Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mata Manusia
MENU
About Us  

Angin sepoi-sepoi menerpa wajahku.

Membawa turut serta dedaunan yang telah mengering karena ditimpa oleh teriknya sinar matahari musim kemarau. Aku duduk di bawah sebatang pohon jati yang berada tepat di belakang kebun rumahku.

Pagi ini aku ingin sendiri.

Menjauh dari semua manusia.

Menghindari semua tatapan mata manusia.

Hanya suara burung kenari yang sekali-kali terdengar di telingaku saat ini.

Aku menangkupkan buku yang telah kupegang dan memejamkan mataku. Menarik nafas dalam. Meresapi segala ketenangan yang tercipta sampai kedamaian meresap dalam tubuhku sampai ke tulang-tulang.

Kubuka mataku perlahan. Kedamaian yang kurasakan saat ini harus bertahan setidaknya sampai penghujung hari.

Aku bangkit perlahan. Menatap matahari yang semakin tinggi. Kulangkahkan kakiku dengan ringan menuju rumah dan bersiap memulai hari yang sebenarnya tak kuinginkan.

Aku berjalan perlahan menyusuri trotoar kota yang begitu lenggang. Hanya kepulan asap polusi yang memadati udara pagi ini. Membuatku terpaksa menggunakan masker yang menutupi sebagian wajahku.

Aku duduk di halte. Menunggu bus yang akan mengantarkanku menuju tempat kerja baruku. Lingkungan baru dengan orang yang baru. Hanya aku sendiri yang duduk di halte. Sebagian besar orang memilih menggunakan kendaraan pribadi mereka. Karena merasa gengsi.

Aku tidak begitu adanya.

Karena aku tidak memiliki pilihan seperti mereka.

Bintik-bintik keringat mulai bermunculan di keningku yang telah kupoles menggunakan bedak. Kuangkat tanganku menutupi wajahku yang mulai tersorot oleh sinar matahari pagi. Aku memandang sekelilingku. Hampa, itulah yang kurasakan.

Semua orang hanya berlalu lalang. Tanpa senyuman hangat maupun sapaan. Mendongak. Sesekali mereka merendah untuk melihat orang yang berada jauh dibawahnya setelahnya mereka mendongak lagi.

Kuturunkan tanganku dan mulai memasang earphone di telingaku. Memutar lagu tanpa suara. Setidaknya ini lebih baik. Ketimbang harus mendengar sumpah serapah orang ataupun suara langkah kaki yang terdengar begitu terburu-buru dan juga bising kendaraan yang saling menampilkan ego masing-masing pengendaranya.

Kunikmati suasana hening ini. Siapa aku? Dimana aku? Itulah pertanyaan yang terlontar seketika di pikiranku. Untuk apa aku di sini?

Kupejamkan mataku, menarik nafas dalam. Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah satu manusia dari miliran manusia yang tersebar di muka bumi. Dan aku berada di suatu tempat dimana semuanya berjalan dengan arah yang berlawanan.

Kusandarkan punggungku, menunggu memang menjenuhkan. Sekaligus menyenangkan, karena dengan menunggu aku memiliki lebih banyak waktu luang untuk memikirkan berbagai hal yang kuinginkan.

Tin! Tin!

Suara klakson bus membangunkanku dari dunia lamunan. Dengan segera aku berdiri. Bus berhenti tepat di hadapanku. Suara decitan ban dan mesin tua serta kepulan asap kopaja selalu menemani. Kulangkahkan kakiku yang beralaskan hak rendah ke dalam bus.

Semua tempat duduk kosong. Hanya aku sendiri yang akan menempatinya.

 

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • ikasitirahayu1

    @[dear.vira]hai kak,
    Salam kenal..
    Terimakasih sudah membaca ceritaku.
    Aamiin, moga terkabul. Terbit dan jadi bestseller itu adalah impian semua penulis.
    Oh iya, aku pasti like balik kok cerita kakak.
    Semangat,

    Comment on chapter Bagian Pertama
  • dear.vira

    beginningnya udh menarik banget, sukses yaa, tlng like ceritaku juga https://tinlit.com/read-story/1436/2575. semga cerita kita bisa terbit yaa. amin.

    Comment on chapter Bagian Pertama
Similar Tags
CELOTEH KUTU KATA
38605      6052     16     
Fantasy
Kita adalah sekumpulan kutu yang banyak menghabiskan kata tanpa peduli ada atau tidaknya makna. Sebagai kutu kadang kita lupa bahwa hidup bukan sekedar berkata-kata, tapi lebih dari itu, kita harus berkarya. Berkaryalah walau hanya sepatah kata sebelum jiwa dan ragamu jadi mangsa kutu penghuni tanah.
A Night Owl State of Mind
1369      745     10     
True Story
Basically an author's diary and honest thoughts... Mostly during many sleepless nights as a night owl.
Konspirasi Asa
2861      995     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...
Lovesick
461      338     3     
Short Story
By Khancerous Why would you love someone else when you can’t even love yourself?
Believe
881      544     5     
Short Story
\"To be a superhero isn’t shallow-mindedly about possessing supernatural abilities; it’s about the wisdom one shares and the lives of other people one ameliorates.\" -TinLit
Kesempatan Kedua
940      583     7     
Short Story
Tumbuh Layu
519      339     4     
Romance
Hidup tak selalu memberi apa yang kita pinta, tapi seringkali memberikan apa yang kita butuhkan untuk tumbuh. Ray telah pergi. Bukan karena cinta yang memudar, tapi karena beban yang harus ia pikul jauh lebih besar dari kebahagiaannya sendiri. Kiran berdiri di ambang kesendirian, namun tidak lagi sebagai gadis yang dulu takut gagal. Ia berdiri sebagai perempuan yang telah mengenal luka, namun ...
Bersama Bapak
719      519     4     
Short Story
Ini tentang kami bersama Bapak. Ini tentang Bapak bersama kami
Dunia Tiga Musim
3521      1362     1     
Inspirational
Sebuah acara talkshow mempertemukan tiga manusia yang dulunya pernah bertetangga dan menjalin pertemanan tanpa rencana. Nda, seorang perempun seabstrak namanya, gadis ambivert yang berusaha mencari arti pencapaian hidup setelah mimpinya menjadi diplomat kandas. Bram, lelaki ekstrovert yang bersikeras bahwa pencapaian hidup bisa ia dapatkan dengan cara-cara mainstream: mengejar titel dan pre...
BUKAN MIMPIMU
529      364     0     
Short Story
mereka tidak percaya karena takut berusaha lebih keras. Apakah sama denganmu ?