Read More >>"> Throwback Thursday - The Novel (16.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Throwback Thursday - The Novel
MENU
About Us  

Memasuki bulan Februari, cuaca Jakarta mendung dan sering turun hujan. Udara menjadi lebih sejuk, membuat ruang kelas terasa seperti kamar tidur.

Bel tanda pelajaran telah usai, berkumandang. Murid-murid bangkit dan membereskan tempat duduknya, banyak dari mereka bahkan sudah melesat pergi begitu guru pengajar melangkah keluar.

Katarina sedang merapihkan bukunya di atas meja ketika suara Josh menegurnya, "Kat ... Hadi sibuk, gue anter lo pulang ya?"

Katarina terkejut mendapati Josh berdiri tiga meja di depannya. Ia berdiri canggung sambil matanya menyapu ke sekeliling kelas. Gosip yang menerpanya belum lagi menguap dari udara, sehingga keberadaan Josh di kelas IPS III-D membuat semua mata memandang mereka - sebagian merasa iri, sebagian lagi menguping -- untuk mendapatkan gosip baru sebagai bahan perbincangkan besok.

"Gak papa, gue bisa pulang sendiri koq." Jawab Katarina sambil berpaling, melanjutkan lagi membereskan buku dan alat tulisnya.

"Udah, buruan. Gue anterin pulang, searah juga."

"Gue masih lama." Alis Josh berkerut melihat Katarina bukannya membereskan malah mengeluarkan lagi jurnal akuntansi dan beberapa alat tulisnya ke atas meja.

"Gue tungguin." Jawab Josh kesal.

Katarina mendelik pada Josh dengan wajah cemberut, berusaha mengusirnya. "Gue belum mau pulang dulu."

"Lo mau kemana? Gue temenin." Timpal Josh, balas menatapnya. 

Kemudian lelaki itu berdiri dan berjalan mendekat. Katarina dapat merasakan tatapan ingin tau yang mengorbit di sekitarnya mulai berkembang menjadi tatapan kepo. Mata anak-anak itu membesar, menanti apa yang akan terjadi.

Rasa takut dan gemetar menjalari tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung jempol kakinya ketika jarak mereka semakin dekat, jantungnya berdetak cepat dengan panik. "Lo pulang dulu aja ... atau anterin Cyanne tuh, dia juga searah."

Josh berhenti dan menatapnya tajam, "Oh ... jadi lo cuma mau dianterin Hadi? Begitu?"

Katarina mendongak dan mendapati sorot kekesalan di mata lelaki itu. Josh mendengkus sebelum berbalik dan pergi. Sekarang ia menjadi khawatir, aduh ... dia jadi marah. Bisa runyam urusan segenk.

Buru-buru dijejalkan buku dan peralatan tulisnya ke dalam ransel dan segera menyusul Josh untuk menjelaskan kalau ia tidak bermaksud kasar. Katarina tidak peduli akan tatapan kepo yang sekarang mengikuti langkahnya mengejar Josh.

Ketika Katarina sampai di koridor, sosok josh sudah separuh jalan menuju tangga, "Hey, tunggu! Wooiii ...." Cepet banget sih tuh orang, jalan apa ngibrit? Batin Katarina

"Tunggu!!!" Katarina mulai berlari menyusul ketika teriakannya tidak memberikan efek berhenti pada langkah Josh. Josh berbelok ke tangga dan menghilang. Panik melandanya, "Josh, tunggu!"

Katarina berlari lebih kencang dan berbelok ke arah tangga, kemudian langkahnya terhenti. Josh disana, berdiri dua undakan dibawahnya sehingga tinggi mereka hampir sama. Sinar mentari sore yang mengintip dari balik tembok menyinari separuh wajah di depannya yang tengah menatapnya lekat. Pandangan Katarina terkunci pada kilat hitam manik mata Josh yang hanya berjarak beberapa sentimeter saja darinya.

