Read More >>"> Behind The Scene (PAGE TWO) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Behind The Scene
MENU
About Us  

            Bora berjalan menuju ruangan daepyonim ditemani oleh Minseok. Sejak tiba dari bandara perhatiannya terus saja teralihkan. Dia beberapa kali melamun dengan tatapan kosong, hingga membuat Minseok tidak nyaman dengannya.

            "Kamu kenapa? Apa kamu sakit?" tanya Minseok khawatir. Namun Bora tidak mendengarnya dan terus saja berjalan.

            "Kenapa dia bisa ada disana? Apa mungkin kita satu pesawat? Apaan sih, pria itu sangat aneh. Sudahlah itu pasti hanya kebetulan saja. tenangkan dirimu Bora" ucap Bora dalam hatinya.

            Kedatangan mereka disambut antusias oleh Daeyeong Daepyonim. Dengan senyuman terbaiknya ia berjalan mendekati Bora. Ia membuka kedua tangannya hendak memeluk Bora sebagai tanda selamat datang. Namun Bora hanya berjalan melewatinya dan lekas mengambil tempat duduk. Dengan wajah yang bertanya-tanya Daeyeong Daepyonim melirik ke arah Minseok dan dijawab dengan gelengan kepala dan silangan tangan, sebagai tanda Bora dalam suasana hati yang tidak baik.

            "Bora bagaimana disana? Apakah menyenangkan?" tanya Daeyeong Daepyonim ketika ia duduk.

            "Tidak usah bertele-tele, kita langsung saja" jawab Bora malas.

            "Apakah kamu masih marah karena aku tidak menemanimu ke Austria? Maafkan aku, kalau saja aku tidak harus datang ke acara itu. Aku pasti menemanimu"

            "Aku tidak akan perpanjang kontrak. Jangan menyuruhku memikirkannya lagi" potong Bora.

            "Tapi kenapa? Hubungan kita tidak buruk dan kamu mendapatkan banyak job sesuai keinginanmu. Lalu kenapa?"

            "Kamu melanggar janji cukup bagiku untuk tidak perpanjang kontrak"

            "Lalu apa kamu sudah mendapatkan agensi baru?"

            "Belum"

            "Kalau begitu tetap lah disini hingga kamu mendapatkan agensi baru. Ini permintaan terakhirku, kamu akan mengabulkannya kan?"

            "Baiklah akan aku lakukan. karena semua sudah selesai, aku pergi" Bora menutup pertemuan itu dengan cepat dan pergi meninggalkan ruangan.

            "Daepyonim, hingga akhir kau masih saja menginginkan uangnya" sindir Minseok dan segera pergi menyusul Bora.

 

                                                                                                                                 **********

            Ji Ahn duduk sendirian di tengah ruangan. Selama hampir 1 jam lamanya ia menunggu kedatangan ayahnya. Ia pun mencoba menghilangkan kebosanan dengan berkeliling, namun itu tidak cukup membantunya. Dia pun duduk kembali dengan tatapan bosan. Ia meraih ponselnya dan membaca berita terkini. Hampir semua berita membicarakan Han Bora yang membuatnya teringat kejadian pagi tadi. Ia pun membuang ponselnya dan mengacak rambutnya frustasi.

            "Aish... sangat memalukan" ucapnya pelan.

            Tak lama kemudian, dari tangga turun seorang pria paruh baya yang telah lama ia tunggu. Ji Ahn pun segera berdiri dari duduknya.

            "Ayah" ucapnya dengan semangat.

            "Anakku" balas ayahnya.

            "Ayah" ulang Ji Ahn memastikannya sekali lagi.

            "Anakku" balas ayahnya lagi.

            "Ayah! Aku lelah menunggumu, kenapa lama sekali" keluh Ji Ahn.

            "Anakku kamu lama menunggu? Maaf, ayah membaca buku dan tidak sadar tertidur" jawab ayahnya sembari mengambil tempat duduk didekat putra semata wayangnya.

            "Begitu rupanya"

            "Bagaimana liburanmu di Austria? Apakah menyenangkan?"

            "Tidak begitu menyenangkan karena pengumuman ayah kemarin"

            "Maaf jika itu mengagetkanmu. Semuanya telah berbalik nama menjadi milikmu. Jadi kemungkinan lusa kamu sudah bisa memimpin perusahaan. Kamu bisa melakukannya kan?"

            "Tentu saja, karena ayah telah mempercayakannya padaku, aku akan melakukan yang terbaik. Tapi, ayah sungguh memberikan semua saham milik ayah untukku?"

            "Ia, semua saham yang ayah miliki, tanpa terkecuali telah ayah berikan untukmu. Maka dari itu, pastikan kamu tidak mengecewakan ayah. Kamu mengerti?"

            "Ia! Aku mengerti" jawab Ji Ahn dengan tegas.

 

                                                                                                                                 **********

            Setelah upacara pengangkatannya tiga hari lalu, hari ini adalah hari pertama Ji Ahn secara resmi menjabat sebagai presedir. Baru hari pertama saja, Ji Ahn sudah memiliki banyak pekerjaan. Hingga sore ini ia telah menghadiri rapat sebanyak 5 kali dan menandatangani berkas sebanyak puluhan kali.

            Makannya pun menjadi tidak teratur. Pagi ini ia melewatkan sarapan karena terlambat. Ia kehabisan waktu makan siang karena kerjanya yang lambat. Bisa dikatakan ia hampir merusak hari pertamanya. Dan sebagai penutup, ia memiliki pertemuan pukul 8 malam nanti di sebuah restoran yang tak begitu jauh dari kantornya.

            Bora berjalan memasuki restoran diikuti oleh Minseok. Mereka pun diantar menuju ruangan tersendiri yang sebelumnya telah direservasi. Bora memasuki ruangan itu sendirian, sedangkan Minseok lebih memilih menunggu diluar. Ketika ia telah memasuki ruangan, ia melihat seorang pria duduk membelakangi pintu masuk. Sadar jika tamu yang ia tunggu telah datang, pria itu segera membalikkan badannya. Begitu membalikkan badan, Bora terkejut melihat orang yang hendak ia temui adalah Ji Ahn. Memastikan penglihatannya, ia pun menurunkan sedikit kaca matanya hingga kehidungnya. Dan ia pun terkejut untuk kedua kalinya.

            "Han Bora? Apa yang kamu lakukan disini?"

