Sebulan telah berlalu semenjak aku terbangun. Tidak satu haripun aku tidak melatih tubuhku ini. Entah kenapa ada perasaan dan tuntutan untuk menjadi kuat dari dalam diriku yang tidak dapat ku mengerti apa itu.
''Jadi kuat dan lindungi wanita itu!'' kalimat itu seperti terpatri kedalam hatiku. Namun yang aneh, siapa wanita yang ada didalam keinginan ku ini? Apakah itu adalah Luxiria? Apakah itu karna kekalahan ku kemarin sehingga muncul Hasrat dalam jiwaku ini? Entahlah, namun aku tau bahwa aku memang harus menjadi kuat didunia yang keras ini.
Latihan seperti dulu dimiliterpun kembali kulakukan namun kali ini terasa sekali perbedaan difisikku.
Bersama Orxsia setiap pagi aku selalu menghabiskan waktu untuk berlari mengitari desa sebanyak 20 putaran.
Dahulu aku yang digembleng untuk bisa 100x push up kini aku bahkan bisa mencapai 400x baru merasakan letih dan aku melakukan 500x push up setiap hari guna membentuk otot lenganku. Berbagai Latihan fisik selalu ku tambah dari hari ke hari.
Tapi tidak ada yang berubah dari fisikku. Walaupun tubuhku semakin kuat namun tidak ada otot besar seperti para biarawan.
Ini aneh. Apa Mungkin karna tubuh dan ras angelku. Apakah masa ototku tidak mengalami perkembangan.
Ah. Kurasa ini tidak terlalu menjadi persoalan.
Latihan berpedangpun semakin ku intensitaskan. Dengan Orxsia yang bersenjatakan tombak kayu, setiap sore hari kami selalu berlatih.
Kini level berpedangku telah mencapai level 5 yang sebelumnya hanya 3. Kurasa level maksimal untuk skill berpedang adalah 10.
Setelah berlatih sihir pun kini aku telah membuka skill penjara es level 2.
Oh iya, Sistem juga menjelaskan bahwa aku entah bagaimana setelah bangun dari pingsanku malah mendapatkan Perlindungan ilahi dari Dewi air.
Alasannya masih belum ku ketahui karna sistem juga tidak bisa menjelaskan penyebab munculnya perlindungan ilahi itu.
Bantuan dari pertarungan otomatis telah ditiadakan karna level berpedangku telah mencapai level menengah.
Dihari ke 31 ini, ketika aku sudah yakin lukaku menutup sempurna dan tubuh dan kekuatan ku telah pulih seutuhnya. Jadi aku memutuskan untuk berangkat ke negeri Elf guna memberitahu informasi yang telah kami peroleh tentang rencana serangan orc.
Kami akan berangkat Tanpa orxsia. karna Orxsia aku perintahkan untuk tetap berada didesa ini, berjaga-jaga jika ada rombongan seperti para penjahat berbaju hitam kemarin. Selain itu, hubungan Elf dan Orc itu tidaklah akur dan kurasa akan terjadi kesalahpahaman.
Dengan patuh Orxsia menuruti perintahku. Mendengar Orxsia akan tinggal didesa, kepala Desa dan para wargapun dengan senang hati menerimannya.
Kurasa mereka senang telah mendapatkan penjaga sekaligus tenaga besar dari Orxsia. Syukurlah.
Kami berangkat saat pagi hari dengan diantar oleh seluruh warga desa hingga pinggir hutan. Mereka memberikan bekal dan bahan makanan yang banyak kepada kami.
Aku sangat berterima kasih kepada mereka.
"Bukankah sudah kubilang untuk beristirahat sampai lukamu benar-benar pulih! Apakah kau yakin bahwa kau sudah kuat berjalan jauh?" Luxia mengatakan itu saat kami telah sampai dipinggir hutan.
" Tidak apa. Lukaku sudah sembuh kok. Jadi tidak usah kuatir. Mari kita pergi!" aku mengatakan itu sembari mulai berjalan masuk kehutan.
"Hufft.. Baiklah, terserah kau saja." dengan menghela nafas Luxia menjawabku lalu berjalan dibelakangku.
"Hati-Hati Tuan. Kembalilah dengan selamat." Orxsia berteriak.
"Hati-hatilah Tuan. Kembalilah secepatnya!" Para penduduk Desa pun ikut berteriak kearahku.
Mendengar teriakan mereka, akupun membalikan badanku kemudian melambai ke arah mereka sembari berkata,
"Terima kasih semua. Aku akan kembali sesegera mungkin."
Selesai mengucapkan itu, aku berbalik dan berjalan kedalam hutan.
Perjalanan kami ke kerajaan Elf pun dimulai.
Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏
Comment on chapter Amukan Orxsia