Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Brother Falling in Love
MENU
About Us  

"Sepertinya aku keceplosan"

Xiumin menghela napas saja,karena tidak habis pikir dengan kenyataan. Bagaimana mungkin ia bermain drama untuk melindungi Kai. Tapi malah sebaliknya, Justru Kai lah yang selama ini melindunginya.

"Aku mendengar semua apa yang dirasakannya. Dia hanya ingin meminta keadilan, Hyung. Dia hanya ingin kembali bersama sahabatnya. Aku percaya setiap orang punya alasan melakukan tindakkan bodoh. Dan..."

Xiumin menepuk pundak adiknya agar mendengar kenyataannya.
"Dia itu gila, tidak waras. Sahabat katamu?mana ada sahabat yang berani membunuh sahabat yang lainnya" nada bicara Xiumin begitu tinggi. Kai meringis dan melongo mendengar penjelasan Kakaknya. Apa maksud Xiumin tadi. Kai sama sekali tidak mengerti.

"Baekhyun kan?.."

"Iyaa..Baekhyun. Karena alasan itu dia meneror sekolah. Karena Baekhyun dia membunuh seseorang. Apa itu yang namanya sahabat? dia itu gila Kai"

"Hyung tolong. Aku tidak mengerti sama sekali"

Detik berikutnya Xiumin mulai angkat suara dan menceritakan kisah lamanya.

Tentang seorang Do Kyungsoo.

***

1 tahun yang lalu....

Xiumin menyimpan ponselnya disaku celana seragam sekolahnya. Ia baru saja menghubungi Baekhyun untuk mendatanginya didepan gerbang sekolah. Hari ini mereka akan pulang bersama tanpa Suho karena Suho sedang ada kumpulan calon osis.

"Min Seok...!"

"Yakh! Jangan panggil aku begitu, aku tidak suka"

"Suho mana?" tanya Baekhyun.

"Dia Sedang ikut Osis" Xiumin menarik tangan Baekhyun dan merekapun masuk kedalam bis.
"Kajja...kita pulang"

Didalam bis mereka duduk bersebelahan.

"Sepertinya kita akan sering pulang berdua selama Chen belum pulang" menyadari seorang lagi temannya pasti akan sibuk dengan kegiatan osisnya.

"Kapan kau boleh membawa mobil, Min?"

"Hmmm...entah. Abeoji bilang mungkin kelas dua nanti"

Baekhyun mengangguk mengerti. Rasanya sudah tidak sabar melihat Xiumin bisa mengendarai mobil sendiri kesekolah. Baekhyun pikir itu akan sangat mengirit uang jajannya. heheh...

-----

"Namaku Kyungsoo dari kelas sebelah. Sudah lama aku memperhatikan mu Byun Baekhyun. Bolehkah aku menjadi temanmu?"

Baekhyun menoleh kearah Xiumin. Dia berbisik kepada Xiumin menunjukkan kebanggaannya.

"Lihat aku Minseok. Belum menjadi idol pun aku sudah banyak yang memperhatikan. Bagaimana? bolehkah dia menjadi kawan kita?"

"Hei...ayolah Byun...dia mendengarmu"

Baekhyun mengapungkan lengannya di leher Xiumin. Sambil mengulurkan tangannya Baekhyun tersenyum lebar.

"Call. Mari berteman Kyungsoo-ssi"

Kyungsoo membalas uluran tangan Baekhyun seraya tersenyum kepadanya. Xiumin hanya memperhatikan keduanya dengan gelengan kepala.

"Sudah...sudah ayo kita ke kantin saja. Mau sampai kapan kalian berjabat tangan? huh?"

Xiumin berjalan mendahului Baekhyun dan Kyungsoo.

-----

"Gadis itu cantik sekali Byun"

"Yakh! Dia bukan hanya cantik Tapi juga pintar. Kemarin dia berhasil lolos seleksi OSN fisika melawan senior" jelas Baekhyun.

"Siapa ya dia?" tanya Xiumin entah pada siapa karena suaranya cukup rendah.

