Di halaman rumahku,aku dan cowok ini yang namanya Kim Won Shik hanya diam-diaman.Sudah sejam kami saling diam saja. Bukan mau kami berada disini,tetapi orang tua kamilah yang menyuruh kami untuk saling mengenal.Gara-gara cowok ini aku belum sempat bicara sama orang tuaku soal niat Jackson melamarku.
"Nama loe Lala khan?",tanyanya buka suara
"Iya".jawabku singkat
"Kerja dimana?",tanyanya lagi
"Perusahaan swasta"
"Hahaha,singkat banget jawabnya,pasti loe kesal ya ama gua"
"Maksudnya?"
"Kalau gua jadi loe pasti bakal marah mau dinikahkan dengan cowok yang sama sekali tidak loe kenal,bukan begitu?Soalnya gua dapat merasakan loe dari tadi judes banget sama gua",sahutnya sambil tersenyum
"Hmm,ya gitu deh"
"Loe udah punya pacar ya?",tanyanya membuatku kaget
"Emang kenapa?"
"Biasanya cewek tuh kalau liat wajah gua pasti langsung terpesona,nah loe biasa aja,kelihatan kalau loe nggak tertarik sama gua",ujarnya.Ini cowok betul-betul kepedaan banget ya,jujur aku ingin melempar apa aja ke wajahnya
"Oh"
"Sepertinya loe nggak tertarik ama gua,tapi gua yang sepertinya gua yang tertarik ama loe"
"Atas dasar apa loe tertarik ama gua,kita khan baru kenal",ujarku judes
"Harus ya,soalnya loe beda dari cewek-cewek yang pernah gua kenal dan satu lagi gua yakin loe pasti udah punya pacar dan gua bakal ngerebut loe dari pacar loe itu",ujarnya.Sumpah ini cowok benar-benar menyebalkan
"Sok kepedean banget!Gua mau tidur,malas ngelayanin loe",sahutku. Ketika aku mau meninggalkan dia,tiba-tiba dia memegang tanganku
"Tunggu,ini kartu nama gua. Selamat tidur putri cantik",ujarnya sambil mengedipkan mata. Benar-benar cowok playboy.
Didalam kamar aku benar-benar kesal. Aku sama sekali tidak bisa mengatakan soal lamaran Jackson sama orang tuaku. Kupandangi cincin pemberian Jackson.
"Apa yang harus aku katakan pada Jackson besok".ujarku dalam hati. Dan aku memutuskan hari ini menginap di rumah orang tuaku,siapa tau besok aku mempunyai kesempatan berbicara dengan mereka.
Hari ini pagi-pagi sekali aku sudah bangun,karena kalau berada di rumah orang tuaku,mau tidak mau kita harus sarapan,karena kalau tidak mama akan naik dan berteriak supaya aku bangun dan itu selalu mama lakukan sama Lulu saudara kembarku,bahkan mama tidak segan-segan menyiram air ke kita supaya bangun dan Lulu pernah mengalaminya.Sesampainya di ruang makan seperti dugaanku mama dan papa sudah berada disana dan betapa terkejutnya aku kalau cowok yang dijodohkan denganku berada disana.
"Good morning!",sapanya padaku
"Loe!"
"Duduk La,ada tamu yang sopan",ujar mama
"Om kaget kamu datang pagi-pagi gini,apalagi repot-repot bawa nasi goreng dan bubur ayam buat sarapan gini",sahut papa dengan ramahnya
"Nggak apa-apa om,kebetulan tadi aku mampir ke salah satu hotel bintang lima dan aku minta chef disana buat masakin nasi goreng sama bubur ayam ini khusus buat om,tante dan Lala",ujarnya dengan bangga. Jujur aku benci banget mendengar ucapannya.
"Ya ampun!Jadi ngerepotin gini nak Wonshik,pantesan aja rasanya enak banget,beruntung banget kamu Lala nanti menikah dengannya",sahut mama dengan senyum-senyum bahagia
"Biasa aja!Masih enakkan juga bubur ayam pinggir jalan langganan aku",ujarku dengan ketus
"Lala!Yang sopan bicara sama tamu!",bentak mama padaku
"Nggak apa-apa tante. Kalau Lala suka bubur ayam pinggir jalan,nanti aku bawain"
"Nggak usah!Makasih!Aku sarapan sama roti bakar ini aja lebih nikmat",ujarku dengan sewot sambil menguyah roti bakar yang aku olesin dengan selai strawberry favoritku
"Lala apa-apaan kamu ini bikin malu mama sama papa aja,makan nasi gorengnya,Wonshik udah capek-capek bawa",sahut mama merayuku
"Sudah nggak apa-apa tante,aku tidak merasa dibuat repot kalau buat Lala",ujarnya sambil tersenyum. Benar-benar cowok ini cari muka banget sama orang tuaku
Selesai sarapan aku ingin kembali ke kamarku untuk menjauh dari cowok satu ini,tetapi mama mencegahku dan menyuruhku untuk ngobrol dengannya di taman seperti tadi malam.
