Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love and Pain
MENU
About Us  

 

“Tanda tangan para pengurus OSIS yang sudah kalian kumpulkan, nanti akan dikumpulkan setelah istirahat! Kalian yang merasa tanda tangannya masih kurang, masih diberi kesempatan saat istirahat ini. Sekarang kalian boleh istirahat, tiga puluh menit lagi saya harap kalian sudah kembali berkumpul di lapangan” ucap salah satu pengurus OSIS yang bertepatan membimbing murid kelas sepuluh satu itu.
“Duh, punya lo udah kekumpul berapa Kir?” tanya salah satu siswa bernametag Amanda itu.
“Baru dua puluh delapan astaga” balas siswi lainnya bernametag Kirana yang berdiri tepat di sampingnya.
“Punya gue masih dua puluh lima, dan target minimal tiga puluh. Gimana cara dapetinnya coba, mana dapetin tanda tangannya nggak segampang beli gorengan di kantin juga” gumam Amanda pelan.
“Udah ah gausah ngedumel mulu, mending kita cari tuh tanda tangan sisanya” ucap Kirana yang langsung menarik tangan Amanda sebelum ada penolakan.
.
“Gila gila, capek abis dah. Ngumpulin tanda tangan OSIS serasa minta tanda tangan artis” gumam Amanda kesal dan Kirana terkekeh pelan tanda ia menyetujui pendapat sahabatnya itu.
“Liat punya lo dong” ucap Kirana yang langsung saja menarik buku tugas yang berada di tangan Amanda dan tentunya langsung mendapat cibiran dari gadis yang memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh senti-an itu.
“Lah lo kok nggak dapet tanda tangannya kak Evan?” tanya Kirana keheranan. Pasalnya sedari tadi mereka meminta tanda tangan bersama semenjak bel istirahat dibunyikan.
“Kak Evan? Kak Evan itu yang mana lagi?” tanya Amanda yang juga ikut bingung.
“Kakak OSIS yang lumayan jarang keliatan, tapi gue minta tanda tangannya langsung dikasih kok. Orangnya ramah juga” sahut Kirana yang kembali menutup buku tugas milik sahabatnya itu.
“Mana gue tau Kir, namanya juga jarang kelihatan” protes Amanda yang membuat Kirana menepuk jidatnya pelan.
“Lah, dia kan yang mimpin baris berbaris pas pramuka kemaren. Ntar dah gue tunjukkin kalau keliatan orangnya.” Putus Kirana akhirnya. Sebelum kemudian berjalan beriringan bersama Amanda menuju ke arah lapangan sesuai dengan intruksi yang telah diberikan oleh pengurus osis sebelumnya.
“Habis ini ada acara apaan lagi sih?” tanya Amanda langsung sesampainya mereka di lapangan sekolah. Mungkin nasib baik ada di pihak mereka saat lapangan sekolah masih termasuk dalam golongan semi indoor. Bahkan mereka sendiri tidak dapat membayangkan bagaimana jika lapangan yang mereka gunakan selama MOS itu merupakan lapangan outdoor.
“Palingan juga habis buku ini dikumpulin beberapa pengurus OSISnya bakal sibuk ngehitung nilai kita buat dinyatakan lulus atau enggak. Terus nggak berapa lama kemudian juga udah acara penutupan” jelas Kirana kemudian kembali terfokus pada ketua OSIS sekolah mereka yang telah mengambil alih di sudut lapangan.
.
“Lo ngapain dah senyum senyum sendiri?” tanya Amanda yang merasa aneh dengan Kirana yang sedari tadi hanya tersenyum sembari memandangi layar ponselnya.
“Eh-e-enggak kok, siapa juga yang senyum senyum sendiri” elak Kirana yang langsung saja mendapat cibiran dari Amanda.
“Lo tuh kalau nggak pinter bohong nggak usah bohong, udah balik ke kelas yuk. Udah selesai nih gue makannya” ajak Amanda pada Kirana yang memang menemaninya untuk mengisi perut di kantin.
“Yaudah deh, yuk” balas Kirana sembari mematikan layar ponselnya.
“Eh Nda, gue mau cerita nih” ucap Kirana tiba tiba saat mereka berjalan untuk kembali ke kelas.
