Hari ini adalah hari terakhir berada di Bali,aku sudah tiga hari berada di Bali,maklum ada pertemuan penting antara perusahaanku dengan perusahaan asing untuk menjalin kerjasama dan mau tidak mau akupun harus ikut. Walaupun sebenarnya tadinya aku tidak mau ikut,karena permasalahan keluargaku dan perjodohanku yang tiba-tiba,tetapi bosku memaksaku untuk ikut,karena sekretarisnya mendadak sakit.
"Akhirnya beres juga perjanjian dengan perusahaan asing yang sudah lama tertunda,surat-surat perjanjian sudah disimpan khan La?",sahut bosku
"Sudah pak,semua sudah saya simpan yang rapi"
"Oke kalau gitu,mumpung sekarang sudah tidak ada kegiatan,kamu bisa jalan-jalan di Bali,sekalian beli oleh-oleh,penerbangan kita khan baru nanti malam"
"Makasih pak"
Akhirnya aku memutuskan jalan-jalan sendiri,mumpung di Bali aku akan memanfaatkannya sebagai liburan,maklum aku sudah lama tidak keluar rumah,karena kesibukanku. Kebetulan hotel tempat aku menginap dekat dengan tempat oleh-oleh,jadi aku tidak perlu memesan taksi online. Tanpa aku sadari aku berbelanja banyak oleh-oleh dan tentunya aku ingin membeli sesuatu yang special buat Jackson. Ketika aku sedang asyik memilih jaket buat Jackson tiba-tiba ada yang memegang punggungku.
"Lala bukan?",tanya seorang cowok tiba-tiba menyapaku
"Maaf siapa ya?",tanyaku balik
"Gila loe La lupa ama gua,tega banget"
"Iya,maaf gua lupa"
"Gua Daniel La,tega loe lupa ama gua"
"Ya Tuhan, Daniel?Sejak kapan loe jadi putih gini.Kemana aja loe?Menghilang ditelan bumi,kirain gua loe udah mati",ujarku kaget melihat perubahan Daniel sahabatku waktu kuliah,dimana kita sering hang out bareng
"Gua kerja dan tinggal di Amrik sekarang La. Iya sorry,kontak loe ilang La,gua kangen banget ama loe"
"Basi loe ah,ohya loe belum jawab pertanyaan gua,kenapa loe bisa jadi putih"
"Hahahahahaha,perawatan atuh La,hari ini gini cowok juga butuh perawatan. Ngapain loe di Bali?"
"Biasa kerjaan,mana nomor handphone loe,masukin buruan",ujarku menyuruhnya memasukkan nomor handphonenya
"Siap nyonya,ohya kabar Lulu gimana?"
"Baik dia mah,sekarang jadi designer baju pengantin dan punya butik sendiri,kenapa?Loe masih naksir Lulu?"
"Masih,hehehehehehe,dia udah punya pacar?",tanyanya dengan wajah serius
"Pacar sih belum tapi tunangan udah",jawabku. Memang aku dan Lulu sudah ditunangin dengan anak keluarga Kim dan aku baru tau sebelum berangkat ke Bali kalau Lulu juga sama mama dan papa dijodohkan dengan anak kedua keluarga Kim
"Gimana ceritanya pacar belum ada tapi sudah punya tunangan,aneh banget",sahut Daniel dengan keheranan
"Panjanglah,habis gua bayar belanjaan ini,loe nemenin gua makan siang,gua akan cerita semua"
"Oke,siaaap"
Beres berbelanja aku dan Daniel menuju ke salah satu restoran yang dekat-dekat sini untuk makan siang. Kemudian aku ceritakan semua permasalahanku sampai soal perjodohanku dan Lulu oleh orang tua kami berdua.
"Gua kaget dengar cerita keluarga loe La",ujar Daniel beres aku menceritakan semuanya
"Jangankan loe,gua aja kaget,sekarang keluarga gua bangkrut Niel"
"Pacar loe tau loe mau dijodohkan gitu?"
"Gila kali kalau Jackson sampai tau,gua nggak mau kehilangan dia Niel"
"Kalau kata gua La,loe harus ngenalin Jackson ke keluarga loe,karena bagaimanapun mereka harus tau,soal apakah mereka bakal menerima Jackson atau tidak mah urusan nanti"
"Apakah itu keputusan yang terbaik Niel?"
"Kalau gua rasa iya,kasihan Jackson loh La"
"Iya ya Niel,betul apa yang loe katakana,aaah gua bahagia banget loe kembali,gua butuh teman curhat. Sampai kapan loe di Indonesia?Loe tinggal di Bali?Nggak main ke Jakarta?"
"Gua tinggal di Jakarta kok,ke Bali cuma liburan,paling tiga hari gua disini"
"Loe di Indonesia sampai kapan?"
"Sekitar enam bulan gua di Indonesia,sudah lama gua nggak pulang,jadi gua mau puas-puasin di Indonesia dulu"
"Bagus deh,jadi nanti gua ada teman hang out,gua malam ini balik ke Jakarta"
"Gua juga nyampe Jakarta pasti bakal hubungi loe"
"Owkay gua tunggu"
"Siap"
Kini aku sudah di Jakarta,aku memilih kembali ke apartemenku sendiri,karena kalau kembali ke rumah orang tuaku pasti disana sudah ada Wonshik,apalagi janjiku untuk makan malam dengannya belum pernah aku penuhi. Akhirnya aku sampai di apartemenku sendiri,selesai mandi aku membongkar semua isi bawaanku,oleh-oleh pun aku pisahin agar tidak tertukar. Pesenan Lulu yang paling banyak,gimana tidak banyak dia pesan agar aku membeli kain-kain Bali di sana,sehingga mau tidak mau aku membayar kelebihan bagasi. Ketika aku sedang sibuk beberes,tiba-tiba ada yang menekan bel apartemenku dan ternyata yang datang adalah Lulu.