"Min Nari"

Baekhyun dan Xiumin sama-sama menoleh kearah Kyungsoo yang tiba-tiba sudah duduk disamping Baekhyun.

"Untukmu Baekki, kau pasti haus kan?" Kyungsoo mengulurkan minuman kaleng yang sengaja ia beli dikantin untuk Baekhyun.

"Kau sangat perhatian sekali padaku Kyungsoo. Gomawoo"

Xiumin mendengus menyaksikan pemandangan disampingnya.
"Wah...dari awal kau memang milik Baekhyun"

"Kupikir kau tidak haus" sahut Kyungsoo.

"Aku cukup segar karena melihat wajah cantik bidadari ku. Min Nari..namanya sangat cantik"

"Yakh! Bidadarimu? Dia akan menjadi pacarku lihat saja nanti"
Sela Baekhyun.

"Dia akan menyukai ku"

"Jangan terlalu percaya diri Min Seok. Dia akan jatuh padaku dahulu"

Kyungsoo mengulum bibirnya.Kendati mulutnya diam pikirannya sibuk membuat cara agar bisa mendekatkan Baekhyun pada Min Nari.

Kau akan mendapatkan gadis itu Baekki. Kyungsoo janji.

-----

"Nari-yah buku tugasmu ketinggalan di kantin. Kau ini kenapa teledor sekali?"

"Oh...Gomawo Xiumin. Aku memang sangat ceroboh"

"Lain kali hati-hati. Tapi tidak apa-apa kalau tertinggal padaku. Aku malah akan senang bisa mengantarnya padamu"

"Oh...ya? Aku pastikan akan ku tinggalkan bukunya setiap ada kamu. Hari ini kudengar kau ikut tim sepak bola sekolah?"

"Benar, kau akan melihatnya?"

"Ingin sekali bisa melihatmu Xiumin...tapi Baekhyun mengajakku menghadiri butik baru ibunya"

Xiumin mengumpat dalam hati. Rencananya selalu gagal karena Baekhyun. Sepertinya dia akan kalah mendapatkan Nari.

"Gwenchana Nari-yah. Doakan saja aku menang. Jika aku bisa masuk final, pastikan kau menontonnya nanti"

"Fighting Xiumin-ah"

Xiumin mengangguk dan detik berikutnya berlalu karena harus berlatih sepakbola untuk pertandingan yang dia ceritakan tadi.

"Kenapa aku selalu menyukaimu Xiumin?" gumam Nari dengan tersenyum.

Nari terkejut saat berbalik mendapati Kyungsoo dihadapannya seperti menghadang langkahnya.

"Kyungsoo-yah...wae?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Nari, namja itu malah berlalu sambil menabrakkan bahunya dengan bahu Nari.

"Kenapa dia? sudah gila" Nari menggelengkan kepalanya. Tidak habis pikir dengan Kelakuan Kyungsoo salah satu sahabatnya itu.

Xiumin, Baekhyun dan juga Kyungsoo sudah menjalin persahabatan dengan Nari sekitar satu bulan ini. Tapi Baekhyun dan Xiumin berjanji akan bersaing mendapatkan Nari dengan cara sehat. Menjadikan Nari sahabat adalah salah satunya.

-----

Malam itu Hujan deras, di depan mall berdiri Baekhyun dan Nari menunggu hujan reda.

"Aku akan mengambil payung di butik. Kau tunggu disini ya"

"Tidak perlu" Nari menjenggal lengan Baekhyun. Detik berikutnya Nari malah menerobos hujan dan berdiri sekitar lima langkah didepan Baekhyun membiarkan tubuhnya basah oleh air hujan.

"Yakh! Apa yang kau lakukan Nari-yah besok masih sekolah kalau sakit bagaimana?"

"Ayo Baekhyun kemari. Ada yang ingin ku beritahu padamu"

Karena penasaran dan tidak bisa membiarkan gadis yang disukainya kehujanan sendirian. Baekhyun pun mendekati Nari. Kini keduanya sudah basah kuyup didepan Mall.

"Apa yang ingin kau katakan?"

"Janji jangan meledekku" pinta Nari.

