Read More >>"> Army of Angels: The Dark Side (Makan malam bersama penduduk Desa) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Army of Angels: The Dark Side
MENU
About Us  

karena hari mulai gelap, kami akhirnya  menyudahi acara berburu kami. Kami mendapatkan tangkapan lumayan banyak. Ada 20 ikan berukuran besar dan 10 ikan berukuran sedang serta 15 ikan kecil. 

Tapi, hei? bukankah ini kebanyakan?
 
Apa mereka berdua terlalu semangat untuk berburu, hingga mendapatkan ikan sebanyak ini?

Dengan jumlah segitu banyak, itu akan merepotkan ku dalam memasak! Lagipula disini tidak ada lemari es, jadi ikannya tidak dapat dibiarkan sampai esok hari kecuali dikeringkan. 

Apakah mereka tidak memikirkan semua itu?

" Bagaimana Glen? Aku hebat kan? Aku berhasil mendapatkan banyak ikan tadi. Karena membayangkan ikan itu adalah dirimu." Dengan tersenyum tanpa dosa dia mengatakan hal itu.

"Huff... Ya...Ya. Kalian berdua hebat." Aku menghela nafas, kemudian secara spontan serta dengan tidak semangat aku mengucapkan pujian kepada mereka.

Eh tunggu dulu! Apa maksutmu dengan menganggap ikan itu adalah aku? Apakah yang dia maksud? sebaiknya kupastikan..

"Tunggu... Tunggu dulu. Kau tidak akan menusukku seperti apa yang kau lakukan pada ikan ini kan Luxi?"
 
"Siapa yang tahu. Baiklah ayo kita kembali!" Dengan muka yang menakutkan, Luxia mengatakan itu kemudian berjalan duluan.

"Hei! Apa maksutmu??"

Tanpa memperdulikanku dia terus berjalan kembali ke tempat kami numpang menginap.
.
.
.
Kini tiba waktunya makan malam. Karena jumlah bahan makanan yang akan ku buat terlalu banyak, jadi aku meminta anak kepala Desa untuk membantuku. Padahal aku ingin menghidangkannya sendiri sebagai bentuk terima kasih atas kebaikan kepala Desa, tapi malah jadi seperti ini. 

Karena jumlah makanan yang kami masak terlalu banyak maka kepala Desa memutuskan untuk membuat perjamuan makan di jalan depan rumahnya. 

Karna dibuat terburu-buru jadi cuma ada meja kursi yang disusun memanjang dan diterangi cahaya obor. Ada sekitar  47 kursi yang disusun disepanjang susunan meja. 

Kursi itu nantinya akan ditempati  oleh para penduduk desa  yang ikut makan bersama kami. Karena desa ini termasuk desa kecil dan terletak di perbatasan paling ujung dari kerajaan, jadi desa ini hanya memiliki penduduk sebanyak 42 orang.

Semua ikan hasil buruan tadi sore aku masak dengan bumbu yang ada didapur rumah  kepala Desa.  Aku juga menambahkan tanaman obat sebagai bumbu dari masakanku. Seperti yang telah aku katakan, tanaman obat itu berasa seperti rempah-rempah, jadi aku jadikan saja bumbu untuk sebagian menu yang kusajikan. 

Kepala Desa juga menyumbangkan gandum dan berbagai makanan lain miliknya untuk ku olah bersama anaknya.

Aku merasa entah bagaimana kecepatan memasaku meningkat menjadi 2x lebih cepat. 

Apakah ini efek skill memasakku?

Setelah kami selesai memasak makanan, benar saja, pemberitahuan kenaikan skillku muncul.

[ Pemberitahuan: Skill Learn : Skill cook Naik ke lvl 3.Efek: kecepatan memasak meningkat.Rasa meningkat. ]
.
.
Ting...Ting...Ting...

Kepala Desa mengetuk gelas dari besi  didepannya, seketika suasana menjadi hening.

" Perhatian semuanya!! Orang yang telah menyiapkan ini semua ingin berbicara kepada kalian. Silahkan Tuan Glen."

