Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

Kami dihujani peluru dari depan! 

Mendapat sergapan ini beberapa anggota kami terkena tembakan dan terjatuh bersimbah darah.

Melihat rekanku bertumbangan, aku tidak dapat berbuat banyak karna aku sendiri kini dihujani peluru.

Merangkak, aku berusaha berlindung dibalik pohon besar sisi kiri.

Tidak lama berselang, baku tembakpun terjadi.

Sial dimana mereka? 

Mereka memang menembak dari depan, tapi dimana lokasi tepatnya mereka itu??

Mengintip dibalik pohon tempatku berlindung aku berusaha mencari percikan api dari lokasi menembak mereka. 

*DUARRR* 

"Nginggg..." 

Ah apa, apa yang terjadi?? Kupingku berdengung dan aku tersungkur? Apakah aku kena bom?

"Peltu Glen woi! Bangun! Kau ingin mati?"

Aku ditarik seseorang menuju parit bekas artileri. 

"T-Terima kasih Letda. Aku sempat tidak sadar."

"Tidak perlu! Cepat bangun dan bantu!"

''Laporkan situasi!" Komandan yang ikut berlindung disini memberi perintah.

" Sepertinya penyergapan kita gagal, selain itu mereka sudah menyiapkan jebakan kepada kita, Komandan!''

"Begitu! Kalau begitu minta bantuan markas pusat! Kita mundur!"

Hah? Mundur? Itu keputusan yang terlalu cepat komandan!

" Maaf, Komandan? Saya ingin melapor! Kurasa itu ide yang buruk!"

"Apa maksutmu Peltu? Jelaskan!"

" Baik! Pertama, jika kita mundur maka basis yang telah kita lakukan untuk mendorong mereka sejauh ini akan percuma! Kedua, memperhitungkan jumlah musuh yang menembak kita tadi berdasarkan pengamatan saya mungkin ada sekitar 17 titik jadi bisa disimpulkan kalau musuh hanya ada kurang dari 30. Yang paling merepotkan adalah senjata mesin diarah jam 1 dari pohon saya tadi.  Dan alasan terakhir, adalah kelelahan. Saya sangat yakin mereka kini tengah kelelahan karna bombardir artileri semalam. Jadi sebelum mereka dapat mengumpulkan kekuatan lagi lebih baik dihancurkan sekarang!"

Sebelum terkena ledakan tadi aku berhasil melihat titik² dimana percikan api dimoncong senjata mereka menyala. Namun sayang, saat aku hendak menembak sudah terkena lemparan granat disisi lain pohon.

" Kemungkinan besar pun mereka tidak melihat lokasi kita dan hanya asal menyerang bayangan yang terlihat! Dengan memanfaatkan kabut dan kegelapan ini kita bisa menyerang dua sisi mereka, dari kiri dan kanan sehingga kemungkinan menang kita tinggi! Tapi sisi tengah sini harus terus memancing musuh guna mengalihkan perhatian!" Lanjutku.

Berpikir sejenak, Komandan kemudian menyaut,

" Ide yang cukup bagus! Kalau begitu, 10 orang akan disini sebagai pengalih sementara lainnya pergi ke sisi kanan dan kiri. Letda Danish kau pimpin Regu 2 & 4 menyerang sisi kiri dan Lettu Haris akan memimpin regu 5 & 1 menyerang sisi kanan. Sementara regu 3 akan disini sebagai pengalih. Laksanakan!"

"Siap! Laksanakan!" Kami serempak menjawab.

Memulai operasi kami berpencar, karna aku merupakan komandan regu 3 jadi aku tetap disini sebagai pengalih perhatian. 

Sepertinya reguku sudah kehilangan 2 orang, jadi kami 9 orang termasuk komandan akan bertugas menjadi umpan.

Memulai operasi aku keluar dari parit dan merangkak ke dibalik pohon tumbang agak depan yang lumayan besar tempatku tadi, sementara pasukanku terus menerus mengeluarkan tembakan serampangan ke depan guna memancing musuh. 

Aku terus berusaha mencari titik keberadaan orang-orang sialan itu. 

Benar saja, disini cahaya percikan mereka lebih terlihat jelas. Dari rentetan tembakan itu, pastilah itu senapan berat.

