Keesokan harinya. Kebetulan hari itu adalah hari libur sekolah, dan Hilman berniat untuk mengunjungi rumah Ghinta. Ia sudah memakai pakaian yang rapi dan juga sedikit memakai wewangian di badannya. Lalu ia lekas pergi ke rumah Ghinta.
Dibalik itu, Ghinta tidak mengetahui bahwa Hilman akan datang ke rumahnya. Kebetulan juga ia tidak tahu nomor telepon Hilman sama sekali, bahkan mereka tidak bertukar nomor hp ataupun bertukar akun media sosial. Mereka menjalani hubungan seperti itu, tanpa memakai alat komunikasi.
Terlihat Ghinta sedang bermain permainan di ponselnya, sebuah permainan simulasi yang selalu mengisi waktu saat dirinya sedang kesepian. Tanpa ia sadari, ternyata Hilman sudah berada di depan rumahnya sedang menunggu dirinya untuk segera menemuinya. Lalu Hilman mengetuk pintu rumahnya.
Tok... Tok... Tok....
Suara pintu rumah Ghinta terketuk. Lalu segera ibunya Ghinta membuka pintu tersebut. Ia pun terkejut melihat sosok Hilman yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya.
"Mau cari siapa?" tanya Ibu Ghinta.
"Ghintanya ada, bu?" sahut Hilman.
"Oh, ada. Sebentar! Mau dipanggilkan." Ibunya Ghinta lekas berteriak memanggil namanya. "GHINTAAAA!!!"
Hilman terkejut dengan panggilannya itu, lalu Ghinta terpelonjak dan segera berjalan menghampirinya. Dengan penampilan yang masih memakai kolor, baju kaos dan rambut yang cukup berantakan, membuat Hilman terkejut dengannya.
"Lho kok, a-ada lo di sini?" tanya Ghinta heran. Lalu ia menyadari bahwa rambutnya masih acak-cakan, belum disisir. Satu kebiasaan yang dimiliki Ghinta adalah ia malas menyisir rambutnya, bukan karena malas rapihin. Tetapi karena rambutnya memang rontok dan membuat ia malas menyisir juga.
"Teman kamu nih," ucapnya. "Ibu masuk dulu ya! Mau lanjut masak." Ibunya Ghinta langsung pergi pamit kepada mereka.
Ghinta yang masih berdiripun menjadi salah tingkah dengan kedatangan Hilman ke rumahnya.
"Ayo duduk!" ajak Ghinta.
Lalu Hilman segera duduk, ditemani oleh Ghinta. Mereka duduk saling berdampingan dan bersikap sangat canggung satu sama lain. Mereka masih terdiam, juga kebingungan untuk melakukan suatu hal, karena mereka berdua selain belum begitu kenal satu sama lain, mereka juga baru pacaran. Apalagi Hilman yang baru pertama kali merasakan punya pacar, karena sebelumnya memang ia sering ditolak oleh para wanita. Hilman sampai kebingungan, karena Ghinta bisa sampai suka padanya.
"Kalau boleh tahu, apa yang lo suka dari gue?" tanya Hilman mengawali perbincangannya.
"Hah? Mm ... Gue kan udah jelasin saat gue bilang kemaren," jawab Ghinta dengan sangat gugup.
"Oh, iya."
Suasana kembali saling terdiam. Tanpa suara. Untuk pertama kalinya, mereka memang bingung akan membahas apa. Lalu Hilman mengajak Ghinta untuk berjalan-jalan ke depan, berkeliling sambil mengobrol hal lain.
Ghinta setuju dengan ajakannya, lalu Ghinta masuk ke dalam rumah untuk mengambil jaket, serta menyisir rambutnya yang sedikit berantakan, dan mereka mulai pergi.
"Jadi ini pertama kalinya kau berpacaran?" tanya Ghinta. Yang sepanjang perjalanan mendengarkan kisah dari Hilman.
"Ya. Sebelumnya belum pernah," jawabnya dengan jujur.
"Gue kok nggak percaya ya? Setidaknya lo pernah ngajak cewek lain pacaran kan? Pernah nembak cewek lain juga?" tanyanya lagi penasaran.
Hilman mendesah berat, "Pernah. Tetapi selalu ditolak. Mungkin gue kurang memenuhi kriteria mereka."
"Tapi lo tipe gue sih. Entah kenapa gue suka sama lo, gue suka senyum lo juga sih," kata Ghinta malu-malu.
"Terus kenapa lo milih gue? Padahal masih banyak cowok-cowok yang lebih dari gue," ujar Hilman. Membuat Ghinta berpikir sejenak.
"Itu artinya lo beruntung karena gue yang milih lo. Lo pilih cewek lain selalu ditolak kan? Tapi gue malah datengin lo. Beruntung dong!" Ghinta mulai mengeluarkan jurus narsisme yang disembunyikannya.
"Hahaha ...." Hilman tertawa, "ok! Gue emang beruntung dapetin lo. Tapi emang aneh juga sih, kalau tiba-tiba lo bilang suka gue padahal ketemu baru beberapa kali." Hilman merasa heran sendiri dan baru kepikiran tentang hal itu.