"Loe benar-benar benci sama gua ya,sampai-sampai makanan yang gua bawa loe sama sekali tidak sentuh",ujarnya membuka percakapan
"Nah itu loe tau!Kenapa masih datang aja",sahutku ketus
"Gua suka sama loe La,walaupun awalnya gua nggak mau dijodohkan sama orang tua,tetapi setelah bertemu loe,gua langsung suka.Seperti yang udah gua bilang loe beda seperti cewek yang gua kenal"
"Tapi gua nggak suka sama loe!"
"Iya gua tau loe udah punya pacar,apalagi cincin yang melingkar di jari loe,pasti hubungan kalian sudah sangat serius.Apakah orang tua loe sudah tau?"
"Itu bukan urusan loe!",bentakku. Aku tidak suka cowok ini mencampuri urusan pribadiku
"Tenang,jangan marah-marah terus.Gua boleh nanya nggak?",ujarnya dengan sabar
"Nanya apa?"
"Kalau loe belum punya pacar,loe bakal suka sama gua nggak?",tanyanya
"Tergantung",jawabku dengan asal
"Tergantung gimana?",tanyanya penasaran
"Iya,tergantung hati gua aja,tapi kenyataannya sekarang gua nggak suka sama loe"
"Hahahaha,berarti ada harapan loe suka sama gua khan",ujarnya sambil mengedipkan mata
"Khan gua udah bilang,tergantung hati gua,udah ah malas gua ngobrol ama loe,buat tensi darah gua naik"
"Gua punya permintaan,nanti malam gua ajak pergi mau nggak?"
"Mau kemana?!"
"Hmm,pokoknya gua jemput jam 7 malam,kalau gitu gua pergi dulu,soalnya gua harus kembali ke rumah sakit"
Sepeninggal cowok itu,aku memutuskan ke ruang keluarga,karena aku ingin menonton tv sambil menikmati hari liburku
"Gimana tadi ngobrolnya sama Wonshik?",tanya mama tiba-tiba menghampiriku
"Biasa aja ma"
"La,mama mohon kamu jangan judes sama Wonshik,nantinya dia akan menjadi suami kamu"
"Ma,aku boleh nanya?"
"Tentu saja boleh sayang",jawab mama sambil mengelus rambutku
"Kenapa mama sama papa tiba-tiba mau menjodohkan aku?",tanyaku sambil menatap mata mama
"Mama dan papa ingin kamu mendapatkan jodoh terbaik"
"Mama sama papa lagi nggak ada masalah khan?Terus apa Lulu juga bakal dijodohkan sepertiku?",tanyaku dan dapat aku lihat ada perubahan pada wajah mama
"La,sebenarnya keluarga kita mau bangkrut. Rumah sama mobil sudah kami gadaikan dari setahun kemarin",ujar mama sambil terisak.Mendengar perkataan mama seketika aku bagai disambar petir. Bagaimana bisa keluargaku bangkrut,sedangkan aku tau bahwa papa orangnya pekerja keras dan teliti
"Papa ditipu sama rekan bisnis kepercayaannya selama ini dan orang itu kabur entah kemana",sahut mama menangis
"Ya ampun,kok bisa ma?",tanyaku berusaha tegar
"Yah beginilah hidup Lu,tapi untungnya keluarga kita ditolong sama keluarga Kim",ujar mama sedikit tersenyum
"Keluarga Kim?",tanyaku lagi
"Iya orang tuanya Wonshik,mereka mau memberikan modal kepada papamu dan tidak tanggung-tanggung modal yang diberikan mereka.Pokoknya kami sangat berterima kasih"
"Syaratnya dengan menikahku dengan anaknya,begitu khan?"
"Mereka tidak minta syarat apa-apa,papamulah yang menyarankan begitu dan ternyata mereka setuju. Papamu menginginkan putri-putrinya mendapat jodoh yang baik",ujar mama sambil memegang tanganku
"Ma,kalau misalkan Lala sudah punya pacar,apakah tetap akan dijodohkan?",tanyaku dengan suara pelan
"Kamu sudah punya pacar?",tanya mama kaget
"Nggak ma,ini kalau misalkan",ujarku berbohong
"Oh,mama kaget,kirain kamu sudah punya pacar.Mama hanya bisa bilang masa depan keluarga kita ada di tangan kamu,bukannya mama maksa,tetapi mama yakin Wonshik itu orangnya baik,apalagi pekerjaanya juga sangat mapan,dia seorang dokter di salah satu rumah sakit besar di Jakarta ini",ujar mama
"Iya ma",ujarku
Dalam pikiranku berkecamuk,di lain pihak aku benci dengan perjodohan ini,tetapi nasib keluargaku ada ditanganku saat ini. Apa yang harus aku lakukan.