" Terima kasih Pak Fenrid. Terima kasih untuk kalian semua telah mengizinkan kami untuk tinggal untuk sementara di Desa ini. Sebagai rasa terima kasihku, silahkan makanan makanan yang telah aku masak bersama Nona Alice ini. Ini makanan aku buat sedikit menyerupai masakan ditempat asalku, kuharap masakanku akan terasa enak dilidah kalian. Sekian. Sekali lagi terima kasih semuannya." Mengakhiri ucapanku aku kemudian kembali duduk.

Mereka mulai mencicipi masakanku.
Raut muka kaget meliputi hampir dari semua yang mencicipi makananku.

" Enak... Makanan apa ini? Aku belum pernah makan makanan seenak ini, "

"Rasanya seperti daging ini dimasak dengan berbagai bumbu dan disatukan menjadi satu..terasa empuk dan enak.."

"Bahkan rasa kuah dari sup daging ini terasa amat gurih dan entah bagaimana tubuhku terasa amat bertenaga karena memakan makanan enak ini."

Sepertinya mereka menyukai makananku... Yah syukurlah.. Tidak sia-sia aku menyuruh Orxsia dan Luxia mencari lagi tanaman obat dihutan.

"Tuan Glen. Masakanmu sangat mengagumkan."

"Dia benar Tuan. Saya belum pernah makan makanan seenak ini seumur hidup saya. Mohon Tuan Glen mengajari anak saya cara membuat makanan enak seperti ini." Kepala desa ikut berbicara dan memintaku mengajari anaknya resepku.

" Kalian terlalu berlebihan, tapi terima kasih pujiannya. Baiklah kepala Desa, nanti akan saya ajari putri Anda cara memasaknya."

" Terima kasih Terima kasih... Oh ya. Bukankah ini adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan kabar baik Anda, Tuan? Kalau tidak keberatan biar saya saja yang menyampaikan. " Kepala Desa mengatakan itu sembari berdiri. Kelihatannya dia ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

Kabar baik? Apa maksut dia?

Aku bertanya-tanya apa maksut kepala desa itu sembari terus menatapnya dengan raut wajah binggung.

Ting...Ting... Ting... 

Kepala Desa mengetuk gelas logamnya lagi, yang menandakan dia meminta perhatian dari semua yang berada disini. Mereka pun terdiam dan berfokus melihat Kepala Desa.

" Perhatian semua!! Aku akan menyampaikan suatu hal penting kepada kalian semua! Kalian tahu tujuan acara ini adalah sebagai permintaan terima kasih Tuan Glen, bukan? Tapi aku akan memberitahukan suatu hal yang juga penting diacara kali ini. Sebenarnya  Tuan Glen telah merasakan suatu hal yang mengembirakan dan memilih untuk membagikannya melalui makanan ini. Bukankah kalian telah merasakan kegembiraan melalui makanan ini ?" Dengan lantang dan semangat Pak Fenrid mengucapkan kalimat itu. 

Mereka pun membalas  dengan anggukan setuju.

"Ah Maaf Pak Fenrid. Apa maksut Anda dengan kebahagiaan saya? Saya sepertinya kurang memahami."

Aku benar-benar tidak mengerti apa yang dimaksut kepala Desa saat ini. 

Kebahagiaan? Kapan aku bahagia? Apa karena pujian-pujian mereka, yang dimaksut kebahagiaan itu?

 
"Haha Tidak usah malu Tuan. Sebenarnya saya sudah tahu kalau Tuan memang lelaki sejati.  Bukankah Nona Luxiria telah mengandung anak Tuan? Saya pikir kalian berdua adalah pasangan serasi. Semua Mari bersulang untuk kabar yang membahagiakan ini!" Pak Fenrid mengatakan itu sembari mengangkat gelasnya ke udara.

Huh AAPPAAA?  Kenapa Kepala Desa bisa tahu hal itu?

Ternyata bukan hanya aku yang terkejut, hampir setiap orang yang hadir disini juga menampakan raut wajah yang sama.

" Wah-wah Selamat Tuan. Semoga Dewa memberkahi kandungan Nona Luxiria. Bersulang!" salah satu warga mengucapkan selamat kepadaku sembari mengangkat gelasnya.

" Semoga anak Anda akan lahir dengan kecantikan ibunya dan aura suci ayahnya. Mari bersulang!" Salah satu warga lainnya juga mengucapkan ucapan selamat kepadaku sembari mengangkat gelasnya.