“Cerita apaan?” tanya Amanda yang sedikit menoleh kearah gadis yang tingginya berada di beberapa senti meter di atasnya.
“Gue pengen cerita nih, tapi gue malu astaga” jawab Kirana sembari membuang wajahnya ke arah lain.
“Udah lah, lo tuh kayak cerita ke siapa aja sih. Gue sahabat lo, nggak perlu jaim jaiman di depan gue” sahut Amanda yakin, dan Kirana pun kembali menolehkan kepalanya ke arah Amanda.
“Janji ya? Lo jangan hina gue sedikit pun” ucap Kirana penuh dengan keseriusan sembari mengarahkan jari kelingkingnya di hadapan Amanda yang langsung mendapatkan sambutan baik.
“Gue nggak mau berharap Nda, gue merasa ke Gran aja gitu sama orang itu. Makanya gue malu banget ceritanya” jelas Kirana singkat dan lagi lagi memalingkan wajahnya ke arah lain.
“Ck, lo kalau cerita yang jelas dikit kenapa sih. Kalau lo ceritanya kayak gitu gimana gue bisa paham” protes Amanda dan Kirana pun menggaruk tengkuknya yang diyakini tidak gatal itu.
“Jadi gue tuh akhir akhir ini sering ngechat sama cowok, nah dia tuh kalau ngomong agak agak nggak jelas. Gue bingung antara dia itu cuma sekedar curhat atau dia ngode ke gue astagaaa.. gue nggak mau berharap sampai gue tau pastinya kayak gimana Nda” ucap Kirana yang terdengar lesu di akhir kalimatnya.
“Lo mendingan jangan berharap dulu deh sama seorang cowok Kir, sekarang tuh banyak bangettt cowok yang Cuma bisa ngomong di mulut doang. Ya.. nggak semua cowok juga sih, tapi gue saranin lo jangan jatuh terlalu dalam dulu sama dia” nasihat Amanda yang dibalas dengan anggukan singkat oleh Kirana.
2 hari kemudian
“Eh Kir, muka lo kenapa lesu kayak gitu sih? Udah jelek, makin nggak enak dipandang aja” ucap amanda yang tentunya sebagian besar hanya berupa gurauan.
“Untung gue belum berharap ya Nda” ucap Kirana lesu yang membuat Amanda menyengit bingung, namun tidak beberapa lama kemudian menyadari kemana arah perbincangan mereka.
“Emangnya.. dia ngechat apaan sama lo?” tanya Amanda sembari merangkul pundak sahabatnya itu.
“Ternyata memang selama ini cuma gue aja yang e Gran, dan sekarang semua udah jelas” ucap Kirana sembari menerawang jauh.
“Kir, kalau cerita jangan nanggung nanggung deh. Otak gue nggak nyampe sana buat nangkep maksud lo” protes Amanda.
“Ternyata seseorang yang dia sebut gebetannya selama beberapa hari belakangan ini sudah bener bener terungkap kalau itu bukan gue” jelasnya dan Amanda dapat menangkap dengan jelas kesenduhan yang terdapat pada perkataan Kirana.
“Memangnya selama ini cowok yang lo chat itu siapa sih Kir?”
“Kak Evan” mendengar jawaban Kirana, Amanda sempat terkejut sebelun kembali menetralkan raut wajahnya.
“Kir, ada saat dimana kita harus belajar, dan ada saat dimana kita harus mulai menerima keadaan” nasihat Amanda bijak.
“Hah? Maksudnya?” tanya Kirana yang tidak paham akan apa yang Amanda bicarakan.
“Lo tau kata pepatah, pengalaman adalah guru yang terbaik?” tanya Amanda yang dibalas dengan anggukan pelan oleh Kirana.
“Mungkin kali ini Tuhan belum berkehendak buat mempersatukan lo sama dia, mungkin Tuhan masih ingin menjadikan ini semua buat sekedar pelajaran buat lo buat menghadapi cowok cowok lain yang masih banyak macam, ragam, dan bentuknya di dunia. Dan maka dati itu, lo harus tetep nerimanya itu semua karena semua jalannya sudah ditentukan dan dikatdirkan buat lo” ucap Amanda panjang lebar.
“Sejak kapan lo puitis gini Nda?” tanya diselingi dengan sedikut kekehan yang muncul dari mulutnya.
