Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hilang dan Pergi
MENU
About Us  

Pada bulan Oktober 2019, saya sedang mengikuti kegiatan kuliah lapangan di kota Surakarta. Tentunya saya tidak sendirian untuk mengamati interaksi masyarakat. Dalam hal ini disesuaikan dengan sektor masyarakat yang menjadi topik penelitian tiap kelompok.

Rombongan berjumlah kurang lebih 60 orang yang mana menginap di dua tempat. Saya menginap di sebuah hotel yang berada di bawah pengelolaan sebuah aplikasi perhotelan. Sedangkan sebagian besar peserta bermukim sementara di tempat yang tidak saya tahu di mana  lokasinya hingga saat ini.

Pasalnya sejak awal saya terpisah berangkatnya dengan rombongan dikarenakan mampir ke Yogyakarta sehari sebelumnya. Keterlambatan saya yang disebabkan sikap terlalu santuy dan mengira hari pertama pasti berleha-leha tersebut berbuah gojlokan dari rekan sekelompok selama berlangsungnya kegiatan.

Ketika tiba di penginapan, teman-teman telah memutuskan bahwa saya ditugaskan berjalan-jalan di pasar tradisional dan modern. Padahal sebenarnya saya ingin nongkrong sama bapak ibu pejabat di dinas setempat, terus selfie biar bisa pansos.

Keesokan harinya saya dengan 2 orang teman di tim kecil berkeliling kota bersama abang taksi online. Mulai dari pasar Legi, BTS, Klewer, dan Keraton Surakarta. Selama di pasar Klewer, 2 teman saya isengnya minta ampun.

Mereka mengabari teman sekelompok di grup chatting bahwa saya menghilang. Padahal saat itu saya hanya beli sandal jepit yang dititipi oleh sahabat saya sekamar hotel. Hal itu saya lakukan karena belum ada tanda untuk berhenti berbelanja dalam waktu dekat.

Alhasil keterusan lah, mereka meminta agar gawai saya dimatikan biar dikira hilang betulan katanya. Jelas hal itu semakin memperkuat dugaan dan menambah kepanikan.

Padahal kami ya santai-santai saja bertamasya dari Klewer ke pasar Sura untuk beli celengan pitik yang saya inginkan, hingga nangkring di depan keraton sambil menikmati makanan yang dibeli di PKL. Tak lupa saya mengiyakan begitu saja tawaran pembelian masker akibat ke-insecure-an akan jerawat.

Malam hari ketika berkumpul otomatis dicecar oleh yang lain. Kok ya ada yang percaya saya kesasar betulan. Padahal sorenya setelah balik dari keraton 2 teman yang iseng itu menyuruh saya segera ke kamar, ya akhirnya tidurlah sang putri.

Bangun-bangun mereka katanya ada di sebuah restoran, ya saya coba cari mereka dari restoran satu ke yang lain. Alhasil mereka ada di hotel. Ya udah balik lagi, eh disuruh cari makan.

Makanlah saya ke sebuah angkringan. Ternyata sahabat dan teman dekat saya ngotot menemani saya khawatir kenapa-napa. Saat itu mereka udah makan, saya belum. Alhasil pesan untuk diri sendiri.

Lah kok malah bapak angkringan membawakan es dan bakaran untuk mereka.

Saya spontan “iki gratis ta pak?”, “yo wes gratis”.

Ya kami ndak enak dong dikasih gitu aja. Ya sudah kami berinisiatif untuk menaruh uang di bawah gelas es. Terus saya ngajak mereka lari.

Alhasil antara kami dan si bapak kejar-kejaran. Teman saya yang paling belakang berhenti dan menerima uang dari si bapak, sementara saya dan sahabat sudah berlari sangat jauh.

Di situ kami menemui teman sekelompok saya, di mana terkesan awkward. Tapi kami bertiga tertawa-tawa dan menjadikan pengalaman yang unik.

Malam esoknya tiba-tiba kamar saya digedor oleh teman-teman laki-laki. Mereka berkata “Wit, dapat salam dari mas angkringan”.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
100 Juta
236      173     1     
Short Story
Mobil Baru
512      259     1     
Short Story
Hari di Mana Temanku Memupuk Dendam pada Teknologi
460      308     4     
Short Story
Belum juga setengah jam mendekam dalam kelas, temanku telah dijamin gagal ujian. Dan meskipun aku secara tak langsung turut andil dalam kemalangan nasibnya tersebut, kuberi tahu padamu, itu bukan salahku.
Salah Doa
454      292     4     
Short Story
Siang itu, aku mengikuti sebuah kajian agama tentang keutamaan bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Selama kajian itu, aku selalu menyimak, mendengarkan setiap perkataan ibu nyai. Beberapa menit sebelum kajian berakhir, bu nyai memberitahu kami tentang doa untuk menyambut bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan. Bu Nyai meminta kami mengulang setiap kata (doa) yang dia ucapkan. Saat bu nyai mengucapka...
ANAK SULTAN MINTA MAKAN
218      177     2     
Short Story
ANAK SULTAN MINTA MAKAN Oleh ilmiyakamiliyah Sepulang dari kuliah mili menuju basecamp tercinta, tempah singgah sana aku dan kawan-kawan kelompokku. Tempat ini adalah saksi bisu kisah pengalaman kami selama menjadi mahasiswa. Kusapa kawanku yang berada disana dia adalah kawan sekaligus saudara karib ku karena hobynya yang suka berlari salah satunya lari dari kenyataan karena keseringan ditingga...
Motor yang tertukar
424      274     1     
Humor
memalukan memang.
Cerita Si Jomlo
474      319     5     
Short Story
Kelamaan jomlo, membuat aku punya banyak cerita menarik tentang statusku itu. Salah satunya saat menghadiri acara resepsi pernikahan. Ingin tahu seperti apa cerita si jomlo ini? Yuk, baca....
Voice Note Sebuah Jawaban
365      233     3     
Humor
Bangunan berjejer rapih dan seragam, menjadi tempat penuh tawa dan duka. Bangunan bertingkat dua yang terdiri dari beberapa ruang kelas membuatnya nampak indah ketika mengelilingi taman, serta membelakangi sebuah lapang upacara. ukiran unik dibuat di setiap dinding untuk terus memperindahnyameski akan menghapus jejak namun kenangannya tak akan terhapus. Kembali lagi ke sekolah tempat yang paling ...
KENTUT ALULA
341      207     0     
Short Story
Cerita lucu tantang aku, alula, dan kentutnya yang membawa tawa.
Pintu Tembus Pandang
358      225     1     
Short Story
sakitnya ga seberapa, malunya itu :)