            "Aku yang seharusnya bertannya, apa yang kamu lakukan disini. Harusnya aku bertemu dengan Yu Hapyeon Daepyonim tapi mengapa malah kamu yang ada disini?" tanyanya menjelaskan situasi yang seharusnya terjadi.

            "Yu Hapyeon adalah ayahku. Aku baru saja menggantikannya sebagai presedir Cman Entertainment. Jadi artis terkenal yang harus kutemui adalah kamu, itu cukup mengejutkan"

            "Oh jadi begitu, pantas saja kalian memiliki marga yang sama" Bora pun mengambil tempat duduk di depan Ji Ahn.

            Karena pertemuan terakhir kali, suasana malam itu menjadi sangat canggung. Mereka berdua bahkan tidak berani menatap satu sama lain. Hampir 30 menit mereka berdua hanya duduk saja tanpa ada yang berbicara sedikit pun.

            "Apakah kamu sudah makan malam?" tanya Ji Ahn menghilangkan kecanggungan.

            "Aku tidak pernah makan malam. Aku harus menjaga berat badanku" setelah percakapan singkat itu, keheningan kembali terjadi. Hingga akhirnya Bora memberanikan diri memulai pembicaraan.

            "Aku sudah memikirkannya. Dan aku memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan Cman Entertainment"

            "Maaf, tapi aku tidak berniat menjadikanmu artisku" jawab Ji Ahn yang membingungkan Bora.

            "Apa maksudmu?"

            "Seperti yang kamu tau, Cman Entertainment hanya mengurusi para aktor saja. Jadi kami tidak bisa menandatangani kontrak denganmu"

            "Maaf Yu Ji Ahn Daepyonim. Ayah anda sendiri yang terlebih dahulu mendatangi dan menawarkannya kepada saya. Dan sekarang anda berkata tidak bisa? Apakah itu masuk akal?" tidak bisa dibohongi dari suaranya yang meninggi, Bora saat ini sedang naik darah dan sebisa mungkin untuk tidak kelepasan.

            "Kalau soal itu saya tidak tau, tapi yang pasti permintaan itu sudah tidak berlaku lagi, jika kamu merasa tidak adil kamu bisa meminta ayah saya untuk bertanggung jawab. Karena saat ini saya lah yang membuat keputusan di Cman Entertainment"

            "Bukankah perkataan anda sudah keterlaluan. Saya Han Bora, Han Bora! Bintang paling bersinar saat ini. Bagaimana anda bisa menolakku seperti itu?"

            "Maafkan saya, tapi tetap tidak bisa" jawabnya percaya diri.

            "Kalau begitu jadikan saja saya artis wanita pertama Cman Entertainment. Bukankah itu tidak buruk, anda bisa memulai mengatur Cman dengan aturan baru"

            "Tetap tidak bisa, menurut saya menjaga peraturan lama sama saja menjaga ciri khas dari Cman Entertainment"

            "Kalau begitu anggap saja ini sebagai balas budi anda karena saya pernah menolong anda"

            "Maaf tetap tidak bisa. Apapun tawaran yang anda berikan kita tidak akan menandatangani kontrak. Dan soal itu, saya akan membalas budi dengan cara lain"

            "Baiklah! Jika itu keinginan anda. Tapi, apakah anda paham mengenai ucapan anda barusan? Jangan menangis menyesal karena anda telah menolak saya, karena saya tidak akan pernah menandatangani kontrak dengan anda, hingga anda menyerahkan lutut anda" ancam Bora. Tanpa mendengarkan ucapan Ji Ahn, Bora mengambil tasnya dan pergi meninggalkannya. Mendengar ucapan Bora barusan, Ji Ahn menjadi sedikit takut dan menyesal karena telah menolaknya.

            Hingga ia pulang ke rumah, kejadian itu terus menghantui benaknya. Walau ia terus mencoba melupakannya, pikiran itu tidak juga hilang. Belum lagi, tiap kali ia menyalakan TV, channel apapun yang ia buka, wajah Bora terus menghiasi layar kaca. Bahkan namanya menjadi topik paling dicari ketika ia membuka internet. Mencoba mencari pencerahan, ia pun menelpon ayahnya untuk meminta beberapa saran.

            "Ayah, aku ingin menanyakan sesuatu. Ayah tau Han Bora kan? Tadi aku baru saja melakukan pertemuan dengannya" bukannya.

            "Tentu saja Ayah tau. Lalu apa yang terjadi, apakah dia sudah menandatangani kontrak denganmu?"

            "Belum, aku menolaknya" jawab Ji Ahn dengan lugu tanpa dosa.

            "Kenapa kamu menolaknya! Apa kamu tau, ayah sampai memohon agar dia mau masuk ke agensi kita" bentak ayahnya.

            "Itu karena, agensi kita hanya menerima aktor saja, bukankah begitu ayah?" jawab Ji Ahn membela diri tidak ingin disalahkan.

            "Itu hanyalah peraturan kuno. Kenapa kamu tidak mengerti juga, mengurus agensi yang isinya aktor saja sama sekali tidak menyenangkan. Disaat banyak artis cantik, kenapa harus memilih hal sulit lainnya. Bahkan sejak setahun yang lalu, kita sudah menerima trainee wanita"

            "Mengapa ayah tidak mengatakannya dari kemarin?" jawab Ji Ahn tetap tidak ingin disalahkan.

            "Kenapa kamu malah menyalahkan ayah! Seharusnya kamu menggunakan otakmu ketika berhadapan dengan Han Bora, tidak ada hal baik yang terjadi ketika kamu menolaknya. Pokoknya, bagaimana pun caranya, buat Han Bora menandatangani kontrak dengan kita. Kamu mengerti!"

            "Ia ayah aku mengerti. Maafkan aku" tutp Ji Ahn.

            "Aku menghancurkannya. Semuanya hancur" sesal Ji Ahn.

 

                                                                                                                                 **********

            Dilain sisi, Bora yang masih kesal atas perlakuan yang ia terima, tidak dapat menyembunyikan kemarahannya. Dia tanpa henti berteriak marah-marah di dalam mobil. Minseok yang sudah hapal dengan kelakukan Bora hanya diam saja dan terus mengemudikan mobilnya menuju Sungai Han.

            Minseok telah menjadi manager Bora selama 13 tahun yang berarti ia telah menemani Bora sejak Bora memulai debutnya di industri hiburan. Hingga kini ia setia membantu Bora menjalankan aktivitasnya. Ia sudah terbiasa dengan semua kelakuan dan sifat kekanak-kanakan Bora. Begitu pula dengan kelakukannya yang satu ini. Setiap kali Bora marah pada tingkat tertentu, 4 ritual ini akan terjadi dan malapetaka pun tidak akan bisa dihindari.

1.Ritual pertama, yaitu membawanya ke Sungai Han

Setibanya disana, tanpa berkata dan bertanya sedikit pun, Minseok akan meninggalkan Bora sendirian di dalam mobil. Tak lama kemudian, akan terdenganr suara sumpah serapah dari A to Z yang dilontarkan Bora. Teriakannya cukup keras hingga Minseok dapat mendengar semua yang ia ucapkan.

"Hei! Yu Ji Ahn! Kamu sungguh akan menyesalinyaaa! Berani sekali kamu menolakku! Dasar *** tak tau balas budi, seharusnya aku meninggalkanmu sendirian disana. *** kamu pikir kamu siapa, akan kupastikan untuk membalasmu! Dasar *** sombong! Aku akan menghancurkanmu ***"

2.Ritual kedua, yaitu menuju Hansol Drinks

Sebelumnya, Minseok akan menelpon Hansol untuk memberi kabar bahwa Bora akan mengunjunginya. Setelah itu, hanya dalam waktu 10 menit, tempat itu akan ditutup dan para pelanggan dipulangkan dengan paksa. Jadi, begitu Bora sampai disana, tempat itu sudah tidak ada orang satupun.

"Berikan aku minuman terbaik disini" teriaknya.

Hansol kemudian akan membuat minuman beralkohol dalam porsi besar. Han Bora yang marah akan menggunakan satu gelas untuk satu kali tegukan. Jadi, setelah ia menghabiskan satu gelas, Hansol akan membariskan gelasnya dari ujung meja hingga ke tempat Bora duduk saat ini. setelah, Bora benar-benar tidak sadarkan diri karena mabuk, Minseok akan memotret barisan gelas itu, untuk diberikan kepada Bora sebagai bukti.

3.Ritual ketiga, yaitu Bora menggila

Waktu yang dibutuhkan Bora untuk menggila adalah 1 jam. Dalam kurun waktu itu Bora sudah harus berada di rumahnya. Jika tidak, hal-hal yang memalukan akan terjadi di tempat yang tidak diinginkan. Jadi, sebisa dan secepat mungkin Minseok sudah harus mengamankannya.

"Hei! Panggil Ji Ahn itu kesini! Aku mau membuat perhitungan dengannya! Aku bilang panggil dia kesiniii!" teriak Bora tak lama setelah tiba di rumah. Ia pun pingsan tak sadarkan diri. Beberapa menit kemudian ia terbangun dan kembali beraksi.

"Oppa, kamu tau, aku sangat malu. Bagaimana aku bisa menghadapi dunia dengan kejadian memalukan itu" rengek Bora hingga meneteskan air mata. Ia pun menghapus air matanya bersamaan dengan ingusnya yang keluar.

"Ini pertama kalinya aku diperlakukan seperti itu. Aku Han Bora! Han Bora! Dewi yang paling diinginkan semua orang! Hwaaa..." ia menangis seperti anak kecil yang kehilangan mainannya. Melempar semua barang yang ada didekatnya dan menendangkan kakinya ke udara.

"Yeongwonhan geon jeoldae eobseo

Gyeolguge neon byeonhaetji

Iyudo eobseo, jinsimi eobseo" ia bernyanyi dengan keras di balkon layaknya sedang mengadakan konser.

"Everybody put your hands in the air" teriak Bora kepada penggemar imajinasinya.

Setelah konsernya berakhir ia pun tertidur dengan pulas dan tidak menggila lagi hingga pagi tiba. Saat itu lah Minseok baru benar-benar bisa meninggalkannya sendirian. Jika dia meninggalkannya sebelum kegilaannya berakhir, ditakutkan Bora akan berlari keluar dan memalukan dirinya sendiri.

4.Ritual terakhir, yaitu melupakan semuanya seperti tidak pernah terjadi.

Bora terbangun dari tidurnya. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk menyikat gigi. Setelah menyikat gigi, ia mencuci wajahnya, lalu setelah itu ia pun memukul pipinya sebanyak dua kali dan memperbaiki rambutnya yang berantakan. Setelah selesai ia pun berangkat untuk mandi. Seperti tidak terjadi apapun, ia menjalankan aktivitas paginya seperti biasa. Semua ingatan dan kenangan yang terjadi malam itu, sedikitpun ia tidak mengingatnya. Kepikiran pun tidak.

            Pukul 6 pagi Minseok dan Soohyun datang menjemputnya. Minseok dan beberapa staf yang lainnya menyiapkan semua barang yang mereka butuhkan, sedangkan Soohyun akan langsung mendandaninya dibantu dengan make up artist yang lain. Pukul 8 pagi mereka telah berangkat menuju Busan untuk pemotretan. Hingga pukul 1 siang mereka baru kembali ke Seoul untuk melanjutkan jadwalnya yang padat.

            Kelelahan yang Bora rasakan tidak menghalanginya berkerja dan tidak pula mengurangi pekerjaannya sedikit pun. Setelah pemotretannya selesai, ia harus bergegas ke stasiun TV. Ia akan menjadi salah satu bintang tamu acara talkshow populer pukul 3 sore nanti. Dilanjutkan dengan wawancara bersama majalah lokal. Dan diakhiri dengan menghadiri acara launching produk terbaru dari parfum kelas dunia. Acara itu sendiri hanya dihadiri oleh orang-orang tertentu dan bersifat tertutup.

            Sesuai dengan jadwalnya, kini Bora sedang menunggu di ruang tunggu guna untuk di make up. Selama waktu itu, sudah lebih dari 10 artis pendatang baru menghampirinya hanya untuk memberikan salam. Kebiasaan itu sudah berjalan sejak lama, dan hal yang biasa jika melihat artis pendatang baru membungkukkan badan ketika berpapasan dengan artis senior. Tapi dalam artian, artis senior itu sudah diakui dan terkenal seantero negeri ya.

            "Kembali lagi bersama Kim Jisoo di Entertainment Daily. Sekarang kita bersama dengan Han Bora yang sinarnya tidak pernah pudar. Hello Han Bora, ini penampilan pertamamu sejak setahun yang lalu. Sangat susah untuk mengundangmu kesini, tidakkah kamu merindukanku?" tanya Jisoo menggodanya.

            "Maafkan aku. Aku janji akan lebih sering berkunjung untuk kedepannya. Tolong jangan membenciku"

            "Aku tidak akan pernah membencimu, tenang saja. Kontrakmu dengan LV Entertainment telah berakhir, sekarang kamu bernaung dimana? Banyak yang mempertanyakan itu"

            "Sekarang aku masih free agent, tapi Daeyeong Daepyonim menyuruhku untuk tetap bersamanya hingga aku menemukan agensi baru"

            "Hubunganmu dengannya pasti baik sekali. Tapi mengapa kamu tidak memperpanjang kontrak dengannya?"

            "Aku ingin mendapatkan suasana baru dan bertemu dengan banyak orang, jadi aku memutuskan untuk mencari agensi baru"

            "Lalu agensi mana yang mungkin akan menjadi rumah barumu"

            "Untuk saat ini aku berpikir mungkin Be Entertainment. Tapi itu masih belum pasti"

            "Han Bora, apa kamu sadar telah menyebutkan Be Entertainment? Saat ini saham mereka pasti mendaki ke puncak gunung"

            Dan benar saja, setelah ucapannya di Entertainment Daily nama Han Bora dan Be Entertainment menjadi tranding topic. Situs utama Be Entertainment menjadi eror beberapa saat akibat banyak yang mengaksesnya dalam waktu bersamaan. Saham Be Entertainment pun terus meningkat tiap waktunya setelah tayangan itu. Dampaknya tidak hanya itu saja, kemunculan Han Bor di Entertainment Daily pun berhasil memperoleh rating pemirsa tertinggi di slotnya. Sebuah fenomena yang hanya dapat dilakukan oleh Han Bora.

            Setelah acara itu berakhir Bora pergi ke cafe stasiun TV yang berada di lantai 5. Minseok sengaja memilihnya sebagai tempat wawancara agar lebih mudah dan tidak melelahkan. Saat menuju ke cafe itu sebuah kejadian menarik terjadi di dekat lokasi syuting drama Call My Name. Di lorong yang cukup sepi terlihat seorang wanita berlutut dihadapan Jaeyoung PD. Dia terus memohon agar Jaeyoung PD mau mengcastingnya.

            Wanita yang berlutut itu adalah Ji Haeri. Dia adalah artis yang dulu sempat naik daun, namun popularitasnya meredup ketika skandalnya dengan artis senior Park Yebin terungkap ke publik. Saat itu mereka terlibat pertengkaran dan akibatnya Park Yebin harus dirawat selama 4 minggu akibat cidera yang parah. Setelah skandal itu namanya menjadi rusak dan seluruh negeri membencinya.

Bora melewati mereka dan menyapa Jaeyoung PD. Ia melirik sekilas ke arah Ji Haeri lalu pergi meninggalkan mereka. Setelah cukup jauh, barulah Soohyun berani buka suara.

            "Bukankah tadi itu Ji Haeri?" tanya Soohyun memastikan.

            "Kamu benar, sudah lama aku tidak melihatnya" timpal Minseok.

            "Tapi apa yang dia lakukan disini?. Dan mengapa dia sampai berlutut seperti itu?" tanya Soohyun penasaran.

            "Itu hal yang biasa bagi artis yang kehilangan popularitas sepertinya. Karena kamu masih baru di industri ini, itu pasti hal yang baru bagimu"

            "Tidakkah dia malu, secara dia adalah artis yang sempat terkenal"

            "Tentu saja dia malu, tapi memberikan lututnya seperti itu bukanlah apa-apa. Jika mereka bisa muncul kebali di layar TV apapun akan mereka lakukan, bahkan jika harus memberikan tubuh mereka sekali pun. Seperti itu lah industri ini berjalan. Siapa yang bertahan dia lah pemenangnya" Bora menjelaskan panjang lebar sekaligus mengingatkan dirinya, bahwa hal itu bisa saja terjadi kepada siapa pun, tak terkecuali dirinya sendiri.

 

                                                                                                                                 **********

            Malam ini Ji Ahn mengadakan acara makan malam bersama orang-orang yang bekerja di agensi yang menaungi para artis. Ia sengaja mengadakan acara ini guna mendapatkan informasi tambahan mengenai seluk beluk yang ada di industri hiburan. Dengan diadakannya acara ini, dia berharap mendapatkan pencerahan mengenai masalah yang baru saja dia hadapi.

            "Han Bora sungguh luar biasa. Dia masih hanya mengatakannya saja, saham Be Entertainment sudah melambung tinggi, bagaimana nanti jika dia sudah menandatanganinya"

            "Sepertinya perang merebutkannya akan segera berakhir"

            "Perang ini akan berakhir hingga dia menandatangani kontrak. Sebelum itu, aku yakin agensi lain masih sibuk membujuknya"

            "Yang paling aku takuti adalah kejadian tiga tahun lalu terulang kembali. Agensiku yang paling banyak mengalami kerugian"

            "Apakah Han Bora memang sehebat itu. Tidakkah kalian terlalu membesar-besarkannya" celetuk Ji Ahn yang diikuti suara tawa dari yang lainnya. "Maknae kita yang satu ini. Kamu masih rookie di industri ini kan? Awalnya aku juga berpikir seperti itu, tapi 2 bulan kemudian aku langsung menyadarinya bahwa yang mereka katakan adalah kebenaran"

            "Biar aku beri tahu. Han Bora mendapatkan julukan dewi jagat raya bukan tanpa alasan. Dia tidak hanya cantik, dia juga berbakat, unik, dan menjanjikan. Kalau pun ada orang yang membencinya, bisa dipasikan orang itu iri dengannya karena statusnya yang lebih rendah dari Bora" mereka  kini  mulai  menceritakan  semua  yang  mereka  ketahui  tentang  Han  Bora.  Seketika  acara  makan  malam  itu  telah  berubah  menjadi  acara  gosip  yang  cukup  asik  untuk  disimak.  Dari  penuturan  mereka  dapat  diketahui  jika  Han  Bora  merupakan  salah  satu  bintang  yang  diakui  dan  memiliki  peran  besar  di  industri  hiburan.

            Han  Bora  sendiri  memulai  karirnya  17  tahun  yang  lalu,  lebih  tepatnya  ketika  ia  berumur  15  tahun.  Namanya  mulai  dikenal  luas  ketika  ia  sukses  bermain  dalam  drama  hits  ‘Paris’  tahun  2004  silam. Sejak  saat  itu,  karirnya  terus  menanjak  dan  berhasil  membintangi  banyak  drama  dan  film  hits  yang  dicintai  publik. Bahkan  setelah  17  tahun  karirnya,  popularitasnya  tidak  pernah  meredup  dan  ia  terus  mengokohkan  posisinya  di  industri  hiburan  sebagai  bintang  top  yang  paling  panas  hingga  kini.

            Hampir  semua  orang  menyukaina.  Ia  seperti  seorang  dewi  yang  tanpa  celah  sedikit  pun.  Ia  memiliki  wajah  yang  rupawan,  memiliki  kepribadian menyenangkan  yang  mudah  disukai  banyak  orang,  selain  itu  bakatnya  tidak  perlu  diragukan  lagi.  Ia  dapat  memainkan  perannya  dengan  baik  dan  bertransformasi  ke  karakter  yang  lain  tanpa  harus  membawa  perannya  didrama  sebelumnya.

            Selain dewi jagat raya, Han Bora juga  memiliki  julukan  lain  yang  melekat  dengannya,  yaitu  mulut  peri,  harta  karun  perusahaan,  dan  putri  magnet.  Ia  dijuluki  sebagai  mulut  peri  karena  semua  yang  keluar  dari  mulutnya  dapat  dipastikan  akan  menjadi  tranding  topic  diseluruh  situs  pencarian. Ia  pernah  tidak sengaja menyebutka label pelembut pakaian. Detik itu juga, namanya dan pelembut pakaian itu menjadi tranding topik dan stok pelembut pakaian itu seketika habis tanpa tersisa.  Bahkan  lagu  yang  sudah  dirilis  bertahun-tahun  lamanya  dapat  kembali  masuk  ke  chart  music  hanya  karena  ucapannya.

            Ketika  kontraknya  dengan  agensinya  telah  habis,  saat  itulah  agensi  lain  akan  berlomba-lomba  untuk  merekrutya.  Cara  apapun  akan  mereka  lakukan  agar  berhasil  menarik  perhatian  Bora.  Ketika  ia  telah  memutuskan  pilihannya,  maka  agensi  tersebut  akan  mendapatkan  keuntungan  hingga  lebih  dari  200%  dan  dapat  bertambah  seiring  berjalannya  waktu,  sehingga  ia  seperti  sebuah  kotak  harta  karun  yang  memberikan  banyak  keuntungan.

            Julukannya  sebagai  putri  magnet  adalah  yang  paling  mengerikan  sekaligus  menguntungkan.  Sebab  agensi  berlomba-lomba  untuk  merekrutnya  bukan  hanya  untuk  mendapatkan  keuntungan  saja,  melainkan  juga  untuk  menjaga  keberlangsungan  agensi.  Karena jika dia menandatangani kontrak dengan agensi baru, secara otomatis para aktor yang juga kontraknya akan berakhir akan lebih memilih untuk menandatangani kontraknya dengan agensi yang sama di tempat Bora bernaung,  itu  dapat  merugikan  agensi  lain  namun  sangat  menguntungkan  agensi  Bora.

            "Ooo... jadi begitu... pantas saja" jawab Ji Ahn putus asa dan menyesal setelah mendengarkan penjelasan itu semua.

 

                                                                                                                                 **********

            Ji Ahn tidak bisa tidur malam itu. Setelah acara itu, matanya terus terjaga dan pikirannya berkelana hingga ke masa depan. Memikirkan semua kemungkinan yang terjadi. Mencoba mencari solusi, namun hanya kata-kata terakhir Bora yang terlintas dibenaknya.

            "Bagaimana ini, aku sudah menghancurkan segalannya. Harusnya aku menerimanya saja, kenapa juga aku harus menolaknya. Dia pasti berpikir aku adalah orang yang arogan. Dia pasti malu sekali saat itu. Apa yang harus aku lakukan"

            Paginya Ji Ahn memeriksa semua kontrak yang dimiliki artisnya. Setelah ia periksa terdapat 3 artis yang kontraknya akan berakhir tidak lama lagi. Mereka adalah Kim Jaehyun, Choi Jiho, dan Kim Minwoo.

            "Kontrak Kim Jaehyun tersisa 58 hari lagi. Sejak kemarin sore dia mencoba untuk bertemu dengan anda" jelas Taehyun.

            "Kim Jaehyun, bukannya dia baru saja memenangkan pendatang baru terbaik?"

            "Ia, dia memenangkannya bersamaan ketika Han Bora mendapatkan daesangnya yang ketiga"

            "Selanjutnya?"

            "Kontrak Choi Jiho hanya tersisa 45 hari lagi. Setelah dia menyelesaikan syutingnya, dia akan menemui anda untuk membahas kontraknya"

            "Jika kita melepasnya, apakah tidak berdampak buruk?"

            "Jika anda tidak perpanjang kontrak dengannya, itu sama saja melepaskan bibit emas. Baru-baru ini, perannya difilm Red Night menarik perhatian publik. Dan banyak tawaran telah masuk untuk mengcastingnya"

            "Lalu yang terakhir?"

            "Kim Minwoo! Salah satu artis besar yang kita miliki. Jika anda tidak bisa mempertahankannya, 2 yang lainnya pasti akan mengikutinya"

            "Kim Minwoo, dia memenangkan aktor terbaik selama dua tahun berturut-turut kan?"

            "Ia anda benar. Bulan ini dia tercatat berada di peringkat pertama daftar reputasi brand terbaik untuk para aktor. Dia berhasil mempertahankannya selama tiga bulan berturut-turut"

            "Apakah menurutmu mereka akan memperpanjang kontraknya?" tanya Ji Ahn tidak begitu yakin.

            "Aku tidak begitu yakin, tapi ada 75% kemungkinan mereka tidak melakukannya. Sekarang apa yang akan anda lakukan?"

            "Pertama-tama mari kita menemui mereka. Aku akan berusaha untuk membujuk mereka agar mau memperpanjang kontraknya"

            Hanya memerlukan waktu dua jam saja pertemuan itu telah membuahkan hasil. Sesuai prediksi, Kim Jaehyun dan Choi Jiho tidak ingin memperpanjang kontraknya dan berencana untuk memulai hari yang baru bersama dengan Be Entertainment.

            "Kenapa kamu tidak ingin memperpanjang kontrak? Kita telah melalui masa-masa sulit bersama dan membantumu hingga kini" tanya Ji Ahn kepada Jiho.

            "Aku ingin mencoba suasana baru. Aku sudah terlalu lama berada disini, dan sepertinya sudah saatnya aku untuk mencari rumah baru"

            "Lalu... kamu berencana untuk kemana"

            "Be Entertainment? Tapi itu masih belum pasti, masih ada Ruby Entertainment juga. Anda tidak perlu khawatir" ralat Jiho dengan cepat.

            "Apa karena Han Bora?" tanya Ji Ahn to the point.

            "Tidak. Tentu saja tidak. kenapa anda berpikir seperti itu. Bukan karena Han Bora kok" jawab Jiho canggung.

            "Sungguh?" tanya Ji Ahn tidak percaya.

            "Tidak. Tentu saja. Aku ada jadwal syuting sekarang, kita lanjutkan lain kali saja. Sampai jumpa daepyonim"

            Setelah pertemuannya dengan Choi Jiho, Ji Ahn hanya duduk di kursinya dengan wajah frustasi. Ia beberapa kali mengusap wajahnya dan mengacak rambutnya sembari menunggu kedatangan Kim Minwoo. Setelah beberapa waktu berlalu, Taehyun menghampirinya untuk memberi kabar mengenai pertemuannya dengan Kim Minwoo.

            "Aku sudah memeriksa jadwalnya. Dan anda baru bisa bertemu dengannya minggu depan"

            "Kenapa lama sekali, memangnya dia ada kegiatan apa?"

            "Saat ini dia sedang berada di Indonesia untuk acara Go To Jungle, dan baru bisa kembali minggu depan. Aku sudah memintanya untuk menyelesaikannya lebih awal, tapi tidak bisa"

            "Baiklah kalau begitu, kamu sudah bekerja dengan baik. Aku harap dia mau menunggu hingga Minwoo kembali"

            Satu minggu kemudian, Minwoo kembali dari Indonesia setelah menyelesaikan kegiatannya. Dia tidak langsung menemui Ji Ahn karena sebelumnya dia sudah meminta untuk diberi waktu istirahat selama satu hari begitu acaranya berakhir.

            "Maafkan aku, anda pasti telah lama menunggu" sapa Minwoo begitu ia memasuki ruangan Ji Ahn.

            "Tidak masalah, aku yang seharusnya minta maaf karena mengganggu jadwal sibukmu" jawab Ji Ahn merendah.

            "Kenapa kau berkata begitu daepyonim, aku jadi semakin merasa bersalah. Lagi pula tanpa Cman aku tidak akan sesukses ini, jadi seharusnya aku yang meminta maaf"

            "Benar juga, Cman yang membuatmu seperti ini. Kalau begitu kau akan memperpanjang kontrak kan?" tanya Ji Ahn to the ponit.

            "Tidak, aku tidak akan memperpanjang kontrak" jawab Minwoo mengejutkan Ji Ahn.

            "Tapi barusan kamu mengatakan Cman yang membuatmu sesukses ini, tidakkah itu terlalu kejam... ah bukan maksudku mengatakanmu kejam, hanya saja itu berlawanan dari yang seharusnya" jawab Ji Ahn putus asa. Mendengar ucapannya Minwoo hanya tertawa kecil yang semakin membuat harapan Ji Ahn menciut. "Apa karena Han Bora?" tanya Ji Ahn tiba-tiba.

            "Ia anda benar itu karena Han Bora" jawab Minwoo percaya diri, yang membuat Ji Ahn terkejut akan jawabannya. Karena biasanya orang lain akan langsung mengelak jika diberi pertanyaan itu, mengingat itu bukanlah hal yang besar untuk dijadikan sebuah alasan.

            "Kamu pasti sangat menyukainya" jawab Ji Ahn mencoba untuk menyindirnya.

            "Oh darimana anda tau? Ia benar aku sangat menyukainya. Aku adalah penggemarnya, dia lah yang menginspirasiku untuk menjadi seorang aktor. Sebelumnya aku mendengar kabar bahwa dia akan bergabung bersama kita, aku sangat senang mendengarnya dan berniat untuk memperpanjang kontrak, tapi tiba-tiba saja dia berkata ingin pergi ke Be Entertainment jadi aku rasa harus mengikutinya"

            "Wah kamu pasti sangat menyukainya, dia inspiratormu itu luar biasa" ulang Ji Ahn. "Anu tadi kamu mengatakan ini semua karena Han Bora kan? Bagaimana jika aku berhasil membuatnya ingin bergabung lagi dengan Cman. Kamu, Jaehyun, dan Jiho pasti akan memperpanjang kontrak, benar kan? Ia kan? Ia kan?"

            "Ia mungkin saja" jawab Minwoo senang.

            "Kalau begitu aku tinggal membuatnya menandatangani kontrak. Kamu pasti sibuk, kamu bisa pergi sekarang"

            "Kalau begitu semoga berhasil" Minwoo menyemangatinya sebelum pergi meninggalkannya.

            "Taehyun, hubungi manager Bora dan minta pertemuan dengannya"

            "Baik akan saya kerjakan"

 

                                                                                                                                 **********

            Awalnya acara pembukaan toko cokelat Darkcoco terbilang sederhana, tidak dipublikasikan dan tidak juga dipromosikan besar-besaran, namun akibat dari kekuatan Han Bora sebagai bintang iklannya, acara itu berakhir kacau. Belum lagi diadakannya acara fansign bagi para pengunjung yang beruntung membeli 1 set Gold Special Edition from Darkcoco sebagai tiketnya, membuat semua orang berebutan tak mau kalah untuk mendapatkannya. Hingga akhirnya toko itu ditutup sementara selama acara fansign berlangsung.

            "Namamu siapa?" tanya Bora ramah.

            "Namaku Han Jin yi" jawab penggemar itu dengan malu.

            "Oh kita memiliki marga yang sama. Apakah kamu sudah melihat iklanku?" tanya Bora lagi.

            "Ia, aku sudah lihat. Eonnie terlihat sangat cantik diiklan itu. Aku datang dari Haenam hanya untuk dapat melihatmu langsung" cerita penggemar itu.

            "Sungguh! Kamu dari Haenam? Hei itu sangat jauh. Aku sungguh terharu. Biar aku memelukmu sebagai hadiah karena telah datang dari jauh" Bora memeluk penggemar itu yang diikuti sorakan dari yang lainnya.

            "Terima kasih. Aku sungguh bahagia. Aku akan selalu mendukungmu. Bora eonnie fighting!" ungkap penggemar itu bahagia setelah Bora melepaskan pelukannya. Setelah penggemar itu turun dari podium, terdapat jeda sedikit sebelum penggemar lainnya naik, saat itu lah Minseok datang menghampiri Bora dan membisikinya.

            "Sekretaris Yu Ji Ahn Daepyonim baru saja menelponku. Dia meminta waktumu untuk mengadakan pertemuan dengannya. Apa yang harus aku lakukan?"

            "Sungguh? Ini lebih cepat dari dugaanku. Kalau gitu kita harus menemuinya. Tapi, oppa akan membantuku kan?" tanya Bora dengan senyuman aneh.

            "Apa ini? kamu tidak berpikir aneh-aneh kan?"

            "Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya ingin memberinya sedikit saja rasanya dikecewakan sekaligus dipermalukan itu seperti apa. Tidak perlu khawatir ini tidak akan parah" setelah hari itu permainan pun dimulai.

1. Hari  pertama

Mereka janji bertemu di tempat yang sama pukul 9 malam. Tapi hingga pukul 11 malam Bora tidak juga datang dan membiarkan Ji Ahn menunggunya. Hingga akhirnya Minseok menelpon sekretaris Ji Ahn untuk mengatakan bahwa Bora tidak dapat menemuinya karena jadwal syutingnya.

"Hallo, aku Minseok manager Bora. Apakah kalian sudah ada disana?" tanya Minseok terlebih dahulu.

"Ia kami sudah ada di tempat pertemuan. Kapan kalian akan tiba?" tanya Taehyun yang duduk disebelah Ji Ahn.

"Aku menelpon untuk memberitau kalau hari ini Bora tidak bisa datang. Jadwal syutingnya diperpanjang jadi aku tidak yakin akan segera berakhir"

"Jadi begitu, tapi kenapa baru mengabarkannya sekarang?"

"Aku sibuk" jawab Minseok yang membuat Taehyun mengepalkan tangannya.

"Lalu kapan kita bertemu lagi?" tanya Ji Ahn setelah merebut ponsel Taehyun.

"Bagaimana dengan lusa?"

"Baiklah kalau begitu, kita akan bertemu lusa pukul 5 sore, untuk tempatnya akan dikabari lagi"

"Baiklah kalau begitu selamat malam"

"Oh Good!" sahut Bora begitu Minseok menutup panggilan itu. Relita yang terjadi adalah jadwal syuting Bora memang diperpanjang tapi hanya sampai jam 10 malam dan saat ini dia sedang berada di parkiran apartemennya.

2. Hari  kedua

Pertemuan kedua diadakan pukul 5 sore di cafe stasiun TV. Sama seperti kemarin Bora tidak kunjung datang hingga pukul 8 malam.

"Hallo, aku Minseok manager Bora. Apakah kalian telah ada disana?" buka Minseok dengan kalimat yang sama.

"Ia kami sudah ada di tempat pertemuan. Kapan kalian akan tiba? Kalian tidak salah dengar angka 5 menjadi 8 kan?" tanya Taehyun kesal.

"Maafkan aku, tapi tidak ada yang bisa aku lakukan. aku ingin mengabarimu lebih awal tapi tidak ada sinyal"

"Tidak ada sinyal? Memangnya kalian ada dimana, pulau terpencil?" tanya Taehyun tidak terima dengan alasannya.

"Ia benar sekali. Bora harus pergi ke pulau terpencil untuk acara Let's Running. Dan kami baru saja tiba di pelabuhan. Tapi kalian sangat beruntung, karena Bora memenangkan permainannya jadi dia tidak harus menginap disana dan aku bisa memberitau kalian sekarang. Aku tidak bisa bayangkan jika kalian harus menunggu semalaman disana" jawab Minseok yang membuat Taehyun ingin membanting ponselnya.

"Kalau begitu mari bertemu ditempat dan diwaktu yang sama besok" jawab Ji Ahn yang kembali merebut ponsel Taehyun.

"Kalau begitu selamat malam" tutup Minseok.

Relita yang terjadi adalah mereka telah tiba dipelabuhan sejak pukul setengah tujuh dan saat ini mereka sedang mengadakan pesta makan malam bersama para staf dan pemain lain.

3. Hari  ketiga

Sesuai dengan janji kemarin, pertemuan ketiga diadakan ditempat dan diwaktu yang sama.

"Hallo, aku Minseok manager Bora. Apakah kalian telah ada disana?" buka Minseok.

"Aku tau kamu Minseok manager Bora, kenapa kamu terus mengulanginya. Sekarang apa? Kalian tidak bisa datang lagi?" jawab Taehyun yang langsung mengerti arah pembicaraannya.

"Ia kami tidak bisa datang. Bora terluka selama syuting dan saat ini dia berada di rumah sakit. Kalian bisa memeriksanya sendiri di internet" Taehyun segera memeriksa kebenarannya, dan benar saja semua berita memberitakan Bora yang terluka akibat adegan laga yang ia lakukan. Taehyun pun memberitaukannya kepada Ji Ahn mengenai kabar itu.

"Begitu rupanya, kita tidak bisa berbuat apa-apa" jawab Ji Ahn pasrah. Pertemuannya pun diundur kembali hingga minggu depan. Namun relita yang terjadi adalah, Bora memang terluka dibagian lengannya akibat tak sengaja terkena pedang saat berakting. Tapi luka yang ia dapat tidak lah parah  dan  hanya  berupa  goresan  saja.

 

                                                                                                                                 **********

            Pertemuan yang sempat tertunda hingga tiga kali akhirnya terlaksana. Mereka bertemu di sebuah restoran, dimana ruangan VIP-nya memiliki sisi yang terbuka langsung dengan alam. Dengan duduk saling berhadapan mereka mengeluarkan tatapan mata yang saling mengintimidasi satu sama lain. Akibat rumitnya hubungan mereka, hubungan yang awalnya baik-baik saja berubah menjadi perang anak kecil yang saling menyindir satu sama lain tak ingin kalah.

            "Lalu kenapa anda ingin bertemu denganku lagi? Anda tidak sedang ingin menjilat ludah sendiri bukan?" tanya Bora menyerang terlebih dahulu.

            "Aku awalnya ragu kamu ingin bertemu denganku, setelah kejadian memalukan itu" balas Ji Ahn tak mau kalah.

            "Tapi anda sabar juga menghadapiku, setelah menunggu selama 6 jam seperti orang bodoh. Anda pasti sangat ingin bertemu denganku" serang Bora kembali dengan suara yang lebih tinggi.

            "Apa barusan kamu mengatakan aku bodoh? Ini pertama kalinya ada orang yang mengatakan itu padaku!" balas Ji Ahn ikut meninggikan suaranya. Saat pembicaraan itu berlangsung muncul lah pesan dari Minseok, "Kalian tidak sedang berkelahi kan?" tulisnya. Bora melirik pesan itu dan mulai mengubah topik pembicaraannya.

            "Ehm... lalu ada urusan apa anda ingin bertemu denganku?"

            "Aku ingin... menarik kata-kataku... beberapa hari lalu. Ayo... kita menandatangani kontrak... dan bekerja sama" kata Ji Ahn terpotong-potong untuk melindungi harga dirinya.

            "Apa yang anda bicarakan? Apakah anda baru belajar berbicara, kalimat anda terpotong-potong seperti radio rusak"

            "Aku minta maaf, maka ayo kita menandatangani kontrak dan bekerja sama, itu yang kukatakan tadi"

            "Waaah... anda sungguh tak tau malu. Setelah mempermalukanku seperti itu? Wah anda sungguh luar biasa" sindir Bora.

            "Maka dari itu aku ingin meminta maaf" balas Ji Ahn dengan nada yang marah dan tidak ikhlas.

            "Waaah... aku terkejut untuk kedua kalinya. Anda pikir aku ini apa, seorang artis yang mudah dimanfaatkan. Maaf aku salah, karena aku sudah minta maaf ayo kita bekerja sama. Anda pikir dengan bodohnya aku akan menjawab ia ayo kita bekerja sama" balas Bora menirukan perkataan Ji Ahn dengan emosi.

            "Anu maksudku..."

            "Sudahlah aku sungguh marah kali ini. Aku tidak bisa memaafkanmu. Aku tidak akan menandatangani kontrak. Kamu mengerti!" Bora memotong perkataan Ji Ahn dan berbalik pergi meninggalkan ruangan. Saat dia sudah berada di ambang pintu, Ji Ahn berdiri dari duduknya dan segera berlutut.

            "Maafkan aku. Aku salah, seharusnya aku memperlakukanmu dengan baik kala itu dan menjelaskan situasinya dengan benar. Aku terlalu gegabah dalam mengambil keputusan tanpa berpikir perjuangan yang dilakukan ayahku demi merekrutmu. Sekali lagi, maafkan aku" kali ini dengan nada yang rendah sembari menundukan kepala menyesal, Ji Ahn dengan sungguh-sungguh meminta maaf kepada Bora.

            Bora berbalik mendekati Ji Ahn lalu duduk dihadapannya. Tanpa bertanya sebelumnya, Bora mengambil sebuah spidol yang ada di dalam tasnya lalu menandatangani setelan jas yang Ji Ahn kenakan.

            "Berapa lama aku harus bekerja denganmu?" tanyannya.

            "4 tahun?" jawab Ji Ahn yang tidak paham dengan situasi yang tiba-tiba terjadi. Bora lalu menuliskan kalimat '4 tahun' tepat dibawah tanda tangannya.

            "Aku masih belum memaafkanmu. Tapi, aku tidak pernah mengingkari perkataanku. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik, Yu Ji Ahn Daepyonim"    Bora mengulurkan tangannya sembari tersenyum dan Ji Ahn pun menerima uluran tangan itu sebagai tanda kesepakatan telah terjadi.

                                                                                                                                 **********

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 1 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • Tresabalin

    Kapan chapter selanjutnya akan dirilis?

    Comment on chapter PAGE TWO
  • Tresabalin

    Nice 😊

    Comment on chapter PAGE ONE
Similar Tags
MERAH MUDA
464      328     0     
Short Story
Aku mengenang setiap momen kita. Aku berhenti, aku tahu semuanya telah berakhir.
Sweet Sound of Love
476      314     2     
Romance
"Itu suaramu?" Budi terbelalak tak percaya. Wia membekap mulutnya tak kalah terkejut. "Kamu mendengarnya? Itu isi hatiku!" "Ya sudah, gak usah lebay." "Hei, siapa yang gak khawatir kalau ada orang yang bisa membaca isi hati?" Wia memanyunkan bibirnya. "Bilang saja kalau kamu juga senang." "Eh kok?" "Barusan aku mendengarnya, ap...
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
652      490     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
One Step Closer
1982      806     4     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
The Boy
1597      591     3     
Romance
Fikri datang sebagai mahasiswa ke perguruan tinggi ternama. Mendapatkan beasiswa yang tiba-tiba saja dari pihak PTS tersebut. Merasa curiga tapi di lain sisi, PTS itu adalah tempat dimana ia bisa menemukan seseorang yang menghadirkan dirinya. Seorang ayah yang begitu jauh bagai bintang di langit.
Po(Fyuh)Ler
754      390     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
The Eternal Love
18876      2672     18     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Sarah
427      304     2     
Short Story
Sarah, si gadis paling populer satu sekolahan. Sarah yang dijuluki sebagai Taylor Swift SMU Kusuma Wijaya, yang mantannya ada dimana-mana. Sarah yang tiba-tiba menghilang dan \'mengacaukan\' banyak orang. Sarah juga yang berhasil membuat Galih jatuh cinta sebelum akhirnya memerangkapnya...
For One More Day
433      296     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Tentang Hati Yang Mengerti Arti Kembali
451      292     4     
Romance
Seperti kebanyakan orang Tesalonika Dahayu Ivory yakin bahwa cinta pertama tidak akan berhasil Apalagi jika cinta pertamanya adalah kakak dari sahabatnya sendiri Timotius Ravendra Dewandaru adalah cinta pertama sekaligus pematah hatinya Ndaru adalah alasan bagi Ayu untuk pergi sejauh mungkin dan mengubah arah langkahnya Namun seolah takdir sedang bermain padanya setelah sepuluh tahun berlalu A...