Berlaku adillah seperti namamu. Alif yang senantiasa lurus yakni selalu adil ke "atas" dan adil pula ke "bawah".
Nafsu hanyalah pengendali semu yang membuatmu salah langkah untuk terus melaju. Maka rawatlah diri dari nafsu yang membuat terjebak dalam sebuah belenggu kesesatan
Carilah kebenaran diantara yang benar. Carilah kebenaran diantara banyak kesalahan. Lantas jangan pernah mencampur adukkan antara keduanya yakni kebaikan dan keburukan. Keduanya adalah hal yang saling berlainan.
-
"Lif, kamu mampu akan masalah ini. Melarikan diri hanya akan membuatmu semakin merasa bersalah. Bukankah dia juga termasuk tanggungjawabmu?"
"Tapi, aku belum siap"
"Jangan derukan nafsumu. Tetaplah lurus selurus namamu. Alif Ath-Thafaruq Al Farizi"
Selepas itu, Alif menyadari kesalahannya. Dia terlalu egois dengan masa depan. Ada amanah lain yang harus ia jaga meskipun hatinya tidak sejalan dengan akal pikirannya.
"Kamu hanya akan menyesal jika kamu terus larut dalam pelarian ini, Lif. Kembalilah ada seorang wanita yang tengah menunggu kehadiranmu"
Alif menatap langit yang tampak cerah pagi ini.
Sya, bagaimana aku dapat memenuhi janjiku padamu. Bahkan untuk melupakanmu saja aku tidak pernah mampu. Cintamu terlalu suci untukku. Doaku hanya kamulah satu satunya bidadari surga untukku. Namun, kenapa justru semua ini kian rumit selepas kepergianmu?