Lelaki itu menyeringai senang. Dalam kedekatan itu - di bawah bayangan tembok - Katarina melihat jelas wajahnya dimana menghias bibir yang tersenyum indah, hidungnya yang mancung dan alis matanya yang tegas. Taulah ia apa yang salah dengan lelaki ini - yang membuat perasaannya terganggu sejak awal pertemuan mereka - Josh sangat tampan, sesuatu yang baru disadarinya.

"Tadi bilang apa? Coba di ulang." Kata-katanya lembut, menghipnotis.

"... Tunggu?"

"Bukan, sebelumnya lagi?"

"... Woi?"

"Hadeh! Bukan itu, sesudahnya."

"Josh?"

Seringainya berubah menjadi tawa kemenangan. Baru kali ini Katarina mendengarkan seksama suara tawa Josh yang tebal terpantul di dinding-dinding tangga. Pipinya terasa panas sekarang, rasanya ia bersemu dan berharap Josh tidak melihatnya.

"Coba ulangi lagi?"

Katarina menggigit bibirnya, "Josh."

"Nama gue gak susah disebut kan? Sadar gak Kat, kalau lo manggil gue kek manggil kucing jalanan, lo gak pernah manggil nama gue." Manik mata hitam itu berkilat senang, kemudian senyumnya mengembang lagi. "Kenapa tadi manggil-manggil, Kat?"

Katarina mengatupkan bibirnya - ia merasa malu - Josh menyadari bahwa ia menghindari, bahkan untuk menyebut namanya, seakan-akan itu adalah sebuah kata yang tabu. Sekarang setelah ia menyebutkan nama Josh, Katarina menjadi tau mengapa ia mentabukan nama itu. Ia mendapati nama itu terasa lembut dan terlalu manis di bibirnya.

"Lo gak marah kan, Josh?"

"Gak," Tukasnya cepat, Katarina merasa lega mendengar jawaban Josh. Kemudian lelaki itu melanjutkan, "Asal lo mau pulang sama gue."

Manik mata Katarina membesar menatap Josh sementara jantungnya berdegub keras. "Gak mau, ah! Cyanne bilang dia mau pulang sama lo, lagian rumah dia lebih deket dari rumah lo."

"Gue baru ketemu Cyanne tadi, dia juga sibuk." Potongnya cepat.

"Masa sih? Yang bener?" Katarina menyuarakan pikirannya. Seingatnya, Cyanne tidak ada jadwal ekstrakulikuler apapun hari ini.

"Iya. Udah jangan mikir lagi, ikut gue." Josh tidak membuang waktu, ia segera menarik tangan Katarina dan menyeretnya turun.

"Eh, aduh, Josh. Gak usah pake pengangan kali!"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Palette
3918      1575     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Kare To Kanojo
5373      1480     1     
Romance
Moza tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah setelah menginjak Negara Matahari ini. Bertemu dengan banyak orang, membuatnya mulai mau berpikir lebih dewasa dan menerima keadaan. Perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan tersendiri bagi Moza. Apalagi dia harus dihadapkan dengan perselisihan antara teman sebangsa, dan juga cinta yang tiba-tiba bersemayam di hatinya. DI tengah-tengah perjua...
It's Started in Osaka
84      75     0     
Romance
It is a story about a girl and a boy
Ibu
493      286     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Right Now I Love You
390      291     0     
Short Story
mulai sekarang belajarlah menyukaiku, aku akan membuatmu bahagia percayalah kepadaku.
Aku Biru dan Kamu Abu
573      326     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
KAU, SUAMI TERSAYANG
612      416     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Photobox
4336      1147     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
Koude
3048      1103     3     
Romance
Menjadi sahabat dekat dari seorang laki-laki dingin nan tampan seperti Dyvan, membuat Karlee dijauhi oleh teman-teman perempuan di sekolahnya. Tak hanya itu, ia bahkan seringkali mendapat hujatan karena sangat dekat dengan Dyvan, dan juga tinggal satu rumah dengan laki-laki itu. Hingga Clyrissa datang kepada mereka, dan menjadi teman perempuan satu-satunya yang Karlee punya. Tetapi kedatanga...