Read More >>"> Asa (2|| Saffa Terlalu Jujur) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asa
MENU
About Us  

Saffa Keenan Aleyski

Happy reading!

Saffa membuka lilitan handuk yang membungkus rambut ikalnya. Gadis itu duduk di pinggir kasurnya yang berwarna biru laut lalu mengambil benda pipih yang berada di nakas lantas mengeceknya.

Banyak pesan masuk, terutama dari grup. Karena Saffa jomblo. Iya jomblo, gak ada yang chat. Hahaha. Saffa membuka grup PMR, ia baru saja di tambahkan didalam grup itu. Tapi notifnya sudah banyak sekali. Ia penasaran dan membukanya.

PMR CakraBangsa

Almiraa
Hallo adik² ku! Selamat datang.😚

Aslan
Selamat datang di indomaret, selamat belanja.

Adrian y
Garing lo, Lan.

Lani Putri
Hehehe terimakasih kak😅

TessaNadia
Kasian bgt itu yg mau ngelawak tp garing.

Febriani
Semangat kak Aslan!

Almiraa
#Aslanterbully

Aslan
Gpp.

Farel
Kak untuk besok senin yang jaga pas upacara siapa ya, kak? Apa kita udah boleh jaga kak? Terimakasih.

Febriani
Baku sekali wkwkwk

Aslan
Sama-sama.

Adrian y
Dia nanya Lan.

TessaNadia
KOCAK BEUT.

SaffaAleyski
Wkwkwkw

TesaNadia
Eh Saffa

SaffaAleyski
Hai sayang.

TessaNadia
Nyesel nyapa.

Adrian y
Eh Saffa

Aslan
Eh Adrian?

VendaJianaa
Ye modus aja yayan.

SaffaAleyski
Eh kak Adrian hehe,

Almiraa
Gue tidak mencium bau-bau kata sayang di atas.

Aslan
Pfft..

Adrian y
:)

VendaJianna
Woi itu dekel ada yg nanya dikacangin wkwk :v

Aslan
Oh iya sorry, untuk senin yang jaga anak kelas 11 sm 12 sj dlu ya. Atas permintaan bu Santi.

VendaJianaa
Up.

Almiraa
Venda :))

VendaJianaa
Ampun.

SaffaAleyski
Aku mau jaga dong kak hehe

Aslan
Boleh

Adrian y
Boleh

Tessa
Uwww

Almiraa
Udah deh gue aja yg nentuin, nunggu Aslan mah sm aja kaya nunggu sapi bertelur!

Aslan
Hehe. Gc.

Almiraa
Sialan :)
Yg jaga upacara bsk
-Tessa
-Natali
-Saffa
-Alif
-Aslan
-Vian
(untuk yg blm punya slayer minjem sm kk² nya ya!)

Farel
Ok makasih kak.

SaffaAleyski
Kak Almira, aku pinjem Slayer yaa :v

Almiraa
Oke ;)

Vian
Gue gak bisa jaga, mir. Senin gue gak masuk.

Almiraa
Yaahh siapa dong yg gantiin?

Adrian y
Gue aja.

TesaNadia
Hmm

Almiraa
Oke jgn lups ya smwa😘

Saffa langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, sebuah senyuman mengembang di wajahnya. Entah mengapa ia sangat senang membaca pesan di grup tersebut.

Terlebih lagi Adrian meledeknya.

Itu pikiran Saffa aja, emang ni anak suka ke-geeran.

Dengan ponsel yang masih di genggamnya ia terus membaca pesan itu berulang-ulang, seru aja gitu bagi dia.

Sebuah ketukan pintu menganggu Saffa dari khayalannya sendiri, gadis itu berdecak lalu berteriak, "MASUK!"

Pintu berderit lalu memunculkan seorang anak perempuan tengah memegang buku bertuliskan Ilmu Pengetahuan Alam dengan bibir yang mengerucut sebal.

"Kenapa lo?" tanya Saffa saat adiknya Najwa sudah ikutan tidur di sebelahnya.

"Kak.. Bantuin gue kerjain PR Biologi.." rengek Najwa adik Saffa yang sekarang duduk di kelas delapan SMP.

"Gak mau." Saffa langsung menolak dengan tegas. Dia masih asyik membaca ulang chat yang ada di grup tadi.