Baekhyun menggelengkan kepalanya.
"Janji setelah mengatakan itu. Masuk lagi kebutik dan ganti baju sebelum pulang"

Nari menghembuskan napas sebelum bicara. Ia akan mengatakannya dengan satu tarikan napas. Wah...kenapa gadis itu malah semakin gugup. Padahal didepan Baekhyun.

"Aku menyukai Xiumin"

Baekhyun menegang mendengar kalimat Nari. Wajah gadis itu sekarang merah karena malu. Ternyata Baekhyun kalah. Sepertinya menjadikan Nari sahabatnya membuat hatinya sedikit bisa menerima kekalahan ini.

"Sudah. Sekarang ikut ke dalam ganti baju" Baekhyun menarik pergelangan tangan gadis itu.

"Yakh! Baekhyun. Bagaimana pendapatmu? apa aku bilang saja pada Xiumin"

"Anni. Tidak perlu biar aku yang bilang pada Xiumin untuk menembakmu. Dia juga sudah lama menyukaimu"

"Benarkah? Gomawo Baekki"

Tiba-tiba seorang pegawai dibutik ibu Baekhyun datang menghampiri mereka.

"Pilihkan gaun untuk nya" Suruh Baekhyun.

"Jangan jangan...tidak usah. Aku tidak punya uang sebanyak itu. Kau kan tau Baekhyun aku tinggal di panti asuhan"

Benar gadis itu memang kurang beruntung karena sudah sejak kecil tidak punya keluarga. Tinggalnya disebuah panti asuhan. Tapi karena kecerdasannya Nari bisa membuktikan dia bisa berpendidikan tinggi.

"Nari-yah biarkan aku membantumu"

Berikutnya gadis itu mengangguk dan membiarkan perempuan itu membawanya. Sementara Baekhyun mengganti pakaiannya dengan yang baru pula.

-----

selesai mengganti pakaian dengan yang baru mereka keluar dari Mall.Beberapa kali Baekhyun terlihat mengerjapkan matanya karena terpesona dengan penampilan Nari. Gadis itu begitu cantik mengenakan gaun putih.

Baekhyun mengantar Nari ke rumah Xiumin.Gadis itu bersikeras ingin menemui Xiumin. Akhirnya setelah perdebatan kecil mereka, Baekhyun pun setuju mengantar gadis itu sampai disana.

"kau yakin tidak ingin aku temani?" tanya Baekhyun setelah mereka sampai didepan rumah Xiumin.

"Tidak usah"

Baekhyun pun membalikkan badannya hendak pulang. Baru satu langkah dia berhenti karena suara Nari.

"Baekhyun"

"Hmm?"

"Terimakasih gaunnya dan waktunya"

"Kenapa dengan waktu?"

"Sudah mau jadi sahabatku selama ini. Aku menyukaimu sebagai sahabatku Baekhyun"

"Cih..." Baekhyun mendengus.
"Menyukaiku? Kau melukaiku Nari-yah"

"Melukaimu"

"Tidak lupakan. Aku pulang ya...Bye Nari"

Setelah Baekhyun menghilang dari pandangan, Nari menekan bel. Tapi, sudah beberapa kali namun pintu belum juga terbuka. Membuat Nari semakin gugup saja. Ia ingin mengatakan pada Xiumin malam ini juga. Entah ada apa dengan besok?Nari sedikit takut terlambat.

Jleb!
Sebuah pisau baru saja menusuk perutnya. Dari belakang ada yang membekap mulutnya. Orang itu memeluk Nari dari belakang dan menusuk perut gadis itu.

Jleb!
Nari menggeliat saat kedua kalinya pisau menusuk perutnya. Kini gaun putihnya berubah menjadi merah karena darah.

Jleb!
Saat tusukan yang ketiga ditempat yang berbeda, Pintu didepan Nari terbuka. Gadis itu tersenyum dan jatuh ke Xiumin.

"Nari-yah" Xiumin kaget melihat Nari dengan keadaan yang begitu parah.

"Apa yang kau lakukan Kyungsoo" Xiumin berhasil membuat langkah Kyungsoo terhenti. Namja itu berbalik dan tersenyum pada Xiumin.

