Loading...
MENU
About Us  
Panik Kebiasanku
238
385
2

Short Story

Panik Kebiasanku

By: hnmfadaa

(1 Reviews)

Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP.
Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu mengadakan acara berlibur ke Bali untuk menyegarkan otak sebelum Ujian Nasional dimulai.
Hari itupun terjadi, aku dan rombongan sudah sampai di Bali. Dengan rasa senang yang luar biasa. Kami melakukan tour pertama ke tempat yang ikonik di Bali, yaitu Danau Bedugul. Suasana dingin, sejuk, dan indah membuat hati jadi sangat tenang. Kamipun mulai berfoto-foto dan jalan-jalan mengelilingi danau.
Tanpa sadar kami lupa waktu untuk kembali. Ya.. Jam menunjukkan pukul 11 siang dan kami masih berjalan-jalan santai. Dengan paniknya aku dan kawanku berlari untuk mencari rombongan. Begitu paniknya diriku, apalagi aku tidak tau tepat tentang daerah ini karena ini tour pertamaku di Bali.
Karena pintu keluar dipenuhi banyak wisatawan, aku akhirnya mencoba menerobos paksa ditengah keramaian. "Permisi...permisi..." Sambil ku ucapkan dan terus berjalan. Hingga ada seorang pria berbadan besar berada ditengah jalan. "Pak, permisi... Saya mau lewat" ucapku. Orang itupun hanya terdiam. "Pak, permisi!" Ku lantangkan sedikit suaraku. Orang itupun menoleh dengan wajah mengkerut diikuti dengan orang yang berada disampingnya. " Permisi pak! Saya mau lewat! Nanti kalau saya ditinggal sama rombongan saya gimana?" Ucapku dengan tegas, tetapi temanku hanya diam dan menahan tawanya. "Kenapa?" Tanyaku ke temanku. " Eh num, sadar gak kamu. Itu orang bule mana tau bahasa mu. Hahahah" Jawab temanku dengan ketawa keras. "Oh iya ya.. I'm sorry sir,hmm.. Excuse me!" Ucapku dengan menahan rasa malu. Orang itupun memberikan kami jalan dan ya.. malunya aku.
Kamipun sampai di tempat rombongan berkumpul. Sambil tertawa terbahak-bahak, teman yang bersamaku menceritakan kejadian konyolku ke teman-teman yang lain. Dan ya.. itu adalah hal yang sangat memalukan bagiku. Pelupa, panik, dan kurang fokus adalah kebiasaanku.

Mulai Membaca

Review Cerita

Tulis Ulasan

Plot
Character
Writing Style
Grammar

Cerita Untukmu

cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover
cover