Ditengah Hutan yang rimbun terdapat 6 orang berperawakan tinggi sedang mengamati benda yang berserakan ditanah.
4 dari mereka berambut pirang, sedangkan 2 lainnya berambut coklat kehitaman. Muncul dari Rambut itu sepasang telinga runcing memanjang yang merupakan ciri khas Ras mereka.
Dengan bersenjatakan Panah dan pedang mereka terlihat waspada akan keadaan sekitar.
"Jadi, sudah berapa banyak sekarang?" salah seorang dari mereka yang memiliki pedang dipinggangnya berbicara.
"Satu Regu menghilang , jadi ada sekitar 15 orang. Jika hitung keseluruhan selama beberapa minggu ini, mungkin ada 47-an orang yang sudah hilang." ujar Orang yang sedang meraba darah kering dan potongan daging yang berada ditanah.
"Jadi sudah separuh dari keseluruhan tim Penjaga menghilang ya? Apakah ini ulah para Orc lagi?" ujar orang berambut Hitam Panjang yang sepertinya ketua mereka.
" Jika dilihat dari bekas pertarungan serta bau darah yang masih ada ditanah, kemungkinan besar memang mereka!" Pria yang tengah meraba pohon yang tumbang dengan bekas hantaman benda keras menjawab pertanyaan ketua mereka.
"Cukup! Kita kembali dan laporkan hal ini kepada Raja!" Ujar ketua mereka itu, yang kemudian mulai berlari meninggalkan tempat itu.
•
•
•
Sementara itu..
DUK… DUK… DUK… DUK…
Gemuruh langkah kaki terdengar dari dalam Hutan membuat Hewan hewan lari ketakutan.
Bukan hanya itu, suara gemericik bsi bergesekan menambah kengerian .
Ditengah cuaca yang masih terasa dingin bekas musim dingin pasti berat ketika mengenakan setelan besi semacam itu. Namun, seolah tak menghiraukan dinginnya pakaian yang mereka kenakan itu, mereka terus bergerak maju.
Karena banyaknya jumlah dari orang-orang itu, menjadikan seolah-olah mereka adalah air bah yang tengah melintasi hutan.
Tidak ada yang dapat menghalangi jalan mereka, karena apapun yang menghalangi jalan mereka pastilah sudah dilumat dengan tanah.
Mereka bukanlah pasukan yang Gagah dan berwibawa. Tubuh mereka besar dan terlihat mengerikan dengan kulit berwarna hijau tua. Gigi Taring tumbuh keluar dari mulut mereka. Wajah mereka Jelek dan hanya muka Garang dan Rakus yang mereka perlihatkan. Yap, wajah mereka seperti babi atau lebih tepatnya orc.
Delapan Ribu pasukan Orc Berbaris melintasi hutan bergerak menuju arah kerajaan Elf, Durasia.
Pasukan itu berbaris dengan komposisi pasukan, meereka yang berada pada 3 barisan terdepan memiliki baju zirah yang sebagian besar telah berkarat dan memegang tombak besar yang menjulang tinggi.
Barisan tengah terdiri dari 2 lapisan.
Lapisan pertama memiliki senjata yang terdiri dari berbagai macam jenis, mulai mulai pedang,tombak pendek, hingga gada.
Sedangkan Lapisan kedua berisi 200 Orc yang memiliki ukuran relative lebih kecil dari kebanyakan Orc dipasukan itu sedang mengendarai Hyena raksasa yang terlihat mengerikan. Mereka adalah pasukan kavaleri.
Barisan belakang mereka terdiri atas orang-orang bersenjata Panah serta senjata jarak jauh seperti ballista dan pendobrak dinding yang ditarik oleh makluk mirip Sapi berbulu lebat besar. Dibarisan ini pula terdapat 5 makluk raksasa bewarna biru yang memegang Kayu besar sebagai senjata. Mereka adalah Troll, Makluk besar yang merupakan kerabat jauh dari ras raksasa.
Sungguh pasukan yang mengerikan, yang akan membawa kehancuran kepada musuh-musuhnya.
Berdiri diatas sebuah Serigala Raksasa Bertaring dibarisan belakang ada Orc yang memiliki perwakan beda dari yang lain. Orc itu memiliki perawakan besar dengan bentuk tubuh hampir menyerupai manusia bukan seekor babi lagi. Tubuhnya penuh bekas luka yang menandakan betapa Haus akan pertempurannya dia. Orc itu dikenal dengan istilah Orc Lord atau penguasa orc. Dialah pemimpin dari pasukan Besar ini. Dia dikawal oleh 4 Jendral dikanan dan kirinya yang mengendarai Serigala dengan ukuran lebih kecil.
Dengan tanpa mengurangi kecepatan berjalan Dia bertanya kepada jenderal nya,
"Ihhagu dakla zumta kamhag?"
( Jadi berapa lama lagi kita sampai? )
"zighajta mungthu zihguna maghga zakhra."
( Berdasarkan pergintaian pasukan saya, mungkin Seminggu lagi Raja )
"Begitu. Bagus! kita akan rebut kendali hutan ini!"
"Kenapa kita tidak jadikan 3 hari saja Raja? Jika kita paksa mereka untuk berjalan tanpa tidur kita pasti sampai dalam 3 hari!" Salah satu jenderal menimpali.
"Tidak. Jika kita paksa pasukan untuk bergerak Tanpa tidur pasti Pasukan kita akan kelelahan saat bertempur kelak!'' salah satu jenderal menyanggah pernyataan itu.
"Dasar lemah! Kau pikir kita akan kalah dengan para kelinci hanya karna hal sepele itu!!"
"Bukan itu maksudku keparat!"
Adu argumen pun terjadi diantara ketiga jenderal. Seperti mulai kehabisan kesabaran dari masing² mereka mulai mengeluarkan senjata.
Namun, sebuah suara '' Diam!!" Dari sang Raja membuat masing-masing dari mereka tidak bergerak.
Hirarki dari kekuatan adalah mutlak bagi kaum orc. Karna dari hal itulah mereka hanya diam saat raja menyuruh mereka diam. Karna sang rajalah yang telah menaklukan mereka semua.
" Kita Tetap beristirahat! Tapi buat mereka berjalan lebih cepat! Kita harus sampai dalam 5 hari!!"
"Laksanakan Raja!" Mereka pun serempak menuruti perintah raja tanpa pertanyaan lebih lanjut mereka melanjutkan perjalanan.
Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏
Comment on chapter Amukan Orxsia