Mengikuti mereka berdua, satu-persatu penduduk mengucapkan harapan dan ucapan selamat kepadaku dan Luxia.

*Crakkk* 

Tiba-tiba aku mendengar suara sesuatu yang patah. Firasat ku mengatakan untuk tidak menengok atau mencari asal suara itu, tetapi rasa penasaran mengalahkanku. Perlahan aku melihat kearah datangnya suara itu, yaitu arah kananku.

ANjiiir... Beneran mampus aku kali ini!!
 
Dikananku, terlihat Luxia mematahkan sendok kayunya. sembari menunduk dia berkomat-kamit mengucapkan " Mati Matilah.." berulang kali.

Anjir bener... Sepertinya dia hendak membunuhku!!

"Hei Luxia!" Dengan pelan aku berusaha memanggil dia.

" APA!! Kau bajingan Glen, sekarang lihat perbuatanmu!!" sebagai balasan, dia malah membentakku.

" Ma-maafkan aku... Aku benar-benar menyesal. Aku tidak menyangka candaanku akan jadi seserius ini. Tapi, kumohon Luxia, tenanglah!… Jangan hancurkan suasana gembira ini hanya karena masalah kita! Aku mohon." Aku berbicara lirih kepada Luxia karena tidak ingin menghancurkan suasana yang telah terasa gembira ini.

" Enak sekali kau mengucapkan hal itu! Disini akulah korbannya!!"

"Tolonglah Luxia!! " Dengan muka memelas aku memohon kepada Luxia.

" Aku tahu!! Tapi apa yang harus kulakukan sekarang? Mereka pikir sekarang aku mengandung anakmu!!"

 Sepertinya muka memelasku berhasil! sepertinya dia mulai luluh..

"Berhenti memasang muka menjijikan seperti itu!" Luxia memasang muka yang seolah tengah melihat sesuatu yang menjijikan.

Asem, kukira dia luluh karena muka memelasku.Tapi, perkataan barusan benar-benar menusuk hatiku.

"Anu..Luxi? Bisakah kau hentikan wajah yang seolah memandang sampah itu? kau benar-benar melukai hatiku tau!" sepertinya dia hendak menjawab ku, tapi  aku memutuskan melanjutkan perkataanku walaupun hatiku tengah sedih sekarang.

" Untuk sekarang lebih baik kau berpura-puralah seperti itu.. Nanti kalau ada kesempatan akan ku ceritakan yang sebenarnya kepada mereka. Tapi, tidak sekarang mengerti?"

" Dan kapan itu akan kau lakukan?"

 " Kalau bisa, secepatnya."

" Huff.. Ya mau gimana lagi.. sudah terjadi, tapi pastikan kau memberitahu mereka hal yang sebenarnya, mengerti?

" Baiklah-baiklah."

 Mengakhiri sesi diskusi kami, Aku dan Luxia kembali melanjutkan makan kami. sementara warga lain sudah mulai mengobrol dan bercanda.

Suasana makan  diliputi kegembiraan (kecuali untukku dan Luxia) sampai akhirnya berakhir hampir tengah malam.
.
.
.
Tidak berasa kami sudah seminggu tinggal di desa ini. Kamipun sudah mulai akrab dengan orang-orang disini. 

Dari yang kudengar dari Pak Fenrid, kami sekarang berada didesa Gard. Desa ini terletak paling ujung dari kerajaan Anderlam. 

Anderlam sendiri adalah sebuah kerajaan berukuran sedang yang berbatasan langsung dengan wilayah netral dikedua sisi. 

Sisi bagian utara  berbatasan langsung dengan Hutan Agung Para Elf, Great Yukaria Forest. 

Bagian selatan berbatasan dengan wilayah netral zona internasional. Sebuah wilayah  dimana jalur perdagangan serta jalur perang antara kekaisaran dan kerajaan timur sering diadakan. Walaupun perang sering diadakan disitu, tetapi kerajaan Anderlam sendiri jarang ikut perang atau mencampuri urusan kedua kubu itu.

Pada bagian timur dan tenggara, kerajaan ini berbatasan langsung dengan kerajaan timur dan tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan kerajaan itu.

Beralih ke urusan domestik kerajaan ini. Dari yang aku dengar dari Fenrid, Raja Dikerajaan ini adalah orang yang bijaksana dan peduli akan nasib rakyatnya, bahkan sang raja sendiri sering berkunjung ke Desa ini pada waktu musim panas ataupun musim dingin.

