Read More >>"> Throwback Thursday - The Novel (25.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Throwback Thursday - The Novel
MENU
About Us  

Sebuah tangan besar dan hangat menggenggam tangan Katarina yang terkulai di atas meja. Perlahan lamunan akan masa lalunya buyar. Matanya yang terfokus sekarang menatap pemandangan luar jendela dengan latar belakang hitam. Hujan di luar kian lebat dan macet jalanan di bawahnya menciptakan warna warni dari pendar lampu kendaraan bak kilau bintang buatan manusia.

Katarina buru-buru menarik tangannya. Kepalanya menyusul menoleh pada orang yang barusan menyentuhnya. Seorang lelaki sudah mengambil duduk di seberangnya, mengenakan setelan jas abu-abu tua, lelaki itu tampak gagah dengan bahu yang bidang. Wajahnya yang persegi – dengan bayangan janggut menghiasi kontur rahangnya yang tegas – memancarkan kemaskulinan. Hidungnya mancung, rambutnya yang hitam tersisir rapih. Matanya, Katarina terpaku ... mata itu mirip Josh. Jantungnya berdesir.

Tidak mungkin, bukan? Dari bermiliyar-miliyar manusia di atas bumi, tidak mungkin ia bertemu Josh lagi, sekalipun lelaki itu mencarinya. Ya, pasti bukan dia.

Setelah meyakinkan dirinya, Katarina tersenyum. Ia mengubah posisi duduknya menjadi lebih resmi sambil mengeluarkan topeng profesionalnya, "Selamat malam, Pak. Maaf tadi saya melamun, jadi tidak sadar bapak sudah di depan saya." Katarina berharap wajahnya tidak sekusut surat Josh yang diremukkan tangan Hadi.

"Tidak masalah, aku suka melihatmu melamun."

Dasar hidung belang! Hati Katarina menghujat lelaki di depannya namun bibirnya tetap memancarkan senyum mautnya. Dengan tenang, Katarina membuka tas dan mengeluarkan kartu namanya dari kotak logam berwarna merah.

"Ini kartu nama saya, Pak. Perkenalkan, saya dengan Katarina Wijaya, dari divisi MarCom PT. Rajawali Bangun Perkasa." Diulurkannya kartu namanya ke seberang meja. Lelaki tadi menerima dengan sopan tanpa berkata-kata. "Maaf, kalau boleh tau, Bapak dengan siapa? Kebetulan atasan saya tidak memberikan nama Bapak ke saya."

Lelaki itu berhenti membolak balik kartu namanya dan menatap manik mata Katarina lekat. Katarina dapat merasakan jantungnya berdentum-dentum keras dalam cangkangnya, ia merasa takut. Selama menjalani profesinya sebagai MarCom, dia telah sangat pengalaman menghadapi banyak orang kaya muda, taipan kelas dunia, bahkan Presiden dan jajaran para Menteri, mengapa tatapan lelaki ini membuatnya ciut di tempat? Katarina menelan gumpalan yang menghalangi nafasnya.

Deretan gigi putih yang terawat rapih menampakkan dirinya manakala lelaki itu tersenyum. Dikeluarkan sebuah tempat kartu nama yang terbuat dari kulit dari balik jasnya dan disodorkan pada Katarina tanpa berkata apa-apa.

Katarina menerima kartu nama itu dan membacanya dua kali. Satu tangannya gemetar sementara tangan lainnya menutup mulutnya, ketika membaca tulisan pada lembaran kartu nama berlatar abu-abu gelap itu dimana terukir sebuah nama dari tinta emas bertuliskan : JOSH HADINATA - CEO.

Apakah sekarang ia berhalusinasi? Katarina barusan melamunkannya, menangisinya dalam kenangan yang terputar lagi di otaknya bagai film lawas hitam putih. Jika lamunan bisa membawa Josh kembali menjadi nyata, ia seharusnya melakukan ini dari dulu.

"Kat, kamu gak papa? Kamu kelihatan pucat." Tubuh Josh maju ke depan, mengamati wajahnya tanpa rasa segan. Katarina mengangkat wajahnya, matanya bertemu pandang dengan Josh.

Gak papa?! Bisa-bisanya kamu menanyakan apakah aku gak papa?! Setelah sekian lama menghilang, mengapa kamu harus muncul lagi sekarang, ketika hidupku sudah tertata rapih? Mengapa nasib tega mempermainkanku?!

Rasanya pantas jika sekarang dia juga membenci Josh. Josh dan Billy, keduanya sudah dimasukkan Katarina dalam daftar hitam orang-orang yang harus dikutuknya setiap hari. Katarina ingin meneriaki lelaki di depannya dan menyiram wajahnya dengan teh mahal yang barusan menemani lamunannya, namun wajah atasannya segera muncul menghentikannya. Bagaimanapun, dia adalah client penting perusahaannya yang harus diperlakukan seperti raja.

Katarina mengatur nafasnya untuk meredam berbagai emosi yang berdesakan dalam dadanya dan mengumpulkan kepercayaan dirinya lagi yang barusan berserakan di lantai ketika ia menerima kartu nama Josh. Ditatapnya Fossil Georgianya yang sekarang menunjukkan pukul 19.42. "Kita sudah terlambat dari jadwal meeting, mungkin kita langsung mulai saja, bagaimana Pak?"

"Kita makan dulu yuk." Josh mengambil buku menu yang terbungkus kulit di depannya dan membaliknya halaman demi halaman.

Bahkan suaranya terdengar berbeda di telinga Katarina. Apakah Katarina sudah lupa mengenai Josh ataukah lelaki itu memang telah berubah?

"Terima kasih, Pak, tapi saya tidak lapar." Tegas Katarina merapatkan bibirnya menjadi satu garis tipis ketika dirasanya bibirnya mulai bergetar. Sakit di dadanya mulai terasa nyata. Ia ingin ini semua cepat selesai agar bisa segera pulang dan mengubur dirinya dalam tanah. Ia telah salah mengatakan pada Hadi, mungkin sebaiknya dia saja yang mati ketimbang lelaki di depannya yang telah mengoyak-ngoyak hatinya dan membiarkan luka itu menganga dan dimakan belatung.

Josh menutup menu di tangannya, "Kalau begitu kita mulai dulu, baru makan?" Lelaki itu tersenyum lagi, garis usia di sudut matanya yang muncul malah menambah ketampanannya.

"Oke." Katarina mengiyakan dulu ajakan Josh, jelas ia tidak merencanakan bergabung dengannya untuk makan malam. Ia hanya ingin malam ini cepat selesai, agar Josh tidak bisa melaporkan pada atasannya bahwa Katarina tidak menjalankan profesinya dengan baik.

Katarina memulai presentasinya di depan Josh. Begitu dia masuk dalam ranah dimana pekerjaannya membutuhkannya, ia bisa menyingkirkan dirinya dan masa lalunya dengan orang yang sedang duduk di depannya. Katarina memberikan penjelasan mengenai kelebihan perusahaannya dan apa saja pencapaian yang telah mereka raih selama 20 tahun lebih berdiri di muka pertiwi dengan membuka lembar demi lembar company profile di tangannya. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Palette
3918      1575     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Kare To Kanojo
5373      1480     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
It's Started in Osaka
83      74     0     
Romance
It is a story about a girl and a boy
Ibu
493      286     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Right Now I Love You
390      291     0     
Short Story
mulai sekarang belajarlah menyukaiku, aku akan membuatmu bahagia percayalah kepadaku.
Aku Biru dan Kamu Abu
573      326     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
KAU, SUAMI TERSAYANG
612      416     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Photobox
4315      1145     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
Koude
3045      1102     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...