyo

 

Jun Su membuka matanya perlahan. Ia merasa cukup pusing dan lemas. Butuh waktu cukup lama sebelum ia bisa berdiri dan memandang ke sekeliling apartmnent barunya yang kosong. Koper besar di sudut ruangan mengingatkannya untuk segera bersiap-siap sebelum kuliahnya dimulai. Ia masih harus menemui beberapa orang untuk mengurus hal-hal kuliahnya.

Jun Su baru akan berjalan ke arah kopernya saat kakinya menyenggol ponselnya. Dengan malas, Jun Su meraih ponselnya. Mati. Ponsel itu pasti sudah kehabisan baterai.

 

 

Cahaya matahari membuat Chang Min terpaksa membuka matanya. Kepalanya terasa berat. Bau alkohol masih menempel di badannya.

Chang Min menggeram untuk beberapa saat, lalu segera tersenyum setelah ia menyadari apa yang terjadi semalam. ‘Pesta yang menyenangkan.’

 

 

Jun Su duduk dengan lemas setelah membereskan barang-barangnya. Ia menyandarkan punggung pada dinding yang keras, sebelah tangannya memijit kening -tidak mengerti kenapa kepalanya terasa berat, sementara sebelah tangannya yang lain berusaha meraih ponsel yang masih terhubung dengan kabel pengisi daya di sudut ruangan. Matanya melebar setelah melihat banyaknya pesan dan panggilan tak terjawab yang masuk ke ponselnya.

Jun Su menatap layar ponsel itu cukup lama, sebelum kerutan di keningnya semakin dalam saat menyadari notifikasi pesan singkat ‘hari ini’ dan ‘kemarin’. Tanpa peduli untuk membalas pesan-pesan itu, Jun Su segera melihat tanggal di ponsel dan membuatnya sadar akan sesuatu: ia sudah tidur selama lebih dari 24 jam tanpa terbangun.

 

 

Chang Min beridiri tegak dengan kedua tangan di saku, memandang lurus dan menyeringai pada audi silver barunya. Ia sudah siap untuk hari pertamanya kuliah.

 

 

Pelajaran berakhir dengan biasa saja. Jun Su tidak merasa kuliahnya menarik. Ia bahkan tidak merasakan perbedaan apa pun dengan belajar di SMA; yang ia lakukan hanya duduk dan mendengarkan. Sesekali ia mendapati dirinya melamun dan memandang ke luar. Tapi bagi Chang Min, pelajaran tidak berakhir biasa saja. Ada yang jauh berbeda dengan kelasnya. Berbeda, sejak ia memasuki ruang kelas dua jam lalu, dan mendapati pemuda berkacamata duduk di dekat jendela.

Kulit putih yang terlihat cukup pucat itu terlihat bersinar oleh paparan cahaya matahari pagi yang masuk melalui jendela besar ruang kelas itu. Kacamata tebal dan wajah itu, benar-benar tidak asing bagi Chang Min. Hanya membutuhkan sedikit waktu bagi Chang Min untuk mengingat teman sekelasnya itu: si tukang tidur di pesawat.

Kelas pertamanya terasa begitu cepat untuk Chang Min. Dosen muda dengan semangatnya yang tinggi baru saja keluar, dan diam-diam, Chang Min mengamati si tukang tidur itu mengemasi catatannya dengan wajah datar. Chang Min tersenyum kecil tanpa ia sadari, ‘Si tukang tidur, tukang melamun, dan ternyata juga tukang cemberut.’

“So, you wanna join us?” tepukan ringan di pundaknya membuat pikiran Chang Min buyar. Ia segera menoleh ke arah Sam, pemuda bermata biru yang sudah selesai mengemasi bukunya, menunggu Chang Min untuk menjawab ajakannya.

“Oh, yeah. Sure.” Chang Min mengeluarkan senyum canggungnya. Tidak begitu yakin dengan apa yang baru saja Sam bicarakan.

 

 

Jun Su menghela nafasnya dengan kesal. Ia pikir ia akan punya banyak waktu luang untuk tidur siang, ternyata tidak. Ia baru sadar bahwa apartment barunya benar-benar kosong. Itu tidak begitu menyenangkan.

Sudah cukup lama, bagi Jun Su, untuk berputar-putar di supermarket dan membeli banyak hal. Jun Su tidak ingat kapan terakhir kali ia pergi ke supermarket. Tiba-tiba ia teringat akan Nyonya Kim dan berharap seseorang seperti ibunya itu sudah menyiapkan apa pun yang ia butuhkan di rumah.