"Membunuh gadis itu" tanpa merasa salah sedikitpun Kyungsoo menunjuk Nari yang tengah terbaring dipangkuan Xiumin menggunakan pisau berlumur darah yang digunakannya tadi.

"Bukankah itu menyakitkan?Baekki juga sesakit itu" setelah menyelesaikan kalimatnya Kyungsoo menjauh dari tempat Xiumin. Saat akan mengejar Kyungsoo, Xiumin sadar dia tidak bisa meninggalkan Nari. Dengan tangannya yang gemetaran, Xiumin meraih ponselnya dan menghubungi ayahnya. Ia meminta ayahnya untuk mengirimkan ambulance kerumah. Xiumin mengatakan akan menjelaskannya nanti. Karena dia tidak bisa membuat Nari menunggu lama.

Gadis itu mengatur nafasnya karena menahan sakit dan menangis. Air mata kinih meluncur membasahi kedua pipinya. Xiumin menghapus air mata Nari sambil menangis.

"Nari-yah...bertahanlah..."

"Bertahanlah Nari...jebal"

Nari menggamit telapak tangan Xiumin dan berusaha berbicara.

"Xiumin...a-aku...hiks...aku.."

"Aku...da.. da-tang...... kesini...hiks...ingin me-nga-takan...aku..me-menyukaimu.."

Xiumin memegang erat telapak tangan Nari yang begitu dingin. Wajah gadis itu juga terlihat sangat pucat. Sementara darah terus mengalir dari perut Nari membasahi gaunnya.

Xiumin menekan bekas tusukan itu berusaha agar darahnya tidak terus mengalir. Ia merutuk dalam hati untuk ambulance yang lama sekali.

"Kyungsoo sinting! Gila! Bajingan!" teriak Xiumin meluapkan amarahnya.

"Aku juga menyukaimu Nari-yah...jadi aku mohon bertahanlah...Ne.."

Nari tersenyum mendengar jawaban Xiumin. Ia senang cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Seiring terdengar sirine ambulance mata Nari menutup dan nafasnya tidak lagi berderu.

-----

Duduk sendirian menunggu bis datang membuat Baekhyun jenuh, ia juga entah kenapa merasa perasaannya sedang buruk.

Drrt...drrt...
Sebuah panggilan masuk di ponsel nya. Baekhyun segera menggeser tombol hijau dan menempelkan ponsel tersebut ditelinganya.

"Wae Jisung?"

"Hyung...kau sedang keluar kan?belikan aku cemilan"

"Arrasheo"

Tut.
Baekhyun sedang tidak enak hati untuk menolak permintaan adiknya itu.

Drrtt...Drrtt...
Baekhyun mengangkat kembali ponselnya kala sebuah panggilan masuk.

"Wae...Chen?"

"Wah...kau terdengar begitu lesuh sudah tidur ya?"

"...." Baekhyun hendak membalas tapi hatinya sedang bermasalah. Cintanya baru saja bertepuk sebelah tangan.

"Yakh!Baekhyun aku akan pulang ke korea tiga hari lagi. Pastikan tidak ada tugas ya..dan jangan minta oleh-oleh karena aku.."

Tut.
Ternyata Chen yang sedang di cina hanya menelfonnya karena alasan oleh-oleh. Baekhyun tidak berselera menanggapinya. Perasaannya sedang tidak enak.

Tiba-tiba sebuah bis yang sudah ditunggu nya berhenti. Namun, Baekhyun malah menghampiri Kyungsoo yang sedang berjalan dengan membawa sebuah pisau berlumur...darah?

Baekhyun semakin mendekati Kyungsoo hingga matanya benar-benar menangkap sebuah pisau berlumur darah.

"Kyungsoo kau sedang apa dengan pisau itu?"

Kyungsoo malah terkekeh seraya Menunjukkan deretan giginya yang putih.

"Membunuh Nari"

Baekhyun menegang ditempatnya. Tanpa mereka sadari sebuah suara sirine ambulance yang melewati mereka mengisi keheningan dengan begitu menyeramkan.