Selanjutnya, Fenrid juga dengan senang hati berbicara ngelantur tentang kecantikan Tuan putri anak sang Raja. 
Dia terus berbicara, Putri adalah orang tercantik dikerajaan ini, Putri memiliki keanggunan yang sempurna dan bla-bla.. Seperti sebuah senapan dia terus saja berbicara tanpa henti.


Ini om-om, beneran nganggap aku sebagai temannya apa ya? 


Tapi dari omongan Fenrid itu, aku mendapatkan informasi penting. Dari yang kudengar barusan, Sang Raja memiliki  4 anak, 1 laki-laki dan 3 perempuan. Ketika sang raja berkunjung selalu membawa anak-anaknya bersamanya. 

Yah karena dia banyak berbicara mengenai rajanya, kurasa  raja itu memang orang yang baik.

Ngomong-ngomong, teman-teman Luxia pun sudah mulai sembuh. Pada awalnya mereka masih canggung untuk  berhubungan dengan para penduduk disini. Hubungan canggung itu terjadi karena mereka masih menganggap kalau manusia itu memiliki kasta yang lebih rendah dari mereka yang merupakan ras peri hutan. 

Seriusan, apa sih yang diajarkan di Desa Elf itu? apakah toleransi tidak diajarkan disana? Bukankah dulu pertama kali Luxia juga mengangapku begitu?

Setelah ku marahi dan ku beri ceramah mengenai pentingya toleransi kepada mereka, akhirnya mereka mulai mau membuka diri dengan para penduduk. 

Tidakku sangka, mereka malah jadi sangat akrab dengan penduduk desa ini dengan cepat. Elf  pria bernama Zexfil itu contohnya, dia sekarang sering keluar dengan pemuda-pemuda Desa ini untuk berburu ataupun hanya untuk sekedar ngobrol.

Tidak jarang pula dia pulang larut malam karena mabuk sehabis minum dengan para pemuda lainya. Sepertinya disini alcohol dan anggur sudah menjadi minuman yang biasa.

Sedangkan Elf wanita itu, dia menjadi akrab dengan anak kepala Desa dan para gadis lainnya. Dia sering berbincang bersama mereka sembari mengajak Luxia juga. 

Kalau kupikir-pikir... Kemanakah harga diri yang mereka perlihatkan kemarin? Apakah ceramahku begitu efektif atau harga diri mereka yang sebenarnya memang tidak terlalu tinggi?
Terutama Elf pria bodoh itu, kemarin dia bersama pemuda-pemuda yang lain ketahuan mengintip para gadis dan dihajar habis-habisan oleh para gadis itu.
Aku tidak habis pikir kenapa mereka bisa seperti itu. Apakah sebenarnya kemarin itu mereka hanya malu-malu?

Mengabaikan tingkah konyol Zexfil dan para pemuda lainnya, kini kami semua telah menjadi akrab satu sama lain. 

Orxsia sendiri sering menghabiskan waktu untuk mengobrol dan  membantu Fenrid ketika memotong dan membawa kayu dari hutan. Sepertinya  Mereka berdua telah menjadi teman yang akrab. 

walaupun hubungan setiap orang sudah semakin dekat dan akrab, Tapi entah kenapa hubunganku dengan  Luxia tidaklah menjadi baik. Dia sering marah-marah padaku ketika aku membuat kesalahan sepele, terutama jika ada yang mengucapkan selamat atau bertanya kondisi bayinya kepadanya, pasti ujung-ujungya dia memarahiku habis-habisan. 

Aku akui itu memang kesalahanku, tapi aku tidak mempunyai waktu yang tepat untuk menjelaskannya, jadi mohon maafkan aku.

Mengabaikan masalahku dan Luxia, hubungan kami  dengan penduduk desa telah terjalin dengan akrabnya. Bahkan sepertinya mereka telah menganggap kami adalah bagian dari mereka sendiri.