"Pelit ilmu dasar!" cibir Najwa pada Saffa yang sama sekali tidak menggubrisnya.

"untung lebih tua. Kalo nggak udah gue jitak kepalanya!"

"Gue mau ngajarin. Kalo lo beliin...."

"Pasti lo minta Chattime, kan?!" Najwa langsung memotong ucapan Saffa yang dibalas anggukan dengan cewek berambut ikal itu.

"Ah matre banget jadi kakak."

Saffa langsung menjitak kepala adiknya itu, "Ya gue kan kalo ngajarin orang harus kenyang. Kalo gue kelaperan pas ngajarin lo gimana? Ntar gue ngajarinnya ga bener. Trus lo dapet nilai jelek, trus lo ga lulus, trus--" 

Najwa langsung membekap mulut Saffa dengan tangannya, "Iya bawel! Gue orderin nih!" 

Saffa melepaskan tangan Najwa yang membekap mulutnya lalu tersenyum bangga. "itu baru adik yang baik."

"Dan lo adalah kakak yang laknat!"

***

Saffa menguap lebar saat pak Sam sedang menjelaskan tentang Termokimia di depan kelas. Gadis itu malah meletakan kepalanya diatas tangannya yang terlipat diatas meja.

Natali menyenggol Saffa, memberi kode agar cewek itu memperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Namun ternyata Saffa sudah tertidur pulas.

Inilah sebabnya karena ia semalaman nonton film di Netflix, setelah itu baca Wattpad di ponselnya.

Kalo batre hp belom abis, gue belom tidur.

Begitu kira-kira seorang Saffa Keenan Aleyski. Natali yang gemas akan tingkah teman sebangkunya itu menggebrak meja Saffa yang membuat cewek yang sedang tidur itu bangun seketika.

Bukan hanya Saffa saja yang kaget, tapi seluruh kelas.

Pak Sam juga, guru itu hanya menoleh sekilas lalu lanjut menulis.

Begitulah pak Sam, orangnya terlalu pendiam. Ia juga termasuk guru favorit di SMA Cakra Bangsa.

Bagi murid-murid seperti Saffa.

"Apasih Tal! Ngagetin aja!" Saffa berdecak lalu menggaruk-garuk pelipisnya, Natali yang melihatnya itu hanya terkekeh.

"Tawa lagi lo."

"Lagian, tidur mulu kerjaan lo di kelas."

"Hobi."

Natali hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Baru saja Saffa kembali menelungkupkan wajahnya Natali sudah menarik-narik kemeja putih Saffa.

"Apa lagi sih, Natalia Andrea Wijaya??"

"Anterin gue ke toilet, lumayan cari angin. Dari pada lo tiduran di kelas terus." Natali mengerucutkan bibirnya sebal.

"Hmm.. Yaudah deh ayo. Semoga ketemu sama ka Adrian. Mayan buat cuci muka."

"Eh? Apa?!" ujar Natali histeris saat mendengar nama kakak kelasnya yang Saffa ucapkan. 

"Apa?" Saffa malah mengulangi ucapan Natali yang membuat Natali sebal.

"Ayo ah." Natali segera bangkit dari duduknya diikuti Saffa yang masih tertawa-tawa dibelakangnya.

Setelah meminta izin dengan pak Sam yang hanya di balas anggukan singkat, kedua perempuan itu menuju toilet di lantai bawah. Saat perjalanan menuju Toilet seseorang memanggil Saffa yang membuat mereka menghentikan langkah.

"Saffa!"

"Ape?!" jawab Saffa tak santai, yang membuat cowok itu terkejut lalu terkekeh.

"Jangan ngeledek dulu, Wan. Gue lagi badmood nih."

Awan yang mendengar ucapan Saffa sontak tertawa, "Geer lo! Gue lagi males ledekin lo juga. Gue mau nanya, kelas nya si Galih free gak?" tanya Awan teman seangkatannya jurusan IPS. 

Cowok itu sepertinya sedang tidak ada guru di kelas. Ditambah seorang temannya yang hanya memasang wajah datar dibelakangnya. Kedua cowok itu memang selalu kemana-mana bareng, ditambah dengan Galih anak kelas sebelas IPA satu. Tetangga kelasnya Saffa.

Saffa manggut-manggut, "Sebelas IPA satu, ya? Kayanya free. Soalnya tadi gue liat Nayla lagi teriak-teriak di kelas."