“Ck, lo ngerusak suasana aja sih Kir. Udah ah, yang penting lo harus tau satu hal. Hidup itu indah, tapi ada hal yang nggak kalah indah dari hanya sekedar sebuah kehidupan. Dan hal itu disebut dengan cinta. Dan cinta itu memang indah, tapi cinta juga bisa berakhir buruk dan jauh terasa suram daripada indah”

 

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ruang Suara
496      357     1     
Inspirational
Mereka yang merasa diciptakan sempurna, dengan semua kebahagiaan yang menyelimutinya, mengatakan bahwa ‘bahagia itu sederhana’. Se-sederhana apa bahagia itu? Kenapa kalau sederhana aku merasa sulit untuk memilikinya? Apa tak sedikitpun aku pantas menyandang gelar sederhana itu? Suara-suara itu terdengar berisik. Lambat laun memenuhi ruang pikirku seolah tak menyisakan sedikitpun ruang untukk...
Mars
1422      785     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
Reaksi Kimia (update)
6229      1778     7     
Romance
》Ketika Kesempurnaan Mengaggumi Kesederhanaan《 "Dua orang bersama itu seperti reaksi kimia. Jika kamu menggabungkan dua hal yang identik, tidak ada reaksi kimia yang di lihat. Lain halnya dengan dua hal yang berbeda disatukan, pasti dapat menghasilkan percikan yang tidak terduga" ~Alvaro Marcello Anindito~
Loveless
21365      9091     616     
Inspirational
Menjadi anak pertama bukanlah pilihan. Namun, menjadi tulang punggung keluarga merupakan sebuah keharusan. Itulah yang terjadi pada Reinanda Wisnu Dhananjaya. Dia harus bertanggung jawab atas ibu dan adiknya setelah sang ayah tiada. Wisnu tidak hanya dituntut untuk menjadi laki-laki dewasa, tetapi anak yang selalu mengalah, dan kakak yang wajib mengikuti semua keinginan adiknya. Pada awalnya, ...
Fix You
1188      736     2     
Romance
Sejak hari itu, dunia mulai berbalik memunggungi Rena. Kerja kerasnya kandas, kepercayaan dirinya hilang. Yang Rena inginkan hanya menepi dan menjauh, memperbaiki diri jika memang masih bisa ia lakukan. Hingga akhirnya Rena bersua dengan suara itu. Suara asing yang sialnya mampu mengumpulkan keping demi keping harapannya. Namun akankah suara itu benar-benar bisa menyembuhkan Rena? Atau jus...
Campus Love Story
9791      2507     1     
Romance
Dua anak remaja, yang tiap hari bertengkar tanpa alasan hingga dipanggil sebagai pasangan drama. Awal sebab Henan yang mempermasalahkan cara Gina makan bubur ayam, beranjak menjadi lebih sering bertemu karena boneka koleksi kesukaannya yang hilang ada pada gadis itu. Berangkat ke kampus bersama sebagai bentuk terima kasih, malah merambat menjadi ingin menjalin kasih. Lantas, semulus apa perjal...
Premium
Beauty Girl VS Smart Girl
13775      3805     30     
Inspirational
Terjadi perdebatan secara terus menerus membuat dua siswi populer di SMA Cakrawala harus bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling terbaik di antara mereka berdua Freya yang populer karena kecantikannya dan Aqila yang populer karena prestasinya Gue tantang Lo untuk ngalahin nilai gue Okeh Siapa takut Tapi gue juga harus tantang lo untuk ikut ajang kecantikan seperti gue Okeh No problem F...
All About You
585      337     3     
Romance
Kau seperti lentera yang mampu membawa cahaya dalam kegelapan Kau adalah orang yang spesial yang selalu ada untukku Aku pergi Aku tidak akan meninggalkan sesuatu yang berharga untuk diingat Tapi aku meninggalkan hatiku untukmu
Old day
613      449     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.
A Story
327      261     2     
Romance
Ini hanyalah sebuah kisah klise. Kisah sahabat yang salah satunya cinta. Kisah Fania dan sahabatnya Delka. Fania suka Delka. Delka hanya menganggap Fania sahabat. Entah apa ending dari kisah mereka. Akankah berakhir bahagia? Atau bahkan lebih menyakitkan?