Read More >>"> LABIL (Plin-plan) (Bab Sepuluh) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - LABIL (Plin-plan)
MENU
About Us  

Keesokan harinya. Kebetulan hari itu adalah hari libur sekolah, dan Hilman berniat untuk mengunjungi rumah Ghinta. Ia sudah memakai pakaian yang rapi dan juga sedikit memakai wewangian di badannya. Lalu ia lekas pergi ke rumah Ghinta.
Dibalik itu, Ghinta tidak mengetahui bahwa Hilman akan datang ke rumahnya. Kebetulan juga  ia tidak tahu nomor telepon Hilman sama sekali, bahkan mereka tidak bertukar nomor hp ataupun bertukar akun media sosial. Mereka menjalani hubungan seperti itu, tanpa memakai alat komunikasi.
Terlihat Ghinta sedang bermain permainan di ponselnya, sebuah permainan simulasi yang selalu mengisi waktu saat dirinya sedang kesepian. Tanpa ia sadari, ternyata Hilman sudah berada di depan rumahnya sedang menunggu dirinya untuk segera menemuinya. Lalu Hilman mengetuk pintu rumahnya.
Tok... Tok... Tok....
Suara pintu rumah Ghinta terketuk. Lalu segera ibunya Ghinta membuka pintu tersebut. Ia pun terkejut melihat sosok Hilman yang tengah berdiri di depan pintu rumahnya.
"Mau cari siapa?" tanya Ibu Ghinta.
"Ghintanya ada, bu?" sahut Hilman.
"Oh, ada. Sebentar! Mau dipanggilkan." Ibunya Ghinta lekas berteriak memanggil namanya. "GHINTAAAA!!!"
Hilman terkejut dengan panggilannya itu, lalu Ghinta terpelonjak dan segera berjalan menghampirinya. Dengan penampilan yang masih memakai kolor, baju kaos dan rambut yang cukup berantakan, membuat Hilman terkejut dengannya.
"Lho kok, a-ada lo di sini?" tanya Ghinta heran. Lalu ia menyadari bahwa rambutnya masih acak-cakan, belum disisir. Satu kebiasaan yang dimiliki Ghinta adalah ia malas menyisir rambutnya, bukan karena malas rapihin. Tetapi karena rambutnya memang rontok dan membuat ia malas menyisir juga.
"Teman kamu nih," ucapnya. "Ibu masuk dulu ya! Mau lanjut masak." Ibunya Ghinta langsung pergi pamit kepada mereka.
Ghinta yang masih berdiripun menjadi salah tingkah dengan kedatangan Hilman ke rumahnya.
"Ayo duduk!" ajak Ghinta.
Lalu Hilman segera duduk, ditemani oleh Ghinta. Mereka duduk saling berdampingan dan bersikap sangat canggung satu sama lain. Mereka masih terdiam, juga kebingungan untuk melakukan suatu hal, karena mereka berdua selain belum begitu kenal satu sama lain, mereka juga baru pacaran. Apalagi Hilman yang baru pertama kali merasakan punya pacar, karena sebelumnya memang ia sering ditolak oleh para wanita. Hilman sampai kebingungan, karena Ghinta bisa sampai suka padanya.
"Kalau boleh tahu, apa yang lo suka dari gue?" tanya Hilman mengawali perbincangannya.
"Hah? Mm ... Gue kan udah jelasin saat gue bilang kemaren," jawab Ghinta dengan sangat gugup.
"Oh, iya."
Suasana kembali saling terdiam. Tanpa suara. Untuk pertama kalinya, mereka memang bingung akan membahas apa. Lalu Hilman mengajak Ghinta untuk berjalan-jalan ke depan, berkeliling sambil mengobrol hal lain.
Ghinta setuju dengan ajakannya, lalu Ghinta masuk ke dalam rumah untuk mengambil jaket, serta menyisir rambutnya yang sedikit  berantakan, dan mereka mulai pergi.
"Jadi ini pertama kalinya kau berpacaran?" tanya Ghinta. Yang sepanjang perjalanan mendengarkan kisah dari Hilman.
"Ya. Sebelumnya belum pernah," jawabnya dengan jujur.
"Gue kok nggak percaya ya? Setidaknya lo pernah ngajak cewek lain pacaran kan? Pernah nembak cewek lain juga?" tanyanya lagi penasaran.
Hilman mendesah berat, "Pernah. Tetapi selalu ditolak. Mungkin gue kurang memenuhi kriteria mereka."
"Tapi lo tipe gue sih. Entah kenapa gue suka sama lo, gue suka senyum lo juga sih," kata Ghinta malu-malu.
"Terus kenapa lo milih gue? Padahal masih banyak cowok-cowok yang lebih dari gue," ujar Hilman. Membuat Ghinta berpikir sejenak.
"Itu artinya lo beruntung karena gue yang milih lo. Lo pilih cewek lain selalu ditolak kan? Tapi gue malah datengin lo. Beruntung dong!" Ghinta mulai mengeluarkan jurus narsisme yang disembunyikannya.
"Hahaha ...." Hilman tertawa, "ok! Gue emang beruntung dapetin lo. Tapi emang aneh juga sih, kalau tiba-tiba lo bilang suka gue padahal ketemu baru beberapa kali." Hilman merasa heran sendiri dan baru kepikiran tentang hal itu.
"Lebih anehnya lagi, kenapa lo mau ngajak gue pacaran?" Ghinta tak mau kalah dengan pernyataan dari Hilman.
"Jadi intinya kita berdua sama-sama aneh."
"Setuju!"
Hilman dan Ghinta mulai berbincangan tanpa rasa canggung ataupun gugup lagi. Karena dirinya sudah mulai terbiasa mengobrol dengan Hilman. Lalu mereka berencana untuk makan bersama disebuah kedai yang berada di tengah perkotaan. 
Hilman dan Ghinta menemukan sebuah kedai nasi bakso dipinggir jalan, uniknya kedai baso itu bernamakan Kedai baso Cinta. Yang artiannya, bakso yang mereka buat berbentuk hati. Sangat lucu, unik, dan menarik bagi mereka yang baru pertama kali berpacaran dan langsung makan bersama.
"Unik ya!" kata Ghinta.
"Ayo kita coba makan di sana." Lalu mereka bersinggah di sana dan mulai makan siang di sana.
Ghinta dan Hilman sangat menikmati kebersamaan mereka, mungkin ini adalah pengalaman-ia berpacaran dengan Hilman yang membuatkan semakin merasa menyukai dirinya.
Rasa bahagia yang dirasakan oleh Hilman dan Ghinta adalah rasa bahagia saat-saat pertama mereka merasakan rasa awal jatuh cinta. Namun siapa sangka, hubungan memang tidak selamanya berjalan mulus, pasti akan ada lika-liku permasalahan yang akan terjadi dikemudian hari. Sampai saatnya tiba, permasalahan kecil mulai datang sampai permasalahan yang terbesar.
******