Akupun mulai membidik ke arah titik itu, menarik pelatukku..

Dor... Dor...

Sepertinya dia berheti menembak, apakah kena? 

Sebagai balasan, tembakan semakin intens diarahkan ke kami yang berarti satu hal. Kena! 

Dari suara yang kudengar, itu ada sebuah jeda. Yang berarti orang yang menembak sudah berganti!

Masih diposisi sama, aku mulai membidik lagi karna mereka tidak terlalu mengarahlan tembakan ke arahku melainkan ke arah pasukan disamping  kanan-belakangku. Mungkin mereka pikir tembakan itu adalah tembakan yang berasal dari belakangku.

Dor.. Dor..

Api senjata sudah tidak terlihat lagi dari titik itu. Apakah tidak ada ada lagi orang disana? 

Karna dititik yang sudah ku tandai tadi sudah tidak ada lagi, maka akupun mengintip dan mencari titik lainnya.

Kini, 3 titik ku targetkan sili berganti dan sepertinya itu semua kena terbukti dengan semakin sedikit titik yang ada namun semakin banyak tindakan balasan yang kami peroleh.
•••

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Luka dalam Asmara
1540      769     0     
Romance
Penyihir wanita yang dikhianati oleh sang kekasih memicu sebuah penyakit yang menjangkit umat manusia dari masa ke masa. Wabah darah merebak, manusia berubah menjadi monster haus darah. Namun semua berubah ketika gadis bernama Eva yang merupakan reinkarnasi jiwa penyihir jatuh cinta dengan monster yang dia ciptakan.
Kenangan
650      410     1     
Short Story
Nice dreaming
ADRI
548      408     1     
Short Story
Untuk yang terlambat jatuh cinta.
Our Perfect Times
913      650     7     
Inspirational
Keiza Mazaya, seorang cewek SMK yang ingin teman sebangkunya, Radhina atau Radhi kembali menjadi normal. Normal dalam artian; berhenti bolos, berhenti melawan guru dan berhenti kabur dari rumah! Hal itu ia lakukan karena melihat perubahan Radhi yang sangat drastis. Kelas satu masih baik-baik saja, kelas dua sudah berani menyembunyikan rokok di dalam tas-nya! Keiza tahu, penyebab kekacauan itu ...
AKU BUKAN ORPHEUS [ DO ]
730      412     5     
Short Story
Seandainya aku adalah Orpheus pria yang mampu meluluhkan hati Hades dengan lantutan musik indahnya agar kekasihnya dihidupkan kembali.
Langit Jingga
2768      976     4     
Romance
"Aku benci senja. Ia menyadarkanku akan kebohongan yang mengakar dalam yakin, rusak semua. Kini bagiku, cinta hanyalah bualan semata." - Nurlyra Annisa -
Lavioster
4026      1126     3     
Fantasy
Semua kata dalam cerita dongeng pengiring tidurmu menjadi sebuah masa depan
The Dark Woods
993      523     2     
Fantasy
Ini adalah kisah tentang pertempuran antara kaum PENYIHIR dan kaum KESATRIA yang selalu menjadi musuh bebuyutan. Sesibuk itukah kaum Penyihir dan kaum Kesatria untuk saling memerangi sehingga tidak menyadari kembalinya kekuatan jahat yang sudah lama hilang ?
THE QUEEN OF ROBOT : ZEIT
998      519     2     
Science Fiction
Cling...Tar....' Sebuah pistol laser lurus menempak tepat diwajah sang Ratu, membuat separuh bagian tengkorak kepala yang terbuat dari besi dan metal terlihat dengan jelas. Zeit meluruskan kepalanya dan bibirnya tercengir sinis, "Apa yang kau lakukan Zack?" tukasnya menantang. Partikel nano kembali beterbangan menutup lubang bekas tembakan yang mengenai wajahnya. "Kau lihat ...
Praha
302      184     1     
Short Story
Praha lahir di antara badai dan di sepertiga malam. Malam itu saat dingin menelusup ke tengkuk orang-orang di jalan-jalan sepi, termasuk bapak dan terutama ibunya yang mengejan, Praha lahir di rumah sakit kecil tengah hutan, supranatural, dan misteri.