"Ah kebiasaan tuh anak. Yaudah thanks Saff, gue duluan kalo gitu. Bye Saff, Natali.." seru Awan, cowok itu melenggang pergi menaiki anak tangga diikuti cowok yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka bicara, tidak berniat ikut dalam percakapan.

"Si Kenta nggak bisa senyum kali ya, Saff?" tanya Natali saat kedua cowok jangkung itu sudah pergi.

"Ah, bisa kok. Waktu itu gue mergokin dia lagi ngeliatin si anak baru sambil senyum-senyum sendiri."

"Oh... Yang cantik itu?" 

"Masih cantikkan gue." Saffa mengibaskan rambutnya, yang membuat Natali memutar bola matanya.

Setelah membasuh wajahnya, Saffa merasa lebih segar dari sebelumnya. Ia keluar dari toilet terlebih dahulu meninggalkan Natali yang masih berada di dalam toilet. 

Tidak, Saffa tidak meninggalkan benar-benar Natali. Ia hanya berdiri di depan toilet. Sampai seseorang yang Saffa pikirkan tadi malam keluar dari toilet laki-laki dengan rambut yang sedikit basah.

Aduh, gakuad. Pikir Saffa.

Adrian menoleh pada Saffa lalu tersenyum, Saffa pun membalas senyuman Adrian. Cowok itu tidak langsung kembali ke kelasnya. Melainkan ikut berdiri di depan toilet laki-laki yang berada tak jauh dari toilet perempuan.

"Ekhem.. Ekhem.." Saffa berdeham, ingin memulai pembicaraan. Sepertinya Adrian peka pada kode yang di berikan Saffa. Cowok itu menoleh lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Ngapain disitu, dek?" tanya Adrian pasa Saffa yang membuat Saffa tersentuh karena kodenya berhasil.

"Nunggu temen, kak. Btw panggil aja Saffa kak, hehe." Saffa tersenyum sambil menggaruk-garukan kepalanya yang tak gatal.

Adrian tertawa kemudian mengangguk. Tidak mau ada kecanggungan diantara mereka, Saffa memulai pembicaraan kembali.

"Kakak sendiri ngapain?"

"Nemenin kamu berdiri di depan toilet."

Hah?!

Gue gak salah denger, kan?

Ini mimpi apa gimana sih?

Ini jantung ngapa lagi?! Lagi ada disko apa di dalem? Jedag jedug terus!

"Hah? Gimana, kak? Hehe" Saffa malah cengar-cengir sendiri.

Adrian melihat reaksi Saffa malah tertawa terbahak, yang membuat Saffa memiringkan kepalanya, tanda ia kebingungan.

"Becanda kok, dek. Kakak lagi nunggu Aslan."

'Bercanda kok dek'

Oke. Emang gue nya aja yang geer. Bye!

Saffa hanya tertawa lalu mengangguk, ia malu sampai bingung mau berkata apa. 

Ini lagi Natali lama banget di kamar mandi? Bocor apa gimana sih ni anak.

Ujar Saffa dalam hatinya, kenapa temannya yang satu ini lama sekali di kamar mandi? Apalagi ia sekarang hanya tengah berdua dengan kakak kelas yang super duper tampan ini. Sekelas, lah, dengan Arkan. Mantan kapten futsal di SMA Cakra Bangsa.

"Eh lo nungguin gue, Yan." seorang laki-laki bertubuh lebih tinggi dari Adrian itu keluar dari toilet cowok. 

"Iya sekalian." Adrian menoleh pada Saffa yang sekali lagi hanya menunjukan tatapan bingung.

"Halah!" Aslan berdecak, "Heh! Ngapain bengong liatin gue? Ntar naksir repot urusannya." ledek Aslan pada Saffa.

Cewek itu langsung cemberut dan mengehantakkan kakinya sebal. Padahal ia tidak memperhatikan cowok bertubuh jangkung itu. Melainkan yang ada di hadapannya.

"Siapa juga yang ngeliatin lo, kak Aslan?! Orang gue ngeliatinnya kak Adrian!" Saffa bersedikap lalu kemudian refleks menutup mulutnya saat kalimat yang ada di pikirannya keluar begitu saja.

"Eh?!"


A/N

Terimakasih sudah membaca cerita Asa!
Jangan lupa vote dan comment ya!

Ok. See you soon^^

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags