Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Triple A (Remake)
MENU
About Us  

Perkenalkan. Namaku Erlangga Yudhistira. Panggil saja aku Angga. Aku adalah seorang wartawan muda. Kini aku bekerja di sebuah perusahaan media massa di kota ini. Aku berbeda dari wartawan lain. Aku hanya fokus untuk mencari bukti kasus kejahatan. Setelah dapat, aku akan memberinya kepada 2 pihak, perusahaan tempatku bekerja, dan juga kepolisian.

Setiap minggu, pasti ada saja kasus kejahatan yang terjadi di kota ini. Namun, kasus yang paling banyak terjadi adalah pembunuhan. Kasus ini sepertinya dilakukan oleh orang yang sama. Kurasa dia seorang psikopat. Ya, kenapa aku berkata begitu? Karena "pekerjaan" yang dia lakukan sangat rapi dan sempurna.

Dia selalu meninggalkan petunjuk, sebuah kertas origami berbagai macam warna yang dia bentuk menjadi burung Hantu kecil. Selain itu, tidak ada barang bukti dan sidik jari yang ditinggalkan oleh pelaku.

Oh, ya. Aku lupa menjelaskan. Cara dia membunuh cukup unik. Melihat dari luka di leher korbannya, si pelaku mungkin hanya menusuk leher korban satu kali. Tapi ternyata, itu cukup efektif untuk membunuh korban dalam sekejap. Dengan luka menganga, korban akan segera kehabisan darah.

Tentu saja alat yang dia gunakan pasti sejenis benda tajam seperti pecahan kaca, belati, atau pisau lipat. Semuanya mengalami hal yang sama. Lokasi, waktu dan korban tidak saling berhubungan. Korban yang dia pilih benar-benar acak. Oleh karena itu, sulit bagi kepolisian untuk menemukan si pelaku.

Namun, entah kenapa, beberapa minggu belakangan ini, dia tidak muncul lagi. Kurasa dia sudah kehabisan korban untuk dibunuh. Atau bisa juga, dia sedang merencanakan sesuatu yang besar. Yah, aku tidak tahu. Aku bukan dia, kan?

Suatu hari, aku pergi ke Cafe dekat rumahku. Hari itu adalah hari yang penuh dengan hujan. Langit nampak suram. Tetesan hujan terus mengguyur bumi ini. Aku memesan coffe latte. Disana, aku menyempatkan diriku untuk membaca buku harian milikku.

Buku harian ini selalu kubawa kemanapun pergi. Isi buku ini adalah nama dan biodata para korban yang telah jatuh akibat perbuatan Psikopat itu. Biodata ini kudapat dari kepolisian yang mengurus kasus ini. Yah, tenta saja ini cukup lengkap. Mulai dari foto, nama, tanggal lahir, tanggal kematian, alasan terbunuh, usia, dan lainnya.

Aku melihat keluar jendela Cafe. Hujan semakin lebat diluar sana. Banyak orang yang berteduh disekitar sini. Ah, hujan mengingatkanku pada masa kecilku. Saat aku masih memiliki orang tua. Saat hujan, aku punya waktu lebih banyak bersama ayah dan ibu. Keduanya sering bercerita tentang dongeng yang luar biasa. Namun, cerita yang paling aku suka adalah tentang Pangeran Burung Hantu.

Dia mirip seperti cerita Robin Hood. Dia mengambil harta kerajaan untuk diberikan kepada orang miskin. Katanya, dia bisa berubah menjadi burung hantu putih untuk menyamarkan dirinya dari musuh. Suatu hari, dia ketahuan dan tertangkap. Dia pun akhirnya di hukum gantung.

Orang-orang itu memang aneh. Ketika kejahatan muncul, dia akan dibela mati-matian. Ketika kebaikan muncul, justru malah diberantas habis-habisan. Ayolah, apakah mereka tidak punya otak? Apakah mereka tidak bisa membedakan mana yang baik, mana yang buruk? Apakah manusia cuma bisa mengikuti nafsunya, tanpa mau berpikir?

Jika kalian tahu, sejujurnya, aku merasa ada sesuatu yang aneh saat itu. Aku merasa, sesuatu yang besar akan terjadi disini. Dan benar saja. Ketika aku baru melangkahkan kaki keluar Cafe, terjadilah keributan di dalamnya. Aku pun kembali masuk.

Seorang pria telah ditemukan tewas di dalam WC. Dia mati dengan cara yang sama seperti korban sebelumnya. Siapa sebenarnya orang ini? Kenapa aku bisa begitu lengah? Seharusnya aku bisa menemukan dia, jika aku tak bergegas keluar dari Cafe ini.

Untung saja aku membawa kameraku tadi. Aku pun segera mengambil beberapa foto dari korban. Sama seperti sebelumnya, di dalam saku baju korban juga ditemukan origami burung hantu. Namun, kali ini, ketika aku membuka lipatan origami itu, aku menemukan tulisan "Thank You". Nampaknya, tinta yang digunakan adalah dari tubuh korban sendiri.

Sepertinya, semuanya sudah mulai terungkap sekarang. Aku kembali duduk disalah satu kursi di Cafe itu. Aku mengeluarkan buku itu kembali dan menemukan catatan ini.

 

Mungkin, hanya kau yang bisa memahami cerita ini. Setelah ini, aku tidak akan bercerita lagi pada siapapun. Begini, entah mengapa dalam hidupku, aku selalu berada dalam kondisi yang pesimis, tidak percaya diri, dan selalu dibayangi oleh kegagalan. Setiap kali aku berpikir pesimis, semua itu pasti akan terwujud.

Padahal, sejujurnya, aku tidak mau kenyataanku seperti itu. Ada saja yang menghambatku di kehidupan ini. Rasa khawatir, gelisah, dan perasaan negatif lainnya terus terkumpul dalam diriku. Mulutku tak mampu bicara masalah ini. Aku tidak bisa mencurahkannya pada siapapun. Aku benar-benar tidak mampu.

Dan perasaanku semakin terguncang saat orang tuaku dibunuh. Mereka dibunuh karena menegakkan keadilan dikota ini. Mereka mati ditangan orang yang haus akan kekuasaan dan uang. Dasar manusia serakah!

Aku stress. Aku depresi. Aku merasa dipenjarakan oleh perasaanku sendiri. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu banyak perasaan yang telah aku rasakan. Namun, hanya kesedihan yang paling membekas di hidupku. Aku bahkan tak mampu tersenyum. Perasaan senang dan bahagia hanya kurasakan sebentar. Sisanya hanyalah kehampaan. Tanpa suara. Tanpa ekspresi. Tanpa apapun.

Itulah sebabnya, aku tidak punya ekspresi. Aku tidak pernah tersenyum saat difoto. Begitu juga dengan keseharianku. Aku sangat jarang tersenyum. Kalian mungkin menganggap saat aku tertawa, aku juga ikut tersenyum. Aku memang melakukan itu. Tapi itu tidak akan pernah sampai menyentuh hati ini. Hati ini tetap tidak berubah. Selalu saja sama.

Kosong.......

Dan hampa.......

Karena itu jugalah, aku benci orang yang suka membahagiakan orang lain. Orang yang begitu terbuka dan aktif. Dia membuatku seolah-olah hanya sebagai bayangan. Mereka kuanggap sebagai orang yang sombong. Mereka tidak mau menghargai dan memahami orang sepertiku. Mereka harus musnah dari dunia ini. Mereka juga harus memahami, apa arti penderitaan yang sesungguhnya.

Kau! Kupercayakan isi cerita ini kepadamu....... Owl, Sang Jiwa Pelindung, Pemimpin Bayangan.

 

The Owl

 

Aku lalu menutup buku itu dan melangkah keluar Cafe. Semuanya terasa sangat jelas sekarang. Kini aku bisa lebih tenang menghadapi dunia ini. Begitu damai dan menenangkan. Seperti burung hantu yang menyergap mangsanya diam-diam, begitu juga aku. Sebentar lagi, orang-orang mungkin akan mengetahui semuanya.

Oh, ya. Kalian mau tahu kelanjutan cerita Pangeran Burung Hantu? Sebelum digantung, dia bersumpah bahwa kemampuan dia akan diturunkan kepada seseorang. Dan orang itulah yang akan membalaskan rasa dendamnya.

Hujan sudah reda sejak tadi. Langit masih agak kelam saat itu. Sebuah harapan baru seolah-olah terlihat turun dari langit, bersembunyi dibalik sinar mentari yang mulai nampak. Dengan langkah perlahan, aku menuju halte bis yang berada didekat situ. Aku tersenyum sedikit sambil bergumam, "Thank You."

XXX

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Evolution Zhurria
351      227     4     
Romance
A story about the evolution of Zhurria, where lives begin, yet never end.
Solita Residen
1545      833     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...
Mentari dan Purnama
512      340     1     
Short Story
Mentari adalah gadis yang dikenal ceria di kalangan teman-temannya. Tanpa semua orang ketahui, ia menyimpan rahasia yang teramat besar. Mentari berteman dengan seorang hantu Belanda yang berkeliaran di sekolah! Rahasia Mentari terancam ketika seorang murid baru blasteran Belanda bernama Purnama datang ke sekolah. Apakah kedatangan Purnama ada hubungannya dengen rahasia Mentari?
My Best Man
150      130     1     
Romance
Impian serta masa depan Malaka harus hancur hanya dalam satu malam saja. Dia harus menerima takdirnya. Mengandung seorang bayi—dari salah satu pelaku yang sudah melecehkan dirinya. Tidak mau dinikahkan dengan salah satu pelaku, karena yakin hidupnya akan semakin malang, Malaka kabur hingga ke Jakarta dalam kondisi perut yang telah membesar. Dia ditemukan oleh dua orang teman baik dari m...
KATAK : The Legend of Frog
428      345     2     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.
Blue Island
145      122     1     
Fantasy
Sebuah pulau yang menyimpan banyak rahasia hanya diketahui oleh beberapa kalangan, termasuk ras langka yang bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau itu disebut Blue Island, pulau yang sangat asri karena lautan dan tumbuhan yang hidup di sana. Rahasia pulau itu akan bisa diungkapkan oleh dua manusia Bumi yang sudah diramalkan sejak 200 tahun silam dengan cara mengumpulkan tujuh stoples...
THE BASEMENT
402      292     1     
Short Story
a teenager named Hannah is going to explore her house which is build in 1995 and she is going to discover secrets
Rahasia
1674      1038     2     
Short Story
Persahabatan bermula dari kenyaman yang membuat kami saling melengkapi satu sama lain. The sky julukan yang menggambarkan kami semua, karena langit akan tetap menjadi langit. Kami selalu menatap langit yang sama walaupun raga kami tidak bersama. Kami bagian dari langit, lima sisi yang saling menyatu bagaikan bintang. The sky terdiri dari Galang yang selalu menguatkan juga lucu serta b...
FAYENA (Menentukan Takdir)
438      318     2     
Inspirational
Hidupnya tak lagi berharga setelah kepergian orang tua angkatnya. Fayena yang merupakan anak angkat dari Pak Lusman dan Bu Iriyani itu harus mengecap pahitnya takdir dianggap sebagai pembawa sial keluarga. Semenjak Fayena diangkat menjadi anak oleh Pak Lusman lima belas tahun yang lalu, ada saja kejadian sial yang menimpa keluarga itu. Hingga di akhir hidupnya, Pak Lusman meninggal karena menyela...
BALAS NALANGSA
670      409     1     
Short Story
Aku harus melihatmu lebih dekat, namun jangan menjauh saat aku menghilang.