Namun, Sepertinya kedamaian itu tidaklah bertahan selamanya.
.
.
.
Next chapter : Glen vs Pasukan berpakaian Hitam.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (10)
  • Lana_Eka

    Gimana dengan chap terbaru ini(31)? Terlalu menyeramkan? Terlalu intens atau malah kurang intens😅? Untuk scene pertempuran memang saya buat se-nyata mungkin sehingga banyak unsur pembunuhan. Kan ngk lucu kalo pertempuran cuma babak belur dan pingsan😅 . Jangan lupa kasih 👍 dan komennya ya😉. Terima kasih🙏

    Comment on chapter Amukan Orxsia
  • Lana_Eka

    @fitfitfit Oke & thanks dah baca 👍

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Jangan lupa mampir ke ceritaku ya

    Comment on chapter Prolog
  • fitfitfit

    Bagus ceritanya. Lucu

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @Sarwendah makasih sarannya. Kedepannya akan saya perbaiki.

    Comment on chapter Prolog
  • Sarwendah

    Ceritanya udah bagus. Tapi lebih diperhatikan lagi PUBI nya ya. Biar makin keren.

    Comment on chapter Prolog
  • yurriansan

    Udah serius bca prolog, eeeh cma mimpi. :D. Kocak. Diksinya bgus. Seru.
    Bru bca prlog. Next aku lnjutin

    Kmu jga boleh krtik & saran ke ceritaku.

    Comment on chapter Prolog
  • AdRoffie

    Nice

    Comment on chapter Prolog
  • Lana_Eka

    @shanntr Thanks review-nya🙏. Dengan senang hati akan saya kunjungi..😊

    Comment on chapter Chapter 2 part 3
  • shanntr

    ceritanya seru,lanjutakann
    semangat ya?:))
    kunjungi story ku juga kalo sempet.. hehe;)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Without Guileless
942      549     1     
Mystery
Malam itu ada sebuah kasus yang menghebohkan warga setempat, polisi cepat-cepat mengevakuasi namun, pelaku tidak ditemukan. Note : Kita tidak akan tahu, jati diri seseorang hingga kita menjalin hubungan dengan orang itu. Baik sebuah hubungan yang tidak penting hingga hubungan yang serius
IRIS
483      355     2     
Short Story
Alf terlahir dalam dunianya yang gelap, sementara Faye hidup dalam sisi yang berlawanan dengannya. Namun, siapa sangka jika ternyata sesekali Faye menginginkan hidup di posisi Alf. Sedangkan Alf telah memutuskan untuk mengakhiri kehidupan hitamnya, bukan beralih ke dunia putih milik Faye, namun ke kehidupan yang sebelumnya telah dipilih ibunya, Sang Pengkhianat.
Inital J (500 Tahun Lagi Kita Bertemu) (Sudah Terbit / Open PO)
2347      871     0     
Romance
Karena muak hidup dalam bayang kemiskinan dan selalu terhina akhirnya Jo terjerumus ke jalan kegelapan Penyelundupan barang mewah pembunuhan berkolusi dengan para politikus kotor dan segala jenis kejahatan di negara ini sudah pasti Jo terlibat di dalamnya Setelah menjalani perjodohan rumit dengan sahabat masa kecil yang telah lama berpisah itu akhirnya Nana menerima lamaran Jo tanpa mengetahui...
Chrisola
593      347     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
HEARTBURN
349      254     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Katamu
2702      991     40     
Romance
Cerita bermula dari seorang cewek Jakarta bernama Fulangi Janya yang begitu ceroboh sehingga sering kali melukai dirinya sendiri tanpa sengaja, sering menumpahkan minuman, sering terjatuh, sering terluka karena kecerobohannya sendiri. Saat itu, tahun 2016 Fulangi Janya secara tidak sengaja menubruk seorang cowok jangkung ketika berada di sebuah restoran di Jakarta sebelum dirinya mengambil beasis...
Sweetest Thing
1775      939     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
The Boy
1635      610     3     
Romance
Fikri datang sebagai mahasiswa ke perguruan tinggi ternama. Mendapatkan beasiswa yang tiba-tiba saja dari pihak PTS tersebut. Merasa curiga tapi di lain sisi, PTS itu adalah tempat dimana ia bisa menemukan seseorang yang menghadirkan dirinya. Seorang ayah yang begitu jauh bagai bintang di langit.
My Andrean
9765      1665     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Cinta tanpa kepercayaan
463      347     0     
Short Story
ketika sebuah kepercayaan tak lagi ada dalam hubungan antara dua orang saling yang mencintai