"Hai my twin sister",ujarnya begitu aku membuka pintu
"Tau aja kalau gua udah datang"
"Taulah,namanya juga Lulu Yulia. Pesenan gua mana?",sahutnya sambil mengedipkan mata
"Tuh disana,gua nggak mau tau,loe harus bayar kelebihan bagasi gua",ujarku
"Beres,ini uangnya udah ada. Berapa kelebihan bagasinya?"
"Satu juta"
"Edanlah,kok gede banget"
"Iyalah,loe kira kain-kain pesenan loe itu ringan",ujarku sewot
"Hehehehehe,nih uangnya"
"Lu,gimana hubungan loe sama Woojin?"
"Loe sendiri sama Wonshik?"
"Yeee,gua nanya malah loe balik nanya. Ya gitulah"
"Gua nggak tahan sama Woojin,gila tuh orang,sombongnya kebangetan,kalau gua nggak ingat hutang orang tua kita sudah gua tonjok aja wajahnya"
"Wonshik sih baik,tapi tetap aja gua nggak suka sama dia,eh Lu ada yang aneh sama mereka berdua"
"Aneh gimana?"
"Marga mereka berdua kok beda ya"
"Gua pernah nanya sama mama kalau mereka berdua beda bapak,jadi bapak yang sekarang tuh bapak kandung Wonshik,bukan Woojin"
"Oh gitu,terus bapak kandung Woojin siapa?"
"Entahlah dan gua nggak peduli. La loe udah makan?Gua lapar nih"
"Belum,ohya gua lupa bilang di Bali gua ketemu Daniel"
"Cerita Danielnya nanti aja,sekarang gua lapar dan gua mau pesan pizza,loe mau nggak?"
"Maulah,banyak kejunya"
"Beres"
Kemudian aku menceritakan soal Daniel sama Lulu ketika kami sambil makan. Aku tau kalau sebenarnya dulu Lulu juga suka sama Daniel,tapi karena Danielnya yang malu mengungkapkan perasaannya jadilah mereka tidak pernah jadian dan aku kaget kalau sampai sekarangpun Daniel masih suka sama Lulu.
"Jadi gimana?",tanyaku lagi beres kami makan
"Gimana apa?",tanyanya balik
"Kalau Daniel nembak loe mau terima nggak?Sekarang dia putih dan tambah ganteng banget"
"Hmmm,belum juga ketemu lagi,liat nanti deh. Ya udah gua pulang ya,takut kemalaman di jalan"
"Iya,perlu gua bantuin bawa nggak?"
"Iyalah,gila aja gua bawa semua ini sendiri"
"Hahahahaha,iya iya gua bantuin"
Walaupun hari ini badanku masih capek,tapi mau tidak mau aku harus tetap masuk kantor. Selesai sarapan,aku langsung bergegas ke kantor,tetapi berhubung aku lagi malas bawa mobil sendiri,aku memilih memesan taksi online.
Sesampainya di kantor betapa kagetnya aku semua teman-teman kantor mengucapkan terima kasih padaku,padahal aku belum memberikan oleh-oleh. Sesampainya di mejaku sudah ada semangkok bubur ayam dan buket mawar merah,didalam buketnya ada kartunya.
Dear my lovely angel
Good morning,gua tau loe pasti capek dan lelah pulang dari Bali,makanya gua belikan bubur ayam. Tenang bubur ayam ini bukan buatan hotel kok,tapi gua beli dari pinggir jalan,biar loe makan. Gua juga belikan buat semua teman-teman kantor loe,karena mereka sudah baik dan menjaga loe selama ini. Dan satu lagi gua belikan special buket mawar merah.
From your bodyguard
Kim Wonshik
Selesai membaca kartu nama,aku membuang buket mawar merah itu ke tong sampah dan aku segera menelpon Wonshik,karena jujur aku tidak suka semua perlakuan dia,tetapi Wonshik sama sekali tidak mengangkat telpon dariku. Akhirnya aku memutuskan melanjutkan pekerjaanku saja.
Tidak terasa waktunya jam pulang kerja dan aku baru sadar kalau bubur pemberian Wonshik belum aku sentuh sama sekali,bahkan tadi jam makan siang aku memilih makan di kantin kantor. Akhirnya aku memilih membawa pulang bubur itu,karena bisa aku panaskan lagi nanti. Ketika aku hendak memesan taksi online,tiba-tiba ada yang memegang tanganku.
"Sayang",ujar seseorang yang aku tau kalau suara itu adalah Jackson
"Sayang",sahutku lagi dengan suara manja
"Aduh,kasihannya pacar gua,pasti capek ya"
"Iya,gua capek banget"
"Ya udah,nanti gua masakin di apartemen loe,tapi kita beli dulu bahan-bahannya"
"Asyiiiikk"
Selesai berbelanja aku dan Jackson kembali ke apartemenku. Ketika sampai ke apartemenku betapa terkejutnya aku kalau Wonshik sudah berdiri di sana. Apa yang harus aku lakukan.