"Lebih anehnya lagi, kenapa lo mau ngajak gue pacaran?" Ghinta tak mau kalah dengan pernyataan dari Hilman.
"Jadi intinya kita berdua sama-sama aneh."
"Setuju!"
Hilman dan Ghinta mulai berbincangan tanpa rasa canggung ataupun gugup lagi. Karena dirinya sudah mulai terbiasa mengobrol dengan Hilman. Lalu mereka berencana untuk makan bersama disebuah kedai yang berada di tengah perkotaan.
Hilman dan Ghinta menemukan sebuah kedai nasi bakso dipinggir jalan, uniknya kedai baso itu bernamakan Kedai baso Cinta. Yang artiannya, bakso yang mereka buat berbentuk hati. Sangat lucu, unik, dan menarik bagi mereka yang baru pertama kali berpacaran dan langsung makan bersama.
"Unik ya!" kata Ghinta.
"Ayo kita coba makan di sana." Lalu mereka bersinggah di sana dan mulai makan siang di sana.
Ghinta dan Hilman sangat menikmati kebersamaan mereka, mungkin ini adalah pengalaman-ia berpacaran dengan Hilman yang membuatkan semakin merasa menyukai dirinya.
Rasa bahagia yang dirasakan oleh Hilman dan Ghinta adalah rasa bahagia saat-saat pertama mereka merasakan rasa awal jatuh cinta. Namun siapa sangka, hubungan memang tidak selamanya berjalan mulus, pasti akan ada lika-liku permasalahan yang akan terjadi dikemudian hari. Sampai saatnya tiba, permasalahan kecil mulai datang sampai permasalahan yang terbesar.
******
Premium
Cheossarang (Complete)
22068
2000
3
Romance
Cinta pertama...
Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga
Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya
Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya
...
Siapa tengah malam di sekolah?
659
411
3
Horror
Malam minggu menjadi agenda wajib rombongan geng Kapur. Mereka biasanya duduk dicafe menyanyikan lagu dan menyeduk segelas kopi.
Malam minggu berikutnya mereka mendatangi sekolahnya. Kata orang-orang sekolah itu angker dihuni oleh teman-teman sekolah yang meninggal.
Enam pasangan yang seharusnya berpesta di cafe kini bermain dalam gelap dengan riasan yang pucat. Pekikkan suara mereka tak s...
Kanvas Putih
159
139
0
Humor
Namaku adalah Hasywa Engkak, yang berarti pengisi kehampaan dan burung hitam kecil. Nama yang memang sangat cocok untuk kehidupanku, hampa dan kecil.
Kehidupanku sangat hampa, kosong seperti tidak ada isinya. Meskipun masa depanku terlihat sangat tertata, aku tidak merasakannya. Aku tidak bahagia.
Wajahku tersenyum, tetapi hatiku tidak. Aku hidup dalam kebohongan. Berbohong untuk bertahan...
Once Upon A Time: Peach
1137
665
0
Romance
Deskripsi tidak memiliki hubungan apapun dengan isi cerita. Bila penasaran langsung saja cek ke bagian abstraksi dan prologue... :))
------------
Seorang pembaca sedang berjalan di sepanjang trotoar yang dipenuhi dengan banyak toko buku di samping kanannya yang memasang cerita-cerita mereka di rak depan dengan rapi. Seorang pembaca itu tertarik untuk memasuki sebuah toko buku yang menarik p...
Memories About Him
4329
1830
0
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra
---
"Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan
---
-Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas-
---
Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
Too Sassy For You
1558
703
4
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
Chapter Dua – Puluh
3779
1531
3
Romance
Ini bukan aku! Seorang "aku" tidak pernah tunduk pada emosi. Lagipula, apa - apaan sensasi berdebar dan perut bergejolak ini. Semuanya sangat mengganggu dan sangat tidak masuk akal. Sungguh, semua ini hanya karena mata yang selalu bertemu? Lagipula, ada apa dengan otakku?
Hei, aku!
Tidak ada satupun kata terlontar. Hanya saling bertukar tatap dan bagaimana bisa kalian berdua mengerti harus ap...
CAMERA : Captured in A Photo
1195
583
1
Mystery
Aria, anak tak bergender yang berstatus 'wanted' di dalam negara.
Dianne, wanita penculik yang dikejar-kejar aparat penegak hukum dari luar negara.
Dean, pak tua penjaga toko manisan kuno di desa sebelah.
Rei, murid biasa yang bersekolah di sudut Kota Tua.
Empat insan yang tidak pernah melihat satu sama lainnya ini mendapati benang takdir mereka dikusutkan sang fotografer misteri.
...
Meta(for)Mosis
11288
2349
4
Romance
"Kenalilah makna sejati dalam dirimu sendiri dan engkau tidak akan binasa. Akal budi adalah cakrawala dan mercusuar adalah kebenaranmu...." penggalan kata yang dilontarkan oleh Kahlil Gibran, menjadi moto hidup Meta, gadis yang mencari jati dirinya.
Meta terkenal sebagai gadis yang baik, berprestasi, dan berasal dari kalangan menengah keatas. Namun beberapa hal mengubahnya menjadi buru...
Lucu n seru bangett prolognya🤣. Bikin semangat bacanyaa OMG.
Comment on chapter PROLOG