How do you feel about this chapter?

0 1 2 0 2 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • ShiYiCha

    Lucu n seru bangett prolognya🤣. Bikin semangat bacanyaa OMG.

    Comment on chapter PROLOG
  • GNR

    👍👍👍

    Comment on chapter Bab Enam
  • Bulan_Lani

    Semoga merasa terhibur ya! 😊

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
ATHALEA
1216      519     1     
Romance
Ini cerita tentang bagaimana Tuhan masih menyayangiku. Tentang pertahanan hidupku yang akan kubagikan denganmu. Tepatnya, tentang masa laluku.
Sunset in February
824      451     6     
Romance
Februari identik dengan sebutan bulan kasih sayang. Tapi bagi Retta februari itu sarkas, Februari banyak memberikan perpisahan untuk dirinya. Retta berharap, lewat matahari yang tenggelam tepat pada hari ke-28, ia dapat melupakan semuanya: cinta, Rasa sakit, dan hal buruk lain yang menggema di relung hatinya.
Game Z
5468      1557     8     
Science Fiction
Ia datang ke ibukota untuk menuntut ilmu. Tapi, anehnya, ia dikejar dengan sekolompok zombie. Bersama dengan temannya. Arya dan Denayla. Dan teman barunya, yang bertemu di stasiun.
STORY ABOUT THREE BOYS AND A MAN
12696      2504     34     
Romance
Kehidupan Perkasa Bagus Hartawan, atau biasa disapa Bagus, kadang tidak sesuai dengan namanya. Cintanya dikhianati oleh gadis yang dikejar sampai ke Osaka, Jepang. Belum lagi, dia punya orang tua yang super konyol. Papinya. Dia adalah manusia paling happy sedunia, sekaligus paling tidak masuk akal. Bagus adalah anak pertama, tentu saja dia menjadi panutan bagi kedua adiknya- Anggun dan Faiz. Pan...
ELANG
300      190     1     
Romance
Tau kan bagaimana cara Elang menerkam mangsanya? Paham bukan bagaimana persis nya Elang melumpuhkan lawannya? dia tidak akan langsung membunuh rivalnya secara cepat tanpa merasakan sakit terlebih dahulu. Elang akan mengajaknya bermain dahulu,akan mengajaknya terbang setinggi awan dilangit,setelah itu apa yang akan Elang lakukan? menjatuhkan lawannya sampai tewas? mari kita buktikan sekejam apa...
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
4010      1549     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
516      282     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
Si Mungil I Love You
554      322     2     
Humor
Decha gadis mungil yang terlahir sebagai anak tunggal. Ia selalu bermain dengan kakak beradik, tetangganya-Kak Chaka dan Choki-yang memiliki dua perbedaan, pertama, usia Kak Chaka terpaut tujuh tahun dengan Decha, sementara Choki sebayanya; kedua, dari cara memperlakukan Decha, Kak Chaka sangat baik, sementara Choki, entah kenapa lelaki itu selalu menyebalkan. "Impianku sangat sederhana, ...
Serpihan Hati
9857      1573     11     
Romance
"Jika cinta tidak ada yang tahu kapan datangnya, apa cinta juga tahu kapan ia harus pergi?" Aku tidak pernah memulainya, namun mengapa aku seolah tidak bisa mengakhirinya. Sekuat tenaga aku berusaha untuk melenyapkan tentangnya tapi tidak kunjung hialng dari memoriku. Sampai aku tersadar jika aku hanya membuang waktu, karena cinta dan cita yang menjadi penyesalan terindah dan keba...
Pangeran Benawa
35701      5864     5     
Fan Fiction
Kisah fiksi Pangeran Benawa bermula dari usaha Raden Trenggana dalam menaklukkan bekas bawahan Majapahit ,dari Tuban hingga Blambangan, dan berhadapan dengan Pangeran Parikesit dan Raden Gagak Panji beserta keluarganya. Sementara itu, para bangsawan Demak dan Jipang saling mendahului dalam klaim sebagai ahli waris tahta yang ditinggalkan Raden Yunus. Pangeran Benawa memasuki hingar bingar d...