.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KETIKA SENYUM BERBUAH PERTEMANAN
543      384     3     
Short Story
Pertemanan ini bermula saat kampus membuka penerimaan mahasiswa baru dan mereka bertemu dari sebuah senyum Karin yang membuat Nestria mengagumi senyum manis itu.
DarkLove 2
1310      626     5     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
KETIKA SEMUA DIAM
1443      845     8     
Short Story
Muhammad Safizam, panggil saja Izam. Dilahirkan di kota kecil, Trenggalek Jawa Timur, pada bulan November 2000. Sulung dari dua bersaudara, memiliki hobby beladiri \"Persaudaraan Setia Hati Terate\". Saat ini menjadi seorang pelajar di SMK Bintang Nusantara School Sepatan Tangerang, prog. Keahlian Teknik Komputer & Jaringan kelas 11. Hub. Fb_q Muhammad Safizam
Satu Nama untuk Ayahku
8648      1826     17     
Inspirational
Ayah...... Suatu saat nanti, jikapun kau tidak lagi dapat kulihat, semua akan baik-baik saja. Semua yang pernah baik-baik saja, akan kembali baik-baik saja. Dan aku akan baik-baik saja meski tanpamu.
LOVE, HIDE & SEEK
510      348     4     
Romance
Kisah cinta antara Grace, seorang agen rahasia negara yang bertemu dengan Deva yang merupakan seorang model tidak selalu berjalan mulus. Grace sangat terpesona pada pria yang ia temui ketika ia menjalankan misi di Brazil. Sebuah rasa cinta yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, takdir mempertemukan mereka kembali saat Grace mulai berusaha menyingkirkan pria itu dari ingatannya. Akankah me...
Zo'r : The Teenagers
14169      2824     58     
Science Fiction
Book One of Zo'r The Series Book Two = Zo'r : The Scientist 7 orang remaja di belahan dunia yang berbeda-beda. Bagaimana jadinya jika mereka ternyata adalah satu? Satu sebagai kelinci percobaan dan ... mesin penghancur dunia. Zo'r : The Teenagers FelitaS3 | 5 Juni - 2 September 2018
Snazzy Girl O Mine
543      342     1     
Romance
Seorang gadis tampak berseri-seri tetapi seperti siput, merangkak perlahan, bertemu dengan seorang pria yang cekatan, seperti singa. Di dunia ini, ada cinta yang indah dimana dua orang saling memahami, ketika dipertemukan kembali setelah beberapa tahun. Hari itu, mereka berdiam diri di alun-alun kota. Vino berkata, Aku mempunyai harapan saat kita melihat pesta kembang api bersama di kota. ...
Kalopsia
750      551     2     
Romance
Based of true story Kim Taehyung x Sandra Sandra seharusnya memberikan sayang dan cinta jauh lebih banyak untuk dirinya sendiri dari pada memberikannya pada orang lain. Karna itu adalah bentuk pertahanan diri Agar tidak takut merasa kehilangan, agar tidak tenggelam dalam harapan,  agar bisa merelakan dia bahagia dengan orang lain yang ternyata bukan kita.  Dan Sandra ternyata lupa karna meng...
Our Son
549      300     2     
Short Story
Oliver atau sekarang sedang berusaha menjadi Olivia, harus dipertemukan dengan temanmasa kecilnya, Samantha. "Tolong aku, Oliver. Tolong aku temukan Vernon." "Kenapa?" "Karena dia anak kita." Anak dari donor spermanya kala itu. Pic Source: https://unsplash.com/@kj2018 Edited with Photoshop CS2
Between Earth and Sky
1989      580     0     
Romance
Nazla, siswi SMA yang benci musik. Saking bencinya, sampe anti banget sama yang namanya musik. Hal ini bermula semenjak penyebab kematian kakaknya terungkap. Kakak yang paling dicintainya itu asik dengan headsetnya sampai sampai tidak menyadari kalau lampu penyebrangan sudah menunjukkan warna merah. Gadis itu tidak tau, dan tidak pernah mau tahu apapun yang berhubungan dengan dunia musik, kecuali...