Jika terpikirkan goresan ditanganmu, hatiku juga tergores.
…….
“Azmah!”
Azmariah yang asik berjalan dengan memakan telur gulung menoleh ke sumber suara yang tepat di belakanganya.
“Apa, Adonis?”
Laki-laki yang bernama Adonis itu berusaha mengatur napasnya yang terengah-engah tadi. Dia menoleh ke Azmariah yang masih asik memakan telur gulung yang berwarna merah karena saus.
“Idelisa …,” ucapnya.
“Lisa kenapa?”
“Sesya …,”
Azmariah berdecih lalu memutar bola matanya malas. “Jadi, Idelisa apa Sesya?”
“Dua-duanya!”
“Kenapa, Nis?” tanya Mansa yang muncul dari belakang Azmariah.
“Pacar lo, bikin Idelisa down!” seru Adonis menatap Mansa.
“Pacar gue? Perasaan gue jomlo,” gumamnya.
Azmariah memberikan telur dadar yang masih ada di dalam kantong plastik ke Adonis. Dia pergi berlari ke arah kelas Idelisa yang tidak jauh dari kelasnya.
Saat dia hampir sampai, tubuhnya tak sengaja tertabrak oleh Idelisa yang berlari dan turun ke bawah menggunakan tangga.
“Yah, telat,” gumam Azmariah. Dengan cepat dia menoleh ke belakangnya dan menemukan Adonis yang berdiri di sana. “Samperin Idelisa, tenangin dia,” lanjutnya dan kembali berlari ke kelas Idelisa.
Di depan kelas IPA 3 masih cukup ramai. Di dalam juga terdapat beberapa murid yang yang nyatanya murid-murid yang dipandang dan sok berkuasa di sekolah ini.
Dengan santainya, Azmariah masuk ke dalam kelas itu dan menghampiri mereka. Dia berdiri ditengah kelima orang itu dan berdeham untuk mendapatkan perhatian. Kelima orang itu menatapnya dengan tatapan jengkel.
“Sesya,” panggil Azmariah dingin.
Sesya hanya menaikkan kedua alisnya tanda bingung. Azmariah menarik tangannya dengan kasar namun dicekal oleh Elina yang ada di sampng Sesya.
“Lo masuk wilayah kita. Jangan seenaknya tarik tangan orang!” seru Elina seraya memelototkan matanya.
“Hah? Emang ini kelas kalian yang punya?” tanya Azmariah sinis.
“Lo mau apa?” tanya Cindy.
“Sesya. Lo ngomong apa sama Idelisa?” tanya Azmariah penuh tekanan.
“Lah, gue Cuma ngomong berdasarkan fakta—“
Ucapan Sesya terpotong oleh suara petir yang cukup keras dari luar kelas mereka. Elina hanya memandang kaca di belakangnya dengan tatapan malas.
“Mau hujan, ayo pulang,” ajak Elina ke teman-temannya. Mereka berlima berjalanan hingga ke depan pintu kelas.
Azmariah mengejar mereka seraya berteriak, “Urusan gue belum selesai! Jangan lari dari masalah! Cabe!”
“He! Yang cabe itu lo!” teriak Sesya tak kalah keras.
Azmariah baru saja ingin membalas perkataan Sesya yang mambuatnya kesal. Baru saja membuka mulut, tiba-tiba ada suara yang datar dari muka pintu kelas IPA 3.
“Kalau Azmariah cabe, lo apa? Paprika?”
“Lo gak perlu ikut-kutan,deh—“ Sesya menengok ke muka pintu lalu membelalakkan matanya, “—M-Mansa?” lirihnya.
“Apa manggil-manggil?” ketus Mansa.
“Em, i-itu ….”
Mansa masuk ke dalam dengan santai. Tangannya sudah berbalut sarung tangan untuk siap pulang. Dia menarik Azmariah lalu keluar dari kelas sana.
“Kalau mau omongin masalah orang, urusin dulu diri lo sendiri.” Mansa menarik lengan Azmariah lallu pergi meninggalkan kelas IPA 3.
Azmariah belum protes hingga mereka sampai ke depan parkiran sekolah. Tepatnya, di depan motor Mansa yang terparkir di sana.
“Lepasin!” titah Azmariah.
Dengan santai, Mansa melepaskan tangannya yang menarik Azmariah tadi. Azmariah hnya menatapnya kesal. “Ngapain lo tadi?”
“Cuma lewat.”
“Terus ngapain masuk segala?”
“Cuma iseng.”
Azmariah hanya menghela napasnya pelan lalu menepuk dahinya untuk menetralisir emosinya. Mansa mengambil helm dan memakainya. Dia menyalakan mesin motornya di tempat.
“Naik,” titahnya.
“Gue jalan aja,” tolak Azmariah halus.
“Masih gerimis,” balas Mansa.
“Iya, gak apa-apa—“
“Cepet!” Mansa menarik lengan Azmariah dengan tangan kirinya. Hal itu membuat Azmariah mendekat dengannya lalu menghela napas dengan pasrah lalu mengikuti perintah Mansa.
“Lama,” gumam Mansa.
“Apa?!”
“Enggak. Pegangan, gue mau ngebut,” ucapnya lalu menancap gas hingga membuat Azmariah terkejut.
“Pelan-pelan geblek! Gue gak mau mati muda!” teriak Azmariah.
@yurriansan makasih banyak kak sudah mampir^^
Comment on chapter 03. Pulang BarengAku suka nama mansa garem wkwkwkwkw
Oke kak,^^