Apa yang salah dengan kita? Atau hanya aku yang salah?
……
Hari ini adalah acara puncak 17 Agustus di sekolah Azmariah. Tapi, gadis itu tidak mau masuk ke sekolah. Dia masih meringkuk dengan selimut dan gulingnya di atas kasur.
Di sisi lain, Mansa hanya menyumpal telinganya dengan earphone seraya menggumamkan lirik lagu yang sedang dia dengar.
Diwaktu bersamaan, mereka menghela napasnya masing-masing. Perasaan yang mengganjal di hati mereka membuat tidak tenang.
Mansa sedikit merasa bersalah dengan Azmariah yang tidak kunjung masuk sekolah. Azmariah sendiri masih merasa sakit hati dengan ucapan Mansa tempo hari lalu.
Seusai acara 17 Agustus, beberapa anak MPK dan OSIS ingin berkunjung ke rumah Azmariah. Mansa yang sedang di luar menunggu ibunya datang, sempat mendengar pembicaraan anak-anak OSIS.
Adonis melihat ke arah Mansa yang sedang duduk asik dengan ponselnya.
“Sa?” panggil Adonis.
Mansa menoleh sebentar dan kembali menatap ponselnya.
“Sa, tahu Azmariah kenapa, gak?”
Jari Mansa berhenti menggilir ponselnya. Matanya beralih ke Adonis. “Gak tahu.”
“Serius?”
Dean menghampiri Adonis dan Mansa yang tidak jauh dari tempatnya berdiri tadi.
“Maksud lo apa, Dean?” tanya Mansa.
“Gue nanya, lo seriusan gak tahu? Dia jarang-jarang begini,” ucap Dean dengan wajah polosnya.
Mansa menghela napasnya sejenak. Matanya menatap Myra yang tidak jauh darinya. Seperti memberi kode, dia berharap Myra sadar dengan kode yang dia berikan.
“Kalau kayak gini … ada kaitannya sama orangtua,” gumam Adonis.
“Orangtua dia kenapa?” Mansa bertanya ke Adonis dengan memicingkan matanya.
“Lo gak tahu, Sa? Dia kan telat masuk setahun gara-gara kecelakaan sama orangtuanya,” jawab Adonis.
“Demi apa?” ucap Mansa.
Adonis menganguk dan menoleh ke Myra hingga mereka berdua saling bertukar tatapan.
“Jangan bilang … lo ada omongin masalah itu, Sa?” tanya Myra hati-hati.
Mansa hanya bisa menutup mata dengan telapak kanannya. Kemudian dia mengusap wajahnya dengan kasar.
Myra, Adonis dan Dean hanya bisa menghela napasnya.
“Terus, gimana?” tanya Dean.
“Dean aja yang hibur, lo tahu, kan? Caranya?” tanya Adonis.
“Harus banget gue?” gumam Dean pasrah.
“Gue minta kejelasan,” tegas Mansa.
“Kejelasan apa?” tanya Myra seraya mengerjapkan matanya beberapa kali.
“Tentang Azmariah.”
@yurriansan makasih banyak kak sudah mampir^^
Comment on chapter 03. Pulang BarengAku suka nama mansa garem wkwkwkwkw
Oke kak,^^