 

 

Hari masih terlalu pagi bagi Chang Min, tapi ia sudah hampir mabuk. Chang Min melihat ke sekeliling apartment mewahnya yang sudah penuh dengan gadis-gadis cantik dengan baju sexy dan para pemuda mabuk yang masih menari. Chang Min menyeringai, ‘Tokyo memang berbeda.’

Hey, you want more?” James mengulurkan sebotol minuman keras dengan wajah yang sudah merah.

Chang Min terdiam, menatap botol itu dan menimbang-nimbang. Hey, ia tidak perlu khawatir untuk mabuk. Tidak perlu melihat jam setiap saat dan menyeret kakinya keluar dan pulang. Ini sudah rumahnya!

Why not?” Chang Min menerima botol di tangan pemuda berkulit coklat itu dan menenggak isinya.

Tidak ada orangtua yang akan memarahinya habis-habisan, tidak ada tanggung jawab sebagai seorang kakak, tidak ada larangan ini dan itu…

Chang Min memejamkan matanya. Kepalanya sudah berat, tubuhnya terasa aneh, tetapi ia kembali menenggak minuman di tangannya; merayakan kehidupan barunya yang bebas…

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Be Yourself
496      330     0     
Short Story
be yourself, and your life is feel better
My love doctor
257      215     1     
Romance
seorang Dokter berparas tampan berwajah oriental bernama Rezky Mahardika yang jatuh hati pada seorang Perawat Salsabila Annisa sejak pertama kali bertemu. Namun ada sebuah rahasia tentang Salsa (nama panggilan perawat) yang belum Dokter Rezky ketahui, hingga Dokter Rezky mengetahui tentang status Salsa serta masa lalunya . Salsa mengira setelah mengetahui tentang dirinya Dokter Rezky akan menja...
Mic Drop
389      307     2     
Fan Fiction
Mic Drop (Ethereal/7 Raga 1 Asa) Ethereal adalah boy band ternama dari kahyangan (langit lapis ke-7) beranggotakan 7 pangeran tampan (MarJinny, MarYoonGa, MarJayHop, MarJooni, MarChimmy, MarTaeVi, dan MarJuki). Selain berparas tampan, mereka juga memiliki suara yang indah, sehingga dijuluki the golden voices alias suara emas. Masing-masing anggota memiliki mic dengan warna yang berbeda. Se...
Dua Warna
444      325     0     
Romance
Dewangga dan Jingga adalah lelaki kembar identik Namun keduanya hanya dianggap satu Jingga sebagai raga sementara Dewangga hanyalah jiwa yang tersembunyi dibalik raga Apapun yang Jingga lakukan dan katakan maka Dewangga tidak bisa menolak ia bertugas mengikuti adik kembarnya Hingga saat Jingga harus bertunangan Dewanggalah yang menggantikannya Lantas bagaimana nasib sang gadis yang tid...
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
2910      1364     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?
To The Girl I Love Next
363      254     0     
Romance
Cinta pertamamu mungkin luar biasa dan tidak akan terlupakan, tetapi orang selanjutnya yang membuatmu jatuh cinta jauh lebih hebat dan perlu kamu beri tepuk tangan. Karena ia bisa membuatmu percaya lagi pada yang namanya cinta, dan menghapus semua luka yang kamu pikir tidak akan pulih selamanya.
Farewell Melody
226      154     2     
Romance
Kisah Ini bukan tentang menemukan ataupun ditemukan. Melainkan tentang kehilangan dan perpisahan paling menyakitkan. Berjalan di ambang kehancuran, tanpa sandaran dan juga panutan. Untuk yang tidak sanggup mengalami kepatahan yang menyedihkan, maka aku sarankan untuk pergi dan tinggalkan. Tapi bagi para pemilik hati yang penuh persiapan untuk bertahan, maka selamat datang di roller coaster kehidu...
Cinta (tak) Harus Memiliki
4924      1245     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Niscala
305      195     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
Ojek
786      536     1     
Short Story
Hanya cerita klise antara dua orang yang telah lama kenal. Terikat benang merah tak kasat mata, Gilang dihadapkan lagi pada dua pilihan sulit, tetap seperti dulu (terus mengikuti si gadis) atau memulai langkah baru (berdiri pada pilihannya).